NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:33.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 31

Hari ini dengan terpaksa Nadine kembali meninggalkan toko bunga dan menemani Arya mencari kado ulang tahun untuk Alexa. Sebenarnya Nadine sudah tidak mau lagi bertemu dengan Arya, selain menjaga jarak agar hatinya bisa melupakan Kakaknya itu, dia juga takut kalau saja Gita kembali mendatanginya dan menamparnya seperti kemarin kalau tahu dia dan Arya masih bertemu.

Nadine tentu tidak mau mengecewakan Kakaknya karena Arya selalu mengatakan padanya kalau mereka bersaudara dan tidak ada yang bisa memutuskan hubungan darah di antara mereka.

Mereka berdua jalan di mall dengan bergandengan tangan seperti sepasang kekasih. Hal ini tentu kembali membuat Nadine lupa diri. Dia menikmati hari itu, bukan sebagai seorang adik melainkan sebagai seorang wanita yang tengah jatuh cinta. Tapi sialnya, dari kejauhan Gita melihat semua itu. Dia bahkan bisa melihat dengan jelas di mata Nadine kalau gadis itu sangat memuja Arya. Bukan sebagai adik, melainkan memuja sseorang laki-laki.

“Makasih yah, Nad,” Arya langsung mengantar Nadine kembali ke toko setelah mendapatkan kalung berlian sebagai hadiah ulang tahun untuk Alexa.

Tidak lama setelah Arya pergi, Gita masuk ke dalam toko dan merusak beberapa tanaman yang harganya cukup mahal.

“Tante…” teriak Nadine saat mendengar suara gaduh.

“Mbak, Ana panggil polisi,” kata Ana mengenal dengan baik wanita yang datang itu. Nadine menggeleng.

“Kamu benar-benar perempuan yang tidak tahu di untung,” hardik Gita menjambak rambut Nadine lalu memukul wajahnya seperti menangkap seorang pencuri. Sesuatu yang sudah sangat lama ingin dia lakukan. Mengeluarkan amarah yang masih tersisa di hatinya.

“Saya sudah bilang sama kamu, jangan ketemu lagi sama anak saya,”

“Tante sakit,” Nadine meringis saat Gita semakin erat menarik rambutnya. Ana berusaha menolong Nadine, tapi dia malah mendapat pelototan tajam dari Gita.

“Jangan sekali-kali kamu ikut campur, pergi kamu dari sini!” hardik Gita mendorong Ana dengan sebelah tangannya. Ana tidak menyerah dia kembali bangun dan menolong Nadine.

“Kamu pikir saya tidak tahu kalau kamu jatuh cinta sama anak saya, hah,” bukan hanya Nadine bahkan Ana juga sangat terkejut mendengarnya sampai dia tidak bisa melakukan apapun. Nadine jatuh cinta pada Arya, tentu tidak mungkin. Mereka kakak dan adik.

“Tante, aku nggak mungkin… aaahh Tante sakit,”

“Kamu pikir saya buta, kamu pikir saya nggak bisa liat mata kamu itu, ha,” Gita mendorong Nadine hingga kepelanya terbentur di meja.

“Mbak…” teriak Ana yang langsung membantu Nadine berdiri.

“Ini peringatan terakhir saya, jauhi Arya. Kalau kamu masih berani mendekati anak saya, saya akan meratakan toko ini dengan tanah bersama kamu di dalamnya.” Setelah puas meluapkan emosi yang sudah dia pendam selama bertahun-tahun, Gita pergi meninggalkan toko bunga setelah kembali menjatuhkan beberapa tanaman Nadine.

“Dasar wanita gila…” teriak Ana saat Gita sudah kelaur dari toko.

“Ayo, Mbak. Kita ke dokter,”

Ana membantu Nadine berdiri. Pelipisnya terluka dan mengeuarkan darah, selain itu wajahnya juga lebam karena di pukul Gita.

“Nggak, Mbak Nadine harus ke rumah sakit.” Kata Ana dengan tegas saat Nadine menolak.

Ana memesan taksi online karena tidak mungkin membawa Nadine naik motor. Tapi belum juga taksinya datang, Jo sudah datang lebih dulu membawa sesuatu di tangannya.

“Ada apa,” tanyanya terkejut melihat toko bunga yang berantakan. “Ada gempa?” tanyanya lagi. Dia lalu melihat Nadine yang duduk di kursi dengan wajah pucat.

“Kamu kenapa?” Jo terlonjak kaget melihat keadaan Nadine yang sangat mengenaskan. “Ada apa?” Jo bertanya pada Nadine tapi tatapannya tertuju pada Ana berharap gadis itu yang menjawab pertanyaannya.

Ana tentu tidak mau asal bicara, dia hanya mengendikkan bahunya saja. Biar saja nanti Nadine yang menjawab.

“Ana mau bawa Mbak Nad ke dokter, kami masih tunggu taksi onlinenya datang,” kata Ana.

“Biar saya aja,” tanpa meminta persetujuan Nadine, Jo menggendong Nadine masuk ke dalam mobilnya. Tidak perduli gadis itu berteriak minta di turunkan.

“Saya masih bisa jalan,” protesnya.

Tanpa menunggu lama, Jo segera melajukan mobilnya ke rumah sakit.

“Kok kamu bisa babak belur gini sih, siapa yang habis pukulin kamu?” Jo memicingkan matanya, penuh tanya dalam benaknya.

“Siapa yang di pukulin, aku tadi habis jatuh,” kilah Nadine. Lagi pula mana mungkin dia mau jujur kalau memang dia habis di aniaya.

“Kok kamu hobi banget sih jatuh, kamu baru belajar naik motor? Bahaya banget. Untung cuma babak belur aja, kalau langsung di kubur gimana?” meski banyak bicara, sebenarnya Jo sangat khawatir pada Nadine.

Bukannya marah dengan ucapan Jo, Nadine malah tertawa.

“Bagus kalau gitu, saya nggak perlu lagi repot-repot ngadapin masalah yang nggak ada habisnya,”

“Kayaknya ada yang salah sama otak kamu, memang kamu jatuhnya gimana?”

Nadine memilih memejamkan matanya sambil bersandar. Jo yang melihatnya pun sedkit menambah kecepatan mobilnya di tengah padatnya jalanan sore itu.

“Tolong di foto ya, Dok. Kepalanya terbentur, mungkin ada yang salah dengan otaknya,” kata Jo pada dokter saat mereka sudah sampai di rumah sakit.

Jo melihat pelipisnya yang berdarah, jadi mungkin saja kepalanya benar-benar terbentur. Tadi memang Gita mendorongnya sangat keras. Nadine sendiri merasa kepalanya pusing tapi tetap terlihat baik-baik saja.

Setelah di beri obat, Nadine tertidur di ruang ugd. Jo sudah meminta Nadine di rawat inap sampai semua luka-lukanya sembuh, tapi dokter mengatakan kalau tidak ada luka yang parah dan bisa berobat di rumah. Setelah Nadine sadar, Jo lalu mengantar Nadine kembali ke rumahnya.

“Kamu benar nggak apa-apa?” tanya Jo saat Nadine menyuruhnya pulang.

“Iya, aku nggak apa-apa. Kamu dengar kan dokter bilang apa, aku nggak apa-apa.” Nadine tersenyum menyembunyikan luka yang sebenarnya. Luka yang tidak terlihat namun beribu kali sakitnya dari luka yang terlihat di luar.   

Dengan berat hati Jo meninggalkan Nadine, dia sebenarnya ingin lebih lama menemani gadis itu. Selama ini Nadine sudah banyak membantunya, sekarang gadis itu sedang sakit dan Jo tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongnya.

Setelah memastikan Jo sudah benar-benar pergi, Nadine masuk ke kamarnya. Dia naik ke tempat tidur dan memeluk lututnya.

“Bagaimana Tante Gita bisa tahu kalau aku punya perasaan yang lain pada Kak Arya, aku hanya menyimpannya dalam hatiku tapi kenapa Tante Gita tahu.”

Nadine mengingat kembali kejadian tadi saat Gita membabi buta memukul dan menjambak rambutnya. Selama tinggal di rumahnya dulu Gita memang tidak pernah memukulnya karena ada Arya yang akan selalu melindunginya. Tapi kali ini Gita memukulnya, bukan hanya menamparnya tapi memukulnya. Nadine menjadi takut hal gila apa lagi yang akan Gita lakukan jika dia masih berani bertemu dengan Arya.

Tapi apakah Nadine masih berani bertemu Arya, Gita pasti sudah menceritakan pada Arya tentang perasaannya yang sudah dengan susah payah dia sembunyikan dari Arya. Apa yang Arya pikirkan tentang dirinya seandainya dia tahu adik perempuan yang selalu dia gandeng tangannya ternyata memiliki perasaan yang lain padanya.

1
Rita Riau
apa mungkin Shofia,,,🤔 kayaknya mungkin,,,? sebab Shofia orang nya oleng bin stress,,,
Rita Riau
moga terus bahagia ya Jo Nadine ikut seneng,,
Rita Riau
si Alexa sedang menunggu kehancuran nya bener bener ulet bulu meresahkan
Konny Rianty
Akh...seneng thor bc nya, lanjut lg thor yg bnyk
Riyati Kasno
mantap deh...akhirnya mereka benar "jatuh cinta...🥰🥰
Nenden Lasminingsih
lanjut thor,,,,semangat ditunggu lanjutannya
Yunis WM: siap kk, makasih 💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
good job jo,,,hancurkan hama rumah tanggamu sampai gak bersisa
Riyati Kasno
waaaahh....Jo luar biasa...the best pokoknya👍👍
Rita Riau
mantap Jo,,, jgn dikasih kendor Shofia, muak juga dgn tingkah nya yg selalu ngerasa hebat,,
Rita Riau
akhirnya,,,,dan ga lama lagi bakal ada Jo junior,,🤔🤭♥️
Rita Riau
jgn pisahkan kan ya Thor Jo dan Nadine,,, bikin keduanya saling cinta.
awas Alexa ada cctv,,,, siap" di lengser dari hati Arya,,
Riyati Kasno
dasar ulet bulu....sok suci padahal boroknya banyak banget😭
Riyati Kasno
akhirnya😁😁mereka jatuh cinta
Zuraidah Zainal
Mending Anak hasil Perselingkuhan Daripada Elu Ibu Yang Tega Ngebunuh Anaknya Sendiri Demi Sebuah Ambisi!!! Anjay...
Konny Rianty
sebel nengok jo, nadine tinggalin aja si jo...
Nenden Lasminingsih
apa yang terjadi jo?kamu mau ballikan lagi sama sofia,,,kasihan nadine,,
Asri Yunianti
mungkin nadin salah faham
Riyati Kasno
wah...wah...wah...
seneng deh..kyaknya mereka mulai jatuh cinta...
Konny Rianty
iya thor, buat jo& nadine jatuh cinta biar kapok itu sofia....
Yunis WM: iya kk, udah otw 😊
total 1 replies
Rita Riau
lanjut Thor,,,, buat Jo dan Nadine saling jatuh cinta ♥️
Yunis WM: otw kk 😊🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!