NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

“Kenapa aku tidak boleh masuk?” pekik Clarissa yang sudah tidak bisa menahan emosinya karena dua penjaga melarangnya masuk menemui putra keduanya yang sangat ia rindukan selama ini.

“Maaf, nyonya, tuan Antonio melarang kami untuk tidak seorang pun menemui tuan muda termasuk nyonya,” jelas Arthur serba salah.

“Mama,” gumam Aditya dari dalam.

“Biarkan dia masuk. Tapi jangan lupa kunci pintunya lagi dari luar,” perintah Antonio menghampiri sang istri.

“Kau keterlaluan sekali memperlakukan Aditya seperti ini, Antonio?” dengus Clarissa.

“Masuklah sebelum aku berubah pikiran,” sela Antonio yang tidak ingin bertengkar dengan istrinya.

Cekleek

Pintu terbuka, Aditya terbangun mendengar suara langkah kaki masuk menghampiri dirinya, ia hanya enggan bertemu Antonio dan sangat membencinya sehingga ia membelakangi Clarissa karena menyangka yang datang adalah Antonio.

“Aditya, putra ku,”

Tes

Air mata tidak terasa keluar begitu saja dan jatuh membasahi pipinya, mendengar suara yang selama ini ia rindukan.

“Mamah,” sekali lagi kata itu keluar dari mulut Aditya.

Dengan cepat ia membalikan tubuhnya berlari ke arah Clarissa langsung memeluknya dengan sangat erat.

“Dasar anak nakal, apa kau sudah tidak peduli lagi dengan mama mu! sampai tidak pernah pulang sekedar menemui mama, Aditya!” marah Clarissa sambil memukul pelan bahu putranya.

“Maafkan aku, mah. Aku sudah tidak tahan tinggal di sini bersama papa yang sangat egois,” ucap Aditya pelan dengan penuh penekanan.

“Sudahlah, sayang biarkan saja papa mu, cobalah menurut walau itu kau lakukan demi mama mu. Aku mohon jangan pergi lagi dari rumah, ya!" pinta seorang ibu pada putra kesayangannya.

“Bagaimana mungkin dia bisa menuruti kemauan papa, jika dirinya selalu ingin berkeliaran seperti gembel di luar sana!” ketus Alex datang bersama Antonio.

“Jangan bicara seperti itu, Alex!” tegur Clarissa tidak suka.

“Mama terus saja membelanya,” gerutu Alex tidak terima lalu ia memilih keluar kamar Aditya.

Aditya hanya terdiam memalingkan wajahnya tidak ingin menatap siapapun yang baginya hanya membuat ia semakin jengkel.

“Bisa tinggalkan aku dengan Aditya, sayang?” tutur Antonio pada Clarissa Dengan tatapan yang sudah di mengerti istrinya itu.

“Tapi suruh kedua penjaga untuk pergi meninggalkan kamar putraku,” bisik Clarissa tidak suka dan menghentakkan kakinya keluar menuruti perintah Antonio.

Begitu pun dengan carlos yang selalu mendampingi Antonio keluar mengikuti Clarissa, saat ini Antonio hanya ingin berbicara dari hati-ke hati dengan putranya itu. Walau terdengar begitu menjijikan jika Aditya mendengarnya namun Antonio ingin mencoba meluluhkan hati putra ke duanya agar tidak melakukan hal yang sama yaitu pergi dari rumah.

“Aditya …”

“Tidak perlu banyak basa basi dengan ku, pah! Langsung ke intinya saja!” ujar Aditya masih menatap kosong ke depan.

“Baiklah, papa hanya ingin kau jangan pergi dari rumah lagi dan kembali ke kantor mengurus perusahaan,” pinta Antonio sehalus mungkin.

“Sudah Ada Alex yang mengurusnya di sana, dan semua orang tahu jika aku tidak pernah becus mengurus perusahaan, bahkan aku selalu di banding-bandingan sama papa,” sanggah Aditya seraya menatap tajam Antonio.

Rasa sakit yang selalu di banding-bandingkan dengan sang kakak pada kinerja nya di perusahaan membuatnya enggan kembali ke kantor, karena hanya mempermalukan dirinya sendiri saja. Aditya memang mengakui Alex selalu selangkah di depannya ia tidak mempermasalahkan itu semua.Akan tetapi jika itu menjadi bahan perbandingan dirinya dengan Alex ia tidak akan bisa menerimanya.

“Maafkan papa selama ini tidak mementingkan perasaan mu. Lalu, jika kau tidak ingin bekerja di kantor kau mau apa?” tukas Antonio perlahan menghampiri Aditya dan memeluknya.

Walau Antonio sangat tegas ia pun adalah seorang ayah yang sangat merindukan putranya, hanya saja di saat perintahnya tidak di turuti apalagi sampai di bantah dan membengkak, ia tidak segan-segan memberikan hukuman walau itu adalah putranya sendiri.

Antonio adalah sosok yang kejam, selalu memerintah sesukanya untuk kepentingannya sendiri. Apalagi jika berkaitan dengan bisnis. Dan sifatnya itu menurun pada Alex putra pertamanya, namun berbeda dengan Antonio pada wanita, ia selalu setia dan tidak pernah kasar pada Clarissa walaupun mereka menikah karena perjodohan juga. Sedangkan Alex tidak pernah sekalipun menganggap Melani sebagai seorang istri dan selalu bermain wanita tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya karena ia sangat pintar bersandiwara.

***

Semenjak kejadian itu, Jihan tidak pernah berhubungan lagi dengan Johan. Bahkan ia juga memutuskan hubungannya dengan Nico melalui pesan singkat, awalnya Nico tidak terima dan ingin menemui langsung Jihan. Dengan bujukan dan penjelasan Jihan yang sedikit berbohong jika ia telah di hina seseorang bukan karena hubungan nya dengan Johan melainkan karena statusnya yang terkenal sebagai cewe matre, Jihan meminta ia fokus ingin menyelesaikan kuliahnya, bekerja dan menjadi orang kaya agar tidak ada lagi yang menghinanya akhirnya Nico pun mengerti dan menerimanya walaupun hatinya sangat berat karena jujur ia sangat mencintai Jihan. Nico ingin mengirimkan uang untuk yang terakhir kalinya, tetapi Jihan menolak karena memang ia hanya ingin mengakhiri semuanya.

Di kampus Jihan cukup terkenal karena kecantikannya, bagaimana tidak tubuh mungil, bermata coklat dan berambut panjang lurus berwarna coklat brown serta bibir tipis dan berkulit putih mulus serta wajahnya yang sangat imut membuat para pria di sekitaran kampus melihat betapa sempurna nya Jihan.

Walaupun mereka juga tidak tahu betapa liciknya gadis cantik itu.

Seperti biasa pagi ini jihan dan sahabatnya sedang berada di kelas, Jihan tipe anak yang rajin belajar walaupun tergolong tidak begitu pintar ia tidak serta merta malas dan selalu fokus mengikuti pelajaran agar kelak ia bisa lulus dengan nilai terbaik dan ingin mendapatkan pekerjaan secepatnya agar cita-citanya menjadi orang kaya dan banyak uang bisa tercapai, agar orang-orang tidak selalu menindasnya dan menghina dirinya orang miskin.

Pelajaran selesai dan kini dua gadis bersahabat itu bersantai di taman kampus sambil membaca buku sesekali memakan cemilan yang mereka beli untuk menemaninya bersantai.

“Jihan, sebaiknya kita pindah saja yuk. Aku merasa rishi dengan tatapan pria yang selalu menatap mu begitu,” bisik elisa yang merasa tidak nyaman.

“Mau pindah kemana pun mereka juga akan mengikuti kita,” timpal Jihan tetap fokus pada bukunya.

“Tapi …”

“Yasudah lebih baik kita pulang saja!” balas Jihan menghela napas kasar.

Karena sebenarnya ia juga tidak nyaman dengan para pria yang seperti ingin menerkam Jihan, sampai salah seorang pria menghampirinya ia merupakan pria yang sangat terkenal di kampus itu, sampai semua wanita tergila-gila padanya kecuali Jihan. Itulah yang membuat pria itu penasaran.

“Hei, mau kemana? Kenapa buru-buru,” sapa pria itu sebut saja namanya Saka.

JIhan tidak menggubrisnya ia terus saja berjalan dan Saka pun mengikutinya, saat ia ingin menarik tangan Jihan tiba-tiba seorang wanita memanggil Jihan.

“Hei, cewe matre berhenti!” pekik Via.

“Apa?” sahut Jihan memutar bola matanya malas.

“Jangan pernah merebut Saka dari ku, dia itu kekasih ku,” tegas Via menunjuk wajah Jihan.

“I don’t care!” sambung Jihan Menipis tangan Via hampir mendorongnya ke kanan.

“Bagus, pegang kata-kata mu, kalau tidak aku akan menyebarkan aib mu di kampus ini!” ancam Via penuh penekanan.

“Maksud mu?”

“kau adalah pelakor, perebut kak Johan yang sudah menikah dengan kakak ku Oliv”

“Apa ...”

*

*

Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!