NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Manis

Dengan penuh kemesraan Mark mulai menyibakkan rambut Rhea, dibelainya lembut rambut dan wajah Rhea dengan sesekali dikecupnya bibir tipis gadis cantik pujaan hatinya itu.

Rhea seolah terbius dengan perlakuan pemuda tampan dihadapannya itu, gadis itu lantas membalas setiap kecupan Mark dengan tak kalah lembut dan mesranya.

Merasa Rhea menanggapi apa yang telah ia lakukan, Mark menjadi semakin bergelora. Tangan pemuda itu mulai bergerak menuju leher dan lengan Rhea sembari masih melumat bibir manis gadis itu dengan lembut dan penuh kemesraan.

Perlahan tapi pasti, angan Mark mulai menyentuh area bukit kembar Rhea, yang sontak membuat gadis itu terperanjat kaget.

"Mark apa-apaan kamu?!" tanya Rhea lirih dengan nada sedikit kaget.

"Kenapa Rhe? Kenapa kamu kaget? Aku sayang kamu Rhe, bukankah kamu juga sayang dan mencintaiku?" tanya Mark membujuk gadis itu dengan tatapan mata yang begitu sayu.

Rhea kembali menatap Mark, sekali lagi dilihatnya wajah pemuda tampan yang sedang duduk disampingnya itu dengan tatapan penuh cinta.

Lalu Rhea hanya menganggukkan kepalanya perlahan, dan kini gadis bertubuh langsing itu kembali terbius oleh ketampanan pemuda bertubuh kekar tersebut.

Seolah mendapat sinyal hijau dari Rhea, Mark kembali mengecup lembut bibir gadis manis itu. Tangan pemuda itupun kembali menyentuh tubuh Rhea kali ini dengan sedikit lebih kasar. Rhea hanya terpaku berusaha menikmati setiap sentuhan yang Mark timbulkan.

Mark lalu memeluk tubuh Rhea dengan erat, semakin dilumatnya bibir gadis cantik itu dengan penuh nafsu membara. Pemuda itu lalu secara perlahan mulai menanggalkan satu demi satu pakaian Rhea.

Rhea sendiri sebenarnya ingin menolak dengan apa yang pemuda itu perbuat, namun keinginan nya tersebut kalah oleh gelora api asmara yang mulai membakar relung hatinya. Seolah-olah gadis itu menjadi buta oleh hasrat yang ada pada dirinya. Sebuah hasrat yang selama ini tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Mark mulai mencumbu badan Rhea dengan lembut, gadis itu hanya terdiam namun sesekali mengerang oleh setiap sentuhan dan gerakan yang Mark timbulkan.

Gerakan Mark begitu lembut namun terkesan lihai, pemuda itu seolah tahu dan paham bagaimana caranya memperlakukan seorang wanita.

Rhea menikmati dan meresapi setiap getaran yang ditimbulkan oleh sentuhan Mark. Pemuda itu mengoyak-oyak dinding pertahanan Rhea, Membongkar gairah yang telah lama ia pendam.

Belum pernah Rhea merasa dipuja dan dijamu seperti malam itu, Mark telah melambungkan Rhea ke suatu negeri yang belum pernah ia singgahi. Inikah surga dunia?? inikah nirwana??

Dinding pertahanan Rhea kini sudah dirubuhkan oleh Mark, gadis itu hanya pasrah ia sudah tidak peduli dengan apa yang nantinya akan ia tanggung. Bagi Rhea yang terpenting malam itu ia bisa bersama dengan pemuda kekasih hatinya menghabiskan malam yang semakin panas oleh bakaran api asmara.

Sesekali Rhea mengerang lirih, ia merasakan sebuah perpaduan rasa antara sakit namun nikmat. Perpaduan rasa yang sama sekali belum ia pernah ia rasakan.

Mark mulai semakin bringas, gerakan pemuda itu semakin kencang namun tetap dalam irama yang teratur, keringat mulai membasahi tubuh pemuda itu, nafasnya juga semakin kencang. Udara kamar yang mulai panas dan pengap seolah-olah tidak ia pedulikan. Begitupun dengan Rhea yang sudah mulai mampu menggoyangkan tubuhnya mengikuti setiap gerakan yang Mark timbulkan. Setiap erangan dan hembusan nafas Rhea membuat hasrat Mark semakin menjadi-jadi, gerakannya semakin kencang dan bergelora.

Tubuh kedua insan manusia itupun mulai saling beradu, keringat mereka berdua mulai menyatu padu dalam suasana malam yang semakin terasa panas membara.

Akhirnya gunung itupun sama-sama memuntahkan laharnya..

Dengan nafas yang masih tersengal-sengal, Mark mengecup kening Rhea. lalu pemuda itu menjatuhkan tubuhnya disamping badan Rhea yang nampak masih tergeletak lemas.

Setelah itu Rhea hanya terdiam belum pernah ia merasakan sensasi kenikmatan seperti itu sebelumnya, namun dilain sisi gadis itu merasa telah bersalah atas apa yang telah ia lakukan bersama Mark.

Mark yang menyadari gadis disampingnya itu masih terdiam diri, segera memiringkan tubuhnya kearah Rhea. "Makasih ya Rhe... Kamu gak usah khawatir, aku akan bertanggungjawab, aku juga gak akan ninggalin kamu." bisik Mark lirih sambil mengusap pipi gadis itu dengan lembut.

Rhea hanya mengangguk pelan, gadis itu tetap berusaha pasrah, saat itu ia nampak menahan air matanya agar tidak terjatuh dari kedua bola matanya. "Janji ya Mark... Kamu akan bertanggungjawab, janji ya kamu tidak akan meninggalkan aku..." ucap Rhea lirih sambil terus menatap langit-langit kamarnya.

Mark kembali memeluk tubuh gadis yang ia cintai itu... "iya aku janji Rhe.. Aku janji aku akan jadi lelaki kamu yang pertama dan yang terakhir." ucap Mark lembut dengan nafas yang masih tidak beraturan.

"Aku sayang kamu Rhe... Aku cinta kamu... Kalau perlu secepatnya aku janji aku akan melamar kamu." pungkas Mark sambil tersenyum tipis.

Mendengar itu hati Rhea menjadi sedikit lega, ia merasa mendapatkan jawaban atas segala kegundahan hatinya tadi.

"Makasih ya Mark... aku percaya sama kamu, aku pegang janji-janjimu. Kamu taukan? Ini pertama kali aku berhubungan dengan seorang lelaki, kamu juga taukan malam ini apa yang ada pada diriku, aku serahkan semua kepadamu? Aku mohon jangan kecewakan aku." ucap Rhea penuh harap.

Mark hanya tersenyum kecil dengan tetap memeluk tubuh Rhea dengan erat. "Iya aku tahu Rhe, aku janji akan membuktikan semua apa yang sudah aku katakan padamu tadi." ujar Mark pada Rhea.

Rhea memiringkan tubuhnya kearah Mark, untuk kesekian kalinya mata kedua insan yang sedang dilanda api asmara itu saling beradu. Lalu dikecupnya bibir pemuda tampan itu dengan penuh cinta dan keduanya pun saling berpelukan dalam suasana malam yang semakin larut.

***

Jangan lupa like, komen, subscribe dan vote.

Berkah untuk kita semua..

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!