Apa yang akan kamu lakukan jika di beri kesempatan untuk hidup kembali dan mengulang waktu??
Ella Alexander putri kedua Jhons Alexander, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, kedua orang tuanya hanya fokus pada kakanya saja Elena Alexander, dengan alasan karan Elena memiliki penyakit jantung bawaan dan butuh perhatian lebih, hingga suatu hari setelah kakanya menikah dengan kekasihnya Edgar Robinson, Ella di tuduh meracuni Elena hingga membuat Elena keguguran, dan berakhir Ella di jebloskan ke penjara oleh Edgar, bahkan Edgar menyuruh orang orangnya untuk menyiksa Ella, hingga akhirnya Ella meregang nyawanya di balik jeruji besi dengan kesalahan yang sama sekali tidak ia perbuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Hari ini Dena kembali ke rumah sakit dimana Elena di rawat , awalnya Dena akan pergi dengan Edgar untuk mengatakan sendiri atas penolakannya untuk menikah dengan Elena, namun pagi ini Edgar ada pertemuan penting dengan klien dari luar negri.
'' Dena ''
Anna menghampiri Dena dan keduanya saling berpelukan seperti biasanya, lalu keduanya menghampiri brangkar Elena.
'' Bagaimana kabar kamu Elena ?'' tanya Dena.
'' El, sudah jauh lebih baik Bibi '' jawab Elena tersenyum lembut.
'' syukurlah kalau begitu ''
'' Bibi, bagaimana?, Kak Edgar mau kan menikahi Elena ?'' tanya Elena dengan antusias, bahkan Elena terlihat tidak malau malu saat menanyakannya.
Dena menghela nafasnya, melihat Elena yang menurutnya sangat terobsesi untuk menikah dengan putranya.
'' Bagaimana Den, apa kamu sudah menanyakannya pada Edgar ?'' Anna ikut bersuara.
'' Sudah '' timpal Dena.
'' Lalu bagaimana jawaban Edgar ?, apa dia menyetujuinya?'' tanya Anna tidak sabaran.
'' Maaf Elena, Edgar menolak untuk menikah dengan kamu '' jawab Dena yang mana membuat Anna dan Elena membulatkan kedua matanya.
'' Kenapa Kak Ed menolak menikahi Elena Bibi? '' tanya Elena terkejut
'' Karna dia tidak mencintaimu '' jawab Dena seperti yang di katakan oleh Edgar semalam.
'' Kenapa Den, kenapa Edgar tidak mencintai Putriku, bukannya selama ini mereka dekat ?'' tanya Anna dia tidak terima saat melihat putrinya mulai terisak.
'' Apa kamu tidak berusaha memohon pada Edgar agar mau menikahi Elena, apa kamu tidak kasian melihat kondisi putriku yang lemah, aku mohon Dena, putriku hanya bahagia jika bisa bersama putramu '' mohon Anna tanpa tahu malu.
'' Tapi putraku tidak mau menikahi Elena karna tidak mencintainya '' tukas Dena.
'' Aku yakin jika mereka sudah menikah nanti, pasti rasa cinta itu perlahan akan tumbuh sendiri '' sahut Anna tak mau menyerah.
Dena sedikit di buat melongo melihat sepasang ibu dan anak di depannya saat ini.
'' Stop Anna!!! '' sentak Dena geram.
'' Kamu sangat ingin putrimu bahagia, begitu juga denganku, aku juga ingin putraku bahagia, jika bahagianya bukan dengan putrimu aku bisa apa, aku tidak mau memaksanya, kalian jangan egois, yang hanya memikirkan kebahagian kalian saja '' ucap Dena terdengar sangat marah pada sahabatnya ini, yang memaksa dirinya agar membujuk putranya untuk menikahi putrinya.
'' Sudahlah, aku mau pulang, di sini membuat darah tinggiku kambuh saja '' cetus Dena lalu pergi dengan kesal, namun langkahnya terhenti saat mendengar perkataan Elena.
'' Bibi, apa Ella yang menjadi penyebab Kak Ed tidak mau menikahiku ?'' tanya Elena.
Dena menghela nafasnya. '' Jangan memfitnah adikmu sendiri Elena, Bibi sudah katakan Edgar tidak mau menikahimu karna dia tidak mencintaimu, jadi tidak ada hubungannya dengan Ella '' tukas Dena lalu melenggang pergi, dan tidak perduli saat mendengar suara isak tangis Elena.
Setelah dari rumah sakit Dena tidak langsung pulang ke mansion, melainkan pergi ke perusahaan putranya di Empire Group.
Brakkk
Edgar tersentak saat ada yang membuka pintu ruangannya dengan kasar, namun Edgar tak jadi marah saat melihat siapa pelakunya.
'' Ibu, ada apa ?'' tanya Edgar menghampiri sang Ibu yang masuk ke ruang kerjanya dengan wajah kesal.
'' Ibu sedang emosi '' sahut Dena duduk di sofa yang berada di ruang kerja putranya, begitu juga dengan Edgar yang juga ikut duduk di samping sang Ibu.
'' Siapa yang membuat Ibu emosi ?'' tanya Edgar memberikan satu botol ari putih pada sang Ibu.
'' Anna , dia memaksa Ibu agar membujukmu untuk menikahi Elena '' jawab Dena setelah meneguk air putih beberapa kali.
'' Mereka tidak terima karna kamu menolak Elena, bahkan Elena menuduh Ella sebagai penyebab kamu menolak permintaannya ''
'' Sudahlah,, ibu jangan emosi lagi, nanti biar Edgar sendiri yang akan bicara pada mereka '' tukas Edgar dan Dena menganggukkan kepalanya setuju, menurutnya memang lebih baik Edgar yang bicara langsung pada mereka, agar mereka tidak memaksa lagi, itupun kalau mereka mau menerima kenyataannya jika Edgar menolak, takutnya mereka tetap akan memaksa Edgar untuk menikahi Elena.
'' Ed, lalu bagaimana dengan Ella?, apa kamu benar benar mencintainya?'' tanya Dena.
'' Tentu Bu, Edgar mencintainya, Edgar tidak akan main main soal perasaan '' jawab Edgar.
'' Ternyata kamu ini pedofil '' tukas Dena.
'' Edgar tidak perduli, yang jelas Ella milik Edgar '' sahut Edgar membuat Dena menggelengkan kepalanya.
Dena tidak pernah menyangka jika putranya akan mengalami cinta segi tiga dengan kedua putri sahabatnya, dimana Elena yang sangat mencintai Edgar, namun putranya malah mencintai Ella adik kandung Elena, meskipun begitu Dena tidak akan ikut campur dengan urusan percintaan putranya, Dena tidak perduli Edgar akan menikah dengan siapa nantinya, baginya asalkan Edgar hidup bahagia itu lebih dari cukup.
'' Di mana ruangan Ella?, Ibu ingin bertemu dengan gadis imut itu ?'' tanya Dena.
'' Hari ini Ella tidak datang '' jawab Edgar.
Sedangkan Ella pagi tadi sudah mengatakan pada Edgar jika tidak datang ke perusahaan, karna harus pergi ke toko pusat perlengkapan sekolah, dan setelah mendapatkan semua yang di butuhkannya Ella tak langsung pulang melainkan pergi ke rumah sakit, untuk melihat kondisi kakaknya.
Klek
Ella membuka pintu kamar rawat kakanya, dan kebetulan tidak ada siapapun di kamar itu, hanya ada Elena yang tengah berbaring di atas brangkar.
'' Ella ''
Ella tersenyum menghampiri sang kakak, lalu duduk di samping brangkar sang kakak.
'' Bagaimana kabar Kak Elena ?'' tanya Ella santai dengan tangan bersedekap.
'' Baik '' jawab Elena ketus.
'' Untuk apa kamu datang ke sini?, pasti kamu senang kan, melihatku terbaring lemah di atas brangkar '' cetus Elena.
'' Oh, tentu, bahkan aku jauh lebih bahagia jika Kakak tidak bisa mendapatkan apa yang Kakak inginkan '' timpal Ella.
Elena langsung menatap tajam Ella . '' Kamu, pasti malam itu kamu kan yang memukulku di kamar VIP club '' tuduh Elena, yang seketika membuat Ella tertawa terbahak bahak.
'' Kak Elena tidak salah, memang aku yang memukul Kakak '' ujar Ella.
'' Kenapa?, kenapa kamu memukulku ?''
'' Kak Elena tanya kenapa?, tentu karna aku sudah tahu tujuan Kakak membawa Kak Edgar di kamar itu, tapi aku tidak akan membiarkan tujuan Kakak tercapai dengan mudah '' sahut Elena.
'' Kenap kamu melakukan itu Ella?, kamu tidak mungkin tidak tahu kan, kalau Kakak mencintai Kak Edgar, tapi kenapa kamu tega merebutnya '' isak Elena.
Ella tertawa pelan. '' Tentu, karna aku ingin membuat hidup Kak Elena terpuruk, dan satu satunya cara adalah merebut orang yang menjadi dunia Kaka, ya itu Kak Edgar '' ucap Ella tersenyum jahat.
'' Dan, Kak Elena tahu, Kak Edgar akan bertanggung jawab untuk menikahiku ''
'' Tidak, kamu pasti bohong !! '' teriak Elena tidak terima.
'' Terserah Kaka, mau percaya apa tidak, aku tidak perduli '' sahut Elena tertawa pelan.
'' Kamu kejam Ella, kenapa kamu tega melakukan ini semua pada Kaka, salah apa Kaka sama kamu '' cetus Elena terisak.
'' Karna selama ini Kaka selalu mendapatkan semua yang Kakak inginkan, berbeda denganku yang di haruskan mengalah untuk Kaka, hanya karna aku terlahir sehat '' sahut Ella dingin.
" Ella "
