Selena wanita yang begitu mencintai Jhonatan Alberto. Dia bahkan melakukan apa saja demi Jonathan agar mencintai, hingga suatu hari dia merencanakan untuk menjebak Jhonatan dan berhasil mengandung benihnya. Bukannya Jhonatan mencintainya justru membencinya sekalipun ada anak di dalam perutnya.
"Aku tidak akan mengakui anak itu kalau perlu gugurkan saja karena anak itu hanyalah kesalahan dan aku sudah memiliki anak dengan Julia. Jadi aku hanya mengakui anak ku dengan Julia." Jhonatan Alberto.
Bagaikan di tikam dengan pisau, begitu sakit dan menyiksa. Selena pun menggunakan segala cara untuk menyakiti Julia hingga Jhonatan mengetahuinya dan demi menghukunya, Jhonatan memaksa Selena menggugurkan kandungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Jhonatan menunduk lekat. Ia tidak terima jika bersama dengan anaknya, justru anaknya tak mengenalinya. "Selena aku mohon, aku akan melakukan apa pun. Kau ingin aku menjauh dari Julia. Aku akan melakukannya, asalkan jangan pisahkan aku karena mereka. Aku mohon..."
Selena memalingkan wajahnya. Seandainya dulu dia mengatakannya, mungkin ia akan senang, tapi saat ini sudah terlambat.
"Keputusan ku tidak akan berubah. Mereka anak-anak ku."
Jhonatan menatap lekat wajah Selena, sejenak saja Selena tak ingin menatapnya. "Baiklah, aku akan menerima keputusan mu. Semua berita tentang pernikahan kita, aku akan menghapusnya."
"Tapi boleh saat ini aku menggendongnya?"
Selena menatap Jhonatan. "Aku akan memberi mu waktu satu jam sehari."
"Tidak Selena aku ..."
"Apa perlu aku menguranginya?" Tanya Selena dengan nada menekan.
Tidak ingin di kurangi, Jhonatan mengangguk. "Baiklah."
"Bibi, berikan Kenzo dan Keysa padanya."
"Baik nyonya." Wanita setengah baya itu pun bergegas pergi dan membawa kedua anak Selena.
Selena menatap wajah Jhonatan, dia melihat betapa terlihat jelas di raut wajah Jhonatan. Ia tidak pernah melihat Jhonatan sesenang ini.
"Sayang ini Dad ... ini paman sayang." Dengan nada bergetar dan hati yang nyeri ia harus mengubah statusnya. Dia mengambil Kenzo dan mencium kedua pipinya.
Selena memalingkan wajahnya. Dia melihat Keysa di ambil oleh sekertaris Jhonatan.
"Tuan lihat, sangat mirip dengan tuan. Benar-benar cetakan tuan."
Kenapa gen Jhonatan harus kuat pada kedua anaknya, seharusnya salah satunya mirip dengannya.
Jhonatan merasa bangga dengan dirinya, ia merasa menjadi pemenang di seluruh ayah di dunia ini. "Aku akan menambahkan 3x lipat bonus untuk mu."
"Wah terima kasih Tuan," ucap Malik. Ia akan sering-sering memuji bosnya tersebut, itung-itung demi perbaikan gajinya kedepannya.
Selena merasa jengah, ia bangkit dan menuju ke dapur. Membuat jus untuk dirinya sendiri.
...
Sedangkan Jhonatan, dia membuat Keysa berada di lengan kirinya sedangkan Kenzo berada di lengan kanannya. Ia merasa menjadi seorang ayah sempurna. Tidak pernah ia merasa sebahagia ini di kehidupan lalunya da kehidupannya saat ini. Melihat kedua wajah gembul anaknya, ia merasa beban, lelah dalam hidupnya seketika sirna.
"Sayangnya Uncle."
Breet
"Bunyi apa itu?" Tanya Jhonatan. Dia menatap tajam pada Malik. "Kau buang angin."
"Tidak Tuan, saya tidak mungkin melakukannya. Mungkin tuan muda yang melakukannya."
"Kau jangan menuduh anak ku, aku potong habis gaji mu."
"Apa?!" Pekik Malik. Baru saja ia merencanakan kehidupan yang mewah, kini ia di jatuhkan seperti puing-puing sampah yang tak berguna. "Bukan saya Tuan."
Bibi Ana menggelengkan kepalanya. Kedua pria dewasa ini saling menyalahkan. "Maaf tuan, sepertinya salah satu dari tuan muda pengen Pup."
Jhonatan mengerutkan keningnya, hidungnya pun menciuam aroma tak sedap dari Kenzo. "Benar, memang anak ku sangat hebat."
Yah hebat, ciumlah semaumu, jadikan parfum saja tuan.
Jhonatan mencium bokong Kenzi dan yang bersamaan Kenzi mengeluarkan gas beracunnya. Jhonatan seperti terhembus oleh ribuan bau yang menyengat.
Ya sayang, keluarkan gas beracun mu, buat daddy mu ini sadar. Aku akan menjadikan tuan satu-satunya batin Malik.
"Biarkan saja yang menggedongnya tuan," ucap bibi Ana.
"Biar aku saja, aku akan ikut dengan mu." Kali ini ia harus tau bagaimana cara merawat bayi. Ia harus menjadi sosok yang bisa di andalkan oleh kedua anaknya sekaligus Selena.
Dengan teliti Jhonatan menatap wanita setengah baya itu yang menggantikan popoknya. Dia langsung paham bagaimana cara menggantikan popoknya.
"Nona Kekey biar saya saja yang menjaganya tuan," ucap bibi Ana.
"Baiklah, terima kasih." Baru kali seorang Jhonatan mengucapkan terima kasih. Selama ini pria itu tidak pernah kata terima kasih keluar dari mulutnya lebih lagi pada seorang pelayan. Sikap arogan dan wajah dinginnya selalu menyelimutinya, tidak ada yang berani menyuruhnya untuk berterima kasih.
...
Selena mengintip di sela pintu yang tidak tertutup rapat. Dia melihat bagaimana Jhonatan mengajak Keysa dan Kenzi. Ia melihat bagaimana Jhonatan mengadu kesakitan saat tangan Kenzi menarik rambutnya. Rambut yang awalnya rapi kini bagaikan sarang burung.
Sampai saat ini setiap melihat Jhonatan ia teringat dengan ucapan Julia. "Apa mereka sudah memiliki anak?"
"Tuan Jhonatan belum memiliki anak," ucap seorang pria.
Selena tersentak, dia melihat sekertaris Jhonatan. Pria itu sejenak menunduk kemudian mengangkat kepalanya.
"Sebenarnya tuan selalu mencari nyonya." Tutur Malik.
"Kau menceritakan semua ini untuk apa Malik? Kau jelas tau saat ini aku sudah tidak membutuhkannya. Selama ini aku selalu berusaha hidup tenang. Kau pikir sakit hati ku bisa semudah itu di sembuhkan?"
Malik menunduk malu, tapi ia kasihan pada kedua baby mungil itu. "Nyonya ..."
"Kau ingin menemui Jhonatan kan? masuklah aku tidak akan mengganggu kalian."
Drt
Selena mengangkat ponselnya. Dia melihat nama sang ayah. Ia pun menjauh dari Malik. Sedangkan Malik, pria itu masuk ke dalam kamar Keysa dan Kenzo.
...
"Daddy?" Selena menunggu sang ayah menjawab. "Daddy? Apa Daddy baik-baik saja?" Tanya Selena kembali.
Selena mengerutkan keningnya, tidak biasanya ayahnya mendiaminya. "Daddy kenapa diam saja? Apa ada sesuatu?"
"Selena, ini Kakak! Kau berada di mana?" tanya Andreas. Dia sengaja menghubungi Selena menggunakan ponsel ayahnya. Ya, dia mencurinya demi ingin mendengarkan suara Selena.
Selena tertegun, ia tidak menyangka dalam waktu singkat ia mendengarkan suara sang kakak. "Aku berada di suatu tempat. Aku merasa nyaman berada di sini."
"Katakan kau berada di mana Selena?"
"Apa keberadaan ku penting buat kakak?"
"Sangat penting?"
"Untuk siapa? Apa untuk Julia atau untuk kakak sendiri?"
"Selena aku ..."
"Kakak, jangan mengganggu ku. Aku tidak mengganggu Kakak."
Andreas memejamkan kedua matanya. Perkataan Selena begitu menusuk ke relung hatinya. "Selena, Kakak ingin bertemu dengan mu. Kau berada di mana? Biar Kakak yang mendatangi mu."
"Tidak!" Tegas Selena. Kenyataannya di kehidupan lalunya, sampai akhir hayatnya kakaknya tetap membela Julia. Dia mati sendiri dalam keadaan hamil.
"Selena Kakak ...."
Andreas menoleh saat ponselnya di rampas. "Daddy berikan pada ku, aku ingin bertemu dengan Selena. Aku harus tau keberadaannya, aku Kakaknya. Aku juga berhak tau."
"Sampai saat ini kau tidak berubah Andreas. Kau masih diam-diam menemui Julia. Apa kau ingin mengusik ketenangan adik mu? Seorang kakak akan membela adiknya dan jika adiknya bersalah, kewajiban kakaknya untuk menyadarkannya, tapi kau apa? Sampai saat ini kau belum membuktikan sebagai seorang kakak yang baik untuk Selena."
"Daddy aku tau Julia salah dan Julia ingin minta maaf. Dia menangis, dia ingin bertemu dengan Jhonatan."
"Apa kau menuduh Selena menyembunyikan Jhonatan? Hah! Dimana pikiran mu?!"
Selena menutup panggilannya. Dia memiliki saudara kandung, tapi merasa tidak memiliki saudara kandung. Hatinya terasa perih mendengarkan sang kakak yang masih saja membela Julia dari pada dirinya.
sekrang siapa yg gila krn cinta
nasib cerita novel sanggup kejar smpai 5thn meski d anggap gitu2 jak..klau reality lama sdh d tinggal jenis2 mcm Selena🤭🤭
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya