Incaran Para Beatles

Setelah absen selama 3 hari akhirnya alexa pun masuk sekolah kembali. Kondisi kesehatannya setelah kembali dari rumah aksa tiba-tiba saja berubah. Suhu tubuhnya tinggi, bahkan delvano menelpon aidan untuk segera pulang, mamanya juga terpaksa pulang agar bisa merawatnya.

Sekarang kondisinya sudah pulih, dia melangkah masuk ke gerbang sekolah dengan santai. Selama ia sakit tidak ada kabar apapun tentang aksa dan edgar. Hidupnya lebih damai tanpa mereka berdua.

" Kamu makin cantik ajaa deh sayang. akuu jadi makin cinta ama kamu "

Suara itu menarik atensi alexa, ia menoleh ke sumber suara. Ternyata dibelakangnya ada aksa bersama dengan siswi, mereka bergandengan ditengah-tengah koridor tanpa adanya rasa malu sedikitpun. Alexa tidak mengenal cewek itu, tapi dia tau betul bahwa dia pasti pacar baru aksa.

Aksa terkejut saat alexa menoleh ke belakang, tidak percaya kalau alexa sudah masuk sekolah lagi. Satunya alexa masih sakit, dia segera melepas genggaman tangannya.

" Kok dilepas sih sayang ? Satu sekolah harus tau kalau kita pacaran "

" Nanti ada guru yang liat kita, kamu gak takut kalau kita dipanggil ke ruang BK ? "

" Iyaa jugaa sihh, udah enak-enak juga gandengan tangan ama kamu "

Alexa masih bisa mendengar percakapan mereka. Tiba-tiba hati alexa terasa panas, tidak tidak terima jika aksa dekat dengan cewek lain. Ia berjalan cepat karena tidak mau mendengar percakapan mereka lagi.

" Laki-laki mana yang bis age percaya " gumam alexa.

Beberapa hari yang lalu dia dibuat kecewa karena kelakuan edgar dan sekarang lagi-lagi dia melihat aksa bersama dengan wanita lain. Entah berapa banyak korban aksa, atau jangan bilang semua cewek di Elysia High School pernah berpacaran dengannya.

Bruughhh !!

" Aduhhhhh " keluh alexa saat keningnya menabrak sesuatu.

Rasanya tidak seperti dinding ataupun tiang. Ia mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak, ternyata ia menabrak cowok berparas tampan.

" Lo gak papa ?? "

" M-maaf, gw gak fokus dari "

Cowok itu mengangguk pelan menerima permintaan maaf alexa tanpa memperpanjang masalah.

" Lain kali kalau jalan itu hati-hati "

" Iyaa, sekali lagi gw minta maaf "

Alexa tidak mau lagi berteman dengan siapapun itu. Kejadian beberapa hari yang lalu cukup membuatnya trauma berhubungan dengan cowok. Dia meninggal sosok yang ia tabrak, lalu berjalan menuju kelasnya.

" Anak kelas 2 ya ?? Baru kali ini gw ngeliat dia di sekolah ini "

Kedua sudut bibirnya terangkat, senang melihat wajah dan respon alexa. Yang tidak lebay saat berhadapan dengannya, tidak seperti siswi yang lain yang membuatnya ilfil dirinya.

Tanpa alexa sadari, aksa memiliki jalan yang sama dengannya. Dia melihat alexa menabrak kakak kelas, dan ikut berhenti saat alexa berbicara dengannya. Gadis disampingnya sampai keheranan melihat wajah kesal aksa.

" Kamu kenapa sayang ?? "

Aksa berdecak kesal, paling tidak suka melihat alexa berinteraksi dengan cowok lain. Dia cuman mau alexa berbicara dengannya saja, atau dengan anak beatles lainnya. Itupun kalau dia mengizinkannya.

" Gak ada "

...----------------...

" Alexa !! " teriak clarissa menyambut kedatangan teman sebangkunya.

Setelah berhari-hari sendirian akhirnya dia bisa bertemu lain dengan alexa. Tubuh alexa hampir remuk saat clarissa memeluk erat tubuhnya. Senyum alexa langsung merekah, tidak percaya bahwa dia mempunyai teman seperti clarissa.

" Gw kangen banget sama lo. Kok lo bisa sakit sih ?? "

" Gak tau juga, tiba-tiba aja demam tinggi, muntah, dan lemas bangett "

Sebenarnya alexa tau kenapa dirinya sakit, semua itu karena edgar. Gara-gara dia alexa jadi syok karena kejadian malam itu dan diperparah dengan candaan aksa saat paginya.

" Yaudah, kita duduk aja. Gw gak mau liat teman gw sakit lagi "

" Gw udah sembuh kali "

Clarissa tidak peduli alexa sudah sembuh atau belum, yang terpenting dia bisa membantu alexa duduk. Banyak hal yang ingin clarissa tanyakan, terutama tentang edgar. Ternyata tanpa alexa sadari foto edgar dan dirinya di night club tersebar.

" Lo beneran udah sembuh kan xaa ?? "

" Udah 100 % sembuh total "

" Gw mau tanya sesuatu sama lo "

" Tanya apa ? "

Clarissa mendekatkan tubuhnya dengan alexa, berharap hanya mereka berdua yang mendengar pembahasan itu. Situasi di kelas juga cukup sepi, belum banyak siswa-siswi yang datang.

" Kalau gak salah, sebelum lo gak masuk sekolah. Lo pernah bilang mau jalan ama edgar kan ?? "

Clarissa kembali membuka memori alexa, namun alexa hanya mengangguk.

" Gw tau ini pertanyaan yang bikin lo gak nyaman. Tapi gw rasa lo harus tau xaa, lo dibawa ke night club kan sama dia ? "

" L-lo tau dari mana ?? "

" Sehari setelah lo ngomong ama gw bahwa lo mau pergi ama dia. Foto lo ama dia ke sebar xaa, tapi gak lama sih. Setelah itu foto kalian hilang di sosmed, terus ada ancaman dari anak beatles. Kata mereka dilarang menyebar luaskan berita itu"

Alexa hanya terdiam, pantas saja banyak pasang mata memandangnya. Penasaran sekaligus takut tentang pandangan orang-orang soal foto itu. Seorang siswa baru, berstatus babu seorang aksa pergi ke night club bersama pentolan sekolah sebelah.

" Gw juga dipaksa bungkam sih xaa. Tapi gw gak tenang sebelum lo tau ini, gw nyesal banget ngedukung lo untuk jalan ama edgar. Lo sakit bukan karena itu kan ?? Lo baik-baik aja kan xaa ?? "

Tampak jelas dari raut wajah clarissa bahwa gadis itu sangat mengkhawatirkan sahabatnya. Alexa mengulas senyumannya, menggenggam tangan clarissa, berterima kasih karena sudah memberitahunya dan mencemaskan dirinya.

" Gw baik-baik aja kok clarr. Gw sakit karena gak ngejaga kesehatan gw "

" Gw minta maaf karena gak bisa jadi sahabat yang baik untuk lo. Gw janji gak bakal biarin lo dekat dengan cowok-cowok kayak edgar, aksa, atau siapapun itu "

...----------------...

Bel istirahat berbunyi, detik itu juga pesan dari aksa masuk. Gadis itu tersenyum tipis, notifikasi yang ia tunggu sejak tadi kini muncul. Ada sesuatu hal yang ingin alexa katakan pada aksa.

" Gak usah pergi xaa, gw gak mau lo kenapa-napa"

" Lo tenang aja, aksa gak seperti edgar kok. Lagian ini di lingkungan sekolah, aksa gak bakalan macam-macam ama gw. Palingan gw juga disuruh seperti biasanya "

" Lo baru aja masuk sekolah, masa iya harus jadi babu dia lagi. Atau gini aja, untuk hari ini gw yang gantiin lo "

" Gak usah clarr, lo gak perlu khawatir. Gw udah baikan kok "

Clarissa mengangguk pasrah, sebelum alexa pergi tidak lupa ia mengingatkan alexa untuk berhati-hati. Agar tidak terjebak lagi seperti sebelumnya, clarissa tidak mau alexa selalu di kelilingi oleh masalah lagi. Namun untung saja anak beatles membatu alexa saat foto itu tersebar.

Beberapa pasang mata curi-curi pandang melihat alexa melewati mereka. Tidak percaya gadis seperti alexa bisa dekat dengan dua cowok, sama-sama pentolan di sekolah pula, dan mereka juga bermusuhan. Namun alexa tidak peduli dengan pandangan mereka kepadanya.

Koridor atas gedung sekolah tempat pertemuan aksa dan alexa. Namun kali ini alexa langsung mendapati aksa saat membuka pintu gedung atas sekolah. Cowok itu membelakangi alexa, menatap sekolah dari ketinggian.

" Lo mau dibantu apa ?? "

Aksa berbalik badan, tersenyum tipis melihat alexa mulai melunak dan tidak lagi melibatkan emosi. Aksa tidak menjawab pertanyaan alexa, dia malah melangkah mendekat, dan berhenti melangkah tepat dihadapan alexa. Tubuh alexa menegang saat tangan aksa memeriksa suhu tubuhnya.

" Kenapa udah masuk ?? "

" Gw udah sehat "

" Tapi badan li masih hangat xaa "

Aksa tau kalau alexa sakit, karena papa alexa sendiri yang meneleponnya. Hanya saja waktu itu dia tidak ingin mengganggu alexa beristirahat.

" Lo sakit karena kejadian itu kan ?? Gw kan udah bilang kalau lo gak diapa-apain ama edgar "

" Gw percaya, tapi gw gak bisa ngendaliin tubuh gw sendiri. Tapi sekarang gw udah baikan kok, lo gak perlu khawatir " alexa menyingkirkan tangan aksa dari dahinya.

" Makasih udah peduli ama gw "

" Gw gak peduli ama lo, tapi karena lo babu gw makanya gw ngerasa punya tanggung jawab atas lo "

" Yaa terserah lo, tapi makasih ya lo udah nyelamatin nama baik gw "

" Sekarang lo udah tau kan gimana efeknya dekat sama gw ama edgar diwaktu yang sama ?? "

Alexa hanya mendengus lalu mengangguk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...