NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXX

Hubungan antara Lotus dan Elion semakin hari semakin baik, mereka tinggal bersama atas dasar permintaan Elion.

Dalam hubungan mereka, Elion menjadi yang paling dominan, semua harus berjalan sesuai keinginan pria itu, sehingga terkadang mereka bertengkar untuk beberapa hal yang menurut Lotus kecil dan sangat berlebihan. Tetapi pada akhirnya Lotus akan mengalah pada Elion yang sangat manipulatif.

Meskipun demikian, Elion tetap lebih banyak menunjukkan kasih sayangnya, dia tidak main-main pada wanita itu. selalu memujanya dan memberikan apapun yang dia anggap baik untuk wanita itu. Bagi Elion, Lotus adalah ratunya.

Lama-kelamaan Lotus benar-benar di buat mabuk kepayang dengan perhatian dan sikap Elion. Wanita itu lebih banyak menerima perlakuan Elion dari berbagai hal. Termasuk menerima apapun yang pria itu inginkan darinya. Kehamilannya berjalan dengan normal, dan belum banyak orang yang mengetahui hal itu. Mereka masih menyembunyikannya demi keamanan Lotus sendiri, kemudian gadis itu resmi keluar dari perusahaan.  Elion sendiri masih bekerja di perusahaan Adhikara.

Mengenai konfliknya dengan sang Ayah. Setelah merasa sudah siap, Elion memutuskan mengambil tindakan lebih dan aksi nyata atas tekanan yang di berikan sang ayah. Dan langkah pertama yang dia ambil adalah menemui ibu kandungnya.

Elion menatap rumah sakit khusus dengan bangunan sederhana jika dilihat dari luar, yang berada jauh dari hiruk-pikuk kota itu dengan pandangan nanar, disana adalah tempat ibunya dirawat, ada beberapa suster yang mengurus ibunya bergantian dan pada hari tertentu akan ada dokter ahli dari kota yang mengontrol keadaan ibunya. Awalnya, sang ibu di rawat di rumah sakit terkenal di pusat kota. Namun, karena kondisinya sudah mulai cukup baik meskipun kadang-kadang kambuh. Wanita itu akhirnya di pindahkan ke rumah sakit yang lingkungannya lebih baik dan bagus.

Wanita itu membutuhkan lingkungan yang lebih ramah dan menyenangkan supaya tidak stress, dan di tempat inilah yang dirasa cukup pas, kebanyakan di isi oleh lansia kaya raya, yang menginginkan kehidupan tenang, dan bisa berkebun atau melakukan aktivitas fisik yang santai.

Ada beberapa anak kecil yang mengalami sakit kronis juga yang dirawat disana.  Dan tidak sembarangan orang memiliki akses untuk berada di rumah sakit itu. Meskipun tampak biasa dan sederhana. tetapi biaya perawatan disana sangat mahal karena standard pengurusannya yang tinggi. Alat medis juga sangat lengkap. Lingkungannya yang tenang, bersih dan sejuk menjadi nilai lebih yang di tawarkan untuk lebih cepat pulih.  Tidak terlalu banyak orang.

Lotus di sebelah Elion menggenggam tangan pria itu dengan lembut, bermaksud memberi semangat dan dukungan emosional untuk pria itu. Entah mengapa, Lotus merasa pria itu sangat tegang. Padahal mereka hanya akan menemui ibunya.

Dari cerita pria itu, Elion sangat jarang mengunjungi ibunya. Dia merasa tak akan sanggup berhadapan dengan ibunya yang sakit itu. Karena dia telah menukar waktu yang berharga diantara mereka dengan uang untuk perawatan dan pengobatan.

Elion sudah mengikuti semua kemauan ayahnya demi sang ibu. Dia sadar tidak memiliki siapapun yang bisa menolong mereka.

Menurut Elion hal itu adalah tindakan yang benar. Pada awalnya ibu Elion menyetujui tindakannya. Mendukung sang anak supaya layak mendapatkan kehidupan dan masa depan yang lebih baik dengan ikut ayahnya daripada ketika bersamanya.

Tapi wanita itu tak menginginkan jika pada akhirnya Elion hanya dijadikan sapi perah oleh ayahnya. Serta dia sendiri ikut andil dalam hal itu. Dia menjadi beban sang anak dan memberatkannya. Elion mau mengikuti ayahnya demi dirinya.

Gara-gara penyakitnya Elion rela bekerja dan belajar dengan keras untuk biayanya pengobatannya. Hal itu membuatnya sedih, dan tanpa sadar hal itu juga yang membuatnya terus mengalami sakit -sakitan.  Lalu

Hubungan mereka sedikit merenggang.

Elion jarang mengunjungi ibunya, hanya ketika anak itu memiliki masalah besar, dia baru datang dan membakar semangatnya demi sang ibu.

Elion melaksanakan hal itu supaya terhindar dari perdebatan alot yang tak pernah ada ujungnya. Ibunya tak pernah mau dirawat, sedangkan menurut Elion hidup ibunya adalah hal yang paling penting dan berharga.

Untuk apa lagi dia mencari uang?

"Aku penasaran, apakah ibumu masih mengingat ku? Dia pasti terkejut ketika nanti melihat kau membawaku" kata Lotus sambil menggenggam tangan Elion dan sedikit meremasnya.  Dia hanya berusaha mencairkan suasana. "Apalagi ketika melihat perut buncit ku ini. Dia pasti lebih terkejut". lanjutnya menunjukkan perutnya yang sudah mulai membesar. "Tiba-tiba di dalam sini ada anakmu"

"Ayo, kita temui dia sekarang!" Ucap Lotus terdengar ceria. Wanita itu sengaja memancing Elion agar tidak terus terlihat sedih. Lotus mengenali ibu Elion, dia pernah berkunjung beberapa kali kerumah pria itu dan ibunya sangat baik, dulu ibunya senang ketika mengetahui Elion memiliki teman dekat. Dia tahu anaknya tak banyak berbicara semasa sekolah, sehingga tidak memiliki teman. Hal itu kadang membuatnya sedih. Dia juga mengetahui sang anak menyukai temannya Lotus itu.  Yang tidak ibunya ketahui Lotus merundungnya di akhir masa sekolah.

Elion tersenyum tipis dan melirik Lotus. "Terimakasih sayangku, iya ayo mari kita turun" Ucapnya, kemudian mencium bibir Lotus sebelum turun lebih dulu dari mobil dan membukakan pintu untuk sang wanita. Mempersilahkan dan memastikan wanita itu turun dengan aman dan hati-hati.

Kemudian, pria itu berjalan kebelakang dan membuka bagasi mobilnya, menyerahkan buket besar bunga Lotus dan lily yang sudah di pesan sebelumnya kepada Lotus. Dia juga menurunkan banyak sekali paper bag berisi kue dan makanan lainnya yang sudah di buatkan Lotus untuk dikirim kepada ibunya.

Mereka kemudian berjalan beriringan memasuki rumah sakit untuk menemui sang ibu.

Rumah sakit itu bergaya bangunan ala Eropa dengan dinding kayu bercat putih. Taman depannya di penuhi tanaman hias yang begitu terurus, bahkan rumputnya sangat rapi. Lotus menyukainya dan berharap suatu saat dia dan Jeno akan tinggal dirumah dengan halaman yang luas seperti itu.

Ketika sampai kedalam, Seorang suster menunjukkan pintu kamar yang tertutup rapat ketika Elion mengatakan dia akan menemui ibunya yang di rawat. Suster itu lalu memberikannya pilihan, antara Elion langsung masuk menemui ibunya atau suster itu memberitahukan dulu pada ibunya tentang kabar kedatanganya.

Elion memilih untuk langsung menemui ibunya tanpa perantara suster. Maka, dia diantar sampai depan pintu sambil mendengarkan suster yang membicarakan bagaimana kondisi sang ibu dan kebiasaan wanita itu sehari-hari.

"Sebaiknya untuk kedepan tuan harus lebih sering menemui ibu anda. Dia pasti akan senang dan merasa terhibur, karena setiap hari dia hanya murung dan sering melamun" saran suster. "Tetapi kabar baiknya dia sering merajut dan membuat gelang dari manik-manik. Dia juga sering bercanda dengan pasien anak-anak".

"Baik, terimakasih" jawab Elion setelah mendengar kabar ibunya.

Sebelum Elion masuk kedalam, pria itu lebih dulu mengetuk pintu kamar sang ibu dengan pelan, kemudian membuka pintunya sembari mengumpulkan banyak keberanian.

Dapat dia lihat wanita cantik yang telah melahirkannya itu sedang merajut, duduk menghadap jendela dan membelakanginya, wanita itu begitu fokus dan tidak mau repot-repot untuk menoleh.

"Ibu" Ucap Elion pelan berusaha menarik atensi wanita itu.

Wanita itu seketika langsung menghentikan aktivitasnya mendengar suara yang terdengar seperti putranya.  kemudian menolehkan kepalanya, dia sangat terkejut ketika benar-benar melihat sosok putra semata wayangnya berdiri di dalam kamarnya. Matanya melebar sempurna dengan wajah penuh haru karena tak percaya Elion datang untuk menjenguknya.

"Elion?" Kata wanita itu memastikan, suaranya begitu parau.  "Elion anakkuu!?" Ucap sang ibu sekali lagi,  memastikan bahwa dia tidak sedang bermimpi. Dia memang sangat merindukan putranya. Menahan rasa sakit karena rindu itu begitu menyiksanya.

"Ya ibu, lama tidak bertemu" Sapa Elion sambil meletakan semua bingkisan dan paper bag yang dia bawa di meja.

Wanita itu mengulurkan tangannya yang langsung disambut Elion dengan berjalan kepelukan hangat sang ibu.

Wanita itu langsung menangis tersedu-sedu sambil memeluk puteranya dengan sangat erat. Rasa rindu karena lama tidak berjumpa dan juga senang membuncah di dada wanita itu.

Lotus sendiri yang masih berdiri di dekat pintu ikut terenyuh melihat pemandangan yang mengharukan itu.

Dia turut meneteskan air mata karena pemandangan itu sangat indah dan mengharukan.

"Ibu maafkan aku sudah lama tak pernah mengunjungi mu" Ucap Elion penuh sesal dan kemudian mencium kening ibunya.

Wanita itu menggelengkan kepalanya dan meraih wajah Elion. "Asalkan kau baik-baik saja itu sudah cukup anaku. Ibu tau pasti kau banyak mengalami kesulitan, terimakasih ya sudah mengunjungi ibu hari ini" kata wanita itu tulus.

"Aku tak pernah mengalami kesulitan berarti, mungkin itu karena doa mu" jawab Elion tak ingin membuat wanita itu khawatir.

Wanita itu kemudian melirik kearah pintu, melihat Lotus yang masih berdiri disana.

"Siapakah gadis cantik itu?" Tanya sang ibu pada Elion.

"Dia calon menantumu" jawab Elion penuh keyakinan.

Sang ibu tertawa ringan mendengar ucapan putranya, dia mengusap jejak air matanya dengan jarinya yang sudah mulai keriput, wanita itu kemudian melambaikan tangannya meminta Lotus mendekat padanya. Dia memang sangat terkejut dengan ucapan Elion tentang sosok gadis itu. Tetapi perasaan bahagianya lebih besar karena di kunjungi sang anak. Dia tak mau merusak suasana itu.  "Mendekatlah"

Lotus menurut, dia mendekat kepada Elion  dan ibunya sambil tersenyum manis.

"Halo ibu, selamat siang, bagaimana kabar mu? aku berharap kau selalu baik" Sapa Lotus. "Aku membawakan bunga cantik ini untuk ibu" Lotus menyerahkan buket bunga cantik yang sudah di siapkan itu pada ibu Elion.

Ibu Elion menerimanya dengan perasaan senang. "Bunga yang cantik" komentar ibunya. "Terimakasih ya"

"Sama-sama Bu, kuharap ibu menyukainya" jawab Lotus.

"Tentu saja aku menyukainya" sang ibu bereaksi positif pada Lotus.

"Bunga Lotus itu melambangkan calon menantumu bu, dia adalah cintaku setelah ibu" Elion mengatakan hal itu dengan bangga.

Lotus tersipu malu mendengar perkataan Elion, sang ibu hanya terkekeh mendengarnya.

"Ya dia memang sangat cantik, senyumnya cerah seperti membawa berkah untuk keluarga kita" kata ibunya.

Lotus benar-benar salah tingkah di puji oleh Elion dan ibunya seperti itu. Dia jadi ingin menangis lagi karena telah di terima dengan baik, dan karena sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Lotus mendeskripsikan perasaan bahagia?

Perasaan hangat seolah dia memang memiliki keluarga yang selama ini dia inginkan.  "Terimakasih" timpal Lotus malu-malu.

Suasana berubah menjadi lebih hangat dan menyenangkan.

"Apakah ibu mengingat ku?" Tanya Lotus pada akhirnya, dia penasaran. "Sepertinya tidak ya" Lotus menyimpulkan.

Ibu Elion menyipitkan matanya dan memandang  Elion dengan raut wajah bingung.

"Dia, gadis yang dulu—"

"Yatuhan benarkah?" Seketika ibu Elion membelalakkan matanya dan memotong pembicaraan sang putra. "kau kah itu? Astaga, bagaimana bisa? Ibu pasti mengingat mu! kau adalah satu-satunya teman Elion semasa SMA dulu, sekarang sangat pangling, dulu kau sudah cantik sekarang tambah cantik" kata ibu Elion sangat antusias ketika menyadari sesuatu.

"Kini wanita cantik itu akan menjadi istriku Bu" timpal Elion.

Sang ibu memukul Elion cukup kencang sampai pria itu mengaduh. "Kerja bagus. Tidak heran lagi, dia juga cinta pertama mu kan? Kau memperjuangkannya"

Lotus tak bisa berkata -kata wajahnya sudah memerah karena malu di puji seperti itu terus menerus oleh ibu Elion, dia senang ibu Elion menerimanya dengan sangat positif.

"Ya, cinta pertama dan terakhir ku" tegas Elion.

Sang ibu tersenyum dengan tulus, dia merasa lega anaknya telah menemukan cintanya dan kebahagiaanya.

"Aku ingin meminta restu ibu" Ucapnya langsung pada inti. "Aku akan menikahinya Bu, dia sekarang sedang mengandung anaku"

Sang ibu menghela nafasnya, dia kembali memukul Elion, kali ini lebih kencang. "Ibu pasti merestui kalian" jawabnya tulus, tidak terkejut dengan pengakuan Elion karena memang sedari awal perut wanita itu terlihat sedikit buncit. Elion mengaduh sembari mengusap bekas pukulan sang ibu pada tubuhnya yang  kekuatannya tidak main-main. Itu cukup sakit.

"Tetapi kau mengunjungi ibu ketika hal ini terjadi saja? Kau tidak merindukan ibu begitu? Kau hanya sedang meminta restu?" Tanya ibunya marah.

Elion terkekeh, dan berjongkok pada sang ibu. Menggenggam tangan wanita yang telah melahirkannya itu. "aku meminta maaf dengan tulus bu, aku memang kesini untuk meminta restu tapi bukan berarti aku tidak pernah merindukan dan memikirkan mu. Aku hidup sampai detik ini bahkan karena ibu. Aku hanya ingin menjaga hubungan kita Bu. Karena kita sering bertengkar dan aku tak mau melihat ibu sedih secara langsung, itu menyakitkan. Bahkan aku sempat berpikir dan takut sebelum menemui ibu, bahwa ibu tak mau melihat ku, karena menempatkan kita dalam posisi sulit" Ucap Elion panjang lebar.

"Dan aku akan membawa ibu pulang kerumah. Maaf ya baru melakukan hal ini baru sekarang" lanjutnya sambil tersenyum.

Sang ibu menutup mulutnya dengan mata berkaca-kaca karena kebahagiaan. Dia memang tak ingin terus-menerus tinggal dirumah sakit. Tidak peduli jika sewaktu-waktu penyakitnya kambuh, ia hanya ingin kehidupan yang seperti biasanya. Menghabiskan sisa waktunya dengan normal bersama anak dan sebentar lagi cucunya. Betapa mengejutkannya hal itu.

"Kau tak pernah datang pada ibu, sekali datang, kedatangan mu benar-benar mengejutkan ibu, calon menantu, berita memiliki cucu, dan pulang. Ibu sangat bahagia"  Kata ibunya.

"Tapi ayahmu pasti tidak akan senang kan?"

"Ibu tak perlu memikirkan hal itu"

Lotus berjalan dan memeluk wanita itu. Dia sudah membicarakannya dengan Elion. Sang ibu bisa tinggal bersama mereka dan mendapatkan perawatan dirumah. Karena Elion sibuk bekerja dan tak memiliki begitu banyak waktu untuk mengurus ibunya, sementara Lotus memilikinya.

Lotus sudah tak memiliki ibu lagi, dia tak keberatan dengan kehadiran ibu Elion, Justru dia merasa senang. Ibu Elio  adalah ibu yang baik.

Menurut Lotus selagi memiliki kesempatan Elion harus memperbaiki hubungan dengan ibunya. Karena pertarungan mereka adalah umur dan kesempatan.

Tentu saja Elion sangat bersyukur akan hal itu, meskipun fantasi sexnya harus lenyap karena ia tidak bisa menyetubuhi Lotus sembarangan, seperti di dapur atau di ruang depan kapanpun ia mau. Tetapi mereka bisa berlibur sesekali kan?

Selain untuk membuat sang ibu aman dari jangkauan ayahnnya dia juga bisa pulang kerumah dengan melihat dua orang wanita yang di cintanya sekaligus.

Bagi Elion, Lotus benar-benar wanita yang tepat untuknya dan juga anak-anaknya. Bukankah dia sangat beruntung?

**

Langkah selanjutnya yang Elion ambil adalah menemui ibu tirinya.

Dia harus tetap meminta restunya kan?

Elion tak membawa Lotus pada saat itu karena takut respon yang buruk, karena hubungannya pun kurang baik. Sementara Bagaskara berbaik hati mau menemaninya. Elion langsung berbicara kepada inti tanpa berbasa-basi. Dia juga meminta pertolongan wanita itu untuk mau membantunya dari sang ayah.

Elion sama sekali tak menduganya, tetapi ibunya itu merestui dan mendukung penuh rencana pernikahan Elion. Dia juga mendoakan kebaikan untuk Elion dan berjanji akan membantunya.

Elion selalu berpikir ibu tirinya itu sangat membencinya, karena beberapa kali dia berusaha menyingkirkan dirinya dengan terang-terangan. Apalagi setelah tau bahwa ia juga akan menjadi bagian pewaris perusahaan.

Namun hal itu menjadi jelas, wanita itu bilang, dia sangat kecewa pada ayahnya dan membenci ibu Elion.

Elion tidak bersalah apapun dalam hubungan rumit keluarga.

Tetapi karena kebencian itu, dia memang terkadang melampiaskannya pada Elion.

Awalnya dia menganggap Elion hanya hama penganggu, tetapi dia merasa di hargai sebagai ibu. Dimintai restu dan pertolongan. Tentu saja dia merasa senang, lagipula jika dipikirkan ulang, Elion adalah anak baik yang penurut. Tidak pernah mengeluh meskipun di berikan beban lebih.

kemudian dia berjanji akan ikut mempersiapkan pernikahan Elion dan meminta pria itu untuk memperkenalkan calon menantunya yang sudah berbadan dua. Dia mengaku tak pernah tau konflik yang terjadi antar Elion dan ayahnya yang menyebalkan itu. Tapi dia sudah jelas berada di pihak Elion.

Elion mengungkapkan bahwa ia sudah tak ingin lagi bekerja di perusahaan keluarga, dia rela meskipun tidak menjadi pewaris. Dia siap melepaskan semuanya dan ibu tiri Elion memberi nasihat bahwa Elion tetap memiliki hak.

Dan langkah terakhir yang Elion lakukan adalah menemui ayahnya dengan penuh keberanian.

Dia menyatakan akan menikahi Lotus tak peduli seberapa keras pria itu melarang dan menahannya. Dia juga tak peduli dengan ancaman -ancaman ayahnya. Termasuk ketika ayahnya mengeluarkan ancaman dirinya dari ahli waris dan menyatakan Elion tak usah lagi ikut andil dalam perusahaan.

Dia tak mengira Elion dengan mudah mengiyakan.

Namun pada akhirnya dia tetap meminta restu diantara kemarahan ayahnya yang membludak.

Pada akhirnya semua tetap kembali pada keputusan Elion. Karena itu hidupnya, apapun yang terjadi semua keputusannya sendiri.

Hidup ini semua tentang pilihan kan?

Dan semua  pilihan mempunyai konsekuensinya masing-masing.

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!