NovelToon NovelToon
Kau Adalah

Kau Adalah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: TaurusWoman

Sebenernya cerita kesekian yang memang saya baru buat. Tapi untuk disini, cerita ini jadi cerita pertama yang saya rilis disini...

SO PLEASEEEE TINGGALIN JEJAK KALIAN YAA READERS. PLEASE TINGGALIN LIKE DAN COMMENT KALIAN DI CERITAKU INI...
BIAR DAPET INTI CERITA DAN ENDING CERITA YANG EPIK BANGET AKHIRNYAA...


ThankYou...

..........

Emril yang sempat berkuliah di London kembali pulang ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Kampus yang sama dengan kedua saudara laki-lakinya.

Di kampus barunya, selain ada kedua saudara laki-lakinya Emril juga bertemu kembali dengan sahabat semasa kecilnya, beberapa teman lamanya, teman nongkrongnya, teman olahraganya dan mantannya.

Tapi ternyata bukan hanya mereka yang membuat Emril betah kuliah di Jakarta dibanding di London. Ada satu orang diantara mereka yang selalu menarik perhatian Emril, bahkan Emril sering menolak apa yang dirasakannya, tapi Emril tidak bisa menghindar untuk selalu memikirkannya, mencarinya dan berbincang dengannya.

Dia Tami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TaurusWoman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LDR

Author Pov

Tami sedang siap-siap berangkat ke bandara dan sudah janjian dengan bu Jenette disana. Hari ini Tami akan berangkat ke Inggris selama dua minggu untuk penelitian bareng bu Jenette.

Diperjalanan menuju bandara, Tami terus berkomunikasi via chatt dengan Emril yang sedang berlibur weekend di Bandung bersama keluarganya.

Sampai di bandara, Tami langsung menemui Bu Jenette di salah satu tempat kopi. Saat Tami berdiri tepat di dekat bu Jenette yang sedang duduk serius menatap layar tabletnya. Tami menyapanya.

"Hai bu Jenette..." sapa Tami berdiri di hadapannya.

"Eh hai Tam..." sapa balik bu Jenette langsung berdiri dan memeluk sekilas Tami.

"Duduk Tam, kamu ngopi?" Tanya Bu Jenette.

"Iya buu.." jawab Tami mengangguk.

"Iyaa perjalanan kita jauh, lebih baik ngopi dulu biar relaks..." ucap Bu Jenette meninggalkan Tami berjalan ke arah bar coffee untuk memesankan satu kopi buat Tami.

Beberapa menit kemudian, bu Jenette kembali ke meja sambil membawa satu gelas kopi.

"Saya pesenin yang sama kaya saya ya, karena kalau kamu minum yang ini, saya jamin kopinya cukup aman di lambung. Jadi nggak akan bikin perut kamu itu bermasalah selama di perjalanan jauh. Maklum, perjalanan kesana kan enggak sebentar dan kamu tau pastinya perjalanan menggunakan pesawat lebih berbeda untuk kondisi tubuh kita kan..." ucap bu Jenette memberikan kopi bawaannya dan kembali duduk berhadapan dengan Tami.

"Emm....Makasih bu..." ucap Tami mengangguk dan menerima kopi dari bu Jenette.

"Oh iya, kamu udah siapin yang saya minta kemarin?" Tanya bu Jenette sambil meminum kopinya.

"Udah bu, semua data dan berkas sudah siap..."

"Bagus, jadi nanti kita disana nggak perlu abisin waktu untuk itu, kita bisa langsung jalanin penelitian dan bikin laporan. Yaaa mengefisiensikan waktu, setidaknya kalau lebih cepet selesai kita kan jadi bisa abisin sisa waktunya untuk refreshing disana. Sisanya kita habiskan untuk berlibur, walaupun mungkin cuma sehari atau dua hari..." ucap bu Jenette tertawa.

"Iyaa bener bu. Saya lebih suka segalanya sudah siap dengan baik, jadi kerjanya juga lebih cepat..."

"Yaaa...Mmm...bener ya bu Mesia jadiin kamu sebagai asisten dosen saya, dan pas banget dipasangkan dengan Emril. Soalnya udah beberapa bulan ini kamu dan Emril jadi asisten dosen saya, segala urusan materi yang saya siapkan itu sudah tersampaikan dan selesai dengan baik. Kalian berdua itu bener-bener partner yang solid loh Tam. Jadi saya benar-benar terbantukan dengan kerjanya kalian..."

"Makasih ya bu atas review positifnya. Semoga saya dan Emril bisa selalu solid selama jadi partner dan asdosnya bu Jenette. Dan Bu Jenette juga salah satu dosen yang mempermudah asdosnya bekerja ko, karena berusaha mempercayakan dan tidak banyak tuntuttan yang saya atau Emril lakukan, jadi bikin saya dan Emril juga enjoy buat jalaninnya..." Bu Jenette tersenyum mendengar jawaban Tami. Sekilas bu Jenette melihat jam tangannya.

"Mmm siap-siap yuk Tam, bentar lagi kita mau take off...." ucap bu Jenette.

"Iyaa baik bu..." ucap Tami sambil membereskan bawaannya, lalu handphone Tami berdering.

"Ya halloo......Iya ada di starbucks, tapi aku udah mau ke dalem sih..." Sambil menjawab telepon dari Emril, Tami dan bu Jenette melangkah keluar starbucks dan tiba-tiba Tami maupun bu Jenette dikejutkan dengan sosok Emril yang sudah ada di hadapan mereka.

"Loh Emril? Bukannya kamu lagi di Bandung ya?" Tanya bu Jenette.

"Iya bu, tapi saya pulang duluan.." jawab Emril sedikit salah tingkah dan menatap bergantian ke arah Tami, sedangkan Tami masih terkejut melihat kehadiran Emril.

"Waduh pas banget ya kita baru mau masuk ke dalem. Doain lancar ya Emr urusan kita disana..."

"Siap bu, semoga lancar dan cepet beres ya bu, jadi kan kalian bisa cepet pulang juga..." ucap Emril sambil senyum-senyum.

"Ah kamu, kita emang mau cepet selesei tapi sisanya kita mau liburan dulu disana...."

"Duh Bu, kalo kelamaan saya bisa-bisa nyusul kalian kesana loh.."

"Oh ya boleh dong..." jawab bu Jenette.

"hahahaha tapi nggak mungkin dapet acc bunda bu...Jangan lama-lama ya bu....dan...mmmmm titip Tami juga ya bu....." ucap Emril sambil terus tersenyum dan beberapa kali melirik kearah Tami.

Sedangkan Tami dari semenjak Emril dateng dan ngobrol sama bu Jenette, Tami hanya tersenyum kikuk mendengarkan percakapan mereka.

Bu Jenette sedikit menangkap ada sesuatu antara Emril dan Tami. Karena bu Jenette memperhatikan cara Emril menatap intens ketika melihat kearah Tami, belum lagi tiba-tiba Emril datang ke bandara, sedangkan bu Jenette tau kalau dia lagi liburan weekend bareng bu Mesia ke Bandung. Bu Jenette hanya melempar senyum melihat tingkah Emril dan reaksi Tami semenjak Emril ada di hadapan mereka.

"Iya pasti saya jagain..." jawab bu Jenette tersenyum menggoda.

"Makasih bu..." ucap Emril sambil mengusap-ngusap telinganya.

"Mmm jaga kesehatan ya Tam disana..." ucap Emril ke arah Tami yang dari tadi hanya diam dan tidak banyak reaksi.

"Iya...makasih ya..." ucap Tami agak kaku.

Emril menyadari itu, dia hanya tersenyum melihat reaksi Tami yang berbeda dari sebelumnya.

"Yaudah, kita ke dalem ya Emr..." ucap bu Jenette memberikan kode untuk meneruskan langkahnya.

"Iya bu..." Emril sempet bingung dengan situasi yang hanya berpisah begitu aja.

"Eeuh..." ucap Emril menghentikan langkah mereka..

"Ya Emr..." sahut bu Jenette menunda langkahnya.

Emril hanya menatap keduanya secara bergantian, dan berhenti beberapa detik menatap ke arah Tami. Melihat hal itu Bu Jenette pun paham. Dia hanya menahan senyumnya melihat reaksi kedua mahasiswanya itu ketika saling bertatap intens.

"Emm...Tam, saya tunggu di dalem ya. Kamu masih punya waktu ko buat ngobrol dulu sama Emril..." saat mengucapkan itu, Emril dan Tami langsung menatap bu Jenette.

"Makasih bu..." ucap Emril yang direspon senyuman oleh bu Jenette.

Baru beberapa langkah bu Jenette menjauh dari mereka, Tami yang kembali menatap Emril langsung mendapatkan pelukan erat dari Emril. Tami cukup terkejut. Dan tanpa mereka sadari, bu Jenette sempet menoleh kearah Emril dan Tami dan dia juga agak terkejut melihat Emril yang meraih tubuh Tami untuk dipeluknya. Tapi bu Jenette tidak mengintimidasi situasi tersebut, dia malah tersenyum lalu berjalan lagi.

Kembali ke Emril yang memeluk Tami.

"Emr...." ucap Tami perlahan.

"Aku bakal kangen Tam sama kamu. Dua minggu kita LDR, bakal kaya gimana aku disini rungsingnya..." ucap Emril dengan nada sedikit merengek, yang semakin erat memeluknya dan menenggelamkan kepalanya di ceruk lehernya Tami. Mendengar itu Tamipun membalas pelukan Emril

Cukup lama mereka berpelukan, setelahnya Emril merenggangkan pelukannya dan menatap Tami dengan intens. Mereka saling menatap tanpa kata, cukup lama sampai akhirnya Emril mencium Tami ditengah lalu lalang orang. Tami sempat terkejut dan terdiam mendapatkan ciuman Emril.

"Jangan macem-macem ya, disana itu banyak bule ganteng..." ucap Emril setelah melepas ciumannya.

Tami hanya menatap Emril tanpa ekspresi. Sedangkan Emril langsung melempar senyum dan membelai helaian rambut Tami.

"Cepet pulang ya..." ucap Emril yang mendapat anggukan dari Tami. Tamipun pamit menyusul bu Jenette.

"See you Emr..." pamit Tami.

"See you" Emril perlahan melepas genggaman tangannya dari Tangan Tami.

Mungkin memang Emril merasa berat berjauhan dengan Tami, karena terbiasa bersama. Hampir setiap hari mereka ketemu di kampus dan menghabiskan waktu bersama sampai jam kuliah di sore hari selesai. Belum lagi kalau ada jam nongkrong sama teman-teman pasti mereka juga gabung diantara teman-temannya.

Tapi mulai besok sampai dua minggu kedepan Emril harus jadi asdos sendirian dan cuma ketemu teman-temannya yang nggak terlalu membuat dia semangat.

Pulang dari Bandara Emril main ke rumah Yesa.

1
Durahman Kedu
bagus ceritanya
TaurusWoman
alur cerit yang relate dengan berbagai pengalaman orang-orang. menyukai seseorang tapi terkadang menolak apa yang dirasakan karena ada hal yg harus dijaga.
Foquita Retrasada
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
Decapitator
Endingnya nggak disangka-sangka
Muriel
Cerita yang bikin saya gak bisa lepas sampai selesai, sampai dapet ending yang bikin saya senyum-senyum sendiri. 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!