NovelToon NovelToon
Jejak seram yang memikat hati

Jejak seram yang memikat hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: khokujan

Di tengah pesta yang belum selesai mereka memutuskan untuk pulang saja. namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bersamaan dengan itu pandangan dara tertuju pada tasnya,
"ma, mawar itu.." ia terkejut sampai hanya diam dengan mata yang terbelalak melihat bunga itu.
"ting! ting!" suara notif pesan di ponsel dara yang membuatnya makin terkejut, vira yang mendengar itu segera ikut melihat layar ponsel dara.
"i, ini kan.." mereka saling menatap.
tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar bersamaan dengan itu semua lampu juga ikut padam.
"ting! ting! ting!" bunyi notif lagi.
dara dan vira melihat isi pesan yang masuk itu,
"kita harus pulang dara!" ucap vira sambil menarik tangan dara mencari arah keluar dari gedung pesta itu dalam kegelapan ditengah hujan derai yang masih belum juga berhenti.
Apakah isi pesan di ponsel dara? kenapa vira sampai mendesak ingin pulang? ikuti kisah lengkapnya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khokujan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Pesta

Saat sampai di gedung tempat pesta pernikahan bos sekaligus teman mereka yaitu Steven, Dara hendak segera turun dari mobil.

"Tunggu.. pakai ini dulu.."

ucap vira memberikan kacamata hitam kepada dara.

Mereka pun turun dari mobil dengan kaki jenjang dan rambut yang menawan,berjalan menaiki tangga untuk masuk ke dalam gedung.

Pintu masuk dibuka, mereka masuk sambil melepas kacamata hitamnya.

"dara.. mari kita berburu.." ucap vira dengan senyum liciknya.

Mereka berjalan mencari tempat duduk dengan nama mereka,

"ini dia.."

ucap dara menunjuk kursi mereka.

Tidak lama kemudian MC memulai rangkaian acara satu persatu sampai acara tukar cincin,

"Vira.. kau lihat tadi Steven sangat tampan aku tidak menyangka itu dia.. monica juga sangat cantik sekali.."

ucap dara sambil menggerak-gerakkan bahunya.

Vira hanya mengangguk, matanya menyusuri setiap sudut ruangan itu.

"Dara.. silahkan nikmati pestanya.. aku mau menemui mangsaku dulu.."

Vira beranjak pergi meninggalkan dara di antara orang-orang asing di pesta itu.

Dara berjalan melihat-lihat setiap sudut gedung itu,

"ah.. semuanya bunga.. aku jadi penasaran bagaimana bisa mereka saling jatuh cinta ya? jika segampang itu kenapa aku tidak bisa.."

ucap dara sambil mengambil minuman dan lanjut keliling lagi.

Disisi lain terlihat Vira sedang mengobrol dengan seorang pria yang baru saja ia kenal dan cukup tampan tentunya.

"Secantik ini kenapa tidak punya pacar?" ucap pria itu.

Vira mengibaskan rambutnya,

"Karena..."

sambil menyelipkan rambut ke daun telinganya,

"aku merasa jodohku disini.."

Vira tersenyum dan berjalan menjauh.

ia melihat dara yang sedang berdiri diam menatap sebuah tiang di sudut ruangan itu,

"astaga... apa yang di lakukan anak itu.."

ucap Vira berjalan menghampiri dara.

Vira mendekat ke telinga dara,

"sedang apa kau.."

bisiknya di telinga dara.

Dara menoleh lalu menghela nafasnya panjang,

"Lihat ini.. coba kau lihat.."

dara menunjuk tiang yang tepat di depannya.

"Aku tau.. aku lihat dengan jelas.. ini hanyalah tiang.. lalu kenapa kau memandanginya seperti ini...!" jawab Vira sedikit kesal sambil melipat kedua tangannya.

Dara kembali menghela nafas,

"Betapa menyedihkannya aku.. bahkan tiang ini saja berdua.. berpasangan saling cinta.. sedangkan aku? aku bahkan tidak mengerti apa itu cinta.."

ucap dara dengan nada lesu sambil berjalan menunduk.

Vira menepuk dahinya sendiri melihat tingkah sahabatnya itu,

"Percuma saja dia berpenampilan secantik itu..tapi tingkahnya.. astaga! benar-benar..!"

ucap Vira sambil berjalan menghampiri dara sedang berjalan dengan tergopoh-gopoh seperti tak bertulang.

Tiba-tiba saja seseorang menabrak Vira,

"ah.."

seperti adegan romantis di film-film tentang cinta, Vira jatuh di pelukan seorang pria.

karena terkejut Vira yang terjatuh memejamkan matanya,

"apa kau baik-baik saja?" suara pria itu membuka mata Vira.

"aku baik-baik saja.."

Vira menjawab sambil kemudian melihat wajah pria itu.

"Kau!!"

Vira terkejut dan mendorong pria itu.

"kenapa kau disini! menyebalkan sekali! kenapa kau menyentuhku!"

ocehan Vira sambil menepis dress dan tangannya seolah membersihkan debu.

pria itu mendekatkan wajahnya ke vira,

"Karena aku di undang.."

ucap pria itu sambil tersenyum menggoda Vira.

Vira mengepal tangannya,

"Jordi..!!"

dengus Vira kesal.

"Minggir.. minggir sana..!"

ia mengusir Jordi dari hadapannya.

Jordi pun mempersilahkan Vira lewat dihadapannya,

"cantik sekali.."

batin Jordi.

Vira menoleh ke arah Jordi dan mengepalkan tangannya seolah menantang Jordi karena kesal, Jordi yang melihat itu terkekeh dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Vira yang menggemaskan.

Vira segera menghampiri dara yang kini sedang duduk manis sambil menyantap kue,

"beberapa menit yang lalu kau sangat sedih seperti tidak bisa melanjutkan hidupmu karena tidak mengerti cinta.. sekarang? kau makan seperti tidak ada yang kau pikirkan.."

ucap Vira sambil bersandar di bangku.

Vira berbisik ke dekat dara,

"Jordi ada disini.. di sana.."

ucap Vira sambil menunjuk ke arah tempat ia dan Jordi bertabrakan tadi.

"Loh kok.. tidak ada.. tadi ada di sana tau.."

jelas Vira dengan wajah yang berusaha meyakinkan dara.

Dara hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu lanjut makan kue dengan senangnya.

Tiba-tiba ponsel Vira berdering,

"Robi? ada apa ya dia menelepon?"

tanya Vira kepada dara.

Dara melihat layar ponsel dara,

"kalau mau tau alasannya.. jawab saja teleponnya.."

ucap dara menggoda sambil mengangkat-angkat kedua alisnya bersamaan.

"Halo.. ada apa robi?"

Vira bertanya kepada Robi,

"Kalian dimana? apa kalian tau sekarang kamar kalian dipenuhi burung.. sepertinya jendela tidak ditutup.."

jawab Robi.

"astaga! benar.. aku lupa menutup jendela!"

ucap Vira menepuk dahinya sendiri,

"lalu bagaimana kamar kami sekarang robi?"

Vira bertanya dengan wajah cemas,

"bagaimana lagi.. tentu saja berantakan.. cepatlah kalian pulang.."

jawab robi.

Vira segera menutup telepon dan menarik dara yang sedang asik makan kue,

"Ayo cepat.."

ucap Vira.

"ke, kemana vira?"

dara kebingungan sambil berjalan mengikuti Vira.

Di tengah pesta yang belum selesai mereka memutuskan untuk pulang saja.

Namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bersamaan dengan itu pandangan dara tertuju pada tasnya.

“Ma, mawar itu..”

Ia terkejut sampai hanya diam dengan mata terbelalak memandang mawar itu.

“ting! Ting!”

Suara notifikasi pesan di ponsel dara yang membuatnya makin terkejut, Vira yang mendengar itu segera ikut melihat layar ponsel dara.

“Ini, ini kan..”

Mereka saling menatap.

Tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar, bersamaan dengan itu semua lampu ikut padam.

“ting! Ting! Ting!”

Lagi-lagi suara notifikasi, dara dan Vira segera melihat isi pesan yang masuk itu.

“kita harus pulang Dara!”

Ucap Vira sambil menarik tangan dara mencari arah keluar gedung pesta itu dalam kegelapan di tengah derai hujan yang belum juga berhenti.

"bagaimana caranya kita bisa ke mobil..kita tidak ada payung Vira.."

mereka melihat hujan yang begitu deras masih mengguyur tempat itu.

Tiba-tiba seorang bodyguard Steven menghampiri mereka,

"nona dara.. ini ada titipan untuk nona.. dan ini juga mawarnya.. permisi.."

bodyguard itu memberikan sebuah payung merah dan setangkai mawar untuk dara.

Terlihat secarik kertas di mawar itu bertuliskan,

"Pulanglah dengan selamat.. jangan sampai basah.."

dara segera membuka payung itu dan memakainya bersama Vira untuk ke mobil.

Vira menyalakan mesin mobilnya,

"Robi bilang kamar kita penuh dengan burung, sepertinya aku lupa menutup jendela sebelum kita pergi tadi.. maafkan aku dara.."

ucap Vira menyesal sambil menjalankan mobilnya.

"sudah..tidak apa-apa.. lagipula ini bukan disengaja kan.."

jawab dara dengan santai.

Vira hendak tancap gas agar lebih cepat sampai ke kos, tapi karena hujan yang sangat deras membuat jalanan tidak terlihat begitu jelas.

"kita Pelan-pelan saja ya dara.. demi keselamatan kita.. aku tidak bisa melihat jelas ke depan karena air hujannya.."

jelas Vira kepada dara.

Namun, dara hanya diam memandang mawar di tangannya,

"Sebenarnya siapa dirimu.."

ucap dara dalam hatinya.

Sesampainya di kos mereka segera masuk ke lobby dan terlihat Robi sedang duduk sambil minum kopi,

"kalian sudah sampai.. aku sudah membereskan burungnya.. kalian hanya tinggal merapihkan yang lain saja.."

ucap Robi sambil tersenyum.

Vira segera menarik dara naik ke lift,

"terima kasih Robi.."

ucap dara sambil melambaikan tangannya.

Dara menatap Vira di dalam lift,

"kenapa tidak berterima kasih kepada Robi vira?"

tanya dara sambil melipat tangannya.

Vira melihat tatapan dara penuh curiga kepadanya,

"Baiklah.. nanti aku akan berterima kasih setelah semua beres.."

jawab dara sambil berjalan keluar lift.

Mereka berdiri di depan pintu kamar,

"krek.."

mereka membuka pintu dengan perlahan.

"wah... luar biasa..!"

ucap mereka bersamaan sambil tertawa dan masuk ke dalam kamar.

1
iron angel
suara apa itu/Doubt/
Khokujan: suara apa ya.. 😅🤭

halo kak.. 🥰
ikutin terus update ceritanya nya 🤗
total 1 replies
Bridget
Nangis deh 😭
Khokujan: halo kak..🥰
aduh kenapa nangis..😅🤭

#ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
mr.browniie
Ngakak terus pas baca cerita ini, thor keren banget deh!
Khokujan: halo kak🥰 makasih hihi 🤭
ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!