NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:100.1k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 'Hati yang berdebar kembali'

"Kamu sangat sulit dihubungi setelah kepindahan kamu. Apa sesuatu terjadi padamu?" tanyanya pada Luna.

"Tidak juga. Waktu itu ponsel ku hilang, dicopet di jalan. Jadi aku kehilangan nomor semua teman-teman SMP." Itu hanyalah alibi Luna. Sebenarnya, dia telah membuang bahkan mematahkan kartu sim nya.

Luna tersenyum mengingat hal itu. Benar-benar diluar perkiraannya. Tapi, seandainya dia tidak melakukan hal itu, mungkin dirinya akan melihat kemesraan antara Aldo dan temannya. Karena ingin melupakan masa lalu, jadi ia harus melepaskan segalanya.

Luna memperhatikan infus yang masih mengalir itu. Apakah ini masih lama? Begitulah yang ada dipikirannya saat ini.

"Saya permisi keluar sebentar. Kasihan teman saya diluar sendirian." Luna berdiri dari duduknya.

Tapi, lengannya ditahan oleh Aldo. "Tunggu sebentar!"

"Ada apa?" Luna berusaha untuk bersikap biasa-biasa saja, walaupun hatinya kembali berdebar dengan tidak normal.

Padahal dia sudah bersusah payah untuk melupakan lelaki itu. Luna pikir bahwa semuanya sudah berakhir di tahun ke sembilan. Ia benar-benar merasa bahwa dirinya telah move on dari Aldo. Rupanya ia salah besar. Ketika mereka berjumpa kembali setelah sekian lama, jantungnya kembali berdebar, layaknya ia jatuh cinta pada pandangan pertama sama lelaki yang sama lagi.

"Rasanya kamu selalu berbicara formal padaku. Itu seperti ada jarak antara kita. Padahal, dulu kita begitu dekatnya," ucapnya murung.

Luna benar-benar merasa tak enak melihat hal itu. Ia segera melepaskan tangan Aldo darinya. Tersenyum menatap lelaki yang ada didepannya kini.

"Begini, saat ini kita adalah seorang wali pasien dan seorang dokter. Anda adalah dokter yang merawat kitten saya. Dan saya adalah wali dari kitten itu. Rasanya, sedikit aneh jika kita bersikap terlalu akrab."

"Apalagi, setelah sepuluh tahun lamanya," lirihnya diakhir kata.

Luna keluar dari ruangan itu ketika tak lagi mendengar jawaban dari Aldo. Ia menutup pintu itu, bersandar di dinding agar tak terlihat olehnya. Ia merosot begitu saja kebawah. Menangkupkan wajahnya dalam tekukan paha.

"Nut," sapa Tilu memegang bahunya.

Luna menoleh keatas, melihat Tilu yang menatapnya khawatir.

"Kamu kenapa? Kucingnya gak kenapa-kenapa, kan?" tanyanya risau.

Luna menggeleng kecil. "Kucing baik-baik saja, hanya terdapat patah di tulang pahanya saja. Sebentar lagi, kucingnya bisa dibawa pulang," jawab Luna disertai senyuman tipis.

"Terus, kenapa kamu begitu?" tanyanya.

"Gak pa-pa kok. Hanya lelah saja."

Kami berdua duduk di dekat kursi tunggu. Luna ingin menceritakan kejadian tadi pada Tilu. Tapi, ia takut jika hal itu membuat Tilu menjadi risih padanya.

Luna mendengar pintu yang terbuka. Ia segera berdiri ketika melihat Aldo yang keluar. Mungkin saja, ia ingin menyampaikan bahwa kitten itu sudah boleh di bawa pulang. Ia segera menghampiri Aldo, begitu juga dengan Tilu, ia mengikutinya.

"Kitten nya sudah boleh dibawa pulang, dok?"

"Mmm, sepertinya kitten itu harus dirawat dahulu. Kamu bisa meninggalkannya disini. Dan aku akan menghubungi mu untuk menjemputnya," ujarnya.

Tidak, kenapa harus menghubungi? Ahh, ini benar-benar membuatnya amat bingung.

Tilu menyikut lengan Luna. Luna menatapnya. Ah, dia juga pernah cerita tentang Aldo pada Tilu dahulu. Sepertinya, Tilu mengingat lelaki ini.

"Begitu, ya."

"Iya, silahkan tinggalkan nomor ponsel di resepsionis." Aldo mengarahkan mereka menuju ke resepsionis.

Luna berjalan dengan langkah gontai. Sepertinya takdir benar-benar tak ingin berpihak padanya hari ini.

Luna meninggalkan nomor ponselnya. Ia langsung pamit pulang, meninggalkan kitten itu untuk melakukan perawatan lebih lanjut. Mungkin terdapat kendala pada kitten nya.

Dalam perjalanan, Tilu memandang Luna dengan tatapan yang menyeramkan. Hingga gadis itu, menjauhi tatapan tajam itu.

"Jelaskan!"

Luna menegak ludahnya kasar. Gadis yang disampingnya ini benar-benar peka sekali. Sangat tidak disangka-sangka.

"Tadi itu Aldo yang kamu ceritakan selalu, kan?" tanya Tilu.

Luna hanya bisa menganggukkan kepalanya, mengiyakan.

"Kamu benar-benar sudah melupakannya kan?" tanyanya kembali.

"T...tentu, saja," jawabnya gugup.

Tilu memukul belakang kepala Luna. Membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Kenapa di pukul sih?" rengek tak terima dari Luna.

"Soalnya, kamu menjawab dengan gugup begitu. Jangan bilang, kamu berdebar-debar lagi karena lelaki bedebah itu?" tanya Tilu disertai umpatannya.

Luna diam tak menjawab. Tilu semakin geram dengan kediaman Luna ini. Ia tak habis pikir dengan gadis itu. Padahal ia selalu menangis-nangis menceritakan tentang bedebah itu padanya. Berkali-kali mengatakan untuk bisa move on dari bedebah itu. Tapi, nyatanya lain. Mereka kembali bertemu, malah membuat gadis yang disampingnya ini menjadi goyah dengan keteguhan hatinya selama ini? Yang benar saja!

"Kamu tidak lupa kalau kamu akan menikah sebentar lagi, kan?" tanya Tilu.

"Tentu saja," jawabnya lesu.

"Kalau begitu, teguhkan hati mu hanya dengan satu orang saja. Jangan tamak, Na."

Luna menegak ludahnya kasar. Tilu memanggil dirinya dengan nama asli. Maka hal itu adah sesuatu yang sangat serius. Ia juga tahu, bahwa hal ini tidak boleh terjadi. Ia juga ingat bahwa dirinya akan segera menikah. Tetapi, hatinya ini benar-benar dilanda kegelisahan.

Kenapa disaat-saat begini lelaki itu malah muncul di hadapannya? Ini membuat jantungnya berdegup kencang kembali. Hatinya benar-benar murahan sekali. Padahal sudah pernah di tolak, tapi malah berdebar kembali. Dasar!

Luna dan Tilu kembali ke rumah masing-masing. Ia mengecek ponselnya. Astaga! Rupanya ponselnya telah kehabisan baterai. Ia segera mengambil charger dan mengisi daya ponselnya. Sembari menunggu untuk terisi, ia berbenah dan mengganti baju.

Ama nya telah memanggilnya untuk makan malam. Tapi, karena mereka baru saja dari luar, perutnya juga tak terlalu lapar untuk sekarang.

Ia mengecek ponselnya. Rupanya sudah banyak panggilan tak terjawab dari ayah si kembar.

Luna menekan nomor itu dan menghubunginya kembali.

"Hallo?"

Rupanya lelaki ini cepat sekali mengangkat panggilannya.

"Maaf, Tuan Juanda. Ponsel saya kehabisan baterai. Dan baru saya isi daya nya."

"Tidak masalah. Saya menghubungi anda untuk kepentingan pernikahan kita. Besok, mari bertemu untuk mengukur baju."

"Baiklah."

"Kalau begitu, saya akhiri. Selamat malam."

"Ya, selamat malam."

Panggilan itu benar-benar berakhir. Beginilah isi percakapan mereka jika menghubungi satu sama lain. Hanya berhubungan jika diperlukan saja. Selebihnya tak ada lagi.

Benar-benar pernikahan yang adanya karena.

...To be continue...

1
Mami Radifa
Luna kayak nya lebik enak kalo manggil Revan MAS atau SAYANG dech 🤫🤭jangan manggil nama aja, lagian kan dlam cerita Revan lebih tua dari Luna
Mami Radifa
Ayo Revan jangan lamban Luna butuh pengakuan mu yg paling dlam bahwa kamu udah bner"jatuh cinta sama Luna 💪💪🥰🥰
Mami Radifa
Menyambut bahagia /Drool//Rose//Rose//Rose//Kiss//Kiss/
Mami Radifa
Kayak nya Revan pingin bulan madu dech 🤭walau udah lama nikah 🤔🤔🤭😜
Mami Radifa
Menyala banget tuch hati Bang Revan😜😜😜🤭🤭🤭
Mami Radifa
/Sob//Sob//Sob/
Mami Radifa
Semakin lama semakin ada kemajuan 🤭🤭🤭👍👍👍🥰🥰🥰
Mami Radifa
Awal yg lumayan semoga lebih baik lagi k depan nya /Chuckle//Rose//Rose//Rose/
Mami Radifa
Kamu butuh seorang wanita Bang, dan almarhum istrimu pasti mengerti
Mami Radifa
Luar biasa
Mami Radifa
Udah agak seneng dng sikap Revan aku /Proud/lumayan mencair sikap nya sama Luna, walau dng cara dia yg egois /Sly//Grievance/
Mami Radifa
Luar biasa
Mami Radifa
Gemes aku sama Revan /Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver/
Luna juga nggak ngarep perlakuan sok romantis mu /Pooh-pooh//Pooh-pooh//Pooh-pooh/
Mami Radifa
Pengorbanan Luna besar banget buat s kembar 😢tapi aku gemes sama bapak nya s Kembar /Frown//Frown/
Mami Radifa
Kayak sinetron aja pernikahannya 😭😢menurut ku Luna salah mengambil keputusan menikah.
Mami Radifa
Hemmm... Mending nikah sama dokter Aldo aja 😒
Nikah... tapi kayak nggak d hargain😭sedih sich 😜🤭menurut ku. Walau nggak saling mengganggu tapi kalo status istri itu berat banget, kalo status suami mau lirik"mah biasa ya. 😏🤔Tapi menurut ku sich ya
zhoedjie liem
aduh bombayku menetes dgn ungkapan hati si kembar ttg ibu sungguh terharu
zhoedjie liem
samawa Luna Revan....tunggu lun si Revan bakal bucin
zhoedjie liem
deg..degan nich...mendekati hr h
zhoedjie liem
sat set nich Revan....langsung gasss polll...he..he..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!