NovelToon NovelToon
Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:246.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Hidup Aranti sudah hancur sejak 1 bulan lalu, setelah siswi kelas 2 SMA itu diperkosa oleh Davin—kakak kelasnya. Namun, Aranti harus menegakkan bahunya lantaran kejadian tersebut menghadirkan seonggok janin yang akhirnya tumbuh di dalam rahimnya.

Ketika semua orang termasuk orang tua Aranti memaksa Aranti untuk menggugurkan janinnya kemudian menganggap tidak pernah terjadi apa-apa. Demi masa depan sang janin, Aranti terpaksa menerima tanggung jawab Davin yang sangat ia benci, atas perbuatan pemuda itu kepadanya.

Setelah menikah, Aranti tinggal bersama keluarga Davin, sementara Davin melanjutkan kuliahnya di luar kota. Namun, meski orang tua Davin merupakan orang paling terpandang di desa Aranti tinggal, mereka justru memperlakukan Aranti layaknya budak. Fatalnya, kepulangan Davin tiga bulan kemudian, justru dibarengi dengan seorang wanita bernama Anggita.

“Anggita sedang hamil anakku dan aku akan menikahinya, apalagi orang tuaku sangat setuju. Jadi, jika kamu tidak suka, aku akan langsung menceraikanmu!” ucap Davin tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Lantas, apakah kali ini Aranti masih akan bertahan di tengah kenyataannya yang berjuang sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Satu

“Malam ini juga, kita ke Yogyakarta. Buat buktiin, bahwa kami benar-benar orang kaya!” ucap Anggita sambil sesekali melirik Davin maupun ibu Susi.

Selain duduk terpisah darinya, Davin dan ibu Susi juga mulai memusuhinya. Terhitung setelah adegan gagal sarapan di rumah makan mas Narendra, Davin dan ibu Susi yang meragukan kekayaan Anggita, jadi menyikapi Anggita dan orang tuanya dengan dingin. Malahan hampir dua hari di sana, Anggita dan orang tuanya sampai kelaparan. Ketiganya sampai nekat masak mi instan sendiri di dapur lantaran tuan rumah tak kunjung menyediakan makanan.

Di lain disi, apa yang Anggita katakan tak ubahnya angin segar untuk Davin dan sang mama. Hanya saja, keduanya tak lantas menunjukkannya. Keduanya masih diam dan berdalih baru akan menyikapi Anggita maupun orang tuanya dengan baik, setelah ketiganya terbukti kaya.

“Intinya, kalau kalian terbukti enggak kaya, saya tidak segan melaporkan kalian ke polisi! Titik!” ucap ibu Susi sengaja mengancam.

Di sofa panjang yang ada di hadapan ibu Susi dan Davin, Anggita dan orang tuanya jadi makin gelisah. Karena pada kenyataannya, mereka memang tidak kaya. Namun jika untuk ancam mengancam ke polisi, Anggita juga punya alasan untuk melakukannya juga.

“Jika Ibu Susi tega melaporkan kami, saya juga akan melaporkan Davin atas kehamilan saya. Selain itu, andai kalian tidak menggelar resepsi mewah untuk pernikahan saya dan Davin, saya juga bisa melaporkan Ibu ke polisi juga!” tegas Anggita dan langsung menoleh ke kanan kirinya. Di sana, orang tuanya langsung mengangguk setuju.

Kali ini, giliran Davin dan mamanya yang kompak mendelik tak percaya. Keduanya tidak bisa untuk tidak gelisah karena pada kenyataannya, baik Davin maupun ibu Susi memang sama saja dengan Anggita dan orang tuanya. Kedua pihak ini gambaran spesies sama dalam watak yang nyaris kembar.

Tak lama kemudian, Anggita dan orang tuanya merencanakan segala cara agar rencana mereka berhasil. Ketiganya berniat menguras Davin dan ibu Susi.

“Ibu Maria kan sudah mau memperkerjakan kita lagi. Jadi nanti, cukup bawa Davin dan mamanya masuk sampai ruang tamu saja. Setelah itu, kita tagih pernikahan mewahnya. Pastikan, Davin dan ibu Susi juga kasih banyak keuntungan ke kita!” ucap Anggita berbisik-bisik ke orang tuanya yang ada di hadapannya. Mereka ada di kamar tamu orang tuanya beristirahat.

Berdiri di depan tempat tidur yang ada di sana, ketiganya melakukannya sambil menahan kesal.

“Gedek banget rasanya ke ibu Susi yang kalau ngomong tajam mirip tombaknya dakjal. Apalagi matanya yang melirik-lirik bengis! Sakit hati banget aku, Bu ... Pak! Sudah hamil begini, bukannya cukup tanggung jawab, eh malah masih disulit-sulit!” lanjut Anggita.

Pak Markus mengangguk-angguk setuju. “Iya, kalau ibu Susi tetap semena-mena ke kita, kita memang wajib kasih dia pelajaran!” tegasnya.

“Sudahlah, ... didukunin saja. Apa dibunu.h sekalian!” usul ibu Cici yang tak kalau gedek dari Anggita. Apalagi selama mereka di saba, jangankan disikapi dengan baik. Diperlakukan dengan layak saja, mereka tidak. Ibu Susi dan bahkan Davin terus saja mager di dalam kamar. Keduanya pesan makanan apa pun, ya dimakan sendiri di dalam kamar. Sedangkan ketika Anggita memperkarakannya, baik ibu Susi maupun Davin yang sempat klepek-klepek ke Anggita berdalih, ibu dan anak itu baru akan menyikapi Anggita dan orang tuanya dengan baik, setelah terbukti bahwa Anggita benar-benar kaya.

Tak beda dengan Anggita dan orang tuanya. Davin dan ibu Susi juga sedang menyusun rencana. Strategi demi strategi juga mereka siapkan dengan rapi.

“Intinya, kalau mereka terbukti enggak kaya, ... tinggalin saja. Andai Anggita tetap mau ikut kita, dia wajib tunduk ke kita, apalagi dia sedang HAMIL ANAK KAMU!” tegas ibu Susi masih duduk di pinggir tempat tidurnya. “Minimal dia harus bisa seperti Aranti. Level menantu Mama sudah sangat tinggi. Karena selain rasa istri yang cantik dan enak dilihat, menantu Mama juga harus rasa pembantu dan tahan banting!”

Menyimak itu, Davin yang sudah paham arah pembahasan mereka, sengaja berdeham. Dengan kedua tangan di kedua saku celana pendeknya, Davin yang tetap berdiri berangsur bertanya kepada sang mama. “Papa ke mana? Masa iya, sama sekali enggak ada kabar?”

Disinggung kabar sang suami, ibu Susi baru menyadari, bahwa sang suami memang sudah terlalu lama tak memberinya kabar. Ibu Susi tidak bisa untuk tidak kebingungan. “Iya, Vin ... papa kamu ke mana, ya?”

“Ya enggak tahu, ... kan Mama yang istrinya. Masa tanya aku sih, yang jelas-jelas pas kejadian papa pergi, enggak ada di TKP?” balas Davin dengan entengnya.

“Lah ... alasan papa pergi kan, juga karena kamu terus-terusan minta duit!” balas ibu Susi sewot.

“Namun setidaknya kalian enggak sampai putus komunikasi. Karena kalau sampai putus komunikasi, berarti masalahnya ada di Mama. Apalagi selama ini, Mama marah-marah terus. Papa pasti pengin suasana baru!” balas Davin.

Disinggung begitu bahkan meski oleh sang putra, ibu Susi langsung mendelik. Ia mengomel bahkan tak segan mengha.ntam Davin menggunakan bantal guling dari tempat tidurnya.

“Lumrahnya ya gitu, Ma. Laki-laki, enggak kenal usia maupun kasta. Kalau mereka dibikin enggak betah di rumah, ya cari suasana baru. Contohnya saja aku. Meski sudah punya Aranti, ketemu Anggita yang sempat bikin aku nyaman saja, aku mau!” balas Davin.

“Davinnnnn! Sudah, diem! Pergi, cepat pergi!” marah ibu Susi sengaja mengusir sang putra. Meski setelah itu, ia mendadak galau sendiri.

Ibu Susi jadi kepikiran mengenai suaminya yang memang jadi tidak pernah memberi kabar.

“Loh ... nomor hape papa juga malah sudah enggak aktif,” lirih ibu Susi makin ketar-ketir.

Lantas, ke mana sebenarnya papanya Davin pergi? Benarkah pria itu memilih mencari suasana baru karena terlalu stres menghadapi ibu Susi yang selama ini selalu marah-marah?

“Kalau sampai beneran ... bahkan wanita barunya sampai hamil seperti Anggita ... enggak! Aku enggak terima!” lirih ibu Susi yang masih mondar-mandir gelisah di dalam kamarnya. Sesekali, ia juga mengacak kasar rambutnya. Hingga rambut yang awalnya disanggul elegan, jadi awut-awutan.

1
Erina Munir
kok ga tunggu lahiran sih thor..
jdi penasaran akuuh..
tpii..tq othoor novelnya ..happy and yaa...😍😍😍
Erina Munir
lucu thor juga bagus...n gregett...😂😂
Erina Munir
alhamdulillah..
akhirnya...Aranti bahagia
Erina Munir
innalillahi meureun tuh si susi
Erina Munir
mantaab ....narendra langsung nembak...siip...semoga aranti mauu
Erina Munir
tak sumpahin ketauan luh anggita...klakun luh n temen2 luh bner2 kliwatan ...mang ensk luh klo ketangkep masuk hotel prodeo...
Erina Munir
sadar luh susi....klo udh kaya giruh
Erina Munir
ohh..haraaa...ternyata luhh..yg belok ..lagu luh kaya yg ga punya salah aja...mau deketin narendra lgi preeet luuhh Haraaa..
Erina Munir
lgian sok2an mau ikut...ga taunya niblak...mang enak luh hara...ga bisa deh luh jdi kel narendra...
Erina Munir
🤣🤣🤣🤣 bu susi jdi sembuh...mang enak luh pk deni....struk2 deh looh
Erina Munir
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aya2 wae...barang rongsokan meureeuun...mau d tukar tambah
Erina Munir
selamat Aranti...semoga masa depanmu bahagiaa
Erina Munir
naah...naksir niih...mas narendranya nih...
Erina Munir
hahaaa...maknya davin sampe lupa dama suaminya....aya2 waee
Erina Munir
jdi deg degan niih...
Erina Munir
hahaa...Davin..d cipoain looh...anggita hamil aja bukan anak looh...looh nya klieat bloon... Davin..rasain loh ...makanya jngn ngebloonin aranti..nah sekarang kena batunya looh..Davin...😜😜😜😜😜
Erina Munir
hahaa...gigit jariii...
Erina Munir
🤣🤣🤣🤣🤣 shok shok dah camer...klo pas tau camannya kere...
Erina Munir
waah naga2nya ini jdi parasit nehh
Erina Munir
ya Allah...kesian bangeet ya nasibnya aranti...sabaarr bangeet ya arantii...aku mah udh ga sanggup tuuh...😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!