Suami Kedua Untuk Istriku

Reisya merasakan suatu keanehan di dalam dirinya. Tubuhnya terasa gerah dan panas. Ia merasakan sesuatu yang bergolak aneh di dirinya. Rasa panas yang sangat menyiksa meski ia sudah meningkatkan suhu AC kamar tersebut. Rasa panas itu tak kunjung hilang.

Stanley keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobe yang berbentuk seperti kimono . Ia mengeringkan rambutnya yang masih setengah basah itu dengan handuk dan kemudian mendatangi Reisya yang nampak seperti orang kebingungan.

" Kau kenapa sayang..." Stanley pura pura tak tahu padahal ia yakin obat yang dicampurkan ke minumannya itu sudah bereaksi.

" Tu..tubuhku aneh Stanley...aku merasa gerah...panas...dan.." Reisya menjawab ragu. Namun saat ia melihat Stanley yang memakai bathrobe dengan rambut setengah basah , ia kian memanas. Ia begitu tergiur dengan pemandangan menggoda di depan matanya itu.

" Sayang...apa yang kau lakukan ?" Tanya Stanley heran saat Reisya justru tiba tiba mendorong Stanley hingga Stanley terbaring di sofa dengan ia berada di atasnya. Ia menindih tubuh Stanley.

" Aku ...aku tidak tahu kenapa aku begini... Stanley...tubuhku bergerak sendiri..." Reisya panik dan segera bangkit. Ia berusaha mengendalikan dirinya sendiri yang semakin tak terkontrol ingin menyentuh Stanley.

Stanley menyeringai.  Ia justru semakin senang melihat Reisya yang mati matian melawan pengaruh obat itu hingga tak mau melihat Stanley yang begitu menggoda di matanya.

" Apa yang terjadi denganku... Stanley...aku ...aku...rasanya aku ingin memakanmu..." Ucap Reisya frustasi.

Stanley menahan tawanya. " Jangan sayang...bukankah kita tadi sudah sepakat tidak akan melakukannya lagi... " Stanley pun jual mahal.

" Tapi ..tapi... Aku juga tidak tahu dengan diriku....ini gila.. tapi aku benar benar tak bisa membendungnya... Sayang ini rasanya gerah dan panas sekali..."  Reisya pun tak tahu mengapa ia tiba tiba seperti itu.

" Stanley...tolong aku..." Reisya pun tak sanggup lagi

" Tapi sayang... Kita sudah sepakat tadi... " Stanley masih juga jual mahal. Padahal sebenarnya dia pun juga mati matian menahan dirinya.

Reisya berbalik menoleh ke Stanley yang masih terbaring akibat dorongan Reisya tadi.

Mata Reisya melotot melihat bathrobe Stanley yang sedikit terbuka hingga nampak sebagian dadanya. Belum lagi saat melihat ke bawah. Tonjolan itu kian mengusiknya.

" Stanley...." Reisya mendekati Stanley . Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Stanley kemudian dengan cepat ia meraup bibir Stanley dan menyesapnya. Ia mencium bibir Stanley dengan ganasnya. Stanley tak menolak , ia mengimbangi permainan Reisya. Ia membalas pagutan demi pagutan itu pula. Kedua tangannya pun merengkuh tubuh Reisya dan membawanya kian rapat dengan tubuhnya.

" Sayang....stop..." Stanley menjauhkan Reisya darinya. " Aku tidak mau memaksamu lagi seperti kemarin kemarin.. Kita sudah berjanji tak akan mengulanginya lagi..."

Reisya nampak kecewa. Ia yang terlanjur tenggelam dalam buaian Stanley tak bisa melawan pengaruh obat tersebut. " Stanley....f*ck me....Plisss...." Ia pun mengibarkan bendera putih .

Stanley terdiam sejenak sambil menatap tajam ke mata kekasihnya. Reisya tampak benar benar sudah tak kuasa melawan reaksi obat itu. Satu satunya penawar dari semua itu adalah meluapkan semuanya.  Membebaskan dirinya dalam kabut gelora itu.

Stanley menghela nafas panjang , ia bersikap seolah sedang tersudut oleh keinginan kekasihnya. " Baiklah sayang...aku akan melakukannya... Tapi aku punya syarat..."

" Apa ? " tanya Reisya cepat.

" Hubungi keluargamu , bilang kau tak pulang malam ini... Katakan kau menginap di rumah Rita atau siapa...Setelah itu baru aku mau melakukannya..."

' Jedeeerrr !!! '

Reisya begitu terkejut mendengar permintaan Stanley. Ia harus meminta ijin pada orang tuanya. Itu sangat sulit. Entah orang tuanya akan memberi ijin atau tidak. Orang tuanya over protektif pada dirinya.

Namun karena hasrat dalam dada yang tak bisa di bendungnya , ia pun terpaksa melakukan itu. Ia mengirim pesan wa pada mamanya jika ia akan menginap di rumah Rita. Tak lupa ia juga memberitahu Rita agar bisa membantunya.

.

' Yes... Berhasil... Malam ini kau milikku sayang.... Aku akan membayar lunas 3 minggu puasaku ... Malam ini kau tak akan bisa istirahat sama sekali .... Sampai pagi...hehe..."

.

Dan akhirnya seperti yang di rencanakan Stanley , mereka bercinta terus tanpa kenal lelah.  Stanley benar benar tak henti menggarap nya sampai pagi. Mereka melakukan berbagai macam gaya  yang sudah Stanley  pelajari dari video yang di lihatnya  Mereka cuma istirahat sebentar tatkala telah mencapai puncak. Dan kemudian mengulangnya terus sampai mereka kelelahan dan tertidur.

.

.

.

.

Tengah malam , Seorang pembantu muda yang bernama Asti , ia begitu kesal Tuan muda pujaan hatinya di kamar terus tanpa keluar keluar sama sekali sejak kedatangannya tadi.  Diam diam ia berjalan mengendap endap menuju kamar Stanley.

Pintu kamar Stanley yang tak di kunci ia buka perlahan dan mulai terdengarlah suara suara laknat yang sangat mengusik telinganya. Terlebih saat melihat Tuan mudanya berbaring di tempat tidur  dan gadis itu berada di atasnya . Ia menarikan tubuhnya di atas tubuh majikan nya. Dan terdengarlah suara setan itu lagi. Suara seksi majikannya yang sedang di mabuk dalam permainan mereka..

" Sialan...wanita jalang itu benar benar bermesraan dengan Tuan Muda. Padahal aku sudah lama mengincar Tuan muda tapi selalu tak di anggap. Dia sekali datang ke rumah langsung main panas sama Tuan Stanley...Tidak bisa di biarkan...aku akan melaporkan ini pada Nyonya Besar . Dasar wanita murahan...jalang...perebut pujaan hati orang   " ia menggerutu dalam hati.

Kemudian ia merogoh sakunya dan mengambil hp nya . Diam diam , ia memotret dan  merekam  keduanya.  Kebetulan saat itu Stanley bangkit dan mengambil posisi berdiri. Dan kemudian Reisya jongkok di depan Stanley.

" Ouuuhh sayang... Uugghhht.. " Stanley nampak menikmati permainan yang di lakukan Reisya .

.

' Wanita sialan itu.... Dia menyentuh Tuan Stanley sesuka hatinya...aku tidak rela...benar benar tidak rela....' Ia menggeram kesal menahan amarah dan juga rasa inginnya. Sebagai manusia normal ia tentu juga ingin melakukan hal tersebut.

.

Terlebih kini Stanley menyerangnya dari belakang. Membuat suara suara jahanam itu kian memekakkan telinganya.

.

.

.

Keesokan harinya , Reisya terbangun dengan tubuh remuk . Badannya sakit semua.  Namun yang paling mengejutkannya adalah sebuah tangan memeluk erat tubuhnya di dalan selimut. Ia mengingat satu persatu kepingan peristiwa semalam. Aktifitas panas yang di lakukannya dengan Stanley semalaman ternyata bukan mimpi.

Satu persatu kepingan peristiwa ia rangkai . Mulai dari membeli kondom, rasa panas aneh di tubuhnya, Stanley mengajaknya kerumahnya saat orang tuanya sedang pergi, memintanya menginap , dan akhirnya dosa itu terulang lagi, bahkan tak terhitung banyaknya.  Ia segera menyadari  jika semuanya itu telah di rencanakan oleh Stanley.

Rasa kesal, marah , benci membludak membuat ia menyingkirkan tangan Stanley dengan kasar dan buru buru bangun dari ranjang itu.

" Sayang.... Ada apa.. " Stanley yang terbangun pun segera duduk. Ia melihat Reisya sibuk memunguti pakaian yang di kenakannya kemarin dan seperti terburu buru memakainya.  " Sayang, mau kemana? " Stanley langsung menyambar bathrobenya dan buru buru menyusul Reisya yang hendak keluar dari kamarnya. Ia mencekal tangan Reisya dan menahan kepergiannya.

' PLAKK !! '

Sebuah tamparan keras di layangkannya ke wajah Stanley.

" Masih mau pura pura ??!! " Reisya berucap dengan suara cukuo keras.

" Sayang...jangan teriak keras keras...kau bisa membangunkan semua orang.."

" Kenapa ?...kau takut ketahuan belangmu haa ?!!  "

" Sayang tenang...aku bisa jelaskan ...ayo duduk dulu..kita bicara pelan pelan..." bujuk Stanley..

" Cukup Stanley !! Aku sudah muak , kau itu cuma memikirkan dirimu saja...kau egois...kau seenakmu sendiri... Kau manusia picik..rendah...kau manusia kotor... Aku tidak mau lagi kau jadikan budak pemuas nafsumu !!! " teriak Reisya.