Pelukan Untuk Argezia

Zia memasuki rumahnya,ia mencoba untuk mentralkan paniknya,dan ia sudah mempersiapkan diri untuk menerima semua hukuman dari papanya.

Tapi ia juga akan mencoba mengeluarkan semua yang sudah tertahan dalam hatinya,ia sudah tak sanggup menerima setiap luka yang mereka berikan.

Dan zia sudah mendapatkan pekerjaan walau menjadi pelayan Cafe,tapi ia tak mempermasalahkn itu,karena menurutnya,dengan itu juga ia bisa menambah tabungannya,dan ia akan mencoba berusaha untuk membuat usaha sendiri,jika uang yang sudah ia kumpulkan terbuka.

Dan untuk soal rumah zia sudah membelinya,walaupun sederhana tapi yang penting ia bisa tinggal nyaman tanpa ada rasa ketakutan dan penderitaan lagi.

Yah walaupun ia tau itu tak akan mungkin,karena keluarga nya bukan orang yang mudah melepaskan dirinya,tapi ia akan berusaha untuk tetap mempertahankan apa yang sudah ia pikirkan untuk masa depannya.

"Mana raport kamu,jangan sampai saya melihat nilai yang buruk":Mendengar itu,mau tak mau zia pun mengambil raport dalam tasnya.

Zia memandang papanya yang menatap serius raportnya,ia meremat jari-jarinya mencoba menguatkan dirinya,agar ia bisa melawan walaupun ia tau itu tak benar.

Plak

Raport itu di banting ke lantai,membuat zia terkejut atas perlakuan papanya tadi,bahkan kedua abangnya dan mamanya yang baru saja turun juga tak kalah kaget.

"APA-APAAN NILAI KAMU ITU,SEMUA RATA-RATA 98,KENAPA BISA SEPERTI ITU HA!!,KAMU BELAJAR GAK SIH,SAYA MENYEKOLAHKAN KAMU AGAR KAKU TAK BODOH,TAPI INI APA HA?,KAMU BAHKAN MENDAPATKAN NILAI YANG JELEK,SANGAT SIAL SAYA PUNYA ANAK SEPERTIMU":Bentak papa zia,zia mendengar itu mencoba memberanikan diri dan mencoba untuk tak takut.

"Namanya juga anak pembawa sial pah,pasti bakalan ada masalah terus yang terjadi,lagian untuk apa sih menyekolahkan dia,kalau ujung-ujunya juga bodoh":Timpal Dean,sedangkan zeyan hanya menatap mereka datar,dan tak berniat ikut campur.

Mama zia mengambil raport zia,dan melihat apa yang membuat suaminya marah,dan ternyata benar,zia hanya mendapatkan nilai rendah,bodoh sekali.

"KAMU ITU,BISA TIDAK JANGAN MENYUSAHKAN KAMI HA!!,JANGAN SELALU MEMBUAT MASALAH,NYESAL SAYA PUNYA ANAK SEPERTIMU,MENDING KAMU MATI":Mata zia seketika membulat kaget,bahkan dari ucapan mamanya itu membuat suara guntur terdengar nyaring,bahkan cuaca yang tadinya terlihat baik-baik saja,sekarang malah gelap seketika.

Cukup sudah,zia sudah tak kuat,ia tak bisa diam seperti orang bodoh,ia capek selalu di salahkan,bahkan ia tak pernah membuat masalah untuk keluarganya.

"CUKUP!!":Suara bentakan dan teriakan dari zia membuat mereka seketika terkejut dan terdiam,untuk pertama kalinya,zia berteriak dan membentak mereka,papa zia mendengar itu seketika ingin menapar zia,tapi sudah keburu di tahan oleh zia,zia mengehempaskan tanganya papanya kuat.

"CUKUP!!,KALIAN PIKIR APA

YANG KALIAN BUAT TERHADAP SAYA ITU BAIK HA!!,SAYA SELALU MENDAPATKAN SIKSAAN,MAKIAN,CIBIRAN,BAHKAN ORANG LAIN PUN MEMPERLAKUKAN SAYA SEBAGAI BINTANG":Bentak zia dengan nafas memburu,tatapanya kini berubah tajam dan berkaca-kaca.

Ia sudah tak kuat dengan semua hinaan yang dilayangkan untuknya,bahkan ia juga capek selalu diam tanpa melakukan apapun,ia capek,ia sudah bertekad dengan keluar dari rumah.