NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 31

"Gue mau jalan-jalan ke taman."

"Jalan-jalan ke taman malam-malam begini dengan keadaan kamu yang sakit? aku enggak setuju."

"Siapa juga yang minta persetujuan dari loe, gue bisa sendiri kok enggak perlu bantuan dari loe karena gue enggak mau sampai loe kerepotan."

"Tolong Regita kamu jangan keras kepala aku udah capek seharian ini!" Afkar berkata dengan keras.

"Loe kenapa sih kok marah-marah kalau enggak ikhlas di sini mending pulang aja enggak usah di sini."

Afkar yang tersadar akan perkataannya yang keras tadi langsung merasa bersalah. "Maaf Git aku enggak bermaksud begitu, maaf aku tadi sedikit emosi."

Regita hanya diam tanpa menggubris permintaan maaf Afkar, dia malah merebahkan tubuhnya lalu mencoba tidur dan menutup telinganya agar tidak mendengar apa yang Afkar ucapkan.

"Gita jangan seperti itu maafin aku dulu ya" merasa perkataan tidak di gubris akhirnya Afkar menyerah, dia duduk di sofa memperhatikan Regita. Regita sudah tidak mengeluarkan suaranya lagi dia berusaha untuk memejamkan matanya tetapi hasilnya tetap tidak bisa akhirnya dia membalikkan badan alhasil dia bersitatap dengan Afkar lalu dia membalikkan badannya ke arah semula.

Melihat Regita yang belum tidur akhirnya Afkar mendekat kembali ke brankar Regita. "Aku tahu kamu belum tidur" Regita tetap tidak menanggapi.

Merasa tetap di abaikan akhirnya Afkar mengalah, "huft...oke Regita kamu mau jalan-jalan ke taman kan? ya sudah ayo kita ke sana" akhirnya Regita membalikkan tubuhnya ke arah Afkar.

"Benarkah loe ngizinin gue?" tanya Regita memastikan.

"Iya ayo cepat tapi naik kursi roda ya."

"Apaan sih enggak mau gue, lagian gue itu udah sehat kenapa harus pakai kursi roda" Afkar pun menurutinya dia tidak mau Regita ngambek dengannya.

"Ya udah sini gue pegangin."

"Enggak mau gue itu udah sehat bisa jalan sendiri enggak perlu kamu pegangin, emang mau nyebrang pakai pegangan segala" setelah perdebatan yang sedikit alot akhirnya Afkar yang mengalah.

"Di sini udah mulai dingin Git nih pakai jaket aku biar anget."

"Makasih ya" Regita diam melamun.

"Kenapa kok kamu melamun apa yang kamu pikirkan?"

"Gue kangen sama emak, gue udah lama banget enggak ketemu emak biasanya pas gue sakit gini pasti dia ngomel tapi meskipun begitu dia tetap perhatian dengan gue."

"Kenapa enggak kamu telpon aja emak kamu?"

"Nanti kalau gue telpon emak dalam keadaan seperti ini pasti dia panik dan kepikiran nanti malah membuatnya sakit gue enggak mau sampai itu terjadi."

"Telpon aja kalau begitu."

"Udah tadi sebelum loe dateng."

"Oh iya tadi aku ketemu Sesil saat di depan ruangan kamu, dia tidak ngomong aneh-aneh kan ke kamu?"

"Dia enggak ngomong aneh-aneh kok dia cuman ingin jenguk gue aja."

"Beneran? enggak ada yang kamu tutupi dari aku kan? aku enggak suka kebohongan ya Git."

"Enggak kok tenang aja, Afkar kenapa nih perut gue tiba-tiba sakit."

"Ayo kita periksa dulu."

"Sepertinya enggak usah deh."

"Kok bisa, ayo cepat nanti takutnya kenapa-kenapa" Afkar mulai menggendong Regita tapi di tahan oleh Regita.

"Ini bukan masalah serius kok, sepertinya gue sakit perut karena tamu datang bulan gue deh."

"Tamu datang bulan? mana tamunya?" Regita menepuk jidatnya mendengar pertanyaan dari Afkar.

"Ini tamunya bukan orang Afkar tapi hal yang lain" Afkar mengerutkan dahi bingung.

"Hal lain apa sih ngomong yang jelas dong?"

"Gue menstruasi" bisik Regita.

"Terus gimana dong ini" Afkar bingung apa yang harus dia lakukan.

"Tolong loe cariin gue roti Jepang ya."

"Roti Jepang? mereknya rotinya apa? kamu mau rasa apa?"

"Ih bukan roti buat di makan Afkar" Regita menepuk jidatnya sendiri.

"Tadi katanya suruh beli roti Jepang, ngomong yang jelas dong."

"Beliin gue pembalut" mendengar itu muka Afkar memerah.

"Tolong ya Afkar beliin itu, sekarang gue enggak bawa. Gue ke kamar mandi dulu ya nanti kamu kasih itu ke kamar mandi aja" Regita ngibrit lari menuju kamar mandi sambil berusaha menutupi bagian belakang celananya sedangkan Afkar diam terbengong.

"Ah iya aku harus beli pembalut" Afkar menuju ke minimarket terdekat dia berjalan ke rak kebutuhan perempuan, di sana banyak sekali pembalut yang berbeda-beda merk. Afkar bingung harus memilih yang mana akhirnya dia membeli semuanya masing-masing satu.

Saat di kasir semua orang melihatnya dengan tatapan aneh, merasa terus di tatap oleh orang-orang di sana membuat Afkar malu. "Mas beli ini buat pacarnya ya?" Afkar hanya mengangguk.

"Wah romantis sekali, mas beneran beli sebanyak ini?" Afkar menjawab dengan anggukan lagi.

"Romantis darimana mesum iya" cibir ibu yang berada di belakang Afkar.

"Iya anak muda jaman sekarang tuh seperti itu" sahut ibu satunya lagi.

Afkar hanya diam tanpa menanggapi, setelah di total dan membayar akhirnya Afkar keluar dan terhindar dari tatapan orang-orang.

"Git ini pembalutnya" Afkar mengetuk pintu kamar mandi dan memberikan semua pembalut yang dia beli tadi.

"Kenapa loe belinya banget sih Afkar, satu aja udah cukup" ucap Regita dari dalam kamar mandi.

"Aku enggak tau merk dan ukuran apa yang kamu pakai, kamu juga kenapa tidak memberitahu aku" Regita tidak menyahut lagi dia malu untuk menjawabnya.

Sesudah selesai Regita keluar, "makasih ya Afkar loe udah bantuin gue, gue pinjam jaket loe dulu ya nanti kalau udah pulang dari rumah sakit gue pulangin."

"Iya pakai aja jaketnya, perutnya masih sakit enggak?"

"Agak sakit sih tapi ini udah biasa kok saat menstruasi."

"Apa mau aku beliin obat di apotek?"

"Enggak perlu."

"Beneran? nanti kalau sakit banget bilang ya" Regita mengangguk.

Mereka berdua kembali ke ruangan rawat Regita, Regita duduk di brankar sambil memegangi perutnya. "Kenapa perut kamu sakit lagi?"

"Iya, tapi enggak papa kok tenang aja" Regita mencoba menenangkan Afkar.

"Biasanya kalau menstruasi gini kamu minum atau melakukan apa supaya sakit kamu hilang?"

"Biasanya sih cuman gue elus aja perutnya lalu tidur kalau enggak di kompres pakai air hangat."

"Bentar aku cariin air hangat ya buat ngompres perut kamu" Afkar akan bergegas keluar.

"Enggak usah Afkar ini gue elus aja perutnya terus gue bawa tidur seperti akan hilang."

"Sini aku bantu elusin perut kamu" Afkar mendekat ke arah Regita dan duduk di bangku.

"Sini kamu baring yang nyaman jangan tegang, bagian mana yang sakit?" Regita agak canggung dengan situasi seperti ini.

"Enggak usah Afkar gue bisa sendiri kok."

"Enggak ada penolakan, udah kamu tidur aja biar aku yang elus perut kamu"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!