NovelToon NovelToon
Perjodohan Masa SMA

Perjodohan Masa SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Tunangan Sejak Bayi / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Dijodohkan? Kedengarannya kayak cerita jaman kerajaan dulu. Di tahun yang sudah berbeda ini, masih ada aja orang tua yang mikir jodoh-jodohan itu ide bagus? Bener-bener di luar nalar, apalagi buat dua orang yang bahkan gak saling kenal kayak El dan Alvyna.

Elvario Kael Reynard — cowok paling terkenal di SMA Bintara. Badboy, stylish, dan punya pesona yang bikin cewek-cewek sampai bikin fanbase gak resmi. Tapi hidupnya yang bebas dan santai itu langsung kejungkal waktu orang tuanya nge-drop bomb: dia harus menikah sama cewek pilihan mereka.

Dan cewek itu adalah Alvyna Rae Damaris — siswi cuek yang lebih suka diem di pojokan kelas sambil dengerin musik dari pada ngurusin drama sekolah. Meskipun dingin dan kelihatan jutek, bukan berarti Alvyna gak punya penggemar. Banyak juga cowok yang berani nembak dia, tapi jawabannya? Dingin banget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Jadi Pacar Lo Sagara?

Tik... Tik... Tik...

Jarum jam terus berdetak, sinar mentari yang sejak tadi siang bertugas menyinari bumi kini sudah digantikan oleh cahaya temaram sang rembulan. Sore yang semula cerah perlahan berubah mendung. Jika dilihat dari langit yang mulai menggelap, kemungkinan besar hujan akan segera turun.

Di dalam salah satu kamar luas, di atas ranjang empuk, sepasang suami istri El dan Alvyna masih tampak tertidur lelap, saling berpelukan dengan erat.

Posisi awal mereka, El yang memeluk Alvyna, kini justru terbalik. Gadis itu kini yang tampak menyandarkan kepalanya di dada El, sementara kedua tangannya mengunci tubuh sang suami erat-erat.

Ya, mereka tertidur bersama. Bahkan Alvyna yang sebelumnya berniat turun untuk makan malam pun batal, karena kantuk lebih dulu menyerangnya.

“Engh,” El mengerang pelan, jadi yang pertama terbangun malam itu.

Sepasang matanya terbuka perlahan, masih menyipit, sebelum tangan kirinya terangkat mengusap wajahnya. Pandangannya langsung jatuh pada wajah Alvyna yang berada begitu dekat di pelukannya. Sudut bibir El terangkat membentuk senyum, manis dan tenang senyum yang jarang sekali ditunjukkannya pada siapa pun.

“Tadi gaya-gayaan nolak dipeluk, sekarang malah nempel sendiri,” cibir El dalam hati, geli sendiri.

Salah satu tangan El terulur, membelai pipi Alvyna dengan lembut. Lalu turun perlahan, menyentuh bibir pink alami milik istrinya yang terkadang membuat El kehilangan fokus.

Tak bisa bohong, El memang kerap tergoda oleh paras Alvyna. Kalau bukan karena menahan diri, mungkin dari kemarin dia sudah kehilangan kendali. Dan benar saja…

Cup…

Dorongan entah dari mana datangnya, membuat El menunduk dan mencium kening Alvyna cukup lama. Dia bahkan memejamkan mata sejenak sebelum hendak kembali memeluk sang istri, namun...

Drrttt... Drrttt...

Suara getar dari ponsel Alvyna menginterupsi suasana. El mendecak, lalu meraba ke samping, mengambil ponsel itu dengan malas.

Nama di layar membuatnya terdiam sesaat. Sagara.

Kening El berkerut, alisnya terangkat, lalu ia menyipitkan mata. “Sagara Adhitama?” batinnya curiga. “Kenapa gue gak liat nama ini kemarin waktu buka hp nya Rae?”

“Engh…” Alvyna mengerang pelan, mulai terganggu oleh suara bising itu. Perlahan matanya terbuka, lalu mendongak menatap El.

“Siapa El?” tanyanya sambil menguap, lalu tangannya terulur mengambil ponselnya.

Melihat nama yang tertera di layar, Alvyna langsung tertegun. Dia menatap El lalu buru-buru menjauh sedikit.

“Jangan kemana-mana,” gumam El, suaranya berat dan dalam.

“T-tapi… gue mau angkat telepon dulu bentar…”

“Di sini,” potong El datar. Raut wajahnya begitu dingin hingga membuat Alvyna bingung sendiri.

Glek…

“Dia kenapa sih? Mukanya serem banget, jangan-jangan masih ngingau?” batin Alvyna panik.

Karena panggilan terus berdering, Alvyna pun akhirnya mengangkatnya.

Klik.

Namun belum sempat berbicara lebih jauh, El langsung menekan tombol loudspeaker.

Alvyna membelalak. “Lo serius?!”

“Ngomong sampe lo matiin loudspeaker nya gue beneran unboxing lo malam ini juga!” bisik El seram.

Kalimat yang sukses membuat bulu kuduk Alvyna meremang. Sumpah, ini kali pertama El terdengar segalak ini!

“H-hallo…” sapa Alvyna dengan nada canggung.

“Kamu jadi keluar gak? Susah banget dihubungin!” keluh Sagara.

“Maaf udah bilang tadi mau istirahat, ini baru bangun,” jawab Alvyna pelan.

“Setidaknya pasang alarm lah! Aku nungguin dari siang tau, kamu malah tidur! Nunggu itu gak enak!”

Alvyna memutar mata, lalu menjawab ketus, “Lo suruh gue nunggu, terus lo malah asik kencan sama cewek lain! Enak aja lo!”

“Kenapa harus bahas itu lagi? Aku…”

“Gue gak akan lupa Gara! Lo udah nginjek-injek kepercayaan gue!” potong Alvyna marah.

El diam, memperhatikan, lalu tersenyum miring melihat pertengkaran itu.

“Hebat, ternyata cowok ini juga drama,” batinnya geli.

“Aku udah bilang, aku dan Lyra itu…”

“Jangan sebut nama dia di depan gue!” bentak Alvyna dingin.

El mengernyit. “Ly? Jangan-jangan... Lyra?”

“Oke, maaf. Tapi kamu harus percaya, dia cuma kayak adek buat aku. Kamu tetap yang utama…”

El hampir muntah mendengar kalimat itu, saking manisnya sampai bikin eneg.

“Gue gak butuh omong kosong lo! Mau tidur lagi gue!” tukas Alvyna ketus.

“Terus kita gak jadi keluar?”

“Keluar sama si adek kesayangan lo aja sana!” ketus Alvyna.

Tut...

Selesai. Alvyna langsung matikan panggilan dan melempar asal ponselnya.

“Jadi lo pacarnya Sagara?” celetuk El santai.

“Lo kenal dia?” Alvyna balik bertanya.

“Sagara Adhitama. Jadi emang bener pacar lo?” El balik bertanya sambil berbaring.

“Kalo gue kasih tau semua kebusukan cowok lo kudu cium gue dulu,” lanjutnya seenaknya.

“Apaan sih! Ogah! Gue udah tau semuanya!” sahut Alvyna jutek.

“Oh ya? Lo juga udah tau semalem cowok lo clubbing sama cewek lain?” tantang El.

Alvyna kaget. “Gak mungkin, dia bilang lagi sakit!”

El hanya mengangkat alis, “Mau liat buktinya?”

“Bukti?” Alvyna makin penasaran.

“Cium dulu baru gue kasih.”

“Ck! Jangan cari kesempatan!” seru Alvyna kesal.

El pura-pura berdiri, “Ya udah gue ngerokok…”

Dengan cepat Alvyna mencium pipinya kilat, “Udah! Mana buktinya!”

El tergelak, lalu duduk, menatapnya sebentar dan...

Cup.

Dia mencium pipi Alvyna kembali. “Bentar gue ambil hp dulu.”

“Sialan! Seenaknya aja nyium!” teriak Alvyna kesal.

“Lo istri gue, ingat itu. Ngomel sekali lagi gue gendong ke kasur!” sahut El santai.

Beberapa detik kemudian, ponsel El menyala, deretan notifikasi bermunculan terutama dari Lyra. Tapi El tidak peduli.

Alvyna langsung mendekat, penasaran. El lalu memperlihatkan satu foto. Reaksi Alvyna? Matanya membelalak.

“Foto ini dikirim semalem sama temen gue,” ucap El datar.

Alvyna merebut ponselnya dan menatap foto itu penuh emosi.

“Brengsek! Jadi dia bohong!”

“Nah, percaya kan?” kata El santai.

“Jangan bilang lo juga tau soal cewek lo dan cowok gue?” tanya Alvyna.

“Yap. Itu juga alasan gue dulu mau tanding balap sama cowok lo. Dia selidiki gue, deketin Lyra. Awalnya gue marah, tapi sekarang udah gak.”

“Kenapa?”

“Karena gue udah punya lo.”

Alvyna melongo. Mulutnya menganga, telinganya terasa panas.

'Karena gue udah punya lo.' Kalimat itu akan menghantuinya sepanjang malam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!