bersahabat dari kecil, sampai mereka kuliah dan bekerja, hingga pada akhir nya sang perempuan merasa kan benih cinta, tapi ia berusaha menyembunyi kan perasaan nya.
karena sahabat nya, telah menemukan cinta nya, dari perempuan lain, sehingga ia berusaha memendam perasaan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuliyulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
lima menit kemudian Radit ke luar dari kamar mandi, dengan wajah yg segar.
ia pun melihat sekeliling kamar nya, dan ke dua orang tua nya, sudah tidak ada di kamar nya.
Radit pun menghela napas nya, ia lega ke dua orang tua nya tidak ada di sana.
bukan ia tidak mau, tapi ia takut kedua orang tua nya, menodong dia dengan banyak pertanyaan.
lebih baik ia menghindar dari pada menghadapi nya.
Radit pun memakai pakaian nya, setelah itu ia pun merebah kan tubuh nya, di atas kasur.
di saat ia sedang melamun, hendphone nya berbunyi, Radit pun melihat nya,ia berharap kalau yg menghubungi nya itu Rani, tapi sayang yg ia harap kan tidak sesuai ke ingin nan nya, ternyata yg menghubungi nya itu Enjel, entah kenapa ia malas untuk mengangkat nya, tapi tak enak juga kalau ia tidak mengangkat nya.
sebelum menekan tombol hijau, Radit menghela napas sangat dalam, seperti menanggung beban yg cukup berat .
klik.
" SAYANG.. ?? "( Enjel) sedikit berteriak, membuat Radit menjauh kan hendphone nya, di telinga nya.
" engga usah teriak teriak, berisik tau. "( Radit) dengan nada jengkel nya.
" habis nya aku kesal, kenapa kamu angkat nya lama sekali. "( Enjel)
" aku habis mandi. "( Radit )
" pantas saja. "( Enjel)
" ada apa, kamu menghubungi aku."( Radit)
" emang engga boleh aku menghubungi kamu. "( Enjel)
" bukan nya gitu, ini kan udah malam, aku takut kamu ada apa apa. "( Radit)
ia berusaha, mencari kata, agar Enjel tidak tersinggung.
" engga ada apa apa, cuman lagi kangen aja, emang kamu engga kangen sama aku. "( Enjel)
" ah, iya aku kangen sama kamu."( Radit) walau pun tak sesuai dengan hati nya.
Enjel pun mengalih kan panggilan nya, jadi vidio call, mau tidak mau Radit pun harus mengangkat nya, radit menekan tombol vidio.
" sayang. "( Enjel) menampilkan senyum manis nya.
Radit hanya membalas nya dengan senyum biasa.
" sayang kamu ganteng banget. "( Enjel)
" iya dong, kan aku laki laki. "( Radit)
" iya tapi beda, kalau kamu itu cakep nya paripurna. "( Enjel)
mereka pun melanjut kan perbincangan, ngalor kidul.
berbeda dengan Radit dan Enjel, kini Rani sedang menyortir barang yang di beri kan oleh Radit.
setelah kepergian teman teman nya, Rani pun masuk ke dalam kamar, awal nya ia ingin membantu beberes, tapi sayang di larang keras oleh asisten rumah tangga nya.
setelah membersih kan tubuh nya, Rani pun tiduran di atas kasur, akan tetapi rasa kantuk tidak kunjung datang.
dari pada diam, ia memutus kan untuk memberes kan barang barang yg di beri oleh Radit.
begitu banyak barang yg di beri oleh Radit, bukan hanya sepatu dan tas, tapi aksesoris pun banyak, bahkan ke banyak kan kapelan.
contoh nya saja gelang, yg berbentuk hati, ia jadi teringat kata kata Radit,saat ngasih gelang itu .
" flasback "
" kamu jaga ya gelang ini. "( Radit) sambil menunjuk kan gelang tersebut.
" bagus sekali. "( Rani) menatap kagum, kemarahan gelang tersebut.
" iya dong, ini tuh capel. "( Radit) sambil membelah gantungan nya, yg berbentuk love, dan ia beri kan ke Rani.
" ah lucu, unik lagi. "( Rani) mengambil nya, dan langsung ia pakay, di tangan nya.
" kamu suka.. ?? "( Radit)
" banget.. ?? "( Rani) sambil memandang gelang tersebut.