Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.17
Olivia bersama Velita pergi menuju tempat yang sudah di beritahu Dokter Anas.tidak lama Mereka tiba disana.
Teman-temannya melambaikan tangan memberitahu Dokter Olivia untuk mendekati mereka.Olivia melangkah mendekati mereka.
Olivia bergabung duduk dengan mereka.
"Dokter, selamat ya atas pembukaan kliniknya, maaf nggak bisa datang lagi jadwal..." Ucap Dokter Vika.
"Nggak apa-apa,datang ya nanti perawatan.." Ucap Olivia lalu membuka maskernya.
"Gampang Dok,Yuk pesan makanan..."Ucap Dokter Anas,lalu mereka memesan makanan mereka.
"Oh ya Dok,Kata Dokter Riko kita akan mengadakan kegiatan di Negara B,ikut pelatihan di rumah Sakit Milik putranya Tuan James minggu depan..Dokter ikut?" Ucap Dokter Neri.
"Soal itu saya nggak tau malah,memang iya ada?" Ucap Olivia menatap mereka semua.
"Dokter nggak tau,anak-anak lain pada tau semua Dok,pada kepengen kepilih kesana?" Ucap Dokter Boby.
"Emm gitu..saya baru tau dari kalian..Sudah tau siapa aja kesana?" Ucap Olivia.
"Dengar-dengarnya sih kebanyakan Dokter Senior yang Ikut Dok,kayaknya termasuk Dokter..?" Ucap Dokter Adam.
"Kalau saya, kalau di tunjuk pergi,kalau nggak ya nggak masalah juga..saya berharap kalian yang kesana..." Ucap Olivia.
"Pengen banget kalau bisa.." Ucap Dokter Vika.
"Iya sama.." Ucap Dokter Neri.
Mereka semua sudah tau Olivia adalah menantu keluarga Alexander dan statusnya sekarang janda muda.Namun mereka sangat menghormati dan menghargai Olivia seperti kakak mereka. Olivia sering berkumpul bersama mereka selama ini ketimbang bersama dokter seangkatannya yang lain.
Dari kejauhan seorang pria menajamkan pengelihatannya melihat sekumpulan orang yang ternyata ada adiknya juga disitu.Pria itu Bastian lalu menghampiri kearah Adiknya.
"Anas..."
"Kakak..." Mereka semua menoleh kearah Bastian termasuk Olivia. Bastian lansung menatap Olivia.
"Kalian disini..?" Tanya Bastian.
"Iya kak..."
"Kak Bastian...?" Vika bangun mendekati Bastian. Dokter Vika memang sangat menyukai Kakaknya Dokter Anas namun selalu tidak di hiraukan Bastian.
"Ayo kak gabung sama kita.." Dokter Vika mengajak Bastian.
"Kakak ngapain disini?" Tanya Dokter Anas.
"Kakak ada meeting dengan Rekan kerja Papa.." Ucapnya.
"Ayo kak duduk.." Ucap Dokter Vika lagi.
"Memangnya saya boleh bergabung..?" Tanyanya.
"Tentu saja Boleh kak,bolehkan Dokter Via..?" Ucap Dokter Vika di angguki Dokter Olivia.
Mendengar itu Bastian duduk di dekat Dokter Vika membuat Dokter Vika begitu senangnya.
Sekali-kali Bastian melirik kearah Olivia yang benar-benar wanita cantik pernah iya temui.
Makanan mereka sampai,namun kembali memesan untuk Bastian namun Bastian menolak karena dia sudah makan.
"Dok...Emm itu..Kemarin Dokter di gosipin katanya ada pria masuk keruangan Dokter?" Ucap Dokter Neri menatap Olivia yang ingin memulai memakan makanannya.
"Dia saudara suami saya,adik ipar saya..." Jawab Olivia dengan santainya.
"Jadi benaran..." Ucap Dokter Vika.
"Benaran...benaran..ngomongnya bagusan dikit Vika,Benarnya itu,Itu adik iparnya Dokter Via, bukan.. Emmm bukan seperti mereka bicarain.." Ucap Dokter anas menegur Dokter Vika.
Bastian menatap Olivia,sembari mencerna yang mereka bicarakan saat itu.Bastian berpikir pasti yang mereka bicarakan adala Zein pikirnya.
"Maaf ya Dok,bibir saya suka keseleo.." Ucap Dokter Vika tersenyum.
"Tidak apa apa...saya sudah terbiasa di gosipin... Saya berterimakasih kalian tidak termakan omongan mereka yang tidak bertanggung jawab itu.." Ucap Olivia membuat mereka terdiam
"Maaf...Apa Tuan Zein masih disini?" Ucap Bastian membuat mereka berlima menatap Bastian.
"Kamu bertanya dengan saya?" Ucap Olivia menatap Bastian
"Iya..?" Ucap Bastian
"Emm..Iya..Dia disini.." Jawab Olivia. Mereka berempat saling pandang lagi.
Mereka pun makan kembali tampa bersuara namun teralihkan Deringan ponsel Olivia berdering terlihat nama yang Zein tanyakan tadi.
*Barusan di sebutkan,eh malah nelpon.. Tumbenan dia sering menghubungi aku*Batin Olivia.
"Ems...Ada apa?"Jawab Olivia membuat Mereka berlima menatap Olivia sekarang.
"Aku tau kamu sedang bersantai di luar,tidak mau pulang!" Olivia mengerutkan keningnya berpikir,sejak kapan adik iparnya mengatur dirinya.
"Ems..sebentar lagi,aku lagi makan..bye.." Ucap Olivia mematikan telepon Zein.
"Pengawal Dokter ya..?" Ucap Dokter Vika..
"Ems Iya...Maaf,sepertinya saya tidak bisa pergi dengan kalian nonton,mungkin lain kali ya.." Ucap Olivia sedikit tersenyum.
"Yahh nggak seru ada Dokter.." Ucap Dokter Anas.
"Lain kali saja..Ems..saya duluan pulang ya.. Makanannya sudah saya bayarin,Sampai ketemu besok.." Ucap Olivia lalu bangun lalu pergi menuju parkiran.
Olivia melihat jam saat itu sudah menunjukan pukul sebentar lagi 11 malam.Olivia menghubungi Zein balik lansung Zein angkat.
"Aku punya pertanyaan untuk kamu?" ucap Olivia.
"Silahkan?" jawabnya.
"Sejak kapan kamu mengatur waktu keluarku, Adik iparku..?" Ucap Olivia membuat Zein disana terdiam entah kenapa hatinya sedikit kecewa mendengar kata adik ipar.
"Kamu lupa,keselamatan kamu tanggung jawabku..Bastian juga disana kan?" Ucapnya membuat Olivia terkejut.
Olivia menoleh kearah Velita dan menatap Velita,pasti Velita yang memberitahu Zein. Olivia menutup spiker ponselnya.
"Kamu kasi tau Zein kita disini,terus di dalam ada Tuan Bastian iya...?" Ucap Olivia.
"Maaf Nona,ini perintah Tuan,Nona,untuk melaporkan semua aktivitas anda seperti biasanya,siapa yang bertemu dengan Anda.." Ucap Velita.
"Kami tidak sengaja bertemu..Kami pulang bye.." Ucap Olivia ingin mengakhiri telepon dengan Zein.
"Tunggu!" Olivia menghentikan tangannya ingin mengakhiri obrolan mereka.
"Ada apa?" Tanya Olivia.
"Aku ketagihan masakan kamu kemarin itu,bisa kah besok memasaknya lagi..khusus untuk adik iparmu ini.." Ucap Zein.
"Emm Jadi kamu ketagihan masakan aku.. Emm..Mau nggak ya..besoklah,besok aku masakin tapi tidak di rumah,aku akan menginap di Apartemenku selama seminggu,Aku sudah memberitahu Papi sama Mommy,Aku akan ujian seminggu ini.Apartemen dekat dengan kampus.." Ucap Olivia.
"Baiklah..Pulanglah sampai ketemu besok.." Ucapnya lalu mematikan telepon.
Velita tersenyum saat itu karena dia mengetahui permintaan Tuannya bukan lah sebenarnya.
15 menit kemudian Olivia dengan Velita sampai di Apartemen,mereka memilih pulang keapartemen karena Olivia baru ingat dia akan ujian.
"Veli besok kamu antar aku belanja ya paginya kepasar." Ucapnya.
"Baik Nona.." Ucap Velita.
Di dalam pesawatnya,Zein tersenyum menatap layar ponselnya.
Rustam melihat itu ikut tersenyum sembari menggeleng kecil kepalnya.
*Bos...Bos...Bos sadar nggak sih,Bos mulai jatuh Cinta Bos..di kasi tau marah,biarkan saja dulu biar Si Bos menyadari perasaannya Sendiri.* Batin Rustam.
Pagi harinya...
Olivia sudah bersiap menuju kampusnya,karena pagi itu dia ada ujian.selesai dari kampusnya, Olivia lansung menuju rumah sakit sampai Sorenya disana.
Sedangkan Zein sudah tiba subuh tadi dan lansung menginap di Apartemen miliknya yang berdekatan dengan Apartemen kakaknya yang Olivia tempati.
Pagi itu,
Mommy menghubungi Zein membuat Zein terbangun dari tidurnya.
"Iya Mom.." Jawabnya.
"Katanya udah sampai,nginap dimana kamu Zein..Mommy lihat kamar kamu nggak ada kamunya?" Ucap Mommy Saat itu berada dalam kamar Zein.
"Zein nginap di Apartemen Mom.." Ucap Zein.
"Owh...Olivia kan nginap disitu juga Zein.." Ucap Mommy Lenora.