Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertangkap?
Ayuna meminta izin kepada petugas untuk mendekati Nina, sesampainya di dalam jeruji besi tempat sang adik sepupu berada, dia merapikan rambut Nina yang sedikit berantakan, menyelipkan di telinga Nina.
''Nin, maafkan mbak, ya. Mbak juga salah dalam hal ini. Mbak selama ini terlalu sibuk bekerja mencari uang, sehingga mbak kurang memperhatikan kamu, Nin. Maafkan mbak ya dek, kamu yang kuat ya menerima semua ini, mbak yakin kamu pasti bisa kembali sembuh seperti sedia kala'' kata Ayuna menatap lekat ke arah wajah Nina yang pipinya terlihat semakin tirus, lingkar mata hitam, Ayuna hendak memegang kedua tangan Nina, tapi, Nina malah menepisnya. Ayuna memandang Nina dengan dada sesak dan mata berkaca-kaca.
''pergi, kalian pergi! Aku tidak bersalah, tidak! Hiks ... hiks ... hiks ...'' teriak Nina, dia duduk memeluk lututnya, menenggelamkan wajahnya di sana.
''Nin, kamu tenang dek. Ini mbak!'' bujuk Ayuna berkata pelan, sambil mensejajarkan tubuhnya berusaha mendekati Nina. Sedangkan Nina malah semakin berteriak histeris.
''pergi ... pergi!''
''sayang, sudah, ayo berdiri'' ujar Arya berkata mendekati Ayuna, dia membawa Ayuna ke dalam pelukannya, lalu mereka berjalan keluar dari dalam jeruji besi.
Setelah itu, Arya, Ayuna dan Ratna hanya bisa memperhatikan Nina dari jarak yang cukup jauh, mereka memandang dengan begitu prihatin akan kondisi Nina saat ini.
Sedangkan polisi perempuan tadi sudah pergi.
Saat mereka sedang berdiri memperhatikan Nina, tiba-tiba terdengar ada langkah kaki yang datang dari arah belakang mereka.
''dasar wanita sialan, berani-baraninya kamu membunuh mama kami'' ucap Tesya dengan nada keras, dia terburu-buru menghampiri Nina, saat sudah berada di depan Nina, dia melayangkan satu tamparan ke pipi tirus Nina.
Nina yang sudah tidak waras lagi merasa biasa saja mendapatkan tamparan itu, dia merasa tertantang karena ada yang mengusik nya, setelah itu Nina balik menyerang Tesya. Nina menarik rambut Tesya dangan begitu kuat membabi buta, sambil berteriak-teriak riang, dengan tawa yang berderai, ''dasar tua bangka sialan, mampus kau. Hahaha ....''
Tesya merasakan kulit kepalanya sakit luar biasa, karena tarikan kuat Nina, Tesya meraung-raung meminta tolong, ''mas, bantuin aku'' teriak Tesya sambil berusaha melepaskan tangan Nina dari rambutnya.
Yudha yang juga ikut ke kantor polisi mencoba melerai. Yudha tadi sempat mematung sesaat karena melihat keberadaan Ayuna.
''Nina lepaskan!'' ucap Yudha dengan mendorong tubuh Nina begitu kuat, hingga Nina terpelanting, tubuh kurus nya membentur dinding.
Polisi yang mendengar keributan itu, berlari menghampiri.
''lebih baik kalian keluar dulu, keadaan nyonya Nina tidak terlalu baik. Dia bisa kapan saja mengamuk dan menyerang kalian kalau kalian mengusik nya'' tutur sang polisi, dia meminta rombongan Yudha dan Ayuna untuk keluar dari ruangan khusus tempat Nina di tahan, ruangan itu cukup luas dengan tempat tidur di dalamnya.
''apa boleh aku berbicara berdua saja sama Nina, Bu? aku ini suaminya!'' ujar Yudha meminta izin.
''boleh Pak, tapi, Bapak harus memperlakukan nyonya Nina dengan baik. Yang lain silahkan keluar dulu ya, biarkan Bapak ini berbicara sama istrinya'' kata polisi perempuan dengan ramah.
Lalu Ayuna keluar dari ruangan itu di ikuti Arya dan Ratna. Sedangkan Tesya keluar masih memegangi kepalanya yang masih terasa perih, rambutnya sudah rontok sebagian. Tesya memandangi Arya dengan nafsu nakalnya. ''boleh juga, Pak Arya semakin hari semakin tampan saja. Aku akan mencoba merayu pak Arya. Aku, dia jadikan sebagai simpanannya juga nggak apa-apa'' batin Tesya tersenyum nakal. Sedangkan Sarah keluar mengikuti Nina dengan wajah cemberut, dia merasa cemburu karena Yudha sekarang sedang berduaan bersama Nina.
**********
"Dasar wanita tidak berguna, tega sekali kamu menghabisi nyawa mama ku!'' Yudha berkata sambil mencengkram kedua pipi Nina dengan sangat kuat, dia sangat benci sama apa yang telah dilakukan oleh Nina. Nina tidak dapat melawan karena cekraman tangan Yudha yang kuat di pipinya sungguh membuat nya sakit, Nina mencoba memukul Yudha, tapi tangan Nina tidak sampai. ''sekarang rasakan semua balasannya wanita gila. Semoga kamu membusuk disini. Sekarang juga aku talak tiga kamu Nina'' ucap Yudha tegas dengan penuh rasa benci, kemudian dia berlalu keluar meninggalkan tubuh Nina yang terjengkang, karena sebelum keluar Yudha mendorong tubuh Nina kuat. Setelah itu Nina berteriak histeris lagi.
''pergi, pergi! Hahaha wanita tua sialan. Hahahah ....''
**********
''Mas, kamu ngapain sih tadi berduaan sama wanita gila itu?!'' cerosos Sarah ketika Yudha sudah berada di dekat nya.
''mas sudah menjatuhkan talak kepada nya, Sarah. Sekarang cuma kamu satu-satunya wanita di dalam hidup mas'' jelas Yudha sambil celingukan mencari keberadaan Ayuna. Sekarang mereka sedang berada di parkiran.
''mas, sedang tidak berbohong, kan?" Tanya Sarah begitu bahagia.
''tidak, sayang!'' jawab Yudha pasti.
''mas, cari apaan sih?'' tanya Tesya yang menyadari gerak-gerik Yudha yang nampak gelisah.
''nggak kok, Tes'' jawab Yudha tampak gugup.
''jangan bilang mas lagi mencari keberadaan mbak Ayuna, mbak Ayuna tadi sudah pergi bersama suami tampannya itu.''
''Ayuna, siapa sih?" Timpal Sarah, dia memang belum mengetahui tentang siapa Ayuna sebenarnya.
''mbak Ayuna itu mantan istrinya mas Yudha yang pertama mbak, Sarah, itu yang disebelah dia tadi tu ada pria tampan. Itu suaminya yang baru, yang tampan plus tajir melintir.''
''wanita cantik tadi? Yang memakai dress bewarna putih?'' tanya Sarah kembali.
''lah iya mbak Sarah, wanita stres di dalam itu tadi adiknya Ayuna. Dulu dia merebut mas Yudha dari dari kakanya sendiri. Wanita itu memang sudah stres dari lama. Aku tidak menyangka mas Yudha kok mau-maunya sama si Nina itu dulu, rasanya aku pengen mencekik leher Nina menghabisi nyawa nya, seperti apa yang telah dia lakukan sama mama.'' ujar Tesya panjang lebar. Sedangkan Sarah hanya menatap Yudha dengan penuh tanda tanya.
''sudah, jangan dipikirkan lagi sayang! Itu cuma masa lalu. Mas khilaf waktu itu. Sekarang hanya kamu, sampai kapanpun cuma kamu, Sarah'' ucap Yudha sedikit membual, dia tidak ingin kehilangan Sarah. Padahal dihatinya yang paling dalam masih terpatri nama Ayuna, saat Yudha memandangi Ayuna tadi, dia merasa ada yang berdesir di dadanya, rasa yang persis seperti apa yang dia rasakan dulu saat pertama kali bertemu Ayuna.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
''[ bos, kami sudah menangkap dalang dibalik kamatian bude nya non Ayuna sama dalang penembakan di bandara waktu itu. Sekarang orang itu ada dimarkas bos ]'' pesan yang di kirimkan anak buah Arya.
''[ baik lah, kerja bagus. Kalian jaga orang itu dengan ketat! Aku akan menyusul kesana nanti ]'' balas Arya cepat.
Arya yang sedang berbaring di kamar bersama Ayuna merasa senang mendapat kabar bagus itu, dia merasa lega karena tidak ada lagi yang perlu dia khwatirkan, karena orang yang selama ini berusaha mencelakai istri nya sudah tertangkap.
''mas, kamu kenapa?" Tanya Ayuna curiga, dia melihat suaminya itu tersenyum simpul menatap ponsel.
''mas, nggak kenapa-napa kok, sayang'' jawab Arya sambil mengelus perut rata Ayuna.
''iih mas sekarang sudah main rahasia-rahasiaan ya sama aku'' ucap Ayuna sebal dengan wajah cemberut, sambil mencubit kecil perut sang suami. Sedangkan Arya tersenyum penuh arti menatap tingkah sang istri yang menurutnya begitu menggemaskan.
''jadi, begini, sayang, orang yang meracuni bude dan dalang penembakan waktu itu di bandara sudah tertangkap. Makanya mas merasa begitu lega'' jelas Arya pelan, sambil memandang wajah cantik sang istri.
''kamu benaran, mas?" tanya Ayuna antusias, sekarang posisinya sudah berada diatas tubuh atletis sang suami yang berbaring terlentang.
''iya istriku. Ini kamu ngapain di atas, mas? Kamu membuat mas susah bernafas dan susah ...'' kata Arya memandang Ayuna lekat, menggantung ucapan nya. Arya kaget karena tingkah Ayuna, dia merasa ada yang bergejolak di bawah sana. Ayuna hendak turun tapi, Arya malah memeluk tubuh Ayuna begitu erat.
''mas kamu apa-apaan sih, tadi katanya susah bernafas! Aku mau turun ini''
''kamu disini saja, mas tadi becanda sayang!'' ucap Arya dengan nafas memburu, jiwa lelakinya terusik karena tingkah sang istri.
Ayuna pun ikut luluh, dia berbaring ditubuh sang suami, menikmati aroma tubuh Arya yang begitu menenangkan baginya.
Arya kemudian mengubah posisi menjadi Ayuna yang berada dibawah, memberi ruang, dia tidak mau anak nya yang ada di dalam sana merasa terhimpit.
''sayang, kamu tunggu dirumah ya, mas mau pergi sebentar. Mas mau melihat seperti apa wajah orang itu'' kata Yudha menatap lekat manik mata Ayuna yang begitu indah.
''aku ikut, mas!''
''kamu tunggu saja dirumah, sayang, nanti mas akan mengirimkan foto orang itu, ke ponsel mu''
''okey mas, kamu hati-hati ya. Lakukan yang terbaik, jebloskan saja orang itu ke penjara. Aku sungguh tidak suka sama perbuatan licik nya'' ungkap Ayuna dengan senyum manisnya, Ayuna memeluk leher sang suami yang masih berada di atas tubuhnya.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.