Marry You Mr. Police

POV Haseena

Gadis periang dan cantik adalah identitasku saat menuntut Ilmu di Inteenasional High School. Aku adalah Ketua Osis Periode terbaru. Bukan karena aku cantik namun karena kapasitasku mumpuni di bidangnya. Ketika pemilihan Osis kami bahkan melalui banyak tahap dan ujian. Jadi, jangan katakan bahwa aku bersembunyi di ketiak papaku yang tajir melintir itu.

Aku adalah Haseena gadis yang hampir tak pernah memiliki kesedihan sama sekali. Sebab selalu aku lewatkan begitu saja yang membuat aku tertunduk dan bersedih. Tapi, satu hal jika orang tuaku yang bermasalah sinarku pasti meredup sebab senyumku ada pada mereka. Ya, aku begitu menyayangiku Papa dan Mamaku. Bukan hal mudah untuk menyatukan kami bertiga sebelumnya. Namun aku tak akan bercerita sebab hal itu membuat mamaku kembali menyesal.

Aku memiliki sahabat bernama Mayra putri dari salah satu kepolisian di negara ini. Dia sangat piawai dalam bakat memainkan alat musik. Cantik dan dewasa. Aku senang berada di sampingnya sebab aku merasakan bahwa aku memiliki saudara. Aku adalah gadis yang terobsesi akan saudara kandung. Aku merindukan kehadiran saudara. Entah kenapa papa dan Mama tak kunjung memberikannya untukku.

Hingga suatu hari Di penghujung sekolah Mayra berubah kala aku menerima Samuel dalam kehidupanku. Aku tidak paham sebab Mayra sudah menjauhiku. Kehilangan pasti keberadaan Naila belumlah lengkap dalam hubungan kami. Tapi Mayra sudah mengambil keputusan itu. Setelah menjalin kasih denganku berbulan-bulan barulah aku sadar Bahwa Samuel menolak perjodohannya dengan Mayra karena mencintaiku. Miris. Aku merasa menjadi Duri dalam keadaan ini.

" May ... Sungguh aku tidak tahu!" ujarku.

" Apa yang ingin kamu katakan!? Bukankah samuel sudah menjadi milikmu dan aku yang menanggung malu. Jadi, sudahlah semuanya tidak ada gunanya.

" Tapi ... Aku bisa membuatnya kembali padamu May! Aku sahabatmu," ujarku memohon pada Mayra agar memaafkanku.

" Tapi aku tidak mau. Ambil saja untukmu, masa bodoh dengan pemuda bernama samuel itu. Suatu saat akan ada hal buruk karena sudah membuatku malu," jawabnya sinis kemudian pergi.

Semenjak hari itu aku tak pernah bertemu kembali dengan Mayra. rupanya dia memutuskan untuk pindah sekolah. Aku merasa bersalah pasti namuj samuel sudah menenangkanku semuanya akan baik-baik saja. Hingga pada suatu malam di mana hari itu adalah hari ulang tahunku yang ke- 15. Aku yang sudah punya kekasih memutuskan untuk memghabiskan malam bersama orang tuaku. Momen ini bukanlah untuk kekasihnya. Bagi Seena selama mereka belum menjadi resmi mak orang tua adalah posisi terkuat dalm hatinya.

" Seen ... Aku ingin merayakan bersamamu," ucap Samuel.

" Aku tidak bisa sam. Aku hanya ingin memiliki waktu privasi bersama keluargaku," jawabku

" Oke baiklah Seen ... Saat ini penolakanmu aku hargai," jawabnya sok dewasa.

" Ck. Sok dewasa," balasku.

Namun malam di mana harusnya aku bahagia karena selain itu adalah hari ulang tahunku hari itu juga mama mengatakan bahwa akan ada adik di antara keluarga. Bahagia rasanya membuncah. Entah rasanya bagaimana kala itu. Tapi kebahagiaan itu hanya berlangsung beberapa jam saja. Setelahnya kecelakaan naas itu merenggut ketiga orang sekaligus dari hidupku. Bahkan adikku yang baru saja akan hadir di dunia ini ikut pergi bersama mama dan papa. Hatiku sudah tak berbentuk saat itu. Ingin ku hentikan dunia saat itu juga. Aku sudah tak mampu menopang semuanya. Aku butuh nafas untuk membuatku tetap bertahan.

Samuel adalah harapan terakhirku setelah Mayra. Namun tidak tahu siapa yang mengirimkan foto itu kepadaku. Yang jelas kala itu Sam sedang berlibur bersama Mayra. Aku sudah berada di titik bawah kehidupanku. Harapan untukku bahkan sudah tidak ada. Sehingga kakek dengan hati yang berat mengirimkanku kepada Ummi Flo. Umma dari suamiku saat ini. Umma begitu menyayangiku bahkan lebih sabar dari mamaku dalam keseharianku yang sudah kehilangan kewarasan.

Hingga perjodohanku dengan Hagla terjadi. Namun lagi-lagi otakku yang waras itu terluka oleh ucapan putra kedua Ummi. Sungguh aku merasa tidak pantas di sayangi siapapun di dunia ini. Namun, putra baik Ummi datang untuk menikah denganku. Pemuda yang belum pernah ku temui sama sekali. Gus Hafla sosok tampan yang perfeksionis bisa-bisanya menikah dengan gadis setengah gila sepertiku. Dia benar-benar malaikat di hadapanku. Namun lagi-lagi aku tak bisa menerimanya dalam sudut hatiku.

Jangan tanyakan tugasku dan kewajibanku sebagai istri. Aku sudah memenuhinya bukan karena aku mencintai suamiku itu tapi aku hanya ingin menyenangkan hatinya yang sudah baik padaku. Gus Hafla adalah pemuda tipikal banyak perempuam dewasa. Tapi kenapa harus memilihku yany setengah tidak waras ini? Aku menyesalinya. Dia bahkan memiliki banyak penggemar. Kagum itu yang ada pada diriku untuk suamiku, bagaimana bisa laki-laki sesukses dia dan setampan dia tak pernah memiliki kekasih. Sungguh di luar ekspektasi, dia sungguh pemuda baik.

Tapi, selain suamiku itu aku memiliki kenangan baik dengan seorang polisi di sebuah taman. Dia membuatku tersenyum di kala hatiku meredup karena Hagla si tentara yang sungguh menyebalkan sekali lisannya. Tidak seperti Ummi dan Gus Hafla dia nampak sangat arogan. Entah, siapakah polisi itu? Kata-katanya membuatku speachlees dan menghibur.

Bodohnya aku yang mengangguk saat suamiku bertanya perihal sapu tangan. Untuk apa aku mengangguk jika aku menyukainya. Pasti suami baikku itu sudah memikirkan yang tidak-tidak. Dasar istri jahat. Di kasih suami baik malah di balas tidak baik.

Pagi ini di kembali merelakan waktu kerjanya demi istri sintingnya ini. Dia rela memasak untuk membahagiakan hatiku. Gila. Sebenarnya dia itu bagaimana. Aku kian kagum namun belum berani mengatakannya. Dia laki-laki yang hangat kian ke sini. Senyumannya yang sedap di pandang masakannya yang nikmat. Istri mana yang tidak jatuh cinta. Hanya aku yang bodoh saat ini. Di meja makan kami menikmatinya bersama Bibi yang setia menjaga rumahku. Bahkan pada bibi saja dia sebaik itu. Ada ya memant orang sebaik itu??? Seperti di novel - novel saja. Kebaikannya kebangetan dan jadi menakutkan bagiku. Aku kembali introvet sebab aku takut kehilangan dia. Aku takut kehilangan orang yang paling aku sayangi lagi.

Namun seakan dia paham akan batinku ini. Suamiku yang tampan itu sungguh membuatku terharu di taman belakang.

" Jangan memikirkan kehilangan! Allah menguji hambanya sesuai batas kemampuannya. Allah sayang padamu Seen, maka Allah mengambil ketiga orang berhargamu agar kamu mengingat-NYA. Sayangilah dirimu saat ini, dia sudah terlalu lama bersedih," ucapnya tanpa menatap ke arahku.

Aku lagi -lagi terbungkam. Kata-kata tersiratnya selalu mampu membuatku kagum. Hafla Ghazalah aku suka nama depan dan belakangnya. Pembawaannya tenang, santai namun cukup menarik. Dia tersenyum bahagia saat ini, semoga kali ini Mayra tidak kembali menjadi alasanku untuk kembali jatuh ke tempat terbawah.

...♡ Don't Forget ♡...

...Like, Vote, Komen, Gift...

...♡ Thank's ♡...