Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 - Arjuna Berbeda?
Kedua nya sampai di ruang makan VVIP, meskipun sudah cukup lama bekerja disini tapi ini adalah pertama kali nya dia masuk ke tempat ini sebagai pengunjung. Karena, biasa nya dia hanya masuk ke ruangan dengan konsep mewah ini hanya untuk mengantarkan makanan, setelah itu dia pergi dan kembali ke pekerjaan utama nya sebagai waiters.
Tapi kali ini, dia disini bersama Airyn. Dia mendapatkan pelayanan seperti biasa nya dia melayani pelanggan meskipun banyak orang terkejut begitu melihat kedatangan nya bersama seorang wanita yang mungkin saja bagi mereka, Airyn itu terlihat sangat asing.
"Selamat menikmati.."
"Tinggalkan kami berdua." Pinta Airyn. Pelayan itu pun menganggukan kepala nya dan meninggalkan ruangan itu. Meninggalkan pasangan itu di dalam ruangan.
"Kenapa kamu menatap aku seperti itu sih, yang?"
"Memang nya kenapa? Aku hanya menatap pacarku." Jawab Airyn.
"Ya, bukan begitu. Tapi tatapan kamu tuh seolah mau menelan aku hidup-hidup tahu."
"Haha, aku menelan mu hidup-hidup? Sayang, badan kamu segede Titan begini, mana bisa aku menelan kamu hidup-hidup." Ucap Airyn sambil tertawa setelah mendengar ucapan Arjuna.
"Kamu mengakui kalau badan aku udah gede begini kan? Jadi berhenti manggil aku bocil, sayang."
"Ckk, bocil gak mau di panggil bocil. Segede apapun badan kamu, bagi aku kamu tuh tetap bocil." Jawab Airyn membuat bibir Juna mengerucut. Airyn yang melihat itu seketika gemas. Dia benar-benar gemas melihat Juna seperti itu.
Akhirnya, wanita itu beranjak dari duduknya lalu menarik tangan Juna ke salah satu sofa yang ada di ruangan itu.
"Sayang, mau ngapain?"
"Makan kamu." Jawab Airyn, dia mendorong Juna agar duduk dan dia duduk di pangkuan pemuda itu.
"Itu ada makanan di meja, kenapa mau makan aku? Aku pahit lho yang, sumpah aku baru tahu kalau kamu tuh kanibal. Tahu gitu, aku gak bakalan mau jadi pacar kamu." Celoteh Arjuna yang memancing tawa bagi Airyn. Bisa-bisa nya pacar nya ini berpikiran semacam itu.
"Apa aku terlihat seperti seorang kanibal di mata mu, sayang?" Tanya Airyn sambil membelai lembut rahang tegas sang kekasih.
"Ya, enggak sih. Kamu cantik begini."
"Terus kenapa kamu nyangka aku begitu?" Tanya Airyn lagi.
"Soalnya kamu bilang mau makan aku."
"Makan dalam artian lain, sayang. Bukan artinya aku makan daging kamu. Ishh, polos sekali pacarku ini."
"Begitu ya? Hehe, mana aku tahu kalau maksud kamu tuh yang lain." Jawab Arjuna sambil tersenyum.
"Nyata nya, kamu memang lebih menggoda dari pada makanan, sayang." Bisik Airyn di telinga Arjuna, membuat sekujur tubuh pemuda itu menegang. Seolah ada aliran listrik yang mengaliri tubuh nya dari atas sampai ke bawah.
"Sayang, kamu membuat aku.."
Belum juga Juna menyelesaikan perkataan nya, Airyn sudah lebih dulu menyosor bibir nya. Dia melumaat nya dengan lembut, Juna tidak bisa lagi menolak karena sebenarnya dia juga suka saat wanita nya menciumnya seperti ini. Jadi, dia membalas ciuman Airyn tak kalah mesra nya. Tangan nya memeluk pinggang ramping Airyn dengan posesif, sedangkan kedua tangan Airyn melingkar erat di leher kokoh pria nya.
Kedua nya berciuman dengan mesra di ruangan itu, tidak perlu khawatir karena ruangan ini kedap suara. Ya, biasa nya ruangan VVIP biasa di gunakan oleh pebisnis yang melakukan meeting dan untuk mengurangi informasi jadi ruangan ini dibuat kedap suara. Jadi informasi nya akan terjamin, tidak akan bocor kemana-mana dan takkan mungkin di curi oleh saingan bisnis mereka.
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya kedua nya menyudahi ciuman mereka. Juna mengusap bibir Airyn yang sedikit bertambah volume nya karena dia menggigit nya dengan gemas tadi.
"Kamu tuh nakal banget ya.."
"Gapapa, aku nakal cuma sama kamu doang." Jawab Airyn sambil tersenyum. Dia mencium mesra pipi kanan Juna dan bergelayut manja di leher kokoh nya.
"Apa kamu kalau pacaran selalu begini, sayang?"
"Kok kamu nanya gitu?"
"Nggak sih, nanya aja. Soalnya kamu.."
"Aku apa? Kamu gak mikir macem-macem tentang aku kan?" Tanya Airyn, dia menatap wajah tampan pemuda itu dengan intens.
"Maaf, aku akan lebih percaya sama kamu."
"Bagus, sayang." Jawab Airyn, dia pun kembali mencium bibir Juna dan pemuda itu juga tidak menolak nya. Kedua nya kembali berciuman dengan mesra di ruangan itu.
Di bawah, Maudy juga terlihat sedang makan dengan lahap. Namun, tidak dengan pria di depan nya. Dia hanya sibuk celingukan mencari keberadaan seseorang dan itu membuat Maudy risih.
"Kau mencari sesuatu?"
"Apa aku mengganggu mu, Nona?"
"Sangat, jadi sebaiknya pergi dari hadapan ku."
"Apa kau tahu siapa pemuda yang bersama Airyn tadi?" Tanya Jack. Dia masih berada disini, dia tidak pergi malahan tidak beranjak sedikit pun dari kursi nya. Dia masih menunggu Airyn, tapi wanita itu tidak kunjung keluar juga. Yang lebih mengherankan nya adalah, dia pergi bersama seorang pelayan cafe ini sambil menggenggam tangan nya.
Jujur dia penasaran, siapa pemuda itu dan apa hubungan nya dengan Airyn. Dia tidak bisa membiarkan Airyn bersama dengan pemuda lain karena dia masih berusaha untuk mendapatkan kembali kepercayaan Airyn. Artinya, Jack belum move on.
"Tidak, yang aku tahu dia hanya pelayan di cafe." Jawab Maudy acuh, tanpa melihat sedikit pun ke arah Jack. Dia fokus dengan makanan nya, setengah jam lagi waktu jam makan siang akan habis. Jadi dia harus memanfaatkan waktu nya sebaik mungkin agar kenyang dan bisa bekerja dengan baik nanti.
"Kau tau dari mana?"
"Ckk, dari seragam nya!" Jawab Maudy sambil memutar mata nya dengan jengah.
"Bukan, dari mana kau tahu kalau Airyn dan pelayan itu tidak memiliki hubungan apapun?"
"Mau mu apa sih? Mau menggali informasi tentang Nona Airyn dari ku? Percuma saja, aku tidak tahu apa-apa apalagi tentang hubungan asmara Nona Airyn. Dia terlalu tertutup untuk membagi kisah percintaan nya dengan ku!" Jawab Maudy dengan kesal. Dia muak, muak sekali melihat wajah pria itu.
Jack memang tampan, namun masih kalah jauh jika di bandingkan dengan Arjuna. Pemuda itu jauh lebih tampan, usia nya juga sudah muda. Airyn juga mengatakan kalau Juna adalah pemuda yang mandiri dan pekerja keras, tidak seperti Jack yang justru malah kebalikan dari sikap Juna.
Dia tidak suka bekerja, pemalas dan suka nya hanya minta pada Airyn. Awalnya, Airyn memang tidak merasa keberatan. Namun, lama-kelamaan dia juga merasa bosan plus risih juga saat Jack terus menerus meminta uang padanya. Masih mending kalau hanya untuk kebutuhan nya pribadi, tapi ternyata uang yang di berikan oleh Airyn pada Jack di pakai untuk membiayai wanita-wanita di luar sana.
Ternyata juga, Jack adalah seorang Cassanova kere yang doyan gonta ganti wanita tapi tidak punya uang. Gila bukan? Benar, dia memang pria gila. Memanfaatkan kekasih nya untuk membiayai wanita-wanita nya.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, Nona."
"Kenapa gak dari tadi aja? Sebel banget." Gumam Maudy sambil melihat punggung pria itu menjauh.
Dia memang sudah mengenal Airyn cukup lama, bertahun-tahun lamanya. Jadi sedikit banyak, dia tahu seperti apa toxic nya hubungan Airyn dan Jack. Bahkan, dia juga yang menyarankan Airyn untuk mengakhiri hubungan nya dengan Jack. Karena sudah tidak ada lagi kesesuaian dalam hubungan mereka.
Di ruangan lain, Juna dan Airyn akhirnya baru memulai acara makan siang nya. Setelah Airyn memakan bibir Juna terlebih dulu, karena bagi nya Arjuna lebih menggoda dari pada makanan mahal yang dia pesan.
"Leher kamu merah tuh, Bby. Kenapa?" Tanya Arjuna dengan senyum menggoda nya.
"Kena sosor nyamuk gede." Jawab Airyn sambil memakan steak nya.
"Aku nyamuk nya, hehe."
"Itu tahu, kenapa pake nanya segala?" Tanya Airyn membuat Juna terkekeh pelan.
"Jangan judes-judes gitu dong, sayang. Kamu nakutin tahu kalau lagi judes gitu."
"Hmm, baiklah. Kamu setelah ini mau kemana?"
"Lanjut kerja aja, Bby. Ini hari terakhir aku kerja disini." Jawab Arjuna sambil menyuapkan daging ke mulut nya.
"Jadi?"
"Besok, aku mulai belajar mengemudi seperti yang kamu mau. Tapi aku masih kerja di restoran itu."
"Aku sih belum puas ya, aku maunya kamu tuh diem aja di rumah." Jawab Airyn.
"Sayang, gak bisa gitu. Aku masih punya tanggungan adik sama orang tua aku di kampung."
"Ada aku, biar aku yang menanggung nya."
"Tidak, sayang. Aku tetap ingin bekerja, aku tidak mau bergantung pada siapapun." Jawab Arjuna membuat Airyn terkekeh. Sudah dia duga jawaban Juna akan seperti ini.
"Baiklah kalau begitu, tapi kalau semisal ada apa-apa, jangan ragu ya. Kamu harus bilang sama aku, apapun itu. Ngerti?"
"Iya, aku mengerti." Jawab Juna sambil tersenyum kecil.
"Good boy, aku suka kalau kamu nurut gini sama aku."
"Aku pacar kamu kan?"
"Iya, kita memang pacaran. Kenapa, sayang?" Tanya Airyn dengan kening yang mengernyit heran. Kalau mereka memang tidak memiliki hubungan apapun, bagaimana bisa mereka berciuman hingga berkali-kali tadi.
"Aku gak suka lihat kamu pakai pakaian seperti itu."
"Seperti apa? Tidak ada yang aneh dengan cara berpakaian ku, sayang." Jawab Airyn sambil meneliti penampilan nya yang memang tidak aneh menurut nya. Rok pendek sedikit di atas lutut, lalu di padu padankan dengan kemeja berwarna merah maroon.
"Berdiri." Pinta Juna. Airyn menurut, dia berdiri dari duduk nya dan memperlihatkan pakaian nya dari atas sampai ke bawah. Cantik, Juna akui kalau pakaian yang di kenakan Airyn memang terlihat sangat cantik dan cocok di kenakan oleh wanita itu.
Tapi, sayang sekali rok nya terlalu ketat hingga mencetak jelas body Airyn yang memang indah dan takkan bosan untuk di pandang.
"Apa yang ingin kamu tunjukkan dengan memakai rok seketat itu?"
"Hmm?"
"Kau tak dengar perkataan ku, sayang? Aku ingat benar kalau aku mengatakan nya dengan jelas." Jawab Juna membuat Airyn terhenyak. Ini Arjuna kekasih nya atau bukan? Kenapa terlihat berbeda?
.......
🌻🌻🌻🌻