Di kehidupan sebelummya Clarissa adalah gadis yang sangat penurut. Selalu patuh dengar dengan apa yang dikatakan oleh sepupunya yang bernama Sarah dan Bibinya yang bernama Matilda.
karena rasa sayangnya kepada Sarah, dengan bodohnya Clarissa mengakui kesalahan yang tidak pernah dia lakukan. Clarissa menerima kesalahan Sarah yang telah mencelakai Nyawa Ethan, adik dari Dean Efrat.
Untuk membayar hutang nyawa Ini, Dean Efrat tidak mengirim Clarissa ke penjara, namun dia akan memberikan penjara yang akan merenggut seluruh rasa ingin hidup Clarissa.
Clarissa harus menebusnya dengan menjadi Istri Ethan yang Koma yang tak bedanya seperti mayat hidup.
"Hidupmu adalah milikku!" ucap Dean Efrat.
"Aku ingin bercerai saja!" pinta Clarissa.
"Mimpi saja, bercerai ! tidak akan. Kecuali kau mati!" jawab Dean Efrat.
Clarissa masih menatapi Dean yang pergi dengan angkuhnya, tanpa disadari sebuah sepeda motor menabrak tubuh Clarissa dan menghempaskannya bagai kapas.
Bagaimana kelanjutan hidup Clarissa ketika Clarissa diberikan satu kali lagi kesempatan untuk mengulang hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU LAGI
"Apa kau memasak?" tanya Clarissa.
"Ya, aku memasak salad kesukaanmu," jawab Lucas.
"Apa kau sudah makan?" tanya clarissa.
"Belum," jawab Lucas.
"Hei kau ini, apa ingin sakit?" tanya Clarissa lagi.
"Aku hanya menunggumu untuk makan bersama," jawab Lucas.
Tak ingin berdebat panjang, Clarissa pun mendorong kursi roda Lucas untuk makan malam bersama, makan malam yang tertunda. Meski makanan yang tersaji hanya makanan sederhana, namun bisa menikmati dalam kebebasan, sungguh itu menjadi sebuah ketenangan tersendiri bagi Clarissa.
Setelah mengantarkan Lucas ke kamarnya, Clarissa kembali ke dapur untuk membereskan sisa-sisa makan malam mereka tadi lalu bersiap pergi tidur.
Sementara itu di Rumah Tante Matilda, Nampak Dean tengah duduk di ruang tamu. Sarah dan Tante Matilda yang melihatnya sungguh sangat senang. Tuan pertama Efrat bertamu datang ke rumahnya.
"Aku mencari Lucas?" ungkap Dean.
"Lucas? tanya Tante Matilda.
"Ya Lucas dan kakaknya!" ungkap Dean lagi.
Merasa jika Dean tertarik dengan Clarissa, segera saja Tante Matilda mengatakan banyak hal buruk kepada Dean.
"Tuan Efrat, untuk apa mencarinya?" tanya Tante Matilda dengan sopan.
"Gadis itu, selalu membuat masalah. Lain halnya dengan Putriku," pujinya seraya memandang Sarah.
Tante Matilda mengedipkan mata kepada Sarah, agar mendekat kepada Dean. Sarah masih memakai kimono tidur sutranya, menonjolkan dadanya agak kedepan. Lalu duduk di samping Dean Efrat.
"Tuan, mengapa mencari dia? bukankah ada aku disini.
Anak dan ibu merasa Dean mencari Clarissa karena sedang membutuhkan kehangatan seorang wanita, karena itu Sarah dengan berani untuk menggodanya.
Elazar yang melihatnya segera saja menarik tubuh Sarah yang mencoba mendekati Dean. Tuannya ini adalah seorang Mysophobia , dan hal ini membuat Dean menjadi kesulitan menjalin hubungan dengan seorang wanita, karena selalu menghindari kontak fisik, bahkan hal terkecil sekalipun seperti berjabat tangan.
Bagaimana tidak berdampak dalam hubungan asmara, jika berjabat tangan dengan orang lain saja dianggap kotor, apalagi kontak fisik yang lebih dalam seperti berpelukan atau berciuman.
"Nona, jaga sikapmu!" ucap Elazar seraya melemparkan tubuh Sarah ke lantai.
"Hei, kau ......," pekik Tante Matilda seraya memapah Sarah untuk berdiri.
"Tuan Dean, bertanya dimana Lucas dan kakaknya?" ulang Elazar kembali.
"Dia sudah tidak tinggal disini lagi?" jawab Tante Matilda dengan marah.
Dean berdiri dan bergegas keluar, Elazar memahami jika dia harus mendapatkan informasi kemana kakak beradik itu pergi. Setelah menunggu beberapa menit di dalam mobil, Elazar pun keluar dari rumah itu. Elazar masuk ke dalam mobil dan memberikan sebuah kertas bertuliskan alamat kepada Dean.
"Bawa orangnya kepadaku!" perintah Dean.
Elazar dan Asistennya pun pergi menjemput Clarissa. Jelang dini hari Elazar pun tiba di rumah Clarissa. Dengan mudahnya Elazar memasuki rumah Clarissa. Menjelang pagi, Clarissa bangun, dengan masih memakai piyama dan juga rambut yang di ikat asal.
Clarissa segera menuju dapur untuk mulai memasak sarapan. Tiba-tiba saja badan tegap Elazar menghalangi cahaya.
"Siapa kau?" tanya Clarissa seraya menoleh.
"Elazar," ucap Clarissa dalam hati.
"Nona, Tuanku ingin bertemu Nona!" ungkap Elazar.
"Si .... Siapa Tuanmu?" tanya Clarissa yang berpura-pura tidak mengenal Dean.
"Sebaiknya Nona ikut kami, tanpa banyak bertanya," ucap Elazar masih dengan sopan.
Mengingat di kehidupan sebelumnya, Elazar pernah bersikap lunak kepadanya, maka Clarissa memutuskan membalasnya dengan ikut pergi dengannya. Jika menolak bisa saja Elazar akan dalam masalah.
Kalo novel gendre kaya begini memang harus di baca dari awal dan jangan sesekali skip episode nya
Sama serperti kita nonton drakor kalo kita gak nonton dari awal kita akan kesusahan untuk tau alur cerita nya