NovelToon NovelToon
Ketegaran Hati Raisya

Ketegaran Hati Raisya

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Raisya adalah seorang istri yang tidak pernah diberi nafkah lahir maupun batin oleh sang suami. Firman Ramadhan, adalah seorang arsitektur yang menikahi Raisya setelah empat tahun pertunangan mereka. Mereka dijodohkan oleh Nenek Raisya dan Ibu Firman. Selama masa perjodohan tak ada penolakan dari keduanya. Akan tetapi Fir sebutan dari seorang Firman, dia hanya menyembunyikan perasaannya demi sang Ibu. Sehingga akhirnya mereka menikah tanpa rasa cinta. Dalam pernikahannya, tidak ada kasih sayang yang Raisya dapat. Bahkan nafkah pun tidak pernah dia terima dari suaminya. Raisya sejatinya wanita yang kuat dengan komitmennya. Sejak ijab qobul itu dilaksanakan, tentu Raisya mulai belajar menerima dan mencintai Firman. Firman yang memiliki perasaan kepada wanita lain, hanya bisa menyia-nyiakan istrinya. Dan pernikahan mereka hanya seumur jagung, Raisya menjadi janda yang tidak tersentuh. Akankah Raisya menemukan kebahagiaan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Album lama

Sampai di rumah aku disambut oleh orang tuaku. Rupanya mereka juga merindukan aku.

"Kok kurusan kamu nak? di sana makannya gak teratur ya?"

"Teratur kok mi, tapi karna banyak kegiatan jadi mungkin kecapean juga. Ummi sama Abi sehat kan?"

"Iya Alhamdulillah kami sehat, ya sudah sana istirahat dulu. Kamu pasti kecapean Rai."

"Iya sekali mi, Rai masuk ke kamar dulu ya."

Aku masuk kamar dan siap-siap mandi. Setelah memakai piama aku pun tidur siang. Rasanya lama sekali aku meninggalkan tempat tidurku ini, padahal tidak sampai dua bulan. Aku tidur dengan nyenyak sampai akhirnya bangun jam 4 sore.

"Rai kamu melewati makan siangmu, ini Ummi masakin sambal cumi kesukaanmu."

"Terima kasih Ummi, Rai rindu masakan Ummi." Aku duduk dan makan di meja makan. Masakan Ummi memang enak.

Selesai makan aku mencuci piring bekas aku makan barusan. Kemudian aku masuk ke kamar lagi. Aku memisahkan pakaian kotorku yang sudah kupisah di dlam kresek dari dalam koper. Aku juga menata kembali baju- bajuku yang bersih ke dalam Lemari. Memasukkan beberapa buku-buku ke dalam nakas. Dan saat aku akan menutupnya, aku melihat sebuah album yang seharusnya aku buang. Album pernikahanku dulu. Kuambil dan melihat isinya. Di album ini ada foto Nenek juga. Nenek memang tidak pernah mau difoto. Hanya ini satu-satunya kenangan foto nenek selain foto waktu nenek muda dulu ketika pergi naik haji. Suatu saat kalau aku sudah menemukan jodohku, akan aku buang foto-foto mantan suamiku. Aku menyimpan album itu kembali.

Kupandangi HP-ku dan kubuka juga album di di HP. Aku tidak mau menyisakan foto mas Andi di sana. Aku menghapus semuanya. Masih tergiang perkataan Fajar tadi. Aku benci dengan perasaan ini, seharusnya aku tak pernah menerimanya.

Ya Tuhan, tolong hapus perasaan ini. Aku tidak mau berlarut-larut dalam sakit hati.

"Mbak, lagi ngapain?"

"Ini beres beres."

"Perlu bantuanku nggak?"

"Sudah selesai dik, kamu mau kemana kok udah cantik?"

"Mau pergi sama Mas Irfan cari Cincin mbk."

"Oh iya mbak sampai lupa, acara pertunangan kalian lusa kan? tapi memang gak kemalaman dik?"

"Iya mbak, kita mau cari di toko emas yang di kota. Di sana kan bukanya sampai malam."

"Oh ya sudah hati-hati, jaga diri juga dik. Salam sama Irfan"

"Siap mbak sayang, aku mau pergi dulu. Sepertinya ada suara mobil berhenti, .ungkin Mas Irfan sudah datang."

Karna kegundahanku, aku melupakan hari bahagia adikku. Lusa adalah pertunangan Sofi. Tentu besok sudah akan banyak persiapan yang akan kami lakukan. Irfan adalah seorang pengusaha muda. Meski usahanya terbilang kecil, tapi dia sudah membuktikan kegigihannya. Dia memiliki beberaoa kafe, dan distro. Usianya sama denganku, tapi Irfan yang notabennya anak orang kaya dia menjalankan usaha dengan modal meminjam pada orang tuanya. Walau begitu dia tidak bergantung kepada orang tuanya. Modalnya dia kembalikan setelah tiga tahun dia merintis usahanya. Itu cerita Sofi kepadaku waktu itu.

Sofi beruntung dicintai oleh orang yng tepat. Bukan masalah harta, tapi lebih pada perasaan. Orang tuaku tidak pernah memandang dari segi harta. Yang terpenting bagi mereka adalah tanggung jawabnya. Bisa mencintai anaknya dengan tulus.Apa lagi mereka sempat takut untuk melepas kami menikah. Mereka tidak ingin hal yang menimpali terulang lagi. Makanya Ummi dan Abi membebaskan kita untuk memilih pasangan sendiri.

"Raisa!" panggil ummi dari depan pintu kamarku.

"Iya ummi masuk saja."

"Nak ummi mau bicara sama kamu, Ummi harap kamu mengerti."

"Masalah apa Ummi?"

"Lusa kan Sofi tunangan, beberapa hari yang lalu orag tua Irfan ke sini lagi. Mereka mau menetapkan pernikahan Sofi dan Irfan bulan depan. Kita sebagai pihak perempuan tentu menyetujuinya. Karna Abimu juga berpikir sebaiknya mereka dinikahkan saja. Kalau sudah halal kami merasa lega. Mau pergi ke mana pun mereka bebas. Kamu tahu sendiri kan adikmu itu berbeda dengan kamu, agak susah dibilangin."

"Iya tentu Ummi, Raisya juga setuju dengan keputusan kalian."

"Masalahnya adikmu sungkan sama kamu. Dia merasa nggak enak Rai, pinginnya nunggu kamu nikah lagi katanya."

"Nanti biar Raisya sendiri tang bilang sama Sofi, sekalian nasehatin dia Ummi."

"Terima kasih ya Rai atas pengertiannya. Ummi hanya ingin yang terbaik untuk kalian. Kalau kamu sudah ada calon juga, bilang sama kami. Ummi akan senang kalau anak- anak Abi dan Ummi menemukan kebahagiannya masing-masing."

Kata-kata Ummi seakan merupakan harapan yang besar. Aku tahu orang tuaku pasti kuatir kepadaku.

"Maaf Ummi, Raisya belum kepikiran untuk mencari calon. Raisya akan fokus dengan persiapan skripsi. Do'akan saja Raisya akan menemukan jodoh yang baik, dan di waktu yang tepat."

"Pasti nak, asal kamu jangan menutup diri. Kami hanya takut kamu trauma dengan pernikahanmu nak."

"Tidak ummi, Rai tidak trauma. Hanya saja Rai akan lebih berhati- hati untuk memilih."

"Ya sudah Ummi sama Abi mau keluar dulu. Ada beberapa barang yang harus dibeli. Besok bisa minta tolong jemput bibimu Rai?"

"Bisa ummi, besok pagi Rai akan jemput bibi."

Ummi keluar dari kamarku. Ummi dan Abi pergi berdua, hanya ada aku di rumah seorang diri. Aku memang termasuk pemberani. Bahkan saat si pesantren aku sering ditampakkan makhluk yang tak kasat mata.

Sekitar jam 8 malam Ummi dan abi datang. Disusul 10 menit kemudian Sofi datang dengan Irfan. Aku membantu Ummi mengeluarkan barang-barang belanjaan dari dalam mobil. Ada bahan- bahan kue, beras, dan barang-barang keperluan lainnya.

"Ini masih belum belanja di pasar besok Rai. Bumbu-bumbu, Daging, sayuran, kayaknya harus ummi catat. Biar besok ummi nyuruh Orang saja khusus belanja ke pasar."

"Iya ummi lebih baik begitu, Ummi di rumah saja, menyiapkan yang lainnya."

"Iya Ummi juga sudah undang-undang tetangga buat bantu-bantu dari besok."

Kulihat Irfan pulang berpamitan kepada Abi. Karna ummi dn aku sedang heboh di rung keluarga. Sofi masuk menghampiri kami.

"Banyak amat mi yang dibeli."

"Ini belum besok Sof, undangannya kan dari sini 50 orang, belung yang dari pihak Irfan. Katanya sekitar 100 orang. Sudah dapat cincinnya Sof?"

"Sudah mi, aku pilih yang 5 gram. Mas Irfan beli yang bahan titanium, takut haram katanya. Cowok kan gak boleh pkai emas."

"Betul itu dik," aku membenarkan.

"Ya sudah sana shalat dulu kamu Sof, nanti ketiduran lagi."

"Iya ummiku sayang." Ummi hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Sofi.

Sofi memang lebih tinggi dari aku. Kulit kita sama, tapi Sofi memiliki hidung mancung dan mata yang lentik. Dia cenderung mirip Ummi. Sedangkan aku lebih mirip Abi.

Setelah selesai memberikan barang belanjaan, kami istirhat. Dan masuk ke kmar masing-masing. Aku segera tidur, karna besok akan banyak pekerjaan di rumah.

-

-

See you again Kakak, terima kasih masih mau mampir di karyaku.

1
Ervina
Dah panggil sayaaang aja nih /Smile/
Bunda RH: iyalah , biar makin cinta kak😁
total 1 replies
Ervina
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Andriyati
astaghfirullah,, tapi aku setuju sich
Bunda RH: hehe... iya kak
total 1 replies
Eka
thor masak ndak ada bonus dikit thor
Eka
ayah haris cemburunya jangan kelewatan ya
Danny Muliawati
smga ini yah Thor jodoh Rai kasian loh JD bahan org2 julit
Bunda RH: InsyaAllah kak
total 1 replies
Nini Tuti
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Indah Dwi AH
Kecewa
Indah Dwi AH
Buruk
Danny Muliawati
salut SM Raisya BS tegas d menohok SM si ani
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
Danny Muliawati
kan bener
Danny Muliawati
Luar biasa
Danny Muliawati
jangan2 Ical msh sdr dg istri nya firman yah inget mimpi nya Rai
Danny Muliawati
Ical yg datang hihihi
Eka
ada2 saja ayah haris ini kalau ada maunya
Bunda RH: Laki mah begitu kak 😁
total 1 replies
Eka
lanjut thor,rai udah risain saja semi2 anak2 papa haris tanggung jawab kok
Bunda RH: lanjut kak
total 1 replies
Sella Darwin
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Danny Muliawati
waspada lah yaa Rai curiga SM andi
Eka
alhamdulillsh rico sama riki hadir
Danny Muliawati
prihatin yah SM Rai 😭😭
Bunda RH: itulah kenyataannya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!