NovelToon NovelToon
Floating Destiny

Floating Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel / Penyelamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis aetna

Astin. Seorang siswa academy pahlawan peringkat bawah dengan reputasi buruk.

Menyadari dirinya pernah memiliki kehidupan lain. Ia mulai mengetahui tentang kebenaran dunia ini. Dari awal sampai menuju akhir.

Ia yang mengetahui masa depan mencoba merubah garis takdir yang akan menimpa diri beserta orang di sekitar.

Mencoba menyelamatkan. Menghindari tragedi. Dan mencegah akhir dari dunia.

Semoga saja. Dia dapat memanfaatkan semua pengetahuan itu. Jika tidak? Semua hanya akan binasa.

1000 kata per bab. Update? Kalau mood saja.

Lagu : Floating Star. (Kirara).

Lirik : Nemuri no... awa yuki... owari no yume wo miyou wo...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis aetna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membujuk.

...Cerita berlanjut....

Episode dua puluh sembilan.

Entah mengapa Rigel jadi semakin tertarik dengan Astin. Sehingga tanpa disadari dia mengeluarkan isi pikirannya...

"Tapi, bagaimana dia menguasai artefak yang dapat meningkatkan kecepatan, yang mampu menyaingi pergerakan siswa peringkat teratas seperti Edwin?"

Seharusnya perlu banyak waktu, agar dapat menguasai dan beradaptasi dengan kekuatan baru semacam itu. Apa sebelumnya dia sudah berlatih dalam waktu lama?

Mau tidak mau Rigel dibuat penasaran akan hal itu. Apalagi ia mendapat informasi, kalau Astin dan Edwin baru berselisih hari lalu...

.

Telinga Masha berkedut gatal... Mendengar gumaman Rigel. Ia lantas tersenyum bangga. Kemudian menyodorkan wajahnya dan mulai bicara...

"Ku ku ku... Asal kau tahu... Walau juniorku itu dikenal sebagai murid tidak kompeten,"

"Tapi kecepatannya dalam memahami sesuatu jauh lebih tinggi dari siapapun."

"Bahkan walau dia sering dimarahi instruktur maupun profesor sebab tak memperhatikan dengan benar, dia mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Sampai membuat profesor hanya membiarkan sikap kurang ajar juniorku dengan hati kesal."

"Jadi kalau dia serius sedikit saja... Mungkin dia bisa menaikan peringkat dengan mudah."

"Yaah... Walau sifat dan sikap busuknya itu patut untuk diperhitungkan."

Masha menjelaskan dengan bangga sembari memasang wajah sombongnya. Kemudian...

Brakkk! Masha menggebrak meja. Sampai bidak catur di atasnya semakin berantakan...

Dia kembali mendekatkan wajah pada Rigel. Dengan ekspresi mengejek nan menyebalkan, ia kembali bicara...

"Jadi, bocah kecil. Apa setelah mengetahui kehebatan juniorku kau masih tetap akan menertawakannya?"

Rigel memundurkan kepala. Ketika Masha semakin mendekatkan wajahnya, sembari menyeringai dan mengangkat alis sebelah.

Sedangkan Fredd yang berhasil membuat atasannya tertarik, segera angkat bicara...

"Senior Al'thea... Sepertinya yang mulia Rigel juga sudah paham akan hal itu. Jadi saya akan langsung menyebutkan poin ke tiga..."

Membuat Masha mengalihkan perhatiannya. Dan Fredd, kembali melanjutkan...

"Ehem... Sebenarnya kami berniat untuk merekrut tuan Augustine untuk masuk ke dalam klub kita..."

"Hah...?!"

Masha lantas terperangah, mendengar hal itu dari salah satu bocah yang selalu membuat ia merasa kesal. Ia lantas angkat bicara...

"Apa tadi kau bilang? Apa kau mau mencuri junior manis yang membantu penelitianku dengan suka rela?!"

Ya, gadis aneh ini memanfaatkan ketertarikan Astin terhadap artefak demi kepentingannya sendiri. Tanpa perlu susah payah dan dibuat pusing oleh komponen yang tidak ia pahami...

Oleh sebab itu, dia sangat tidak rela, bila Astin masuk klub lain, yang tentunya akan membuat fokus Astin terpecah...

"Tidak tidak tidak... Tidak boleh! Walau kau memuji kemampuan juniorku sekalipun, aku tidak akan membiarkan hartaku direbut oleh bocah-bocah nakal seperti kalian...!"

-

Tentu, Fredd telah memprediksi hal ini. Sebab senior aneh ini beberapa kali membicarakan soal kehebatan Astin. Walau ia meragukannya sebelum melihat dengan mata kepala sendiri. Fredd, lantas melakukan kontak mata dengan Rigel. Rigel memahami maksud Fredd...

Bahwa untuk menarik Astin pada pihaknya, mereka harus menaklukkan gadis aneh ini terlebih dulu...

Dan meminta bantuannya untuk membujuk Astin, memasuki organisasi mereka dengan dalih memasuki klub.

Dan memikirkan seberapa beresikonya kalau sampai pihak di belakang Astin mengetahui... Mereka memilih untuk merahasiakan wajah asli mereka dari Astin.

Sebelum benar-benar memastikan, bahwa Astin sepenuhnya berada di pihak mereka.

-

Setelah melakukan kontak pikiran beberapa waktu. Rigel dan Fredd mulai menjalankan rencana... Guna menaklukan Masha dalam waktu singkat. Dengan memasang ekspresi sesal, Rigel angkat bicara...

"Senior Masha... Maaf bila sebelumnya aku telah menertawakan Augustine,"

"Sekarang aku sudah sadar seberapa hebatnya dia. Dan aku yakin kalau itu berkat bimbingan senior Masha yang hebat..."

"Oleh sebab itu, bolehkah kami menjelaskan alasan mengapa kami merekrut Augustine?"

Hidung Masha berkedut bangga, mendengar pujian yang begitu menyenangkan dirinya.

Fredd yang melihat respon bagus dari senior anehnya, lantas segera melancarkan aksi.

Dengan kepala menunduk, ia menyampaikan permintaan dengan nada kesulitan...

"Senior Al'thea, kami meminta tuan Augustine untuk bergabung bukan sebab masalah sepele ataupun ingin memanfaatkan kemampuannya."

"Kami sebenarnya sedang menemukan jalan buntu. Mengenai penelitian baru yang tengah kami jalani. Oleh sebab itu, kami memerlukan kemampuan dari orang-orang berbakat..."

Fredd, mengalihkan pandangan pada Masha yang nampak diam mendengarkan. Setelah membetulkan posisi kacamata perseginya, Fredd melanjutkan...

"Kami juga berniat melakukan pembahasan ini dengan senior setelah turnamen academy selesai. Namun setelah melihat kemampuan dari tuan Augustine... Saya tidak dapat menahan diri untuk tidak membahasnya dengan yang mulia Rigel, selaku ketua klub..."

Masha mengernyitkan alisnya. Melihat kedua junior menyebalkannya ini memasang wajah yang membuat dirinya merasa kasihan. Walau demikian ia merasa kesal, mengetahui bahwa.

"Apa kalian menyembunyikan penelitian baru dariku? Aku tidak percaya. Bukankah saat aku meminta bergabung, kalian berjanji tidak akan menutupi apapun yang sedang kalian teliti...?"

Masha bicara mendengus kesal... Tangannya bersilang di depan dadanya yang kecil. Fredd yang menyadari mood seniornya memburuk, segera kembali menjelaskan...

"Senior Al'thea. Kami memiliki alasan kenapa kami tidak dapat langsung memberitahu pada senior... Sebab yang kami teliti adalah..."

Fredd menjelaskan rincian mengenai jurnal penelitian mereka. Membuat Masha lantas melebarkan mata serta mulutnya...

"Apa? Bukankah itu sangat berbahaya? Apa kalian tidak takut kalau sampai diketahui oleh pihak academy...?!"

Ya, tentu yang mereka teliti adalah sesuatu yang berbahaya. Sebab yang ingin mereka kembangkan adalah? Senjata biologis untuk melakukan genosida.

Tapi tentu, mereka tidak mengungkapkannya secara langsung. Dan memberitahu, kalau itu hanya untuk...

"Mengurangi populasi monster menggunakan virus bukanlah sesuatu yang berbahaya bagi manusia. Sebab struktur kita sangat berbeda dari mereka."

"Bukankah senior mengetahui, kalau sesuatu yang berpengaruh buruk terhadap monster kebanyakan memiliki manfaat bagi manusia?"

Tentu saja itu tidak sepenuhnya benar. Walau memang beberapa tidak memberi efek secara langsung, tapi masih tetap ada efek samping...

Dan setelah penelitian mereka berhasil, tentu mereka akan langsung menambahkan sesuatu untuk meningkatkan efek samping tersebut...

-

Masha nampak berpikir keras. Memang sudah banyak item yang digunakan untuk berburu dan melemahkan monster. Dan semua itu sudah dilegalkan. Tapi melakukan penelitian untuk melakukan pembasmian, walau itu monster?

Kamu harus memiliki sertifikat khusus dari badan penelitian internasional. Dan tentu saja ijin dari pihak academy, ditambah pantauan dari seorang profesor...

Melihat seniornya nampak ragu, Fredd lantas beranjak dari tempat duduknya. Menuju meja di sudut ruang. Untuk mengambil beberapa berkas. Dan menyerahkannya pada Masha...

"Ini merupakan sertifikat penelitian milik saya serta yang mulia Rigel..."

"Senior bisa melihat keasliannya dari stempel milik badan penelitian internasional, dan juga stempel milik kerajaan Hepatia, selaku pendiri gedung pusat badan penelitian..."

Kemudian Fredd menyerahkan berkas lainnya sembari menjelaskan...

"Di sini juga ada pengakuan dari kerajaan kami, Al Masthar'. Kami juga akan mengajukan ijin pada pihak academy setelah turnamen selesai."

"Oleh sebab itu, kami belum memberitahu mengenai informasi ini pada anggota lain..."

Bohong! Memang benar semua sertifikat itu asli. Namun pemiliknya bukan mereka berdua.

Mereka merampas sertifikat milik beberapa peneliti, saat mereka menyerang seminar ilmu pengetahuan internasional empat bulan lalu.

Dan data tersebut telah dimanipulasi. Kalau bukan seorang ahli, kamu tidak akan sadar akan kejanggalan informasi tersebut...

Dan Masha yang hanya tertarik mengenai penelitian? Tidak akan mau memikirkan hal merepotkan semacam itu...

Walau masih ada keraguan, akhirnya dia mau menerima permintaan kedua juniornya itu...

Tanpa mengetahui, kalau sesuatu yang hendak ia teliti, merupakan penyebab dari tragedi besar yang akan menjatuhkan jutaan korban jiwa...

-

Setelah berdiskusi beberapa waktu. Masha memutuskan untuk beranjak dari ruang klub.

"Baiklah... Kalau begitu, aku akan mencari junior manisku terlebih dulu..."

"Aku ingin segera memberinya hukuman, sebab telah berani mengarahkan senjatanya padaku."

"Aku juga akan mencoba membujuknya. Tapi aku tidak dapat berjanji dia mau bergabung atau tidak. Pada akhirnya itu terserah junior sendiri. Aku tidak mau dia menjauhiku sebab terlalu memaksa."

"Jadi jangan terlalu kecewa, kalau aku tidak dapat membawanya..." Brakkk!

Masha menutup pintu dengan cukup kencang! Sosok mungilnya menghilang dari pandangan Rigel serta Fredd yang nampak menyeringai...

"Ku ku ku... Bagaimana yang mulia? Apa anda merasa puas dengan kinerja saya?"

"Hahaha... Kali ini kau memang cukup dapat diandalkan. Aku tidak sabar, mendapat bidak baru yang akan berguna..."

"Ku ku ku... Kalau begitu, bagaimana bila kita mengatur rencana cadangan? Jika saja senior aneh itu gagal membawanya?"

"Kedengarannya bagus... Kalau begitu, aku akan mendengar pendapatmu terlebih dulu."

Dan mereka kembali berdiskusi, sembari bermain catur. Sampai pada akhirnya...

...Bersambung....

...Fredd Reigen. Pinterest....

1
Mizuki
shota🗿
Aegis Aetna: mau bikin cerita dark fantashy MC nya dia, soalnya latar belakang dia sangat gelap...
total 1 replies
Mizuki
onotope swiish-nya agak ganggu deh perasaan
Aegis Aetna: gak papa...
total 1 replies
Amelia
ayo semangat terus untuk up nya ❤️👍
Aegis Aetna: siap kakak.
total 1 replies
👁Zigur👁
sampe sini dulu. nice pict🙏🙏
Aegis Aetna: oke bang.
total 1 replies
Bilqies
🙈🙈🙈🙈
Aegis Aetna: tenang masih aman.
total 1 replies
Bilqies
janji yaa, awas sampai kamu ingkar, gue bejek loe
Aegis Aetna: iya tenang Astin gak akan ingkar, dia gak bakal mengabaikan Restia lagi, dan lebih perhatian...
total 1 replies
Bilqies
tapi setidaknya kamu tidak perlu menyakiti restia seperti itu 😤😤
Bilqies
kok aku jadi mewek gini ya Thor, jadi ikutan sedih huhuhuhu
Aegis Aetna: iya jahat banget Astin.
total 1 replies
Bilqies
bagaimana kamu gak terluka Astin, sudah jelas jelas kau seperti itu tapi tetap saja menyangkalnya
Bilqies
waduh segitunya ya sampai melepuh tuh kulit
Aegis Aetna: kalo gak pakek item perlindungan auto meleleh...
total 1 replies
Bilqies
jadi ngeri pas bayangin adegan kelahinya
Bilqies
woow keren
Bilqies
balas aja Astin jangan diam aja
Aegis Aetna: gak boleh gitu.
total 1 replies
Bilqies
setuju 👍
Aegis Aetna: setuju untuk gebkin Astin.
total 1 replies
Mizuki
btw, cuma perasaanku atau emang sifat cweknya pada anoo semua
Mizuki: 😂😂😂😂😂
Aegis Aetna: anoo gimana nih bang coba jelaskan.
total 2 replies
Amelia
siapa kah itu?...
Aegis Aetna: sudah bisa ditebak.
total 1 replies
Bilqies
3 bab dulu ya Thor, nanti lanjut lagi 🥰🥰
Aegis Aetna: oke, slowww...
total 1 replies
Bilqies
apa Astin berusaha menyembunyikan statusnya dari orang orang thor
Aegis Aetna: okee...
Bilqies: bakalan ap Thor....
aaah jadi penasaran niih,
oh ya Thor mampir ya di karya baruku...
total 3 replies
Bilqies
yakin itu benar ? jangan asal tuduh sebelum tau kebenarannya
Aegis Aetna: susah ngadepin orang emosian, apalagi kalo mereka udah ngecap jelek kita. mau benerpun pasti disalahin.
total 1 replies
Bilqies
waaah Astin keren kali dirimu 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!