NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:394.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 25

Ada perasaan lain yang perlahan mulai hinggap di hatinya. Hanya saja Axelle tak tahu. Ia hanya takut salah mengartikan, bahwa perasaannya terhadap Irene tidak lebih dari ketertarikan semata. Sebab rasa sepi yang kian lama dan butuh pelampiasan.

Akan tetapi, perasaan itu semakin lama semakin mengusik ketenangan jiwanya. Semakin dibiarkan, semakin ia dibuat gelisah tak menentu. Rasa tak ingin jauh pun mulai ia rasakan.

Axelle mengakhiri aksinya saat Irene mendorong tubuhnya. Irene tampak terengah-engah, sebab pagutan Axelle yang terlalu dalam. Dan seakan tak memberinya kesempatan meraup oksigen walau sejenak.

Axelle menatap sendu dengan napas yang masih memburu. Sungguh Irene telah membuatnya sedikit kehilangan akal. Ia seakan tak mampu menghindari pesona Irene yang tampak berbeda di matanya. Perlahan, entah bagaimana caranya, Irene mampu mencuri hatinya. Irene mampu mengalihkan perhatiannya.

Axelle membuka topinya, lalu mengedarkan pandangannya. Sembari membungkukkan badannya, ia lantas berseru,

"Maafkan aku mengganggu kenyamanan kalian. Dia adalah istriku."

Prok Prok Prok

Terdengar suara tepukan tangan dari beberapa orang yang masih berada dalam ruangan itu. Mereka tersenyum-senyum memandangi Axelle dan Irene.

"Waaah ... Semoga langgeng ya Axelle. Kalian tampak sangat serasi." Ucap sang fotografer. Siapa yang tidak mengenal Axelle.

"Makasih. Doakan saja semoga pernikahanku langgeng dan akan berakhir bahagia." Kelakar Axelle. Namun kalimat itu bukan sekedar kelakar baginya. Hati kecilnya berharap demikian.

"Semoga sukses Bro."

Axelle menyunggingkan senyumnya. Lalu beralih memandangi Irene yang tampak semakin malu akan tingkah Axelle. Sungguh sangat memalukan. Wajah Irene bahkan bersemu merah kini. Demi menghindari tatapan orang-orang, Irene pun memilih keluar dari ruangan itu.

Brak!

Irene membanting pintu toilet. Ia bersandar di pintu sambil menutupi wajahnya.

"Memalukan. Benar-benar memalukan. Bagaimana bisa dia tidak punya malu seperti itu." Umpatnya kesal setengah mati.

Irene bahkan telah kehilangan muka saat ini. Ia hanya tak menyangka Axelle bisa sampai senekat itu. Sungguh, ia benar-benar malu. Bagaimana bisa pria itu mencuri ciuman pertamanya seperti itu. Tanpa permisi.

Tanpa sadar, Irene tersenyum-senyum sendiri. Sambil memegangi bibirnya. Bayangan kejadian semalam dan kejadian yang baru saja terjadi menimbulkan debaran aneh dihatinya. Hingga jantungnya pun berdetak semakin kencang.

Oh astaga.

Perasaan apakah ini?

Apakah Irene mulai ...

Tidak! Tidak!

Hubungan mereka bahkan tak jelas. Bagaimana bisa ia memiliki rasa terhadap pria itu. Irene menggeleng pelan, mencoba membantah hati kecilnya. Axelle bahkan tak pernah mengungkapkan perasaannya. Bagaimana bisa ia mengakui perasaannya lebih dulu. Ini benar-benar memalukan. Terlebih lagi, Axelle sudah memiliki kekasih.

Irene pun keluar dari toilet setelah hatinya terasa sedikit tenang. Akan tetapi, lagi-lagi ia dibuat kaget oleh kehadiran Axelle. Yang tiba-tiba saja sudah berdiri di depan pintu toilet.

Tak ingin hal yang sama terulang kembali, Irene memilih melenggang meninggalkan Axelle. Ia berlalu begitu saja tanpa menoleh ataupun menyapa. Dan siapa sangka Axelle malah mengikuti langkahnya.

"Itu ciuman pertamamu kan?" Tanya Axelle usil.

Mendengar pertanyaan memalukan itu, Irene memilih tak menggubrisnya. Ia semakin mempercepat langkahnya demi menghindari Axelle.

"Kamu sangat kaku. Mau aku ajari?" Axelle masih saja mengusilinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang memalukan bagi Irene.

"Kita harus sering melakukannya agar kamu terbiasa. Kamu sangat kaku untuk gadis seusia mu. Apa selama ini kamu belum pernah pacaran? Itu artinya, aku adalah pria pertama yang mengisi hatimu. Iya kan?"

Kali ini Irene menghentikan langkahnya. Lalu berbalik, menatap kesal Axelle. Namun Axelle justru menatapnya dengan senyuman.

"Dasar otak mesum. Apa memang seperti ini kelakuan kamu? Kamu memang tidak pantas diidolakan." Kesal Irene.

"Mesum pada istri sendiri kan wajar."

"Aku bukan istrimu."

"Pelankan suaramu, nanti ada yang dengar."

"Tolong ya, jangan suka bertindak seenaknya. Memangnya kamu pikir kamu siapa? Seenaknya saja main cium sembarangan. Di tempat umum lagi."

"Maaf. Kalau begitu kita lakukan lagi di rumah nanti."

"Ikh, sembarangan. Ciuman saja sana, sama bantal." Lalu kembali berbalik. Mempercepat langkahnya menyusuri koridor menuju ke ruang ganti.

Axelle masih saja terus mengikutinya. Sampai Irene masuk ke ruang ganti, Axelle pun masuk bersama Irene. Hingga membuat Irene semakin kesal. Lalu mendorong Axelle keluar dari ruang ganti.

"Mau apa kamu?" Irene memelototi Axelle.

"Ha ha ha ..." Axelle tak bisa menahan tawanya melihat betapa lucunya Irene saat sedang kesal.

"Bukannya kamu syuting? Kenapa kamu malah kemari?"

"Gimana mau syuting, muka bonyok begini."

"Kalau begitu, pulang sana. Aku masih ada pemotretan sesi kedua."

"Aku tunggu. Kita pulang sama-sama."

"Tidak perlu. Setelah ini aku masih ada urusan. Nanti Zaky yang akan datang menjemput ku."

Axelle terdiam. Kini menatap tajam Irene. Ada amarah yang mulai merasuk dalam dada tatkala mendengar nama Zaky. Ia hanya tak suka Irene bersama pria lain.

"Zaky?"

Irene mengangguk. "Iya. Dia mengajakku makan malam. Setidaknya dia lebih manusiawi dibanding orang lain."

Irene hendak menutup pintu ruang ganti. Namun Axelle mencegahnya dengan mengulurkan sebelah kakinya mengganjal daun pintu itu menutup.

"Axelle. Aku harus ganti baju. Sebentar lagi pemotretannya dimulai." Kesal Irene.

Namun Axelle tak peduli.

"Jauhi Zaky." Tegas Axelle dengan tatapan tajam hingga terasa bagai menghujam jantung. Irene bisa melihat perubahan drastis raut wajah Axelle. Tampak ada amarah dari raut wajah itu. Tapi kenapa?

"Memangnya kenapa? Dia itu pria yang baik. Lagipula kami hanya berteman."

"Aku tidak suka melihatmu bersamanya."

"Kenapa?"

Axelle terdiam. Kenapa? Iya, ada apa dengan hatinya? Kenapa ia tak menyukai ada pria lain yang dekat dengan Irene. Apakah ia cemburu?

Oh came on.

Cemburu?

Itukah yang ia rasakan saat ini? Ia cemburu melihat Irene bersama pria lain?

Jika ia cemburu, lantas kenapa? Kenapa ia harus cemburu. Bukankah pernikahan mereka ini hanya sandiwara? Bukankah diantara mereka tidak ada hubungan apapun? Lalu kenapa ia harus cemburu?

"Sudahlah. Tolong pergilah dari sini. Aku harus bekerja." Kembali Irene mendorong tubuh Axelle. Lalu mengunci pintunya rapat-rapat.

Di depan pintu itu Axelle masih berdiri mematung. Berusaha memahami perasaannya yang tak menentu. Perasaan yang sering membuatnya bingung memilah. Antara cinta dan nafsu semata. Tapi seandainya ia boleh jujur, ia bukanlah tipe pria yang mudah mencintai. Dan perasaannya untuk Irene saat ini hanyalah ketertarikan semata. Terlalu cepat jika ia mengakui itu adalah cinta.

.

.

Irene telah selesai berganti pakaian. Saat ia keluar dari ruang ganti, ia tak lagi mendapati Axelle. Pria itu telah pergi.

"Syukurlah." Irene lega. Tak ada lagi yang akan mempermalukannya di depan banyak orang.

Irene kemudian bergegas ke tempat pemotretan untuk pemotretan sesi kedua.

Seperti kata Irene, Zaky akan datang menjemputnya. Setelah pemotretannya selesai, Zaky menepati janjinya mengajak Irene makan malam di luar. Dan kini mereka terlihat memasuki sebuah resto berbintang. Dimana tidak sembarangan orang diijinkan masuk. Untuk bisa makan tempat itu harus booking tempat beberapa hari sebelumnya.

Kini mereka tengah duduk berhadapan di salah satu meja VIP. Dengan berbagai hidangan mewah yang telah tersaji di hadapan.

Irene gugup, bahkan malu. Ini pertama kalinya ia makan di resto berbintang. Susana yang tak pernah ia hadapi.

Zaky mengangkat gelas wine nya. Sembari tersenyum ia memandangi Irene.

"Ayo Ren. Silahkan."

Meski gugup, Irene pun mengangkat gelas wine nya. Lalu mulai menyesapnya perlahan. Sementara Zaky masih memandanginya dengan senyum merekah.

Sekilas, mereka tampak seperti pasangan yang sedang makan malam romantis.

"Oh ya, Ren. Maaf aku baru tau, kamu bekerja dengan Bu Olive. Apa Axelle mengijinkan mu?" Tanya Zaky kemudian.

"Dia tidak punya hak melarangku melakukan apa yang aku inginkan."

"Bagus kalau kamu tegas." Zaky kembali tersenyum sambil memandangi Irene yang tampak malu-malu memperhatikan hidangan yang tersaji.

"Silahkan. Kamu pasti sudah lapar kan?" Titah Zaky.

Irene mengulas senyum kikuk. "Apa boleh?" Pertanyaan konyol Irene membuat Zaky terkekeh.

"Boleh. Tujuan kita kemari kan memang untuk makan. Silahkan."

Dengan hati-hati Irene pun memulai santap malamnya. Dan Zaky masih saja memandanginya sambil tersenyum.

.

Di saat Irene dan Zaky tengah asik menikmati makan malamnya. Di lain tempat, Axelle dibuat gelisah tak menentu. Sudah hampir sejam ia mondar-mandir di depan rumah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 malam. Tapi Irene belum juga pulang.

Bukan hanya gelisah, tapi amarah pun mulai merasukinya. Terlebih lagi saat melihat akhirnya Irene pulang dengan diantar Zaky. Wajahnya pun semakin merah padam.

Irene tampak tersenyum manis melepas kepergian Zaky.

Tak ingin Irene melihatnya sedang menunggunya di depan rumah, Axelle pun bergegas masuk. Lalu berpura-pura menonton TV di ruang tengah.

Sejurus kemudian, dilihatnya Irene datang sambil tersenyum-senyum. Tak tahan lagi, Axelle pun bangun dari duduknya.

"Darimana saja kamu?" Tanya Axelle kesal.

Irene pun tersentak. Otomatis langkahnya terhenti. Lalu memandangi Axelle yang menatapnya tajam.

"Maaf, apa aku pulang terlalu larut?" Sembari melangkah menghampiri Axelle.

"Kamu asik makan malam diluar, sementara aku disini kelaparan." Kilah Axelle untuk menutupi perasaan aneh yang masih membingungkan nya.

"Astaga. Di kulkas kan ada makanan yang sudah aku masak. Tinggal dipanaskan saja. Kenapa manja sekali."

"Kamu lupa aku ini tuan rumah?"

"Maaf. Kalau begitu akan aku siapkan."

Irene pun berbalik hendak ke dapur. Namun lagi-lagi langkahnya terhenti. Sebab tiba-tiba saja Axelle memeluknya dari belakang. Hingga membuatnya tertegun.

"Tolong jangan membuatku cemas." Ucap Axelle semakin mempererat pelukannya.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!