Follow IG @thalindalena
Add fb Thalinda Lena
"Tidak mau sekolah kalau Daddy tidak mau melamar Bu Guru!!!" Gadis kecil itu melipat kedua tangan di depan dada, seraya memalingkan wajahnya tidak lupa bibirnya cemberut lima senti meter.
Logan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Pusing menghadapi putri kecilnya kalau sudah tantrum begini. Anaknya pikir melamar Bu Guru seperti membeli cabai di super market?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar buruk
Bibi Jolie berjalan di trotoar sambil menentang belanjaannya. Ia baru saja pulang dari supermarket terdekat.
"Hei!! Awas!!!" teriak seseorang ketika ada truk melaju cepat di jalan raya.
Suara teriakan itu mecuri perhatian para pengguna jalan, termasuk Bibi Jolie. Pandangan mereka kompak tertuju pada seorang wanita yang berteriak di seberang sana.
BRAK!!!
"Ya Tuhan!!!"
Karena laju truk besar itu sangat kencang jadi tidak bisa mengerem mendadak, apalagi membawa muatan berat. Alhasil Truk tersebut menabrak seorang anak kecil.
"Ya Tuhan! Panggil ambulance!" teriak seorang pria yang menolong gadis kecil itu bersimbah darah.
Hampir semua pengguna jalan berkerumun di lokasi kejadian. Hal tersebut menimbulkan kemacetan di jalan itu.
Sopir truk keluar dari truknya, tubuhnya bergetar ketakutan melihat gadis kecil yang malang itu.
"Maafkan aku. Aku tidak bisa mengendalikan trukku," ucapnya sangat merasa bersalah.
"Minggir! Minggir!" Bibi Jolie memecah kerumunan orang di sana. Ia ingin penasaran ingin melihat korban kecelakaan itu.
"Siapa orang tua anak ini? Kenapa dibiarkan berkeliaran di jalan raya! Kalau sudah begini apa tidak menyesal!" seru seorang pria sambil menatap gadis kecil itu yang tidak berdaya dengan luka parah di area kepala.
Bibi Jolie menatap gadis kecil itu dengan lekat, rasanya dia tidak asing dengan gadis kecil itu. Seketika ia membekap bibirnya. "Mia!" teriak Bibi Jolie, seraya meletakkan belanjaannya dengan asal lalu memeluk gadis kecil itu.
"Anda mengenalnya?" tanya seorang pria.
"Iya, aku mengenalnya," jawab Bibi Jolie terisak.
Tidak berselang lama Ambulance datang, langsung membawa Mia ke rumah sakit terdekat.
Bibi Jolie menghubungi Keira agar segera datang ke rumah sakit, tidak lupa memberitahukan bahwa Mia mengalami kecelakaan.
"Bibi!" seru Keira berlari ke arah Bibi Jolie yang berjalan mondar-mandir di depan ruang operasi. Cidera di kepala Mia sangat parah, jadi gadis kecil itu harus menjalani operasi untuk menyelamatkan nyawanya, "Bi, apa yang terjadi pada Mia? Kenapa dia bisa kecelakaan?" tanya Keira dengan segala rasa cemasnya.
Bibi Jolie menceritakan semuanya kepada Keira tentang kejadian tragis itu.
"Ya Tuhan, apa dia sendirian?" tanya Keira lagi.
"Iya, dia sendirian, ada beberapa saksi mengatakan kalau Mia berjalan seorang diri di jalan," jelas Bibi Jolie. "Sepertinya dia ingin menemuimu, Kei," lanjut Bibi Jolie.
Mendengar ucapan Bibi Jolie membuat hati Keira mencelos sakit dan merasa sangat bersalah. "Lalu apa keluarganya sudah tahu?"
Bibi Jolie menggeleng sebagai jawaban.
Keira mengambil ponselnya, mencari nomor ponsel keluarga Mia yang tersimpan di ponselnya. Ia menghubungi nomor tersebut tapi tidak kunjung di angkat, tapi Keira tidak menyerah, ia terus menghubungi nomor tersebut, dan akhirnya mendapatkan jawaban.
"Halo?" jawab seorang wanita yang tak lain adalah Bibi pelayan.
Keira langsung memberitahukan kalau Mia mengalami kecelakaan dan saat ini tengah menjalani operasi di rumah sakit X.
*
*
"Apa?!" jerit Logan ketika mendapatkan telepon dari Bibi pelayan yang mengatakan kalau Mia mengalami kecelakaan.
"Logan ada apa?" tanya Lara dan Lio bersamaan.
Tubuh Logan seketika lemas seolah tidak bertulang. Ia tidak menjawab ucapan ayahnya karena lidahnya mendadak kelu.
"Logan, bicara!" teriak Lio karena tiba-tiba putranya itu membatu dan terlihat ling-lung.
"Daddy, Mia ... Mia kecelakaan."
Hari ini update tiga bab yak. Jangan lupa like dan komentarnya bestie.
demi menuruti keinginan konyol Milena.. kamu kehilangan kasih sayang anak. udah gitu memusuhi orang yang membesarkan anak mu..
😆😆😆
Aston, mending elu jujur deh ttg kesalahan elu dan memohon maaf karena kesalahan elu itu daripada menyembunyikan masalah itu hingga suatu saat baik ortu/Mia tau dari orang lain malah lebih menyakitkan. sadarlah Aston karena gak selamanya yg elu sembunyikan ada tetap aman.