Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Jeni menerima gambar tersebut dan tersenyum.
"Apa bapak juga percaya dengan berita yang si tulis di situ?" jeni balik bertanya pada pak Ahmad.
"Makanya saya memanggil kamu kemari, berita ini sudah beboh di seluruh sekolah, bahkan para dewan guru juga mendapat selebaran ini, tolong kamu jelaskan!" Pak Ahmad meminta kepada jenifer menjelaskan perihal gambar tersebut, seperti tadi beliau bertanya pada Monalisa.
"Itu memang saya pak, tapi om itu bukan sugar daddy saya, dia Pak Alexander, kemaren saya mengantar motor beliau, dan karena sudah siang, belajar-mengajak saya makan di D journal kafe. kami cuma makan biasa, buka sebagai sugar baby atau sugar daddy yang di tulis di situ, kalau bapak tidak percaya bapak bisa tanyakan ke pak Alex langsung." jeni menjawab dengan jelas pertanyaan pak Ahmad.
"Lalu, laporan bahwa kamu menyakiti mona itu bagaimana, tadi dia sampai di bawa ke rumah sakit.?" pak Ahmad mengorek keterangan dari Jeni.
"Maaf pak, tadi saya emosi, mendorong luna, dan dia jatuh, dan untuk mona, kalau di bilang sengaja menyakiti tidak sepenuhnya benar, tadi saya memang geram pada mereka, niatnya ingin mendorong dia juga, tapi mengenai buah mangga palsu dia pak, jadi pecah sebelah."jawab jeni dengan jujur dan polos.
Pak Ahmad juga paham dengan buah mangga yang di maksud jeni, ingin sekali pak Ahmad tertawa, tapi dia tahan, menjaga wibawa dia sebagai guru BK yang Adil.
"Anak muda jaman sekarang, oke jenifer, kamu juga bersalah main hakim sendiri tadi, sehingga buah mangga mona jadi hilang sebelah. Bapak akan bersihkan nama baik kamu, tapi kamu juga akan di hukum dengan tindakan bar bar kamu terhadap mona." kata pak Ahmad.
"Siap pak, saya akan bertanggung jawab kecuali harus membayar oplas buah mangga itu, ogah pak, berarti saya mendukung tindakan orang yang merubah kodrat ALLAH." Jeni menolak jika harus membayar oplas buah mangga Mona nanti.
"Oke saya mengerti, sekarang kamu kembali ke kelas, nanti waktu upacara bendera saya sendiri yang akan membersihkan nama kamu, soal hukuman, kamu harus hormat bendera selama satu jam, setelah upacara berakhir." ucap pak Ahmad.
"Siap pak' jeni memberi hormat pada pak Ahmad dan kemudian menggoda guru BK yang tegas dan killer.
"Pak, kalau mau tertawa jangan di tahan, saya akan keluar, dan pura pura tidak dengar."
"Dasar bocah gendeng, ada ada saja kau ini, hihihi, hahaha." Akhirnya suara tertawa pak Ahmad pecah juga, tidak peduli kalau jeni mendengar semuanya.
Sesuai dengan janjinya Pak Ahmad membersihkan nama Jenifer, dia juga menjelaskan pada semua penghuni sekolah kalau jenifer memang ke kafe itu, dan pemuda yang di bilang om om tersebut adalah Alexander, mereka bertemu karena ada transaksi motor, serta memutuskan kalau sakitnya Mona, itu karena ke tidak sengajaan jenifer, pak Ahmad juga mengumumkan hukuman hormat bendera jenifer.
"Bapak mohon semuanya jangan terpancing oleh berita berita yang belum tentu benar, tadi pihak sekolah sudah menghubungi pak Alex,di foto itu memang benar beliau. Tapi jenifer akan tetap mendapatkan hukuman, karena tingkah bar barnya sudah membuat Buah mangga mona pecah sebelah, sehingga dia harus ke rumah sakit, jenifer harus menerima hukuman hormat bendera selama satu jam, setelah upacara ini selesai." Pak Ahmad mengakhiri pidatonya, Dan baik murid maupun guru tertawa cekikikan mendengar ucapan polos pak Ahmad itu.
Setelah menyelesaikan hukumannya jeni langsung ngacir ke kantin, dia segera. memesan es lemon untuk melepas dahaga.yang sudah menyerang tenggorokannya.
Dona, doni, rendi dan sofyan menyusul bocah badung tersebut kesana, mereka bolos pelajaran matematika dan bercanda di kantin.
"Malam minggu besok kita diundang ke villa om Alex di bogor."
"Apa?" keempat sahabat jeni terlalu kaget mendengar berita tersebut, membuat keempatnya dengan bersamaan bertanya kalimat itu.
"Kalian ingat kan kalau nyonya david dan tuan David bilang kalau motor om Alex sudah selesai, mereka menantang balapan di villa, mencari jalanan yang banyak rintangannya."
Mereka sangat setuju dengan kabar yang jeni bawa, selain nonton balapan jeni dan Alex, mereka bisa sekaligus piknik.
"Ini sih berita keren, kita juga bisa piknik disana, kesempatan emas tidak boleh di anggurin, kapan lagi kita bisa ke villa keluarga Alexander, seperti mimpi di siang hari." ucap Rendi yang diangguki oleh semuanya.
"Ternyata berteman dengan si bar bar ini banyak untungnya ren, banyak kejutan yang kita dapatkan." sofyan menambah Keterangan Rendi.
Malam ini di rumah, yolanda melaporkan kelakuan jeni pada josh, dan menambahkan ceritanya.
"Pa lihat, kelakuan putri kesayangan papa, dia sungguh liar, beberapa waktu lalu dia merayu mr Daniel, pemilik Perusahaan Alexander grub, anak itu bahkan ditarik keluar gedung dengan kasar oleh Daniel, papa bisa tanya jesika kalau tidak percaya, dan hari ini di sekolah dia juga membuat ulah, jesslin coba kamu bawa kesini kertas yang kamu dapat sayang!" Yolanda meminta selebaran berisi gambar dan tulisan yang sama persis seperti si sekolah tadi.
Jesslin dengan semangat menyerahkan kertas tersebut pada joshua.
"Lihat pa, apa uang saku yang papa berikan selama ini kurang, sehingga dia menjadi sugar baby om om kaya, lihat pa, penampilan laki laki ini sangat bagus, dia memakai jas yang sangat mahal, pasti orang kaya pa, bahkan mereka masuk ke mobil mewah setelah dari kafe D journal." Jesslin menambah api pada kompor yang mulai menyala. Sekarang giliran jesika.
"Iya pa, dan kemaren dia juga membuat jesi jatuh pa, lihat kaki jesi di perban ini. kabarnya pula dia di hukum di sekolah karena skandalnya serta menyakiti saksi dari kejadian itu sampai di larikan ke rumah sakit." sungguh dramatis cerita cerita palsu tersebut mereka kemas.
Joshua mulai terpancing dengan laporan tiga wanita itu, bahkan gambar Alex yang sedang membersih kan mulut jenifer terpampang jelas di sana, tapi sayang wajah laki laki yang di kira om om itu tidak nampak sma sekali.
"Siapa pria ini?' tanya josh.
"Entahlah pa, kami juga tidak tahu pa, tapi yang pasti dia pria dewasa, apa wajar pelajar SMA jalan di kafe dengan lelaki yang Sudah dewasa, seharusnya beainnya.dengan anak anak seumuran dia." Yolanda juga menambahkan garam dalam bumbunya sehingga menjadi lebih sedap.
"Kurang ajar, sebenarnya apa mau anak ini." Joshua bangkit dari tempat duduknya, menyambar kertas tersebut dan langsung ke rumah belakang dengan marah.
Ke tiga perempuan beda genre itu segera berpelukan, mereka yakin joshua akan marah besar, kalau perlu mengusir jenifer dari rumah.
ternodaii sudahhh 🥺