NovelToon NovelToon
Jerat Pesona Duda Beranak 1

Jerat Pesona Duda Beranak 1

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Melissa Permata Sari, gadis muda yang nekat menjual keperawanannya demi melunasi utang keluarganya sebesar 150 juta. Di hotel tempat "transaksi" berlangsung, ia justru bertemu Adrian Sutil, pria tampan dan kaya yang bukan mencari kesenangan, melainkan seorang pengasuh untuk putrinya yang berusia tiga bulan.

Adrian memberikan penawaran tak biasa: jika Melissa berhasil membuat putrinya nyaman, separuh utang keluarganya akan lunas. Namun, ada satu masalah—Melissa belum bisa memberikan ASI karena ia masih perawan. Meski sempat ragu, Adrian akhirnya menerima Melissa sebagai pengasuh, dengan satu syarat tambahan yang mengubah segalanya: jika ingin melunasi seluruh utang, Melissa harus menjadi lebih dari sekadar pengasuh.

Bagaimana Melissa menghadapi dilema ini? Akankah ia menyerahkan harga dirinya demi keluarga, atau justru menemukan jalan lain untuk bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Menyusui Sang Ayah?

Pulang dengan selamat, keperawanannya pun bertahan, bahkan justru membawa uang.

Melissa merasa malam ini adalah malam keberuntungannya.

"Aku akan berterima kasih sama madam Chee karena kasih target duren sawit, duda keren sarang duit hehe." Sambil menggenggam beberapa lembar uang, Melissa terus terkekeh dengan kejadian unik malam ini.

Baru ingin membuka, pintu tiba-tiba ia dihadang oleh pria jangkung, bertato. Seketika uang itu ia sembunyikan di belakang.

"Sini!"

"Jangan Bang, ini buat kita makan besok!" Melissa tetap menyembunyikan uang pemberian Melissa , ia tidak mau uang modal kerja dan untuk makan beberapa hari itu, raib di tangan sang kakak.

"Habis jalang di mana lo?"

"Bang, jangan semuanya!"

Akhirnya uang itu tetap saja dikuasi oleh sang kakak.

Mempunyai kakak pemabuk, suka berjudi dan berfoya-foya membuat beban untuk Melissa .

Sebenarnya hutang 150 juta itu bukan bersih dari hutang sang ayah, bahkan hutang modal ayahnya hanya seperempat dan sisanya adalah hutang sang kakak yang harus ia tanggung.

Ibunya sudah tiada, ayahnya pun hanya buruh tani. Sebagai anak satu-satunya yang berpikir waras, Melissa ingin membebaskan keluarganya yang terus dicecar debt collector.

Plak!!!

"Sakit Bang!" Tamparan keras didapat oleh Melissa , ia merasakan panas di pipinya.

"Bodoh, lo bisa jadi babu atau kuli di tempat lain. Bukan begini caranya cariin gua duit!"

Perempuan itu hanya menangis, walaupun sang kakak tidak tahu bahwa apa yang terjadi, dia akan tetap berpikir begitu. Bagaimana tidak, pakaian yang saat ini ia kenakan sudah pasti membuat siapapun berpikir yang sama.

"Baju lo kayak sampah!" Kemudian, dengan sangat lenggangnya pria itu berjalan setelah merampas uang adiknya.

"Mau dapat duit dari mana pun tetap aja diambil, abang sialan!" Melissa hanya mampu menggerutu saat kakaknya sudah pergi jauh. Kini, tinggal penyesalan yang tersisa. "Nyesel majang-majang uang, mana udah seneng banget!"

***

Keesokan paginya, Melissa sudah mengenakan seragam baby sitter yang diberikan oleh kepala pelayan Adrian semalam. Kini, sebelum berangkat bekerja ia menyempatkan untuk meminum air karena hari ini ia tidak bisa memasak sarapan. Uang yang tersisa pun hanya untuk ongkos.

"Mau ke mana, Nak?" Tiba-tiba sang ayah muncul.

"Ayah ... Melissa mau kerja. Kalau mau sarapan hutang dulu ya di warung, nanti pulang kerja Melissa ganti!"

"Kamu kerja apa?" tanya sang ayah.

"Jadi baby sitter Ayah di rumah orang kaya, enggak terlalu jauh kok!"

Tiba-tiba ayahnya berekspresi sedih. Pria itu merasa lemah, tubuhnya masih kekar, badannya pun sehat, tetapi belum mampu menyenangkan sang anak, justru membebani, bahkan anak-anak di usia Melissa sedang menempuh pendidikan, Melissa justru putus sekolah.

"Maafin Ayah ya, Nak. Seharusnya ini pekerjaan Ayah!"

"Apa sih Yah, enggak apa-apa kali. Pokoknya nanti hutang kita lunas, kita hidup tenang lagi!" Melissa pun menyalimi tangan ayahnya. " Melissa berangkat sekarang ya, Yah!"

"Hati-hati!"

"Iya Ayah!"

Berangkat dengan hati riang, Melissa berharap hari ini dapat kelancaran.

***

Sampai ia tiba, perempuan itu tetap tersenyum meski perutnya lapar.

"Nona sudah sampai ...."

Kedatangan Melissa disambut oleh kepala pelayan semalam.

"Iya Mbak!"

Melissa pun diantar olehnya menuju tempat keberadaan si kecil dan ayahnya. Ternyata di sana ada Adrian yang sedang menimang-nimang putrinya dengan tanpa pakaian atas.

"Gila, badannya cakep banget. Duda hot," batin Melissa .

"Mbak, kok bisa si baby gak nangis? Katanya setiap detik rewel !"

"Biasanya kalau bapak lagi di kantor Non, anaknya gak mau diam. Kita juga bingung mau bagaimana, semenjak itu bapak jadi off sementara soalnya cuma sama bapak dia anteng!"

"Kita sama-sama pekerja lho Mbak, jangan panggil Non dong, nama saya Melissa !"

"Ah, baiklah Melissa ya.

Perkenalkan juga, nama saya Yani selaku kepala pelayan di sini!"

"Oke, Mbak Yani."

Mereka asik berbicara, tanpa sadar Adrian sedang berjalan ke arah mereka. "Hmm... sudah sampai kamu, Mel?"

"Iya, Pak Adri!" balas Melissa dengan cengengesan. Mata perempuan itu terus tertuju pada tonjolan di dada bidang pria yang saat ini sudah menjadi majikannya.

Ekspresi wajah Adrian tampak tidak mengenakkan karena tadi Melissa menyebutkan namanya secara singkat. Ya, Melissa termasuk orang yang paling berani. Lihat saja ekspresi kepala pelayan itu, sungguh dia yang merasa tidak enak.

Yani mencoba mengambil anak itu, dan ternyata anak itu masih menangis kencang jika berpindah tangan dari ayahnya.

"Coba sama aku!" Melissa langsung menawarkan diri. Benar saja, anak itu terdiam anteng seperti semalam. Entah ada keunikan apa dengan bayi itu, tetapi inilah yang terjadi. "Enggak nangis lagi... kok bisa si kayak gini?"

"Berarti sama kamu cocok, saya senang deh Nona Chia ada penakluknya," ujar pelayan bernama Yani itu.

"Berarti namanya Chia ya?" Pertanyaan Melissa diangguki oleh Yani.

"Baiklah, kalau begitu saya sudah bisa bekerja kembali," ucap Melissa . Kemudian, pria itu menatap pengasuh barunya." Tolong jangan pulang dulu, sebelum saya pulang!"

"Baik, Pak!" balas Melissa .

Bayi cantik itu mengedip-ngedipkan matanya, lagi-lagi seakan mengenali wajah Melissa . Namun, ia tetap nyaman.

"Tetap susu formula, sudah gonta-ganti merek lain tapi tetap sama, Nona kecil sering diare dan muntah-muntah. Cuma sekarang sudah lebih baik, tapi kasihan aja jadi kurus karena susunya gak cocok. Makanya saya kepengen banget dia cepat-cepat MPASI (makanan pendamping ASI)!"

"Oalah kasihan ya, aku cuma bisa nyusuin bapaknya."

"Hah?!"

***

Adrian sudah berangkat sejak tadi. Sebelum memulai kegiatan kembali, ia sempat melihat sang putri tadi, dan ternyata si kecil tampak anteng dengan pengasuh barunya.

Kini ia sadar, dengan cara menyewa wanita malam ia bisa mencarikan ibu palsu untuk anaknya. Namun, itu karena keberuntungan saja ia dapat dipertemukan dengan gadis konyol seperti Melissa .

Tiba di ruangan, duda anak satu itu menghela napasnya karena sudah melihat wanita di dalam.

"Kau perempuan ke 59 yang dikirim mama untuk menggodaku !"

"Ah, Tuan ... semoga aku yang terakhir ya!" Perempuan seksi itu tampak menghampiri Adrian dengan gaya sensualnya. Namun, Adrian justru menutup hidung sehingga membuat si perempuan mengurungkan niatnya untuk mendekati.

"Berapa abad kau tidak mandi ?"

"Apa maksudmu, Tuan? Aku mandi tiga Minggu sekali!"

Seketika perempuan tersebut mengendus-endus bau badannya, ia masih merasa wangi dan tentunya tidak terima dengan ucapan Adrian itu.

"Jika ingin berkencan denganku seharusnya kau tau apa-apa saja syaratnya. Yang pertama dia harus wangi, kedua aku tidak menyukai wanita sepantaran aku lebih suka wanita yang 10 tahun jauh lebih muda dariku, dan yang ke tiga tidak memiliki rambut pendek!"

Seketika ucapan Adrian membuat wanita kiriman sang mama itu mengoreksi diri. Ia memiliki rambut pendek, dan usianya memang sepantaran dengan Melissa .

"Bahkan, bau kambing saja lebih baik daripada kau!"

"Ini suatu penghinaan, dasar menyebalkan!" Alhasil dia pergi dengan perasaan dongkol hingga merasa tak percaya diri lagi.

Adrian pun menarik napasnya dengan lega. Hanya cara konyol itu upayanya untuk mengusir perempuan-perempuan kiriman sang mama.

"Besok yang ke 60, aku akan siapkan ide lagi!"

Bersambung ~

1
Sarita
sabar Adrian nanti juga lama" bucin tuh si melisa
S.gultom
karya yang bagus🙏
codefive_
Teruskaaaan👍🏻
codefive_
Semangat ya kak utk novelnya, lanjutkaan👍🏻
codefive_
Saran ya kak, untuk koma jangan ditengah. Bisa spt ini “tenang melissa, ngangkang dikit abis itu kabur!”
codefive_: Samasama, yuk gantian support karya terbaru ku🥰
S.gultom: makasih sarannya kak 🙏
total 2 replies
Little Sister
ceritanya seruuu, semangat yaaa/Determined/
♐EP𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
kk mampir di sini dan simpan di favorite nnti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!