NovelToon NovelToon
Adelardo'S Obsession

Adelardo'S Obsession

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Grace, kini harus menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya di habisi secara keji oleh Chan Ryder, hanya karena kalah tender. Sejak kecil Grace di urus dan dibesarkan oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya pun ikut menjadi korban. Bagaimana jadinya jika Grace tahu jika orang yang sudah merawatnya adalah orang yang sudah tega memisahkan ia dan keluarganya?

Penasaran sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca. Jangan lupa like, komen, vote, dan kasih ulasan terbaiknya. oke👌😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Grace merasa bersalah melihat Jack di marahi seperti itu. Gara-gara dia, Jack ikut terkena masalah yang di perbuatnya, "Jack tidak bersalah, jadi jangan bicara se-kasar itu padanya."

Delard menoleh kearah adik angkatnya, "aku tahu Jack tidak salah, karena semua sumber masalah ini terjadi karena mu!" desis Derald. Dia pun menoleh lagi kepada Jack, "lain kali jangan pernah berani coba-coba untuk membohongiku, karena aku tidak akan segan-segan untuk memecat mu!" ucap Delard secara tegas.

"Baik, Tuan."

"Carikan hotel bintang lima untuk Angela," titah Delard, "dan ini black card ku, kau bisa menggunakannya untuk semua kebutuhan Angela selama menginap disana," Delard memberikan black card nya kepada Jack.

"Delard, apa kau sungguh tidak mau mengijinkan aku untuk menginap disini walau hanya semalam saja?" tanya Angela dengan suara lirih.

"Aku minta maaf, karena aku tidak akan mengijinkan orang asing untuk menginap disini, termasuk kau," ucap Delard.

"Benar-benar keterlaluan!" decak Grace, merutuki sikap kakak angkatnya yang tidak berperasaan, padahal Angela sudah jauh-jauh datang untuk menemuinya.

"Kalian boleh pergi sekarang," ucap Delard kepada Jack dan Angela. Dia pun menoleh kepada adiknya, "kau ikut aku!"

"Hoaaammm..." Grace menguap dan pura-pura mengantuk.

"Aku bilang ikut!" bentaknya, sehingga dengan cepat Grace mengekorinya dari belakang lalu masuk ke dalam kamar.

"Aku pikir kau sudah menyudahi hubungan mu dengan Daniel, setelah kau mengetahui kebusukannya. Tapi nyatanya kau masih menjalin hubungan dengannya, dan parahnya lagi kau berciuman di dalam kelas sehingga membuatmu kena skor dari pihak sekolah."

"Aku sudah mendapatkan hukuman dari pihak sekolah, jadi Kakak tidak usah menambah-nambah lagi hukumanku. Aku juga tidak tahu jika Pak Rio akan melihat kami berciuman," ungkap Grace, "lagi pula aku merasa diri ini sudah tidak ada harganya lagi semenjak kau sering melecehkan aku dengan sesuka hatimu," lanjut Grace dengan nada bicaranya yang berat.

Dada Delard terasa sedikit sesak mendengar pengakuan adiknya. Apa yang di lakukannya selama ini kepada Grace memang sudah benar-benar keterlaluan dan seakan-akan sudah menginjak-injak harga diri adiknya.

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk merendahkan mu, itu tidak sama sekali," ucap Delard penuh perasaan.

"Lalu apa yang kau katakan tadi siang waktu di mobil? Kau menuduhku akan memberikan tubuh ini kepada Daniel, padahal aku tidak pernah berpikir kearah sana," decak Grace.

"Jika bukan untuk Daniel, lalu kepada siapa kau akan memberikan tubuhmu itu?" tanya Delard mengamati tubuh indah adiknya yang ideal.

"Apa kau tidak waras?!" decak nya sehingga membuat Delard membulatkan tangannya akibat kata-kata Grace yang begitu tidak sopan, "tentu saja aku akan memberikan tubuh ini kepada laki-laki yang berhak menikmatinya, yang tak lain adalah suamiku kelak," lanjutnya.

Delard tahu jika Grace itu wanita yang berpegang teguh pada prinsipnya, tapi entah mengapa dia merasa tidak rela jika tubuh adiknya itu dia berikan kepada laki-laki lain, yang disebut sebagai suaminya kelak.

"Kau sudah mencoreng nama baik keluarga Chan Ryder dengan perbuatan mu. Bukan hanya ketahuan berciuman di kelas, tapi kau juga harus kena skorsing. Aku tidak yakin jika daddy akan memaafkan kesalahan mu ini yang begitu memalukan."

Grace langsung mendekati Delard dan duduk di sampingnya, "selama ini kau selalu melindungiku dan menutupi semua kesalahanku pada daddy dan mommy. Aku mohon jangan adukan ini juga pada mereka. Aku tidak mau mereka menghukumku dan mencabut semua fasilitas ku," Grace tampak memohon.

"Baik, aku tidak akan mengadukan kesalahan yang sudah kau lakukan, tapi dengan syarat! Kau harus menghapus jejak bekas ciuman yang dilakukan Angela tadi."

Grace mengernyitkan keningnya. Tak lama kemudian dia mengambil tisu. Namun saat hendak mengelap bibir Delard dengan tisu itu Delard menolaknya.

"No! Bukan dengan cara seperti ini."

"Lalu?" Grace mengkerut kan keningnya.

Delard mendekatkan wajahnya kepada Grace, lalu menyambar ranum bibirnya yang terasa begitu manis. Delard meminta Grace untuk mengeluarkan lidahnya, sehingga dengan cepat dia pun mengh*sap dan m*ngulum lidah Grace. Delard menj*lurkan lidahnya, meminta Grace melakukan apa yang dilakukannya barusan.

Perlahan Grace mulai bisa menyeimbangi permainan mereka, kini lidah keduanya saling bertautan dan saling meng*lum serta mengh*sapnya.

Tangan Derald mulai aktif, menggerayangi area sensitif Grace seraya membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur lalu menindihnya. Satu tangannya dia pergunakan untuk mengusap-usap daun telinga Grace dan memancing has*ratnya. Sementara tangan satunya lagi tampak bermain di bawah sana, tepatnya di tengah-tengah antara kedua p*ngkal paha adik angkatnya.

Delard membuka baju tidur yang di kenakan Grace lalu membuka pengait bra nya, hingga tampaklah kedua bukit kembar Grace terpampang nyata dihadapannya.

Grace menyilangkan kedua tangannya di dada, "aku malu."

Delard menyingkirkan tangan Grace yang sudah menghalangi pemandangan indahnya. Dia pun mencium dan mel*mati p*tingnya secara bergantian. Delard m*lucuti semua pakaian yang di kenakan Grace hingga tak ada satu helai kain pun yang menutupi bagian tubuh Grace, setelah itu dia membuka pakaiannya hingga tampaklah tubuhnya yang sixpack karena rajin berolahraga malam.

"Tunggu!" Grace meletakkan telapak tangannya tepat di dada Delard ketika dia hendak menindihnya kembali.

"Apa?" tanya Delard dengan tatapan begitu dalam, dan nada bicaranya yang terdengar begitu sangat lembut, sehingga membuat Grace luluh karena ini baru pertama kalinya Delard bicara selembut itu padanya.

"Ku rasa sepertinya aku sudah menghapus jejak yang ditinggalkan oleh Angela di bibir mu tadi," ucap Grace dengan nafas yang tersenggal-senggal karena Delard memainkan jarinya di bawah sana.

"Apa kau ingin aku menghentikannya?" tanya Delard, masih dengan suara yang lembut.

Grace mengangguk pelan.

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" tanya Delard sedikit menantang.

"Aku sudah melakukan apa__" Grace tidak melanjutkan ucapannya ketika Delard meletakkan jari telunjuknya di bibir Grace.

"Anggap saja ini sebagai hukuman karena kau telah berani membohongiku," ucap Delard. Dia pun melahap habis tubuh adiknya dan meninggalkan beberapa jejak kepemilikan disana.

"Ah,," Grace lagi-lagi mend*sah menerima belaian hangat yang dilakukan Delard terhadap tubuhnya. "Em, ah,," suara d*sahannya semakin keras. Grace pun menggigit kuku ibu jarinya saat merasakan suatu kenikmatan menyerang sekujur tubuhnya.

Setelah puas bermain-main dengan area inti milik adik angkatnya, dengan cara mencium dan menj*latnya, Delard pun mulai menancapkan juniornya yang sedari tadi sudah berontak minta di masukkan kedalam sangkar milik adik angkatnya.

"Aw!" pekik Grace saat benda tumpul itu berkali-kali mencoba untuk menerobos masuk kedalam lubang kenikmatan miliknya, "Ah!" ringisnya menahan kesakitan.

Meskipun terasa sempit dan begitu sulit untuk menembus dinding pertahanan adik angkatnya, Delard terus berusaha untuk menerobos masuk kedalam sana.

"Cukup Kak, ku mohon hentikan!" pekik Grace saat merasakan area intinya yang sudah mulai robek, akibat ulah nakal si junior milik kakak angkatnya.

Delard mengusap-usap pucuk rambut kepala Grace, lalu kemudian mencium ranum bibirnya. Grace sempat membalas ciumannya, namun kemudian dia melepaskan ciuman itu saat merasakan sakit yang teramat luar biasa ketika Delard berhasil menenggelamkan si junior kedalam lubang kenikmatannya.

"Aaah,," Grace meringis dan tampak menitikkan air mata, "sakit..." pekiknya.

Melihat itu membuat Delard sedikit tak tega, dia pun mendiamkan juniornya didalam sana untuk membuat Grace terbiasa menerima kehadiran benda keras tak bertulang itu didalam lubang kenikmatan miliknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!