berkisah tentang perjalanan cinta wanita muda ,ternyata cantik saja tidak cukup menjamin kemulusan dalam menjalin sebuah hubungan percintaan, setelah mengalami jatuh bangun yang cukup berat dan menyakitkan, akhirnya hati wanita muda berlabuh di hati duda idaman
penasaran gak ma cerita nya???
yuk reading guys😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31 kembalinya Keceriaan
akhirnya Vevey pulang dari rumah sakit.
"Sayang, sepertinya ini bukan jalan Rumah kita!" tanya Vevey yang merasa asing dengan jalan yang di laluinya.
"Ini jalan Rumah kita sayang!" jawab Jovan santai.
"apakah ada akses lain menuju jalan Rumah kita?" tanya Vevey.
"hmmmmm,nikmati saja perjalanannya sayang!" ujar Jovan.
Vevey menikmati jalan yang dilewatinya,sambil barnyanyi.
Waiting for your call, I'm sick,
Call I'm angry
Call I'm desperate for your voice
Listening to the song we used to sing in the car
Do you remember
Butterfly, early summer
It's playing on repeat
Just like when we would meet
Like when we would meet
I was born
To tell you I love you
And I am torn
To do what I have to
To make you mine
Stay with me tonight
Stripped and polished,
I am new, I am fresh
I am feeling so ambitious,
You and me, flesh to flesh
'Cause every breath that you will take
When you are sitting next to me
Will bring life into my deepest hopes
What's your fantasy?
What's your, what's your
" secondhand serenade, your call!" ujar Jovan menebak band dan judul lagu.
"apa aku mengajak main tebak lagu?" ujar Vevey yang merasa suaminya itu konyol.
"boleh juga!, coba tebak lagu ini.
dem demmm demmmmm demmmm demmmm demmmm demmmm, coba tebaklah!" ujar Jovan memeberi kode instrumen.
"Apa itu? yang benar saja,mana ada tebak lagu begitu!" protes Vevey yang tak mengerti.
" Baiklah kau kalah cium aku!" ujar Jovan girang melihat istrinya kembali ceria.
" kenapa ada hukumannya?, kita belum sepakat!" ujar Vevey kesal merasa di curangi.
"baiklah kita buat kesepakatan!" ujar Jovan semangat.
"jika kau kalah kau harus menciumku!" ujar Jovan.
"Baik!, tapi jika kau kalah-?" ujar Vevey terpotong.
" Baiklah setuju!" sahut Jovan memotong pembicaraan Vevey karna pikirnya kalah menang dia tetap Untung.
"Baik kalau kau setuju!, jangan menyesa!" ujar Vevey.
"aku dulu, tebak ini!"
"Jes Jes Jes cak cak tet tet blerrrr"
ujar Jovan mengucap sembarang instrumen.
"apa itu? kau ini curang!" Vevey kesal.
"Hahahaha itu lagunya Michael Jackson yang versi Remix!" ujar Jovan terbahak mengerjai istrinya.
"mana ada?Kau ini curang!" Vevey semakin kesal.
"kau kalah ayo cium aku!, sebentar aku menepi dulu!" ujar Jovan gembira menepikan mobilnya dan berhenti.
"Silahkan, mohon menerima konsekuensinya!" ujar Jovan
Vevey dengan cepat mengecup pipi Jovan kilas.
"Siapa, minta di pipi?di sini!" Jovan menunjuk bibirnya.
" Astaga, kau ini pandai mencari kesempatan!" ujar Vevey mencium kilas bibir Jovan.
"Hey, aku bilang Cium bukan kecup!, apa kau sudah lupa caranya sayang?, aku akan mengajarimu sampai kau ingat!" ujar Jovan dalam hati menahan tawa.
" Kau ini, curang sekali!, ini namanya penipuan!"
"ini sudah kesepakatan sayang!"ujar Jovan masih menahan tawa.
Vevey hanya diam tak bisa membalas.
Vevey segera menarik tengkuk Jovan dan menciumnya perlahan dengan terpejam.
Sungguh, aku rindu dengan bibir ini,yang selalu memanjakan ku, dan menenangkan hati
dalam hati vevey
Jovan mulai membalas ciuman istrinya perlahan penuh dengan kelembutan..
***aku rindu senyum manis bibir ini yg selalu bermanja padaku... terimakasih Tuhan Engkau mengembalikan senyum indah istriku lagi*.
dalam hati Jovan**.
mereka pun menyudahi ciumannya karna sudah merasa puas.
"Lanjut!, giliranku! Tebak ini kalau bisa!,
tak tak dumdum jebuk jebuk Terrrrr Duk Duk Duk bessss! ahahahhaha apa coba?"
tanya Vevey memabalas .
"Ahahahahhah, ini pasti lagunya didi kempot kan?" tebak Jovan asal.
" apah?,bukanlah, ini lagunya bon Jovi versi dangdut koplo!, hahahhah" sekarang giliran ku menghukumu!" ujar Vevey tertawa lepas.
"Baik!" Jovan menundukan kepalanya berharap mencium Vevey.
"Plakkkkkkkkkkkk!" namun tamparan yang di dapat Jovan.
"sayang kenapa kau menamparku?" tanya Jovan bingung
"Kan sudah sepakat dan setuju,kau tidak akan menyesaL katanya, hihihi" ujar Vevey tertawa puas.
"wah, kejamnya istriku, tetapi tak apa, yang penting istriku bahagia!"ujar Jovan yang merasa hatinya kembali bersinar karena melihat senyum istrinya kembali.
"apa sakit?, aku terlalu keras menampar mu?" tanya Vevey merasa bersalah.
Jovan mengangguk.
Vevey langsung mencium pipi kiri suaminya
"muuuach,apa masih sakit?" tanya Vevey setelah mencium pipi Jovan.
"sakitnya pindah kesini sayang!" Jovan menunjuk pipi kanannya.
"mulai,mulai, mulai,pipi kanan apa juga mau di hukum sayang?"tanya Vevey
"Astaga, pulang dari rumah sakit kenapa istriku jadi galak sekali ya?"ujar Jovan keheranan.
"hihihihi hehehehe"
Vevey tertawa puas.
Jovan juga tersenyum riang melihat keceriaan istrinya kembali.
dan mulai memacu mobilnya, melanjutkan perjalanan.
****
"kita sudah sampai!" ujar Jovan menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang besar berwarna putih.
"ini rumah siapa sayang?" tanya Vevey yang merasa asing dengan lingkungan sekitar.
"Rumah kita dong!"jawab Jovan.
"apa kau membeli rumah lagi?" tanya Vevey yang merasa suaminya ini pintar dalam menghamburkan uang.
"aku sudah lama membelinya,baru selesai di renovasi,ayo masuk!" ajak Jovan.
mereka pun memasuki gerbang rumah.
terlihat ada taman kecil penuh dengan bunga-bunga tertata indah di bagian kiri.
dan bagian kanan terlihat kolam ikan yang sangat cantik dengan bebatuan hitam,dan juga air yang mengalir dari bambu yang di desain indah.
Vevey benar-benar merasa girang.
mereka melangkah memasuki ruang utama.
"SELAMAT DATANG !" suara kompak dari mertua, kakak ipar,babe,adek-adek,Cindy.
Vevey sungguh terharu.
Terimakasih Tuhan , Engkau memberiku keluarga yg Terbaik, mereka tak pernah meninggalkanku saat dalam keadaan terpuruk,apalagi kau berikan aku suami yg begitu sabar tanpa batasan,dan mencintaiku apa adanya,tanpa menuntut apapun dariku.
Batin Vevey.
"sayang,kenapa menangis?" tanya mama Jovan.(Santrian)
"Iya sayang kami bersamamu!" sahut Sinta (kakak ipar Jo)
"Iya nak,Jangan pernah merasa sendiri!" ujar papah Jovan (pak Guthan)
"Betul itu kita itu satu keluarga,jika satu sakit maka semua akan merasa sakit!,jika satu bahagia maka semua juga akan bahagia!" ujar kakak Jovan (Jonathan)
"Lihatlah nak, kami semua menyayangimu,jangan berkecil hati ya?" sambung pak Tohar (Babe Vevey).
"Kakak,jangan sedih Bima dan Bella selalu ada untukmu!" ujar Bima, Bella hanya mengangguk.
"Mamah, hiks hiks maafkan Cindy ya mah,Cindy janji akan menjaga mamah, tidak akan membuat mamah terluka lagi hiks hiks!"ujar Cindy
"Cindy kenapa menangis?" tanya Vevey sambil memeluk Cindy.
"Cindy takut mamah akan pergi meninggalkan cindy hiks hiks,karna Cindy nakal hiks hiks!" Jawab Cindy.
"Hey, kenapa kau bicara seperti itu! kakakku ini baik hati bukan orang jahat!,dia tidak seperti mamah-mamah yang ada di sinetron-sinetron di tv!" ujar Bella polos.
"Hahahhahahha hahahhahaha hhahaha" semua orang tertawa.
Vevey benar-benar merasa sangat beruntung dan mulai semangat kembali berkat dukungan keluarganya.
*****
Vevey mulai menjalani aktivitas seperti biasa.
sudah 3 bulan berlalu,namun Jovan tak membiarkan istrinya kerja terlalu berat,dan mulai sangat protek pada istrinya.
"Sayang, aku hari ini mau menjenguk Bram boleh?" tanya Vevey.
setiap Seminggu sekali Vevey selalu mengunjungi Bram.
"Iya,bawa sopir ya?, jangan lama-lama!, Biar Cindy dirumah saja sama mbak Zara dan mbok Yem!" ujar Jovan.
"Siap komandan!,besok aku sudah boleh bekerja?" tanya Vevey.
"Tidak!" jawab Jovan tegas.
Vevey cemberut.
"Sayang, apa uang bulananmu kurang?" tanya Jovan.
"Bukan, masalah uang tapi aku jenuh!" ujar Vevey.
"Ya sudah, besok ikut aku ke Resto!" ujar Jovan.
"Terimakasih kasih sayang, kamu yg terbaik!"
ujar Vevey memeluk manja suaminya.
Jovan mengalungkan tangannya ke pinggang Vevey dan mengangkatnya.
Jovan mengecup bibir Vevey
"muach"
"Sayang, apa kau masih belum siap?" tanya Jovan pada Vevey.
Vevey hanya diam berpikir.
"Tidak, masalah sayangm katakan saja kalau sudah siap!" ujar Jovan.
vevey mengangguk.
"Cium dulu aku mau berangkat kerja!" ujar Jovan.
Vevey mencium rata wajah Jovan.
"ingat, kemana pun pergi bawa 2 Ajudan yang sudah di siapkan papah itu, dan bawa sopir!" Jovan mengingatkan.
"Baik!" jawab Vevey
"Astaga macam bupati saja bawa ajudan kemana-mana!"dalam hati vevey.
****
"kakak-kakak, ikut saya ke rumah sakit yea?" kata Vevey pada 2 Ajudan yang di siapkan khusus oleh mertuanya.
para ajudan mengangguk.
mereka bergegas berangkat ke rumah sakit.
"Bram!" panggil Vevey.
"Nyonya...!" jawab Bram.
"Sudah makan?" tanya Vevey.
"Belum nyonya!" jawab Bram.
"oh, kenapa belum?aku suapi ya?"
"saya tidak berani Nyonya!"
"kenapa?"
"Permisi!" ucap seseorang dari sudut pintu.
"masuklah!" jawab Bram.
"siapa ini Bram?" tanya Vevey yang penasaran dengan gadis muda berparas manis dan terlihat sangat lugu dan sederhana.
"Ini perawat khusus yang dicaarikan oleh Tuan Nyonya!" jawab Bram.
"Oh, kenapa aku tidak tahu?" ujar Vevey.
"Baru 3hari ini merawat saya nyonya!" jawab Bram.
"Sasa, kenalkan ini istri Tuan Jovan!" Bram memperkenalkan Vevey.
"Nyonya,saya Sasa! saya dipekerjakan Tuan Jovan untuk merawat Kakak Bram!" Sasa memperkenalkan diri.
"sepertinya kamu masih sangat muda,berapa umurmu?" tanya Vevey.
"Saya 17tahun nyonya!" jawab Sasa.
"Bukankah itu seumuran anak SMA?" tanya Vevey.
"Saya putus sekolah Nyonya!" jawab Sasa.
"Kau tidak ingin melanjutkan sekolah lagi?" tanya Vevey.
"Mau, tapi saya tidak punya cukup uang Nyonya, karna mulai sekarang saya harus menghidupi diri saya sendiri!" jawab Sasa.
"hmmm,begitu ya?,kau mau menyuapi Bram?" tanya Vevey.
Sasa mengangguk.
"kalau begitu silahkan,aku juga mau cari sesuatu dulu,Bram aku keluar bentar ya ? nanti aku balik lagi!" ujar Vevey.
Vevey berjalan menuju tempat pendaftaran.
"maaf ,apa hari ini masih ada jam praktek dokter kandungan?"
"Masih ada dokter Rony ibuk, jam 2 siang nanti, jika ingin mendaftar sekarang,ibu dapat antrian no 3!" ujar petugas pendaftaran.
"Baik, saya mendaftar!" ujar Vevey.
"Bisa minta KTP nya ibuk?" tanya petugas.
Vevey menyerahkan KTP nya.
"ini umum atau pakai BPJS atau KIS buk?" tanya lagi petugas.
"umum!" jawab Vevey.
"Baik,ini mau cek kandungan atau apa?" tanya lagi petugas.
" Saya ingin konsultasi jika ingin hamil lagi setelah keguguran!" jawab Vevey.
"Baik buk!" ujar petugas sambil mengetik dan mencetak kertas.
"ibu!,berkas ini nanti tolong di letakan di meja petugas poli ya buk,disebelah sana!, biar sesuai urutan nanti akan di panggil,masih satu jam bisa ditunggu atau mau ditinggal dulu dokternya datang paling lambat jam setengah 3!" ujar petugas menjelaskan.
"Baik,terima kasih" ucap Vevey.
kemudian berjalan menuju poli dan melakukan sesuai perintah petugas pendaftaran tadi.
" kakak-kakak kita makan dulu yuk!" ajak Vevey pada dua ajudannya.
Vevey mengajak kedua ajudanya makan di kantin.
"Nyonya muda, kami makanya nunggu nyonya muda selesai saja ya!"ujar ajudan.
"Tidak!, ayo cepat kalian duduk makan bersama saya!"pinta Vevey tegas.
kedua ajudan langsung duduk dan makan.
"Hey, kenapa kalian makanya Cepat sekali?, pelan-pelan!" ujar Vevey keheranan.
"Kami sudah terlatih makan cepat Nyonya!" ujar salah satu ajudan.
"ya sudah lanjut!!" ujar Vevey.
setelah satu jam makan dan berbincang-bincang pada ajudannya, Vevey kembali ke poli,terlihat dokter dan asisten dokter sedang bersiap.
Vevey duduk di bangku tunggu ditemani kedua ajudanya yang berdiri tegap di samping kirinya.
semua mata memandang Vevey dan berbisik-bisik, entah apa yg di bisikan mereka.
Sebenarnya Vevey merasa ini sangat berlebihan membawa kemana-mana 2 Ajudan ini.
tapi Vevey sudah berjanji akan menurut dengan Jovan.
"Nyonya Veeira Salsabila!" panggil asisten dokter.
Vevey langsung berdiri.
"Silahkan masuk Nyonya!" pinta asisten dokter.
Vevey berjalan masuk keruangan.
dan ajudan pun mengikuti dan berjaga di depan ruangan.
"Siapa dia ya? kenapa bawa-bawa bodyguard besar-besar begitu?" Ujar ibu-ibu yang juga mengantri.
"iya ya,anak presiden aja juga tidak begitu!"
"Anak siapa ya dia?"
bisik-bisik para emak-emak.
di dalam ruangan.
"ada keluhan apa Ini?" tanya dokter
"Saya kan habis keguguran dokter, saya ini ingin hamil lagi!"
"usia berapa bulan buk saat keguguran?"tanya dokter.
"4 bulan dok!" jawab Vevey.
"kenapa itu,apa bayi tidak berkembang atau apa?"tanya dokter lebih
" karna terjatuh dan pendarahan dok!" jawab Vevey
"kapan itu buk?" tanya dokter
"3 bulan yang lalu dok" jawab Vevey
"Coba Bu, berbaring!" pinta dokter
vevey kebingungan.
mau apa ini dokter nyuruh buat baringan, mana asistennya malah keluar.
batin Vevey.
Vevey mengikuti instruksi dokter.
dokter menaikan baju Vevey hingga terlihat perutnya.
"Mau apa dok?" tanya Vevey was-was
"USG ibu,memang mau apa?"tanya balik dokter sambil tersenyum gemas.
dokter memberikan cairan diperut Vevey dan menempelkan alat USG keperut Vevey.
"hmmmm sudah bersih kok, dan sudah pulih buk!" ujar dokter dan melihat wajah Vevey yang tegang.
"Kenapa?,takut ya?" tanya dokter agak genit.
Vevey hanya mengangguk.
"Gak usah takut!,silahkan duduk kembali" ujar dokter tersenyum.
"kamu umur berapa sih?" tanya dokter merubah bahasa menjadi lebih santai dan tidak formal.
"Saya 20tahun dok!" jawab Vevey.
"Oh, saya kira masih 17tahun soalnya masih kelihatan imut!" ujar dokter genit.
Astaga dokter macam apa ini?
dalam hati Vevey
" sementara berhubungan pake pengamankan?" tanya dokter.
"maksudnya dok?" tanya Vevey bingung
"mulai hubungan suami-istri setelah kuret kapan buk? jangan malu ini hanya detail keterangan agar saya bisa menganalisa!" ujar dokter.
" saya belum berhubungan lagi dok dengan suami!" jawab Vevey jujur.
"Wah, kasian sekali suami kamu, 3 bulan puasa dong?" ujar dokter.
" satu bulan setelah kuret sudah boleh kok berhubungan,tapi pake pengaman ya?, ini saya menyarankan tunggu 2 bulan lagi jika ingin berencana hamil!" ujar dokter menjelaskan.
"pengaman apa dok?" Vevey tidak paham.
"pake ****** dong,memangnya belum pernah pakai ******?" tanya dokter.
Vevey menggeleng.
"mau saya kasih?,nih ini namanya ******!" dokter memberikan kotak kecil.
Vevey menerima.
"tahu cara pakainya?" tanya dokter
Vevey menggeleng.
"Jadi,di berdirikan dulu begini!" ujar dokter mengisyaratkan deng dua jarinya.
"lalu ****** ini dimasukan mengerti?" tanya dokter.
Vevey menggeleng.
"ya sudah nanti berikan pada suami saja,pasti mengerti!" ujar dokter kehabisan akal mengajari vevey.
Vevey mengangguk.
Astaga, punya istri polos begini pasti menggemaskan.
dalam hati dokter.
"Berati jika saya ingin berencana hamil lagi tunggu 2 bulan lagi dok?" tanya Vevey
"Betul,jangan lupa kalau hubungan suami-istri pakai itu dulu sampai tiga bulan ke depan,nanti kalau sudah 2 bulan bisa kesini lagi untuk program hamil lagi." ujar dokter
"Oh begitu, ya kalau mau di coba dari sekarang juga boleh tapi saran saya ini mengambil titik aman saja!" tambah dokter.
"ehmmm baik dok kalau begitu!" ujar Vevey merasa paham dan lega.
"iya, ada yg belum jelas?" tanya dokter Rony.
"Sudah dok kalau begitu, terimakasih!, saya permisi dulu!" pamit Vevey.
"Baik, sama-sama!" jawab dokter Vevey keluar pintu.
"astaga mimpi apa dapat dokter seperti ini".
dalam hati Vevey
Vevey, berjalan kembali menuju kamar Bram.
Ternyata ada dokter Erick yang sedang memeriksa Bram.
"Dok, apa ada kemajuan.?" tanya Vevey.
"Sudah, cukup membaik untuk keadaan fisik dam pemulihan tulangnya!,untuk keadaan mata kita memang harus mencari donor mata karna kerusakan separah ini tidak bisa dengan pengobatan terapi!" ujar dokter.
"bisakah saya bicara dengan dokter?" tanya Vevey.
"Baik, mari ikut saya!" ujar dokter mengajak Vevey keruangannya .
Vevey mengikuti dokter dari belakang.
"Dokter, apakah tidak ada donor mata saat ini?" tanya Vevey berharap Bram segera mendapatkan donor mata.
"Sebenarnya,ada pasien yang saat ini kondisinya sangat menurun drastis setelah operasi tumar otak!,karna terlalu banyak komplikasi juga,tapi kita juga tidak bisa mengharapkan orang meninggal cepat kan?" ujar dokter Erick.
"apa orang yang sakit seperti itu tidak masalah dokter mendonorkan matanya?" tanya Vevey.
"saya sudah memastikanya untuk masalah itu jadi tenang saja! berdoa saja, Nyonya semoga ada jalan terbaik!" Ujar dokter Erick
"Aamiin dokter, jika ada kabar baik tolong segera hubungi saya!" Ujar Vevey.
dokter hanya mengangguk.
Vevey pun kembali ke ruangan Bram.
"Bram, Sasa,saya balik dulu ya!" ujar Vevey berpamitan.
"Iya nyonya!" jawab mereka berdua.
Vevey pun kembali kerumahnya.
dan istirahat.
Author:
Syukur deh Vey, sudah mulai kembali ceria...
Wah Bram di kasih perawat cewek nih!
hohoho...
Tolong like dan komen nya
untuk membuat mood selalu bergairah update
💕
keren yah
serta ibu dan istri yang baik👍👍
ayo tunjukkan taring mu sama pelakor
tapi ttp lembut pada istrinya
benar-benar mantap ceritanya
dia terlibat enggak sama orang-orang zelene itu
kalau mereka melihat matahari terbit namanya Sunrise bukan sunset.
terimakasih.
tapi cerita kakak ttp suka
Bram bram
10 tahun bukanlah waktu yang singkat Nathan, cobalah cintai istrimu yang tulus mencintaimu walaupun kalian sah karena perjodohan
cari perempuan untuk ngurus Bram heheh