Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Anna tampak sibuk melayani pelanggan restoran KAMMA siang itu , restoran milik Aira yang bertema keluarga itu memang sangat banyak diminati .
Tapi disana lelahnya tidak begitu terasa karena semua pekerja yang disana sangat hangat . Tidak ada kebencian sama sekali di lingkungan restoran itu . Saling membantu dan bahu membahu untuk menyelesaikan pekerjaan .
" An ini pesanan untuk meja nomor dua puluh , aku bawa yang nomor tujuh di private room lantai atas "
" Siipp ... sisa pesanannya nanti aku susulin ke atas Kak "
" Makasih cantik "
Dengan segera Anna mengantar pesanan di nomor dua puluh , dia melihat seorang wanita bersama dengan putranya sedang menunggu pesanan yang sedang ia bawa .
Sekilas melihat Anna merasa anak laki laki tampan itu berbeda dari anak yang lain . Jika biasanya anak berumur sekitar satu tahun lebih terlihat sangat aktif tapi anak itu berbeda . Dia terlihat diam duduk di kursi khusus bayi dan bermain sendiri dengan kotak tisu yang ada di meja itu .
" Permisi nyonya ini pesanan anda ... "
Tapi sepertinya wanita itu terlalu sibuk dengan ponselnya hingga tak terlalu memperhatikannya . Anna menata pesanan itu di meja dengan sesekali melihat pada anak laki laki yang sedang melihatnya dengan penuh senyum itu .
" Hai tampan .... " cicit Anna dengan melambaikan satu tangannya .
" Nyonya silahkan menikmati "
Setelah selesai menata makanan Anna segera kembali ke dapur untuk membantu Safa mengantar makanan di ruang private lantai atas . Ketika ingin mengantar sisa pesanan ia malah berpapasan dengan Safa di lift .
" Lhoh ... kok udah turun , ini pesanan mau gimana Kak !? "
" Kamu saja yang bawa ... tadi aku sudah bilang irisan buah yang dipesan datang menyusul ... satu lagi "
" Ya Kak ?! "
" Tahan kuping saja bila pelanggan perempuannya ngomong macem macem , sedikit reseh dia "
Masuk ke private room Anna kaget ketika uang ia lihat adalah pria menyebalkan yang semalam menciumnya sedang duduk bersama dengan seorang wanita .
Sepertinya pembicaraan mereka langsung terhenti ketika mereka melihat dia yang baru saja datang . Anna berusaha tenang agar tidak terlalu gugup , setelah menyajikan buahnya ia segera keluar dari ruangan itu .
Entah kenapa hatinya sedikit sakit ketika melihat pria itu berada di private room hanya berdua dengan seorang wanita , apalagi wanita itu terlihat sangat anggun dan jauh lebih cantik dari dirinya .
" Kusut bener mukanya neng !! Perasaan tadi baru saja berbunga bunga "
" Apa sih Kak , biasa aja kok " kilah Anna yang langsung menuju wastafel ingin membasuh mukanya . Safa benar , setelah melihat pria itu moodnya menjadi sangat berantakan .
Sekitar setengah jam setelah itu terdengar keributan di area depan restoran . Mendengar hal itu Safa , Anna dan beberapa waiter segera ke sana untuk menanganinya . Mereka tidak ingin keributan itu mengganggu ketenangan pelanggan lain .
Di arah depan ia melihat Abbio sedang dicegat oleh pelanggan wanita yang membawa anak laki laki yang tadi dia layani . Wanita itu tampak begitu murka sekaligus putus asa .
" B*jingan kau Bi ! Kau seperti pengecut yang bersembunyi di balik bodyguard bodyguard bodohmu itu . Dua tahun Bi ... dua tahun aku terlunta lunta sendiri hanya untuk merawat buah cinta kita !!! "
DEGGHHH .... DEGGHHHH
Anak ! Ternyata bayi lucu laki laki tadi adalah putra dari seorang sulung Al Shamma .
" Jaga mulutmu j*lang !! " pria itu berkata datar dengan menatap tajam wanita yang menggendong seorang bayi laki laki itu .
" J*lang kau bilang !??? Fine aku adalah j*lang yang menyerahkan mahkotaku hanya padamu . Dan kau sangat tahu hal itu tuan Abbio !! "
Beberapa waiter kemudian dengan sangat sopan menggiring mereka di area samping restoran agar bisa meneruskan pembicaraan mereka tanpa mengganggu ketenangan pelanggan lain .
Anna tak tahu apa lagi yang terjadi karena ia kembali dengan aktifitasnya menjadi seorang pelayan restoran . Hingga menjelang sore baru mereka bisa santai dan duduk disudut yang ada di depan dapur .
" Kau tahu wanita yang tadi ribut di depan ?! " tanya Safa pada Anna .
" Tidak ... "
" Sheera , dia adalah seorang mantan artis ternama . Yang aku dengar dulu dia di miskinkan oleh pacarnya sendiri . Tidak ada yang tahu identitas pacarnya walau dia adalah artis terkenal . Dia ditinngalkan sang pacar ketika dirinya sedang hamil "
" Apa ... "
Tadi dengan jelas ia mendengar wanita itu meminta pertanggung jawaban Abbio pada bayi yang di gendongnya . Jangan jangan pacar yang di maksud Safa adalah pria menyebalkan itu .
" Kau memang jahat !! Aku membencimu Abbio Al Shamma.... "