Mengekori sang pacar untuk memergoki perselingkuhan nya malah membuat Nadine bertemu laki-laki Casanova hingga membawa nya menuju malam panas yang luar biasa.
Rasa kecewa karena perselingkuhan sang pacar dan kondisi hidupnya yang terombang-ambing membuat diri nya memutuskan menerima perjodohan yang di berikan sang papa.
Tapi tiba-tiba Nadine mengubah seluruh keputusan nya saat tahu sesuatu yang salah telah terjadi pada diri nya dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
Tapi siapa sangka malam itu seluruh kehidupan nya berubah, laki-laki yang tidur bersama nya Begitu marah saat tahu gadis itu membawa 2 hal paling berharga milik nya.
"Kejar gadis itu hingga ke ujung dunia"
Teriak laki-laki itu penuh dengan kemarahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laki-laki pilihan papa
Setelah sesi panas yang panjang akhirnya Nadine dan Heidar menghabiskan waktu bersama membersihkan tubuh mereka didalam bathtub, Heidar duduk tepat di belakang Nadine mengobrol soal beberapa hal sambil menggosok punggung Nadine secara perlahan.
Nadine tampak memunyungkan bibirnya menatap heidar, sesungguhnya masih meras malu dengan keadaan tadi, alih-alih marah dan kesal di Malah menikmati permainan laki-laki itu.
"Isshhh itu menyebalkan, kamu menjebak ku lagi"
Rutuk Nadine cepat.
Heidar Tampak terkekeh.
"Tapi kamu menyukai nya bukan?"
Bisik heidar sambil menggigit pelan bahu Nadine.
"Akhhh...Heidar..."
"Ssttt jangan merengek, dibawah sana bisa bangun lagi"
Goda laki-laki itu sambil mengulum senyum.
"Dasar"
Nadine tampak diam, mencoba menikmati saat Heidar terus memijat punggung nya sambil menyanyi punggung nya dengan lembut.
"Ngomong-ngomong, Bagaimana kamu bisa tiba di sini?"
Seketika Nadine mengerutkan keningnya, dia bertanya sambil mencoba menoleh ke arah Heidar.
"Coba tebak"
Heidar bicara sambil mendekati wajahnya ke arah Nadine, hidungnya Menyentuh hidung Nadine secara perlahan, menggesek-gesek nya dengan gerakan lembut.
Nadine cukup terkejut dengan gerakan heidar, dia menatap dalam bola mata laki-laki itu.
"Kamu seperti jelangkung, datang tidak di undang, pulang tidak diantar"
Saat Nadine mengatakan soal kata jelangkung, heidar menaikkan alisnya.
"Jelangkung? itu hewan jenis apa?"
Begitu mendengar kan pertanyaan Heidar yang tidak masuk akal, Seketika Nadine langsung terkekeh.
Hewan? hewan jenis apa? alamakkkk ini bule Arab tidak paham soal jelangkung.
"Ohhh itu hewan lucu yang mirip seperti....hmm
apa ya? jerapah mungkin"
Jawab Nadine asal.
"Ahhh...cukup lucu"
Jawab Heidar cepat.
Nadine ingin sekali tertawa terbahak-bahak, tapi takut berdosa.
Oh tuhan.
"Kamu belum menjawab pertanyaan ku, bagaimana caranya kamu bisa berada disini? kamu kenal dengan teman ku?"
Alih-alih menjawab pertanyaan Nadine, heidar malah langsung meraih tubuh Nadine, memutar tubuh nya hingga menghadap ke arah Heidar.
Saking terkejutnya, Nadine langsung menutupi dadanya dengan ke dua tangan nya.
"Heidar.."
Wajah Nadine Seketika berubah memerah.
"Kenapa malu? aku sudah melihat nya, dari ujung kaki hingga ujung kepala, bahkan sudah memakan semuanya"
Ckckckc itu yang Nadine suka dari laki-laki, heidar selalu bicara apa adanya, begitu terbuka dan blak-blakan, menikahi laki-laki model begini mungkin bisa mengurangi kesalahpahaman dalam sebuah hubungan.
"Kenapa kamu suka sekali kesana kemari? bahkan pergi dengan seorang laki-laki?"
Tanya heidar tiba-tiba.
"Ya?"
Nadine Fikir bagaimana heidar tahu soal teman nya? apa laki-laki ini hantu? mata-mata atau detektif?.
"Bagaimana...?"
"Untuk mendapatkan sebuah informasi, aku tidak harus menunggu waktu lama, ketika aku bilang cari, maka orang-orang ku akan mencari nya dan akan mendapatkan nya tidak lebih dalam waktu 1*12 jam.
Nadine cukup terkejut.
Sehebat itukah? se berkuasa itu kah laki-laki ini?
"Jadi sayang, jangan coba-coba lari lagi dari hidup ku"
Ucap Heidar sambil membenahi anak rambut Nadine.
"Kita mengambil liburan sejenak, setelah pulang mari menyusun jadwal pernikahan"
Tambah heidar lagi sambil menatap dalam bola mata Nadine.
Sejenak Nadine terdiam, lantas tiba-tiba beban terberat nya kembali menghantam.
"Ini akan sulit"
Ucap Nadine pelan.
"Kenapa?"
"Aku sudah menerima perjodohan yang di tawarkan oleh orang tua ku"
Ucap nya sambil menundukkan pelan kepalanya.
Heidar tampak mengulum senyuman saat melihat ekspresi Nadine.
Secara perlahan kedua tangannya menyentuh wajah cantik itu.
"Aku fikir aku belum memberitahukan nya, kamu selalu lari ke sana kemari sejak awal kita bertemu"
Nadine tampak diam mendengar ucapan heidar.
"Laki-laki yang akan dijodohkan dengan kamu oleh papa kamu, itu adalah aku"
Nadine mencoba mencerna kata-kata heidar, tiba-tiba dia membulat kan bola matanya.
"Ya... bagaimana?"
Tanya nya dengan ekspresi terkejut.
"Aku laki-laki pilihan orang tua mu, baby"
Nadine tampak membeku, menatap heidar dengan perasaan tidak percaya.
"What?"