NovelToon NovelToon
HAWA Hati Wanita

HAWA Hati Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Trysa Azra

Zahra. wanita yang ditinggal oleh lelaki yang dicintainya dihari yang seharusnya menjadi hari bahagia untuk nya dan keluarga.
setelah mengetahui alasan lelaki itu meninggal kan nya entah membuat nya merasa dikhianati atau kembali bersimpati, rasanya dia sendiri tak bisa membaca isi hati nya lagi.
Belum usai rasanya mengobati hati, Zahra justru di hadapkan dengan pilihan menerima pinangan pak kiyai untuk anaknya dan harus rela dipoligami atau menerima mantan tunangan nya kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trysa Azra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari pertama

  Setelah satu Minggu berlalu tiba lah jadwal yang telah di berikan oleh kyai Ghafur untuk Zahra mulai mengajar di pesantren dan sesuai permintaan nya tempo hari dia pun mulai mengajar di kelas 1 Tsanawiyah. Zahra masuk kelas dan memperkenalkan diri pada murid-muridnya meski awalnya canggung tapi semua bisa mengalir dengan perlahan. Di jam istirahat Zahra pun masuk kekantor dan bertemu dengan beberapa ustadzah lain nya, beberapa ada yang seumuran dengan nya dan juga ada yang lebih tua dari nya, syukurnya dia sudah kenal dengan ustadzah Mila tempo hari jadi dia bisa sedikit cepat beradaptasi.

 " Bagaimana ustadzah hari pertama disini? Tanya ustadzah Mila.

 " Rasanya canggung sekali di panggil seperti itu ustadzah Mila, panggil Zahra saja... Saya masih tak terbiasa di panggil begitu."

Mendengar itu Mila pun tertawa.

" nggak papa ustadzah Zahra, justru agar anda tak canggung lagi."

Mereka pun akhirnya berbincang dengan akrab di kantor sambil menunggu jam pelajaran berikutnya.

Jam pulang tiba, Zahra menunggu kakak nya Yusuf di depan gerbang pondok namun sudah lima menit belum juga kunjung keluar. Tak lama justru ada hafidz yang berjalan ingin keluar.

" Zahra, kamu nunggu Yusuf? " tanya hafidz.

" Iya ustadz " sahut Zahra menunduk, dia segan untuk mengangkat wajah dan menatap wajah hafidz.

" seperti nya Yusuf lupa memberi tahu kamu dia mungkin akan terlambat pulang hari ini, tadi Abi manggil dia dan ada yang diurus juga. " ujar hafidz memberi tahu.

" oh begitu ustadz "

" Atau kamu telpon dulu Yusuf nya biar jelas." saran hafidz.

" nggak perlu ustadz, nggak papa biar saya pulang sendiri saja. " ujar Zahra.

" memang kamu tau arah jalan pulang? " tanya hafidz dia tau Zahra yang belum lama kesini pasti belum hafal betul jalan pulang.

Zahra pun diam sejenak, dan bisa dilihat seperti nya Zahra belum tau jalan pulang.

" kalau begitu lebih baik kamu tunggu saja dulu Yusuf, silahkan tunggu di kantor nggak papa. " kata hafidz mempersilahkan.

" terima kasih ustadz. " kata Zahra kemudian, hafidz hanya mengangguk dan berlalu dari sana.

Mengikuti saran hafidz, Zahra pun kembali kekantor untuk menunggu kakak nya dan benar saja Yusuf pulang terlambat hari ini hampir satu jam lebih Zahra menunggu akhirnya Yusuf mengajak nya pulang.

" kakak lupa kalau pulang nya sama kamu, biasa kan kakak sendirian makanya lupa juga mengabari kamu kalau pulang nya telat." kata Yusuf sambil menyetir.

" iya kakak ku ... " sahut Zahra.

" kalau begitu sebaik nya nanti aku pergi sendiri saja, boleh aku pakai motor kakak yang dirumah kan ada dua. " Zahra meminta izin.

" memang nya kamu berani? " Yusuf agak ragu.

" insya Allah kak, biasanya juga kan aku motoran sendiri waktu di Banjarmasin. "

" Tapi kan beda de, disini lumayan padat jalanan nya." Yusuf masih khawatir.

" kalau nggak di coba kan nggak tau. Soalnya kakak seperti nya sering dipanggil Abi dan banyak yang diurus" ujar Zahra meyakinkan.

" Iya baiklah nanti kita bicarakan lagi dirumah ya. " ujar Yusuf fokus menyetir, Zahra mengangguk.

"bagaimana tadi ngajar nya, de?" tanya Yusuf ingin tau.

" Alhamdulillah tidak begitu gugup kak, tapi masih canggung karena belum terbiasa menghadapi anak murid yang besar-besar biasanya kan cuma anak TK." cerita Zahra pada sang kakak, Yusuf pun tertawa.

" syukur lah... yang penting jalani dengan ikhlas. Insya Allah nanti seiring berjalan waktu kamu akan terbiasa dan tidak canggung lagi." nasehat sang kakak.

" Jangan terlalu keras tapi jangan sampai anak murid seenaknya pada guru dan tidak sopan" kakak nya menambahkan.

" iya kak, aku juga sambil belajar biar sabar nya lebih luas." ujar Zahra.

" ingat jangan terlalu memaksakan diri, kalau ada sesuatu kamu bisa bercerita atau bertanya karena kita juga perlu masukan dan nasehat dari orang lain."

Tentu saja sang kakak memberi kan saran untuk Zahra karena dia sudah lama mengajar disana dan pastinya tau menjadi guru dan pengajar bukan hal yang mudah. Keikhlasan dan kesabaran yang besar sangat diperlukan agar semua yang di kerja sesuai dengan anjuran sang Baginda. Dan meluruskan niat agar semua di permudah dan terarah.

Hari pertama yang melelahkan untuk Zahra tapi berjalan dengan baik, dia mulai antusias dengan aktivitas baru nya sekarang. Sering terlihat belajar lagi untuk mata pelajaran yang dia ajarkan di pesantren, melihat itu kakak nya Yusuf cukup senang dan tentu saja lega karena adik nya sekarang terlihat ceria lagi. Dia juga mulai punya teman disini dengan para ustadzah pengajar di pondok. Zahra memang orang nya cukup cepat dengan orang dia selalu bisa membawa diri kedalam lingkungan baru meski dia sendiri bukan orang yang banyak cakap dan bicara tapi kalau ada orang mengajak nya bicara dengan tanpa canggung dia menjawabnya dengan ramah.

Zahra meletakkan tas diatas meja dan segera membersihkan diri setelah lelah dari mengajar, dia terlihat sudah segar setelah mandi dan duduk di depan meja menatap dirinya didepan cermin.

" terima kasih untuk hari ini." ucap Zahra pada dirinya sendiri.

Dia tentu sudah berusaha dengan keras hingga sampai titik ini dan setiap pencapaian yang di dapat sudah seharusnya dia berterima kasih pada diri nya yang berjuang.

" Alhamdulillah hari ini berjalan dengan lancar." ucap Zahra lagi.

sudah seharusnya Zahra bisa bangkit perlahan dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan, dia mulai menata diri lagi dan move on dengan segala sesuatu yang telah terjadi di belakang. Kehidupan akan terus berjalan kedepan, meratapi hal yang sudah terjadi hanya akan membuat dia seperti jalan di tempat. Tanpa perubahan semua hanya akan membuang-buang waktu dan sia-sia karena yang merubah diri kita sendiri bukan hanya tugas waktu tapi tindakan apa yang kita ambil dalam tempo waktu itu.

1
Rahayu Irmayanti
Luar biasa
Trysa Azra: Terima kasih. ikuti terus alur ceritanya ya.. mohon dukungan nya
total 1 replies
Marwah Badriyah
bertanya tanya dari mana bisa membuat kisah ini😁
Heulwen
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
Trysa Azra: terima kasih. ikuti terus cerita nya ya
total 1 replies
Codigo cereza
Alur yang penuh dengan pergulatan batin membuat saya terikat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!