Ex Wife

Aku bisa menebak nya kalau didalam pasti ada ****** itu sedang bersama suami ku,dan aku berharap mereka tida sedang berbuat tak senonoh di dalam sana yang pasti nya akan terlihat oleh putra ku.

Aku menoleh ke Arah Putra ku yang begitu nampak bahagia dan sangat antusias saat mendengar bahwa Papi nya ada di dalam.

Alaska menarik tangan ku untuk menuju ruangan Papi nya dengan tatapan bahagia.Saat sampai didepan pintu Alaska langsung berteriak sambil membuka pintu ruangan suami ku.

..."PPPAAAPPPIII...AKU DATA..."ucap Alaska saat pintu itu terbuka,panggilan nya kepada Papi nya sempat terputus saat pintu itu di buka oleh Alaska....

Aku yang mengikuti Putra ku dari belakang sempat di buat heran ketika mendengar suara anak ku yang terputus dengan tubuh yang mematung.

Aku mencoba melangkah lebih dulu ke depan Alaska dan alangkah terkejut nya aku melihat Mas Arman dan selingkuhannya sedang didalam ruangan itu bahkan bisa ku lihat wajah keterkejutan yang di tampilkan oleh wajah mereka berdua.

Mas Arman mencoba merapikan tampilan nya dan berjalan menghampiri kami.Sementara wanita selingkuhan itu langsung terlihat bangkit dari kursi yang berada di depan meja suami ku.

Mas Arman langsung memposisikan tubuhnya agar sejajar di hadapan keluarga ku.

..."Hay jagoan Papi,kok mau datang tidak menghubungi Papi dulu sih?..".Tanya nya kepada putra ku....

Putra ku yang mendapatkan pertanyaan dari suami ku mencoba menjawab nya meskipun ku tau dari sejak tadi pandangan mata nya selalu melirik ke arah selingkuhan suami ku yang mencoba bersikap biasa saja.

..."Aku ingin membuat kejutan untuk Papi".Ucap Alaska....

Mas Arman tersenyum bahagia mendengar jawaban dari putra ku.

Dan aku juga sungguh terkejut dengan wajah dari ****** suami ku yang saat ini hampir membulat sempurna apalagi kalau bukan karena ulah ulat bulu yang aku masukkan ke dalam dress wanita itu.

Ingin rasa nya ku tertawa terbahak-bahak melihat wajah nya saat ini,namun tentu nya tidak akan aku lakukan di hadapan mereka karena aku tidak mau mereka mencurigai ku.

Aku mencoba pura-pura terkejut dihadapan nya saat melihat selingkuhan suami ku itu dan langkah kaki ku berayun menghampiri wanita itu dengan wajah yang ku buat sesyok mungkin padahal didalam hati ku saat ini aku ingin sekali tertawa terbahak-bahak melihat wajah nya itu.

..."Ya ampun ada apa dengan wajah mu itu?apa kau sedang mengalami alergi hingga wajah mu bengkak seperti itu?".Tanya ku sambil terus memandang nya....

Bisa ku lihat dia begitu risih dengan pertanyaan ku dan hanya menampilkan senyuman di wajah bengkak nya saja tanpa menjawab pertanyaan ku.

Dan aku menoleh ke arah suami ku,ku

dan aku bisa melihat wajah nya yang mulai gugup karena aku saat ini berada tepat di sebelah selingkuhan nya.

Aku berjalan menghampiri suami ku dan mulai memeluk dengan manja lengan kekar milik suami ku.Lalu aku sengaja melirik kearah selingkuhan nya itu yang terlihat tidak suka melihat sikap ku.

..."Sayang,kita makan siang bareng yuk kita sudah lama tidak pernah makan siang bertiga".Ucap Ku dengan suara yang ku buat manja namun mata ku sesekali melirik kearah selingkuhan suami ku yang sudah mulai mengepalkan tangan nya....

..."I..iya..kita makan siang bareng ya".Ucap Mas Arman dengan wajah yang kelihatan gugup dan aku bisa melihat sesekali dia juga melirik selingkuhannya yang masih berdiam mematung disana....

..."Cih,kau gugup sekali Mas,apa mungkin kau takud aku mengetahui kebusukan mu itu Mas".Ucap Ku dalam hati....

Putra ku sangat senang ketika mendengar jawaban dari suami ku yang akan makan siang bersama.

..."Horeeee...kita makan siang bareng ya pih,aku lagi kepengen makan jago nya Ayam ya pih boleh kan?.."....

..."Iya sayang,boleh dong apapun untuk mu".Ucap Nya....

Aku sudah mulai gerah dengan kehadiran nya yang masih tetap setia berdiam diri disana.Seperti seolah sedang mengawasi kami.

Aku sengaja memutar tubuh ku agar berada tepat di hadap suami ku,kedua tangan ku,ku ulurkan ke leher suami ku seolah-olah aku akan memeluk nya.Dan otomatis dengan spontan kedua tangan suami ku langsung melingkar di pinggang ramping ku.

Jarak kami begitu dekat seperti seorang yang akan berciuman.

..."Mas,apa urusan pekerjaan mu belum selesai?kenapa Mba itu masih saja berdiam diri disana?atau mungkin dia masih ada urusan yang belum selesai".Tanya ku sambil kedua tangan ku bertengger manja di pundak nya....

..."Sudah kok Mih,Nina kesini hanya ingin meminta Izin untuk pulang lebih cepat".Jawab nya....

Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala saja yang berarti aku mengerti.

Suami ku langsung menatap kearah ****** nya tanpa melepaskan kedua tangan nya yang saat ini berada di pinggang ku.

Lalu Mas Arman mulai memerintahkan kepada wanita itu untuk segera keluar dari ruangan nya.

..."Nina,kamu saya izin kan untuk pulang lebih awal dan segera obati alergi mu agara besok bisa berkerja kembali".Ucap nya....

Aku bisa melihat wajah terkejut nya mendengar perkataan suami ku dan aku juga bisa melihat kemarahan yang terpancar dari mata nya.

..."Baik Pak permisi".Ucap ****** suami ku....

Dan tak lama dia langsung keluar dari ruangan suami ku dengan perasaan yang kesal.

Saat ****** itu sudah keluar dari ruangan suami ku,aku langsung melepas pelukan nya dan berjalan kearah sofa panjang yang berada disana dan aku pun juga bisa melihat Mas Arman yang mengekor di belakang ku dan ikut duduk di sofa itu.

..."Mas,boleh aku bertanya sesuatu?.."Tanya ku....

..."Kamu mau tanya apa mih".Ucap nya sambil duduk di sofa yang berada di sebelah putra ku....

..."Untuk apa karyawan mu yang hanya seorang SPG showroom datang untuk meminta izin pulang lebih awal padahal dia kan bisa langsung meminta izin pada Rembo tanpa harus bersusah-susah menemui pemilik Showroom".Tanya ku....

Aku bisa melihat keterkejutan di wajah suami ku saat ini atas pertanyaan ku.Namun Mas Arman mencoba berdehem dan merapihkan jas nya yang ku tau itu hanya pengalihan dari rasa gugup nya saja mendengar pertanyaan ku.

..."Ehm...(suara deheman Mas Arman)Nina izin kesini karena Rembo saat ini sedang dinas keluar Mih jadi mau tidak mau dia meminta izin kepada Papi".Ucap Nya....

Aku hanya membalas ucapan nya dengan senyuman mengejek atas jawaban suami ku.

..."Oo gitu".Ucap ku....

Tak lama suara Putra ku pun mulai terdengar.

..."Mih,Pih ayo kita makan aku Sudah sangat lapar sekali".Ucap Putra ku....

Akhir nya kami pun bangkit dari sofa dan mulai berjalan ke luar ruangan,namun saat kami melewati Nina yang saat ini berdiri di depan meja Kasir,pandangan mata suami ku dan ****** itu bersitatap namun aku pura-pura saja tidak melihat nya.Dan aku masih tersenyum ramah kepada karyawan suami ku yang berada di dekat Nina sang ****** suami ku.