NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Culun

Rahasia Menantu Culun

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:871.4k
Nilai: 4.1
Nama Author: riski iki

Citra adalah seorang gadis culun yang dijodohkan oleh kakeknya pada pria tampan dan kaya raya.

Dan dia juga sengaja menyembunyikan identitasnya pada semua keluarganya, tidak terkecuali pada suaminya sendiri.

Karena dia ingin melihat, apakah suaminya benar-benar mencintainya atau tidak.

Apakah Citra dan Rifki bisa bersama lagi? setelah Citra mengetahui kalau Rifki dan Syasi sudah punya anak.

Sedangkan Syasi adalah adik tirinya Citra sendiri.

Bagaimana kisahnya? yuk intip terus perjalanan kisah cinta antara Rifki dan Citra di Rahasia Menantu Culun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riski iki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Menantu Culun Bab 31

Rahasia Menantu Culun Bab 31

Brenda menunduk mendengar ucapan Citra barusan, karena aktingnya kali ini tidak berhasil. Kemudian dia berpikir keras bagaimana cara agar ia mendapat apa yang dia inginkan. Sebab, dirinya tidak ingin datang ke kantor Citra dengan tangan kosong.

Brenda mendongak menatap ke arah Citra dengan tajam, lalu dia tertawa terbahak.

"Kalau aku tidak mendapat keinginanku dengan cara berpura-pura baik, bagaimana kalau dengan cara kekerasan," ujar Brenda menatap sinis kearah Citra.

Citra mendengus kesal, rupanya ibu tirinya itu tidak berubah sama sekali, masih sama seperti dulu, egois.

"Silahkan saja kalau anda bisa, dan aku peringatkan, jika kau ingin mendapat harta, maka bekerja keraslah jangan mengambil yang bukan hakmu."

Brenda tertawa terbahak kala mendengar ucapan citra barusan.

"Rupanya instingmu cukup kuat, dan aku sama sekali belum mengatakan tujuanku datang kemari, tapi kau sudah bisa membaca pikiranku," ujar Brenda kemudian dia meminta agar Citra memberi setengah aset milik Citra saat ini kepada dirinya.

Sebab, Brenda yakin kalau harta yang dimiliki oleh Citra yang berjumlah milyaran itu masih ada haknya.

Citra cukup geram mendengar ucapan Brenda, kemudian dia menarik tangan ibu tirinya itu masuk ke dalam ruangan.

Sedangkan Robin hanya mengikuti dari arah belakang, karena takut Brenda melakukan sesuatu yang tidak diinginkan terhadap Citra.

"Lepas," ujar Brenda tidak kalah geramnya dengan Citra, lalu dia menghempaskan tangan Citra dengan kasar.

Sejurus kemudian dia duduk di sofa empuk yang ada di dalam ruangan itu, lalu menatap kearah seluruh penjuru ruangan.

"Bodohnya aku tidak menyadari kalau nenek tua itu ternyata masih memiliki harta yang melimpah ruah, pasti dulu dia hanya pura-pura bangkrut agar aku tidak meminta warisan sepersen pun," batin Brenda sambil mengamati seluruh ruangan Citra yang begitu mewah.

Kemudian terlintas di dalam benaknya, kalau dia berhasil mendapatkan separuh harta kekayaan milik keluarga Pratama, ia akan menjadikan Syasi sebagai pemimpin di perusahaan itu.

Membayangkan hal itu semua, senyum manis pun kembali terbit di bibir Brenda.

Sedangkan Citra, dia berjalan menuju kursi kebesarannya dan mengambil berkas penting dari dalam laci, kemudian menaruh berkas itu dihadapan Brenda.

"Bacalah dengan teliti berkas itu Bu, disitu tertulis dengan jelas bahwa kekayaan yang aku miliki sekarang tidak ada sangkut pautnya dengan harta kekayaan milik Almarhum kakek dan ayah. Sebab, aku membangun perusahaan ini mulai dari nol," jelas Citra.

Brenda tertawa terbahak, kala mendengar ucapan Citra barusan. Karena dia tau betul sifat Citra saat dia dulu menjadi ibu tirinya.

"Mana mungkin kau bisa membangun perusahaan sebesar ini tanpa ada campur tangan dari ayah dan kakekmu, pasti kebangkrutan perusahaan almarhum ayahmu hanya dibuat-buat biar aku dan Syasi tidak mendapat warisan sepeserpun," ucap Brenda menatap ke arah Citra dengan Sinis.

Citra tersenyum masam, saat ibu tirinya itu meremehkan kemampuannya. Lalu dia berjalan mengitari sofa dan berhenti tepat di samping Brenda.

"Memangnya apa yang ibu tau dari ku, saat bersama dengan almarhum ayah, ibu hanya sibuk menghambur-hamburkan uang, hingga akhirnya ayah tidak mampu menghidupi gaya sosialita mu dan akhirnya dia bangkrut, dan mirisnya lagi setelah kamu tau ayah bangkrut, kau malah meninggalkannya dengan laki-laki lain," jelas Citra panjang kali lebar.

Brenda tiba-tiba menggebrak meja.

"Tutup mulutmu," teriakannya menggema, tidak terima dengan ucapan Citra barusan. Padahal apa yang diucapkan oleh Citra itu memang kenyataan.

Bukannya takut, Citra malah tersenyum mengejek. Dan hal itu mampu membuat nyali Brenda sedikit menciut.

"Kau jangan semena-mena disini, ini adalah ruangan ku, dan jika aku mau aku bisa saja menyeretmu keluar dengan paksa dari tempat ini, tapi itu tidak akan aku lakukan karena masih menghargaimu sebagai orang yang lebih tua dariku," ujar Citra.

Brenda cukup tersentak mendengar ucapan Citra barusan, Ia tidak menyangka kalau Citra yang dulu ia kenal penurut dan penakut kini sudah berubah sedikit bar-bar.

Dalam keadaan marah, Brenda kemudian meraih berkas yang berada di hadapannya, lalu dia membaca sekilas isi dari berkas itu.

"Tidak mungkin," ujarnya kemudian. Saat membaca kalimat demi kalimat yang tertera di dalam berkas itu.

Lalu dia menatap ke arah Citra, dan menuduh anak tirinya itu sudah mengubah isi dari berkas itu.

"Aku bukan orang licik seperti dirimu, yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta," ucap Citra.

Brenda semakin marah, darahnya mendidih seketika, kala Citra menyebut dirinya sebagai wanita yang licik.

Plak…

Tiba-tiba lima jari Brenda mendarat sempurna di pipi mulus Citra. Dan hal itu mampu membuat Citra geram dengan apa yang dilakukan oleh ibu tirinya itu terhadap dirinya.

"Dasar perempuan laknat," ucap Citra kemudian dia menyeret ibu tirinya itu keluar dari dalam ruangannya.

Brenda yang diperlukan kasar oleh Citra, kemudian dia hendak menjambak rambut Citra.

Namun tindakannya itu langsung dihalau oleh Robin, yang sejak tadi berdiam diri mengamati apa yang terjadi.

"Nyonya Brenda, kau jangan berbuat kasar terhadap Citra, karena sudah cukup penderitaan yang dia alami selama ini karena ulah manusia-manusia yang tidak memiliki hati seperti kalian," ujar Robin lalu dia meraih tangan Brenda dan menyeretnya keluar dari dalam ruangan Citra.

"Pergi kau dari sini, dan jangan sekali-kali kau kembali menginjakkan kaki di kantor ini lagi," ujar Robin lalu menutup pintu ruangan Citra.

Brak…

Brenda cukup tersentak mendengar suara pintu yang dibanting oleh Robin, dan hal itu pula mampu membuat semua mata karyawan dan karyawati menatap ke arahnya.

Termasuk resepsionis yang kebetulan lewat di hadapan Brenda.

Kemudian dia menatap kearah Brenda dengan mimik wajah merendahkan.

"Katanya ibu pemilik perusahaan ini, tapi kenapa diseret keluar dengan paksa oleh anaknya sendiri, huh…! dasar ngaku-ngaku," ujar resepsionis yang ditemui oleh Brenda saat berada di pintu masuk tadi.

Mendengar ucapan resepsionis itu, membuat Brenda ingin mencekiknya saat ini juga, namun hal itu dia urungkan karena tidak ingin membuat dirinya berakhir di dalam jeruji besi.

Dan ambisi terbesarnya sekarang adalah, merebut perusahaan ini dari tangan Citra bagaimanapun caranya.

Dengan demikian Ia bisa membalaskan dendam terhadap keluarga Pratama.

"Tunggu saja pembalasanku," batinnya kemudian.

Lalu dia keluar dari dalam kantor itu dengan keadaan marah.

Brak….

Brenda membanting pintu mobil, dan melajukannya dalam keadaan marah dan kecewa.

Ia tidak menyangka, kalau Citra mampu berbuat kasar terhadap dirinya, bahkan anak tirinya itu sampai menyeret dirinya keluar dari dalam perusahaan itu dengan paksa.

Sedangkan Citra dan Robin yang berada di dalam ruangan, kini mereka berdua merasa tidak tenang. Keduanya sama-sama gelisah, memikirkan bagaimana cara agar Brenda tidak datang lagi ke kantor Citra.

1
Evy
kemana para bodyguard nya...
Evy
semangat Author... jangan menyerah... walaupun ceritanya tak seperti yang aku bayangkan.tapi tidak apa... jangan merasa down dengan komentar yang bisa membuat Author hilang ide...
Evy
kupikir takkan terjadi hubungan suami istri.kenaoa bisa begitu Thor ..aku kesel banget..tapi terserah Author sih...kan dia yang bikin alur ceritanya.
Evy
kok begitu sih jalan ceritanya...masa bisa ketangkap...
Evy
jangan balikan Thor .. buanglah mantan pada tempat sampah...
Dewi Nurani
cerita yg aneh s angga maen nyosor aja , bener² tak berahlak , s rifki plin plan , msh tetep baik ke sasyi , jadi males bacanya bikin puyeng
Elok Pratiwi
karakter pemeran wanita utama nya kok goblok amat sangat membosankan sangat tidak menarik sama sekali tidak ada greget nya
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
babygirl♡
....
babygirl♡
...
MisZie
dasar bodoh ..
MisZie
kata ada bodyguard jaga tapi kenapa asyik kena serkap aja ..
Romauli Simbolon
Wanita POLTAK alias POLos tak beroTAK
Khomsiatun
Luar biasa
bhunshin
onon bgt si Citra
fiza
aik..gitu jer dh lari,mulut mana??xreti jwab,tau cikit nagis,org hina ko biokan jer,dri petamq chapter sampai la nih,nagis saja,ko lahir dri mata air ke apa,celah mana ko kuat,hati,telinga,mulut mana xreti balas apa org ckp,bodoh dh la..ish..sakit plk ati kite😤..kaya tapi bodoh,ko kaya kot,heran apa takat laki ti,lain bayak,cikit nagis,pastu lari..bende tah
fiza
celah mana dia wanita kuat,bkan bodoh ker🙄
fiza
Biasa
fiza
Kecewa
fiza
yek ele..gitu jer..berlajar la gan shen maning...kaw2 dia bagi org yg buat dia,xkira la keluarga ke x,org nk kutuk ke nk apa ker,dia terang2 buat..depan org ramai lagi,ssb apa..dia kuat,pandai dan kaya raya🥱..dia serang org yg serang dia jer..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!