Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.menantu hebat
Pramudya meninggalkan Arlita yang sedang tertidur di kamar sehabis meminum obat.
Dia melangkah keluar menuju ruangan keluarga di sana ada Ayah dan Bundanya yang sedang bersantai sampai meminum teh.
Mereka tidak menduga bahwa putranya berani mengambil keputusan untuk menikah muda.
"Tidak terasa putra kita sudah dewasa ya Bun?ucap sang suami membuka obrolan.
" Iya Yah,Bunda saja masih tidak percaya bahwa anak kita telah begitu berani mengambil keputusan untuk menikah,
padahal waktu itu Bunda sempat ragu apakah Pramudya benar-benar serius atau sedang bercanda."
"Ayah juga sempat berpikir seperti itu tapi Ayah sangat senang karena Pramudya adalah anak yang mempunyai kepribadian yang sangat kuat dalam pendiriannya."
"Apa yang di katakan Ayah memang benar di usianya yang baru 18 tahun anak itu sudah bisa membuat kita bangga akan semua prestasi dan kerja kerasnya."
"Alhamdulillah,mudah-mudahan putra kita bisa menjadi suami yang baik untuk menantu kita semoga juga rumah tangganya selalu bahagia".
"Aamiin,kita doakan saja yang terbaik untuk mereka berdua".
Saat kedua orang tuanya asyik berbicara Pramudya ikut duduk di sofa,Dia duduk di samping Bundanya.
" Lita mana Pram?tanya sang Bunda sambil melihat kearah anaknya.
"Lita tidur Bun sehabis minum obat".
" Istrimu sekarang ini memang harus banyak-banyak istirahat, agar bisa mempercepat proses penyembuhannya "ucap sang Ayah.
Pramudya mengangguk.
Bunda sama Ayah lagi bahas apa?Sepertinya serius banget,apa boleh Pram tahu Ayah sama Bunda lagi bahas apa?
Kedua orang tuanya tersenyum.
"Loh kok malah senyum-senyum sih!memangnya ada yang lucu ya?
"Tidak kok sayang,Bunda sama Ayah hanya sedang membahas kamu".ucap bundanya.
" Aku ,memangnya aku kenapa?
"Tidak apa-apa,kami hanya masih sangat terkejut dengan keputusan kamu yang tiba-tiba memutuskan menikah muda.
Pada awalnya kami ragu apakah kamu bisa menjadi kepala keluarga dalam rumah tangga kalian,apa lagi usia kalian berdua masih sangat muda".
Tapi setelah melihat kesungguhan kamu Ayah sama Bunda sekarang sudah menjadi yakin bahwa kamu bisa kami andalkan .
"Sebenarnya keinginan itu sudah ada Ayah tapi aku hanya sedang menunggu sampai kami berdua lulus sekolah ya kira-kira tiga bulan lagi".
"Terus kenapa jadinya maju?tanya sang Bunda penasaran.
"Karena Pram tidak mau kehilangannya lagi,cukup lima tahun Pram kehilangan Arlita"
Ke dua orang tuanya tersenyum.
"Kami tahu Nak,kehilangan orang yang kita sayang adalah hal yang sangat berat apalagi kamu yang mengalaminya." ucap Ayah-nya.
"Kami hanya bisa mendoakan untuk kebahagiaan kalian".
" Terima kasih Ayah Bunda".
"Sama-sama Nak".
"Oh..iya Bunda dari tadi tidak lihat Ibu mertuamu,apa tadi tidak ikut mengantar kalian?
"Kata Ibu nanti malam baru kesini bersama Faiz dan Mutia mereka akan menginap Bun".
" Wah Bunda sangat senang sekali akhirnya rumah ini bakalan rame lagi benar kan Yah?
"Iya Bunda benar".
" suruh pak Dion jemput mereka".ucap ayahnya.
"Baiklah Yah Pram kasih tahu Pak Dion dulu untuk jemput ,
sekalian kasih tahu alamat rumahnya juga".ucap Pramudya dan langsung bangun dari duduknya melangkah keluar rumah.
Ke dua orang tuanya kini bisa melihat bagaimana seorang Pramudya yang mempunyai sifat
yang dingin telah berubah menjadi sosok yang lebih hangat.
"Menantu kita hebat ya Bun,si manusia dingin itu sudah berubah."
"Ayah benar Arlita gadis yang hebat,dia adalah sosok seorang gadis yang mandiri bisa berdiri sendiri tanpa adanya seorang Ayah mencari rejeki untuk Ibu dan kedua adiknya.
Bunda yang mendengarnya saja tidak akan sanggup,apalagi dalam posisi yang Lita alami." ucap istrinya sedih.
"Menantu kita adalah gadis yang sangat spesial" ucap suaminya bangga.
Istrinya mengangguk.
bersambung