ALASKA BEA GUSEVA, seorang gadis cantik dengan sikap yang sedikit brutal dan amat sangat cuek. Terlahir dari keluarga kaya raya tetapi tak harmonis. Itulah sebabnya dia mencari hiburan diluar rumah dengan bergabung ke club motor bergengsi.
ZENO GREGORI ROMANOV, pria tampan dan supel ini berasal dari keluarga yang sangat berpengaruh di Rusia. (Sequel dari BED FRIEND (anak Xena dan Nikolai Romanov) ). Tak pernah mendapat halangan apapun dalam hidupnya yang sempurna.
Pertemuannya dengan Al membuat adrenalinnya tertantang untuk menaklukkan gadis langka ini.
FELL FREE TO READ N SKIP.. ini murni dari daya halu author yaa... ga usah kebanyakan nyinyir..suka ya dibaca..ga suka ya di skip ajaahh..😁
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PELAKOR N PERSELINGKUHAN DI SETIAP NOVEL OTOR..N ALURNYA RINGAN BANGET..JANGAN CARI KONFLIK BERAT DISINI, DIPASTIKAN GA ADA😁
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#14
Al diam dan Zeno melepaskan tangannya. Al berbalik lalu tiba tiba dia berbalik kembali ke arah Zeno dan meninju pipinya dengan keras.
BUGGG.....
"Aaaahh....pukulan yang lumayan..aku menyukainya baby", kata Zeno sembari memegang bibirnya yang sedikit berdarah dan masih tersenyum menawan.
Perseteruan romantis itu dilihat oleh banyak pegawai perusahaan. Al berani meninju big boss RMV2 corp karena Zeno mencium bibirnya di depan umum . Dan itu menjadi topik hangat di perusahaan hari ini.
Berita ini sampai ke telinga Adrik.
"Al..apa yang kau lakukan pada tuan Zeno?", tanya Adrik.
"Aku tidak ingin membicarakannya Dad..please", teriak Al yang masih kesal dengan kelakuan Zeno tadi pagi.
"Al..apa salahnya jika kau berhubungan dengannya..dia pria yang baik dan tentu saja sangat amat mapan..masa depanmu akan sangat terjamin bersamanya Al", kata Adrik.
"Dad..kau ingin menjualku padanya?", tanya Al kesal.
"Oh my..kau memang keras kepala Al..", lalu Adrik keluar dari ruangan Al.
Al tak habis pikir mengapa semua orang menyuruhnya untuk menerima Zeno. Al benar benar tidak ingin berhubungan dengan pria manapaun saat ini. Dia ingin menikmati hidupnya sendiri.
Al masih normal. Bohong jika dia tak akan tertarik pada Zeno. Zeno memang sosok pria sempurna. Dia memiliki segalanya.
Tak akan sulit untuk menyukainya. Itulah mengapa Al berusaha menghindari Zeno. Dia tak ingin terjebak dalam perangkap pesona Zeno.
Al ingin hidup bebas tanpa ada hubungan apapun dengan siapapun itu.
Al pulang dari kantor menjelang malam dan ketika sampai di pintu lobby dia sudah melihat sosok Zeno duduk di motor besarnya.
Pria tampan itu tampak melipat tangannya didepan dadanya dan memandang ke arah Al dengan mata birunya yang mempesona.
"Ck...ingin rasanya aku menghajarnya", gumam Al pelan dengan mata tajam yang mengarah pada sosok tampan Zeno.
Al malas berdebat, dia langsung mengambil helm di tangan Zeno dan memakainya.
Zeno hanya tersenyum melihat Al yang kali ini menjadi gadis penurut.
Zeno menstater sepeda motornya dan menuju sebuah restoran untuk makan malam. Tapi sebelum itu, Zeno berkeliling kota bersama Al. Tangannya memegang kedua tangan Al yang terkait di perutnya.
Al merasakan kenyamanan ketika dirinya memeluk pinggang Zeno dan dagunya bersandar di bahu lebar Zeno. Harum maskulin tercium dari tubuh Zeno dan itu membuat Al sedikit terbuai.
Keesokan paginya, Zeno tetap menjemput Al dan mengantarkan Al ke perusahaan.
Al seperti biasa, hanya diam dan mengikuti saja mau Zeno meskipun masih ada rasa kesal dihatinya dengan sifat Zeno yang semaunya sendiri.
Al tiba di perusahaan dan langsung turun kemudian berlari agar Zeno tak menciumnya lagi.
Zeno tertawa geli melihat tingkah Al yang ketakutan dengan ciumannya.
Zeno kemudian langsung menuju perusahaannya. Dia masuk lobby dan melihat Sheila duduk di kursi sofa lobby.
"Zeno...maaf aku terlalu pagi kemari..aku merindukanmu", kata Sheila tersenyum.
Zeno hanya diam di tempatnya.
"Maaf Sheila..aku tak bisa keluar di jam jam kerjaku", kata Zeno.
"Ah tidak..aku cuma ingin melihatmu saja..tapi nanti kita harus makan malam..please..temani aku", kata Sheila memohon.
"Baiklah", Zeno singkat agar tak terlalu lama Sheila di perusahaannya.
"Terima kasih..nanti aku akan mengirim pesan padamu", Sheila menggenggam tangan Zeno.
Zeno hanya mengangguk.
Seharian Zeno sangat sibuk sampai sampai dia tidak sempat menjemput Al. Tetapi itu justru membuat Al senang.
Carol menjemput Al di perusahaannya dan langsung membawanya ke apartemennya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤