NovelToon NovelToon
Sebatas Menjadi Istri Boneka

Sebatas Menjadi Istri Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:31.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Dia hanya harus menjadi istri boneka.

Bagaimana jika Merilin, gadis yang sudah memendam cintanya pada seseorang selama bertahun-tahun mendapatkan tawaran pernikahan? Dari seseorang yang diam-diam ia cintai.

Hatinya yang awalnya berbunga menjadi porak-poranda saat tahu, siapa laki-laki yang akan menikahinya.

Dia adalah bos dari laki-laki yang ia sukai dalam kesunyian, yang menawarinya pernikahan itu.

Rionald, seorang CEO berhati dingin, yang telah dikhianati dan ditingal menikah oleh kekasihnya, mencari wanita untuk ia nikahi, namun bukan menjadi istri yang ia cintai, karena yang ia butuhkan hanya sebatas boneka yang bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.

Akankah Merilin menerima tawaran itu, sebuah kontrak pernikahan yang bisa membantunya melunasi hutang warisan ayahnya, yang bisa membantu pengobatan jangka panjang ibunya, dan memastikan adik laki-lakinya mendapatkan pendidikan terbaik sampai ke universitas.

Bisakah gadis itu mengubur cintanya dan menjadi istri boneka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kafe Musim Semi

Setelah melewati ketegangan dengan orang tua Tuan Rion, Mei masih harus menghadapi dua sahabatnya. Dia tidak mau menyembunyikan ini lagi dari mereka.

Dan akhir pekan ini dia sudah membuat janji, dengan teman-temannya, lalu dengan kakak laki-lakinya. Dia sudah mendengar cerita Harven yang bertemu Kak Brama. Harven hanya bicara sekilas karena dia tidak mau membicarakan Kak Brama.

Kalau aku memaksa Harven cerita, nanti hubungannya dengan Kak Brama semakin buruk. Sudahlah, aku akan bertemu dengannya nanti sore.

Akhirnya Merilin keluar dari rumah, dengan dandanan casual, dia memakai celana panjang yang dipadu dengan kaos lengan pendek, dia juga menggerai rambutnya. Rambut ikal kecoklatan jatuh di atas bahunya. Dia ambil bando warna biru untuk mempercantik penampilan. Memakai tas hadiah dari Kak Serge. Sekedar informasi, kalau bekerja Merilin selalu mengikat rambutnya rapi.

Gadis itu berdendang sambil mengunci pintu rumah, menatap sekilas pohon jeruk yang buahnya mulai membesar.

Merilin menyusuri jalanan trotoar, tempat janjian mereka bertemu di sebuah kafe tidak begitu jauh, masih bisa dijangkau dengan jalan kaki. Namanya kafe musim semi, pemiliknya seorang wanita muda yang terlihat ceria dan bersemangat. Terkadang Merilin dan teman-temannya mendapat bonus satu slice cake, tergantung cake apa yang sedang mereka buat.

Kafe itu sudah seperti markas mereka bertiga.

Sudah duduk berhadapan dengan gelas minuman sesuai selera masing-masing. Ada dua potong cake dan satu wafel dengan saus stroberi di atas meja.

Jesi tetap cuek dengan penampilannya. Dia hanya mengikat rambutnya tinggi, menggelungnya tidak beraturan di belakang kepala. Memakai kaos dan rok pendek selutut. Tapi dia tetap cantik walaupun berpenampilan cuek dan asal-asalan begitu

Aku iri, gumam Merilin.

Sementara Dean, tipe wanita karir yang sangat perduli dengan penampilan. Dia memakai celana panjang, dan blouse warna senada dengan tas serta sepatunya. Rambutnya tergerai jatuh, indah, lurus dan panjang.

Aku selalu iri melihat rambut Dean, lagi-lagi bergumam mengagumi kecantikan teman-temannya.

Lalu setelahnya mereka sudah berhaha hihi, bertanya kabar, seputar komik episode terbaru milik Jesi, yang baju karakter utamanya cantik banget. Lalu Dean bicara tentang teman kantornya yang amit-amit, selalu iri dengan hasil kerjanya. Padahal alasannya hanya karena laki-laki yang dia taksir, malah mendekati Dean.

"Padahal aku juga nggak tertarik sama itu laki-laki, eh, dia masih nggak percaya juga." Dean memang punya standar sangat tinggi menilai laki-laki. Dia sangat selektif memilih pacar. Hubungannya dengan kekasihnya selama ini hanya seumur jagung, karena dia yang perfeksionis terkadang membuat laki-laki sulit memahaminya.

Sambil cemal cemil dan saling berbagi makanan mereka bicara, tak terasa sudah separuh gelas minuman hilang dari gelas mereka.

"Mei, kenapa malah melamun?" Dean mengguncang lengan Merilin, karena tiba-tiba Merilin terdiam dan mengaduk-aduk minumannya. gadis itu tersentak, bukannya mempersiapkan diri untuk bicara tentang pernikahannya malah melamun.

"Kalian cantik sekali, aku iri dengan rambutmu Dean." Malah bicara tidak nyambung.

"Rambutmu juga cantik, sekarang sedang tren tahu rambut ikal seperti punyamu itu. Seksi." Dean menembak dengan jarinya sambil mengedipkan mata. "Hais, malah melantur, sekarang mulai bicara serius, ada yang mau kau bicarakan dengan kami kan?"

Karena sebenarnya Deandra hari ini sudah ada janji, tapi Merilin meminta untuk membatalkan karena ada hal penting yang ingin dia bicarakan. Jadi pasti Merilin punya alasan.

"Mei..." Jesi dan Dean memanggil bersamaan.

"Aku mau menikah..." Setelah kalimat itu terucap hati Merilin lega. Tapi tidak dua teman di depannya.

"Jadi Kak Ge melamarmu?"

Hiks, mereka masih saja salah paham.

Ya karena selama ini yang dibicarakan Merilin tentang laki-laki ya memang cuma Kak Serge.

"Tuh kan, aku bilang apa, Mei nggak mungkin bicara tentang pernikahan kalau nggak ada sebabnya." Jesi menepuk bahu Dean. Mereka memang sudah bergosip ria setelah Mei dari rumah Jesi waktu itu. "Bagaimana caranya Kak Ge melamarmu Mei!"

Kali ini Dean yang memukul kepala Jesi. Menyuruh diam, karena Dean yang peka melihat gurat kesedihan di mata Mei. Jesi yang dipukul mendelik, tapi setelah memperhatikan Merilin akhirnya dia moyong-monyong mulutnya sambil mengelus kepalanya.

"Mei, kenapa?" Dean meraih tangan Merilin. "Apa bukan Kak Ge, lalu kau mau menikah dengan siapa?"

Ditanya begitu saja airmata Merilin menetes. Membuat kedua temannya terperanjat panik saling pandang.

Dan mengalirkan cerita menyedihkan bagaimana cinta Merilin rasanya sudah tertolak bahkan sebelum gadis itu mengungkapkannya. Kak Serge hanya menganggapnya seorang adik, Kak Serge baik pada Merilin karena dia memang laki-laki yang baik.

Tangan Jesi dan Dean menggenggam tangan Merilin, menguatkan gadis itu.

"Aku sudah bertemu dengan orangtua Tuan Rion, mereka sangat baik sampai aku kaget mendapat perlakuan sebaik itu dari mereka."

Tidak ada adegan dilempar uang atau kata-kata seperti tinggalkan anakku, kau tidak pantas untuk anakku. Eh, aku mendengarnya dari Presdir saat bertemu dengannya sendiri kala itu, pikir Merilin, namun sikap Presdir pun masih sewajarnya sikap seorang ayah yang menyayangi putranya.

"Tapi kau kan mencintai Kak Ge Mei, bagaimana kau malah bisa menikah dengan bos Kak Ge? Apa kau tidak apa-apa?"

Aku kan tidak mungkin tidak apa-apa. Tapi aku juga tidak boleh membicarakan tentang kontrak pernikahanku.

Mei hanya membatasi ceritanya pada Serge yang menjodohkan mereka tapi melewati bagian kontrak pernikahan. Karena ini rahasia antara dia, Tuan Rion dan Kak Serge.

"Aku lelah De.."

Kepala Merilin tertunduk di atas meja.

"Dia memberiku harapan untuk hidup normal, dengan meraih tangannya." Airmata Merilin menetes lagi. "Aku juga ingin bebas dari hutang ayahku. Aku juga ingin bekerja sambil menghirup aroma kopi yang wangi sesekali dengan uang hasil kerjaku. Ah, hik, hik. Maaf." Merilin menyeka airmatanya.

Dean merapatkan kursi mereka, lalu memeluk Merilin, menjatuhkan kepala gadis yang terisak di dadanya. Dia tahu bagaimana kerasnya hidup menempa Merilin. Uang gajinya hanya ibarat air mengalir setelah ayahnya meninggal. Setahunya, gadis itu tidak pernah membeli baju baru setelah ayahnya meninggal. Uangnya habis untuk keluarganya. Tapi disela-sela itu, sekalipun Merilin tidak pernah mengeluh.

Mungkin ini puncak dari rasa lelah itu, gumam kedua sahabat itu memahami perasaan Merilin.

"Maaf Mei, maaf." Dean mengelus punggung Merilin. "Kalau dia laki-laki baik yang mencintaimu aku akan selalu mendukungmu Mei, menikahlah dengannya. Kita kan nggak harus menikah dengan laki-laki yang kita cintai." Dean memberi kode Dewi percintaan dunia fantasi untuk membantunya bicara menenangkan Merilin.

Jesi juga merapatkan duduk. Memeluk Merilin di bagian kiri.

"Benar Mei, jauh lebih beruntung, wanita yang menikahi laki-laki yang mencintainya. Nanti, lambat laun, saat kau mendapatkan cinta suamimu, cinta suamimu itu akan mengubur perasaanmu pada Kak Ge. Aku yakin itu." Jesi menjatuhkan kepala di punggung Mei. "Aku akan selalu mendukungmu sahabatku. Menikahlah, dan hiduplah dengan bahagia Mei.

Kedua gadis itu memeluk Merilin yang masih tertunduk dengan Isak tertahan.

Masalahnya dia juga tidak mencintaiku, hiks. Aku tidak akan bisa melupakan Kak Ge.

Suara langkah terdengar, seseorang membawa piring berisi cake dengan potongan yang besar.

"Hari ini aku membuat stroberi cream chesee. Semoga bisa membuat kalian bersemangat lagi ya." Pemilik kafe itu tersenyum pada Merilin. "Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi kau dikelilingi teman yang luar biasa, aku yakin kau bisa melewati masalahmu. Nikmatilah cakenya."

Dia keren sekali. Memuji kakak pemilik kafe.

"Terimakasih Kak." Bertiga mereka berterimakasih bersamaan.

Pemilik kafe tersenyum lalu berlalu meninggalkan mereka. Mereka tidak saling kenal, namun karena ketiga gadis itu selalu datang bersama sepertinya pemilik kafe jadi hafal dengan wajah mereka.

Merilin mengusap matanya yang masih menyisa tangis. Dia tersenyum pada kedua sahabatnya.

"Ayo makan kue."

"Haha, kau ini, sudah langsung berubah setelah wajahnya." Dean mencium pipi Merilin. Lalu mengambil sendok garpu, memotong cake tepat yg ada stroberinya, lalu menyuapkan ke mulut Mei. "Kau harus makan yang banyak untuk melupakan Kak Ge. Duh, aku jadi penasaran dengan Kak Serge itu, kenapa dia bisa nggak peka begitu si."

Deandra memang hanya mengenal Serge melalui cerita Merilin dan Jesi.

Mereka saling menguatkan, dan akan saling mendukung, keputusan apa pun yang akan diambil Merilin.

"Cinta pertama itu terkadang tidak menjadi cinta yang terakhir, jadi jangan khawatir Mei, kau bilang orangtua calon suamimu baik kan?"

Merilin mengangguk. Mereka sangat baik, sampai membuatku takut.

"Oh ya, kapan rencana pernikahannya."

Airmata sudah berganti menjadi obrolan lagi. Sampai dua jam mereka berada di kafe musim semi.

Bersambung

1
sayangkamu
dasar bunglon bucin 🤣🤣🤣
Nf@. Conan 😎
duuuuuaaaaarrrrr .....
mimpi ku hancur, aku d mna aku spa Aakkhhh d mna ini /Grimace//Grimace//Smug/
Nf@. Conan 😎
11 12 sma tuan Saga gengsi nya besar betul, nnti aja klau ada pkiran mau prgi bru ngamuk
Nf@. Conan 😎
Ehkheeeeeem...,
Rabiatul Wulan
kalau tidak salah berarti ini cucunya hanara ya thor 🙏
Nf@. Conan 😎
Miria spa thor
Anastasia Peni
Luar biasa
Anastasia Peni
Lumayan
Nf@. Conan 😎
penyesalan tdak ada obat Serge, kau mncintai nya tpi kau tak sadar ckckckckck
Nf@. Conan 😎
dasar malu malu dog, si pria bocil
Nf@. Conan 😎
klas 3 X thor, kan mau msuk Universitas, lupa apa sngaja thor biar d komen ya, ✌
Nf@. Conan 😎
Aaaaakkkkhhhhh....
trnyata bkan kluarga kturunan tuan Saga dan Mouhan Fernandez
Nf@. Conan 😎
sambil mngkin thor
Lailatus S
jangan di bikin jelek2 bngt apa kak karakternya meinya kasian...
Nf@. Conan 😎
sdah Aaakkkhhh ktawa nya skit prut sdah 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣tpi nggak than buat ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nf@. Conan 😎
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Nf@. Conan 😎
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣nggak tau aja dia klau si Mei sdah d wanti wanti sma si Serge
Nf@. Conan 😎
masuk k jntung jga ginjal nggak thor, mari kita mnyelami isi prut Rion
missjanah
Luar biasa
🍓ηαмαηуα υтιι: kak bolehh follback?
total 1 replies
Nf@. Conan 😎
waaaaahhh
si Rion hrus pkai kacamata kuda nih mah, biar jlas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!