NovelToon NovelToon
Dibuang Istri Dilamar Janda Kembang Tajir

Dibuang Istri Dilamar Janda Kembang Tajir

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:165.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Moms TZ

Bagi Fahreza Amry, hinaan dan cemoohan ayah mertuanya, menjadi cambuk baginya untuk lebih semangat lagi membahagiakan keluarga kecilnya. Karena itulah ia rela pergi merantau, agar bisa memiliki penghasilan yang lebih baik lagi.

Namun, pengorbanan Reza justru tak menuai hasil membahagiakan sesuai angan-angan, karena Rinjani justru sengaja bermain api di belakangnya.

Rinjani dengan tega mengajukan gugatan perceraian tanpa alasan yang jelas.

Apakah Reza akan menerima keputusan Rinjani begitu saja?

Atau di tengah perjalanannya mencari nafkah, Reza justru bertemu dengan sosok wanita yang pernah ia idamkan saat remaja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Investasi

"Bagaimana seharian Dhea tadi bersama Bu Marisa? Main apa saja?" tanya Reza kepo. Entah kenapa akhir-akhir ini dia jadi sering menanyakan hal itu pada anaknya.

"Baik, kok. Emmm..." Dhea menopang dagunya seraya melihat ke atas seolah sedang berpikir. "Tadi Tante Icha ngajakin Dhea berkebun, menanam bunga dan sayuran. Seru deh, Yah." Dhea bertepuk tangan dengan gembira.

"Habis itu, terus kita memasak. Tante Icha juga mengenalkan Dhea dengan bermacam-macam bumbu dapur dan namanya." Dhea begitu antusias bercerita. Wajahnya tampak sangat bahagia.

Reza tersenyum mendengar jawaban Dhea. Dia bersyukur anaknya tumbuh di lingkungan yang sehat dan bersama orang yang tepat.

Reza melihat kedekatan antara Dhea dan Marisa yang begitu alami tidak dibuat-buat. Kepribadian Marisa yang lembut, tetapi juga tegas pada saat tertentu, membuat Dhea merasa nyaman dan aman di dekatnya. Reza sendiri merasa lega melihat hubungan yang harmonis antara putrinya dan Marisa-bosnya. Dia merasa bahwa Marisa adalah orang yang tepat untuk menjaga dan mendidik Dhea.

Lalu bagaimana dengan hatinya? Entahlah, Reza masih meraba-raba perasaannya sendiri. Tiba-tiba ponselnya berdering dan tertera nama Dimas di layar.

"Dhea main sendiri ya, ayah mengangkat telepon dari Om Dimas sebentar," kata Reza seraya mengangkat ibu jarinya ke arah Dhea.

"Iya, Yah," sahut Dhea yang langsung melanjutkan bermain dengan mainannya, tanpa menoleh ke arah Reza.

"Halo, Dim. Ada kabar apa?" tanya Reza begitu teleponnya tersambung.

"Ada yang mau menjual sawah lagi, nih. Orangnya butuh banget, rugi kalau kamu nggak beli," beritahu Dimas.

"Benarkah? Emang dia mau jual berapa, terus luas lahannya berapa?" tanya Reza seraya membetulkan posisi duduknya.

Dimas lantas menceritakan secara detail seperti yang dikatakan pakliknya tanpa ditambah ataupun dikurangi. Reza pun mendengarkannya dengan seksama.

"Bagaimana, apa kamu berminat?" tanya Dimas kemudian.

"Kalau menurutku kamu harus membelinya apapun caranya. Dengan begitu kamu bisa membungkam mulut pedas mantan mertuamu itu dengan keberhasilanmu, Za." Dimas memprovokasi Reza.

"Biar dia nanti kejang-kejang setelah tahu bahwa ternyata kamulah yang telah membeli sawah-sawahnya," imbuhnya sambil tertawa lebar.

Hening tercipta untuk sementara, tak ada pembicaraan di antara mereka. Reza tampak berpikir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sementara Dimas menunggu keputusan sahabatnya itu.

"Apa keputusanmu?" tanya Dimas dengan tidak sabar.

"Tapi tabunganku masih kurang, Dim," jawab Reza.

"Gampang, bisa pake uangku dulu," kata Dimas memberi solusi.

"Kenapa bukan kamu saja yang beli?" tanya Reza.

"Aku nggak minat. Lagian aku hanya ingin membantumu untuk membalas kesombongan mereka saja." Dimas beralasan.

"Deal, ya?" tanya Dimas lagi.

"Oke, kamu urus saja, aku terima beres." Reza menyerahkan kepengurusannya pada Dimas.

Kesepakatan terjadi dan sambungan telepon pun terputus. Reza langsung mentransfer sejumlah uang ke rekening milik Dimas.

*

Pagi harinya transaksi jual beli pun terjadi antara Pak Bondan dan Pak Bejo. Bahkan Pak Bejo tidak lagi menawar harga yang ditetapkan oleh Pak Bondan. Kemudian Pak Bejo mengirim pesan pada Dimas untuk segera mentransfer uangnya.

Ting

Pemberitahuan dari m-banking milik Pak Bondan dengan sejumlah uang yang sesuai dengan harga yang telah disepakati oleh keduanya, tertera di layar ponsel Pak Bondan. Pria paruh baya itu pun tersenyum lebar. "Alhamdulillah," katanya dalam hati, dengan perasaan lega.

"Terima kasih atas kerjasamanya ya, Jo," ucap Pak Bondan seraya memberikan sertifikat sawahnya kepada Pak Bejo.

Kemudian Pak Bejo menerimanya dan meneliti sertifikat tersebut. Dia pun langsung pamit pulang setelah urusan selesai.

"Bapak yakin, masih berniat ikut investasi?" tanya Rinjani berusaha menggoyahkan hati bapaknya.

Namun, sepertinya keputusan Pak Bondan sudah tidak bisa diganggu gugat lagi.

"Lha iya, to. Kamu ini bagaimana, sih. Toh, nanti kalau bapak berhasil, kamu juga ikut menikmati hasilnya, kan," kata Pak Bondan dengan yakin.

Pria paruh baya itu sepertinya sangat tertarik oleh keuntungan yang sangat menggiurkan dari investasi tersebut.

Rinjani akhirnya hanya bisa menatap ayahnya dengan pandangan yang rumit, ketika sang ayah keluar dari rumahnya dan pergi begitu saja.

Sementara di rumah Pak Bejo, Dimas sudah menunggu. Dan begitu melihat pakliknya itu datang dia langsung tersenyum lebar menyambutnya.

"Tos." Dimas mengangkat telapak tangannya dan disambut oleh Pak Bejo dengan tersenyum pula.

"Ini sertifikatnya. Paklik sudah menelitinya dan itu asli," kata Pak Bejo seraya menyerahkan sertifikat pada Dimas.

"Terima kasih, atas bantuannya, Paklik." Dimas menyalami Pak Bejo dan langsung pamit pulang.

*

Pak Bondan mendatangi rumah Pak Muktar dan disambut dengan baik oleh sang pemilik rumah. Keduanya lantas berbincang mengenai investasi tersebut.

Pak Muktar menjelaskan lebih terperinci tentang keuntungan yang akan didapat. Pak Bondan mendengarkan dengan antusias lalu tiba-tiba dia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi perbankan.

"Berapa yang harus saya transfer, Pak?" tanya Pak Bondan kepada Pak Muktar.

Pak Muktar tersenyum dan memberikan nomor rekeningnya beserta nominal uang yang harus ditransfer kepada Pak Bondan. "Silakan transfer ke nomor rekening ini, Pak. Saya akan segera memprosesnya."

Pak Bondan segera melakukan transfer dan menunjukkan bukti pembayaran kepada Pak Muktar. Lalu pria itu pun tersenyum puas.

Pak Muktar berdiri lalu mengulurkan tangannya menyalami Pak Bondan. "Terima kasih, Pak Bondan. Saya akan segera menghubungi Bapak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang perkembangan selanjutnya."

Pak Bondan pun berdiri dan menyambut uluran tangan Pak Muktar. Setelah itu, dia keluar dari rumah Pak Muktar dengan perasaan lega dan berharap investasinya akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

1
Arin
/Heart/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih bintang 5 nya, say 🫰🫶
total 1 replies
DG s
😄😄gadisku
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻTͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
potek dareen💔
semoga karya barunya sukses, bu🥳🥳
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih, semoga sukses juga karya barumu🫰🫶🫶🫶💚💚💚
total 1 replies
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻTͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
tak ada kloningannya Reza dan Marisa 👀
ollyooliver🍌🥒🍆
Bonchap dong
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tdnya klo dpt 80 bab terbaik, mau kasih bonchap, tp berhubung retensi gak nambah mpe 3hari, dan pembaca pada berhenti di tengah jalan gak mau lanjut smpe babb 80, ya udah, gak ada bonus chapter,
maaf🙏
total 1 replies
ollyooliver🍌🥒🍆
gw paling menyayangkan sih rumahnya almarhum suami marisa dibuat panti meski tujuannnya baik..pdhl itu tempat privasi, banyak kenangan almarhum disitu.. dan bisa dijadikan tempat singgah keluarga saja dan lagian almarhum kan kaya, knp gak buat yg baru.
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻTͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
klw sifatnya gatal, ya memang akan gatal terus/Facepalm/
Aditya hp/ bunda Lia
siap meluncur mom ... tertarik penasaran juga ini ..
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🫰🫰🫰🫰🫰
total 1 replies
Kasih Bonda
bagus ceritanya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih bonda🫶🫰
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
dah kesana duluan/Sweat/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 👻👻👻👻🫶🫰
total 1 replies
Nar Sih
siap otw momz👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🫶🫰....
total 1 replies
Nar Sih
ending yg bagus banget momz,dan terima kasih juga untuk cerita 🙏🥰🥰
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih sudah menemani sampai tamat mbak🫶🫰
total 1 replies
Ma Em
Terima kasih Thor karena sdh membuat karya bagus banyak untuk dijadikan inspirasi , semoga author sehat panjang umur dan sukses dgn karya karyanya 🤲💪😘🥰🙏
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: aamiin, terimakasih say, jangan lupa mampir di karya baru mos ya🙏🫰🫶
total 1 replies
Yam Mato
makasih othor
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: sami sami kak, terimakasih telah menemani sampai tamat 🫰🫶
total 1 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
trimakasih juga buat diri mu Thor, sehat slalu y, di tunggu karya mu selanjutnya 🤗🤗🤗
Ummi Sulastri Berliana Tobing: 👌 Thor😊😊
total 4 replies
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: terimakasih sudah menemani sampai tamat 🫰🫶
total 1 replies
Esther Lestari
happy ending.

terima kasih untuk cerita indahnya😍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: terimakasih sudah menemani sampai tamat 🫰🫶
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
begitu aja ini?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: trus maunya gimana, nih? 👻
total 1 replies
moon
wah, alhamdulillah, bravo ibund, ternyata bisa kan??

semoga next novel, lebih baik lagi 🥰
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih dukungannya Mincan lup u pull🫶🫰
total 1 replies
ora
Terima kasih untuk karya luar biasanya ibu ...
Alhamdulillah happy ending.

Maafkan juga bila Olga ada salah dalam berkomentar😊😊
Semangat selalu untuk karya selanjutnya ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: masa sih, masih biasa aja itu👻
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!