NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Impian

Bukan Sebatas Impian

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Wanita perkasa / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:398.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nadziroh

Kehidupan gadis yang bernama Renata Nicholas tak jauh dari penderitaan, wajahnya yang pas-pasan serta penampilannya yang kurang menarik membuat semua orang terus merendahkannya.

Setelah orang tuanya meninggal, Renata tinggal bersama sang bibi dan sepupunya. Namun, mereka selalu tak adil padanya dan mengucilkannya. Tak pernah mendapatkan kebahagiaan membuat Renata jenuh dan memutuskan pergi dari rumah.

Disaat itu ia bertemu dengan laki-laki yang bernama Derya Hanim, seseorang yang pernah ia kagumi, akan tetapi itu bukan akhir dari segalanya, ternyata Derya hanya memanfaatkan keluguannya sebagai pelukis yang hebat.

Setelah tahu tujuan Derya, Renata kembali bangkit dan pergi dari pria itu, dan akhirnya Renata bertemu dengan Bagas Ankara, dia adalah bos Renata, pria yang diyakini bisa membantu mengubah hidupnya, baik dari segi karir maupun wajahnya. Bagas yang ingin membalas mantannya pun mengakui Renata sebagai pacarnya.

Akankah cinta tumbuh diantara mereka?
Ataukah Bagas kembali memanfaatkan Renata seperti yang dilakukan Hanim?

Siapa sosok Bagas dan Derya, pria yang sama-sama hadir dalam hidup Renata?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan antara Derya dan Bagas

Setelah memakaikan cincin berlian yang disaksikan banyak orang, Bagas dan Renata berjalan menuju lift. Momen pagi yang sangat indah menghanyutkan juga mengesankan. Tempat yang gelap gulita itu kini menjadi terang, senyuman semua orang menjadi  hiasan tersendiri bagi Renata. 

"Pak…" 

Jerry menyapa bos nya di depan pintu ruangan. Ia tak menyaksikan secara langsung karena banyak pekerjaan. Namun, Jerry sukses merekam semua yang terjadi di lantai dasar. 

"Hari ini ada pertemuan dengan pak Derya jam sepuluh."

Bagas menatap jam yang melingkar di tangannya lalu menatap Renata. Ia tahu jika tunangannya itu pernah mengalami hal buruk dengan Derya. 

"Apa kamu mau menemaniku?" tanya Bagas pada Renata. 

Renata memutar bola matanya. Ia belum bisa melupakan apa yang dilakukan Derya padanya. Merendahkan, bahkan melecehkan membuat hatinya sakit. Meskipun kehadiran Bagas mulai menyembuhkannya, tetap saja akan menjadi sejarah buruk dalam hidupnya. 

"Ini masalah pekerjaan, sebaiknya Mas dan pak Jerry saja yang pergi, aku mau pulang," ucap Renata.

"Panggil dia Jerry, jangan pakai, Pak!" pinta Bagas.

"Baiklah, kalau begitu kamu tunggu di ruanganku, nanti kita pulang bersama." 

Bagas membuka pintu ruangannya. Setelah memastikan Renata masuk, ia dan Jerry langsung mengambil perlengkapan dan pergi meninggalkan kantor. 

Tegang, itulah yang Bagas rasakan. Ini pertama kali ia bertemu lagi dengan Derya setelah peperangan dingin yang membuat perusahaannya anjlok. 

Bercanda, saling memberikan bahu, bahkan uang pun milik kita berdua, semua itu lenyap usai Bagas menolak Sena. Sekarang, keduanya bagaikan musuh bebuyutan yang tak akan ada tepinya. 

Bagas dan Jerry duduk di seberang meja, sementara Derya dan sekretarisnya pun duduk dengan tenang. 

"Apa kabar?" Bagas mengulurkan tangannya, seburuk apapun hubungan mereka, ia tak pernah memutus tali persahabatan yang pernah terjalin erat. 

Derya menerima uluran itu tanpa menjawab lalu membuka map yang ada di depannya. 

"Apa yang perlu kita bahas hari ini?" tanya Bagas masih nada yang santai. 

Sekretaris Derya menarik kursinya lebih mendekat. 

"Proyek apartemen yang ada di kota M sudah selesai, rencananya akan diresmikan bulan depan, dan Pak Derya pemegang utama tempat itu."

Seketika Bagas mengerutkan alisnya, ia tak mengerti jalan pikiran pria yang ada di depannya tersebut. 

Kekuasaan bukan segala-galanya, dalam berbisnis jangan memakai ambisi, ada kalanya kamu harus mengalah dan mengutamakan tali persahabatan.

Ucapan sang ayah terngiang-ngiang di telinganya. Bagas menguar kepalan tangannya, ia tidak mau terbawa emosi, meskipun separo dari tempat itu atas perjuangan dan dananya, ia tak boleh berdebat hanya demi kekuasaan yang tidak akan kekal. 

Derya tersenyum menang, ia bisa melihat gurat amarah dari mata Bagas yang menatapnya tajam.

Aku harus tenang.

"Tidak apa-apa." 

Apa?

Kini Derya yang lebih kaget setengah mati.  Tak menyangka Bagas akan menerimanya begitu saja tanpa membantah sedikit pun. 

Hening

Bagas mengangkat tangannya, menahan Jerry yang hampir saja berbicara. 

"Selamat, semoga bisnis apartemen itu bisa berkembang."

Bagas mengulurkan tangannya kembali sebagai tanda persetujuan. 

Wajah Derya datar. Semua tak sesuai harapan, bahkan Bagas bisa menahan amarahnya yang hampir saja meledak.

Ponsel Bagas berdering, nama Renata berkedip di layar. 

"Halo, ada apa?" tanya Bagas tanpa menyebut nama sang penelpon. 

"Mas, aku lapar. Mau beli makanan di restoran terdekat, nanti kita makan di sini bersama, boleh nggak?" tanya Renata penuh harap, tadi ia lupa sarapan karena gugup. 

"Boleh, tapi minta diantar supir kantor, kalau tidak tahu tanya Maya, dia yang akan membantumu," jawab Bagas mengarahkan. 

"Baiklah, aku pergi dulu, silahkan lanjutkan lagi. Semoga sukses."

Senyum merekah di bibir Bagas. Kemarahan lenyap hanya dengan mendengar suara Renata yang sangat lembut.

Siapa yang menelpon, apa Bagas sudah punya kekasih lagi setelah putus dari Melinda. 

Tiba-tiba saja Derya teringat Renata saat datang ke pesta pertunangan Melinda waktu itu.

Bagaimana kabarnya?

Baru saja menutup map di meja, Pak  Bambang dan Alexa datang menghampiri.

"Selamat pagi menjelang siang Pak Bagas," sapa Pak Bambang dengan wajah berseri. 

Setelah bertemu Derya, Bagas pun ada acara pertemuan dengan Pak Bambang mengenai kelanjutan proyek jalan yang akan dibangun. 

Ternyata dia bekerja sama dengan pak Bambang juga. 

Bagas mempersilahkan Pak Bambang duduk di samping Derya, wajah pemuda itu pun tak asing lagi di mata para pengusaha lainnya, termasuk pak Bambang. 

"Saya permisi dulu, Pak," pamit Derya. Namun, langsung dicegah oleh Bagas. 

"Di sini dulu, Der! Siapa tahu kamu tertarik untuk bergabung?" ajak Bagas serius. 

Derya merapikan jas nya. Bukan berterima kasih, ia merasa direndahkan dan memilih pergi. 

...----------------...

Seperti yang diperintahkan Bagas, Renata keluar dari kantor diantar wanita yang bernama Maya. Ia langsung naik mobil yang sudah siap mengantarkannya. 

Makanan kesukaan mas Bagas apa ya, tanya Renata dalam hati. Ia tak mungkin menghubungi Bagas lagi, takut mengganggu kerjanya. 

Renata turun di restoran terdekat. Tempat itu sangat mewah dan berkelas. Banyak yang berlalu lalang di sana. Pengunjung keluar masuk memadati membuat suasana ramai.

"Apa bapak pernah mengantar mas Bagas makan di sini?" tanya Renata sebelum ia melanjutkan langkahnya. 

"Pernah, Non. Pak Bagas berganti-ganti restoran saat makan karena sering meeting di luar, beliau juga sering beli makanan untuk saya."

Mas Bagas benar-benar baik. 

Renata memesan beberapa makanan untuk di bungkus. Tak hanya untuk dirinya dan Bagas, tapi juga untjk sopir dan Jerry yang selalu menemani calon suaminya bekerja. 

Hampir lima belas menit menunggu, semua pesanan diantar ke meja tempat Renata duduk.

Setelah membayar sesuai tulisan yang tertera di kertas, Renata keluar. Kini uang tak lagi menjadi hambatan bagi Renata. Kedudukan, tempat tinggal yang nyaman semua sudah didapatkan.

Suara tawa riuh terdengar dari balik mobil yang ada di sisi kiri. Renata menghentikan langkahnya. Menatap dua gadis yang terus tertawa dengan ekor matanya. 

Sena

Renata hanya menyebut dalam hati, dari lubuk hati yang terdalam enggan bertemu dengan siapapun yang pernah menyakitinya. Namun, dunia seakan sempit hingga kini ia tak bisa menghindar. 

Tak ada jalan lain, terpaksa Renata harus berpapasan dengan Sena di depan pintu. 

Sena menghentikan langkahnya, menatap penampilan Renata yang memang jauh berbeda. 

"Lin, kamu tahu nggak, siapa gadis ini?" tanya Sena pada wanita cantik yang ada di samping. Ia menunjuk Renata yang mematung di depannya. 

Wanita yang bernama Linda itu menggeleng. 

Renata diam. Menggenggam erat beberapa kantong kresek yang menggantung di tangannya. 

"Dia adalah mantan cleaning service yang mencoba mendekati Bagas." 

"Benarkah?" Linda tampak terkejut dengan pernyataan Sena.

"Iya, aku yakin dia sudah memberikan tubuhnya untuk Bagas. Jika tidak, mana mungkin Bagas mau sama dia." 

Renata tertawa terbahak-bahak hingga mengalihkan perhatian beberapa orang yang melintas. 

"Sena, Sena, bilang saja kamu iri padaku, karena mas Bagas menolak kamu dan lebih memilih Melinda. Setelah mereka putus, aku dan mas Bagas bertunangan." Renata mengangkat jemari nya, menunjukkan cincin berlian yang tersemat di jari manisnya.

"Memangnya Kenapa kalau aku sudah memberikan tubuhku untuk mas Bagas, bukan urusan kamu, kan? Dan aku harap kamu tidak  ikut campur masalahku dengan mas Bagas."

Sena geram dan mengangkat satu tangannya. 

"Kurang ajar, dasar wanita murahan!" umpat Sena sembari melayangkan tangan ke arah Renata. Namun, sebelum menyentuh pipi mulus, sebuah tangan kekar menangkisnya. 

1
arniya
bagus
arniya
ternyata Renata cucunya
arniya
Bagas jangan php
arniya
mampir kak
arniya
ternyata ad udang di balik batu....
nia kurniawati
Luar biasa
Bunia raditya
bagus cerita nya
Bunia raditya
hallo
Nay Sha
Luar biasa
Nay Sha
Lumayan
Anonymous
keren
Sativa Kyu
👍
Nana Bati
selamat thor... sukses ceritanya 👍👍👍
Nana Bati
maju terus bagas, abaikan kakek liam dan hina
Nana Bati
semoga bagas dan renata berakhir dengan bahagia... lanjut thor 👍👍👍
fadhila
sabar Bagas... sesuatu yg didapat dg cara merebut itu tidak akan awet ibaratnya tu hasil curian psti g berkah...
fadhila
baru bab 1 tapi dh penuh air mata🥺🥺😭😭
En
mantap
En
seruu sekali
Sumardani Yati Ori
cuih...ra sudi kalo w gantiin biarpun bos....model kayak gitu....model nippon sapu bersih kalo ga dapat hidayah kejedot ketiban duren segerobak ga bakal baik sorry thor ane julid
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!