"Apa kamu tak bisa berbagi suami? lihatlah Jenny saja bisa berbagi orang tua denganmu?"terik seorang wanita paruh baya dengan lantangnya membuat Alesya terdiam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
""Bagiku kamu hanyalah masalalu, sedangkan dia adalah masa depanmu..""
Alesya tersenyum melihat sang kakak yang di marahi oleh Bunda. Kapan lagi dia bisa melihat Mas Sonny diam tanpa perlawanan...
"Al,,apa yang sedang kamu ketawain?kamu senang ya jika Mas di marahin sama Bunda?"tanya Sonny yang membuat Alesya langsung terdiam kemudian memeluk sang kakak..
"Tentu tidak kakakku sayang,mana mungkin aku bahagia di atas penderitaanmu.."jawab Alesya asal membuat Sonny dan Ibu Sonya tertawa melihat keceriaan Alesya sore itu.
Alesya tanpa sadar dia merasakan kebahagiaan yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya entah apa yang membuatnya sangat senang hari ini..
******
Di tempat yang berbeda tepatnya pada kehidupan Agam dan Jenny. mereka tak pernah akur selalu bertengkar dan berantem,bahkan hingga Aldi besar hubungan keduanya pun tak kunjung membaik...
Agam masih tak bisa move on dari sosok Alesya,rasa bersalah yang selalu menghantuinya membuatnya susah untuk melupakan Alesya..
"Al,,sudah enam tahun kamu menghilang entah di mana kamu saat ini! Alesya aku merindukanmu.."pekik Agam dalam hatinya dia selalu saja mengurung diri setiap malam dia dalam kamar yang dulu di tempati oleh Alesya..
Jenny tak bisa lagi menerima apa yang di lakukan oleh Agam. Kalau Agam tak berdiam diri di dalam kamar yang di tempati Alesya dulu dia selalu saja bermain perempuan sepertinya itulah karma yang harus di terima oleh Jenny.
"Bunda.. kenapa Ayah selalu mengurung diri di dalam kamar itu Bunda?kenapa Ayah tak pernah mau bobo bareng dengan Aldi?"pertanyaan sederhana yang di lontarkan oleh putranya membuat hati Jenny seperti teriris pisau sakit namun tak berdarah..
"Mungkin Ayah lagi banyak kerjaan sayang kamu harus bisa mengerti ya kan ada Bunda yang akan selalu menemanimu.."jawab Jenny singkat berharap apa yang dia katakan bis membuat Aldi mengerti...
Pada pagi harinya Agam baru saja keluar dari dalam kamar yang di tempati nya. Agam berjalan kearah meja makan dan menatap semua orang yang tengah menunggunya..
"Selamat pagi Ayah.."sapa Aldi,bocah kecil itu langsung berlari memeluk sang Ayah..
"Selamat pagi juga jagoan kecil Ayah. Hari ini kamu mau sarapan apa?"tanya Agam sedikit memberikan perhatiannya pada putranya itu. Walaupun sikap Agam cendrung kasar dan juga dingin pada Jenny dan kedua orang tuanya namun pada putranya Agam tak pernah melakukan itu, karena biar bagaimanapun Aldi adalah darah dagingnya sendiri...
Agam duduk di sebelah Jenny dan juga Aldi mereka terlihat seperti sebuah keluarga bahagia namun kenyataannya semenjak perceraiannya dengan Alesya tak pernah sekalipun Agam memberikan kasih sayangnya pada Jenny.
"Mas mau sampai kapan sikap kamu seperti ini sama aku?aku ini istri kamu Mas dan juga ibu dari anak kamu.."
"Lantas aku harus apa lagi?bukankah kamu ingin aku bertanggung jawab aku sudah melakukannya,kamu ingin aku menceritakan Alesya aku juga sudah melakukannya sekarang kamu mau apa lagi?"ucapan Agam mampu membuat Jenny langsung terdiam..
"Jenny aku mohon kamu harus tahu diri sedikit jika saja bukan karna ada Aldi aku juga tak mungkin menikahi kamu.."ucapan Agam benar benar membuat hati Jenny hancur sudah enam tahun namun nyatanya Agam tak pernah bisa melupakan Alesya..
"Kak Alesya kamu sudah menghilang selama enam tahun tapi kenapa kamu tak bisa menghilang dari pikiran Mas Agam. Dia itu milik kami?"gerutu Jenny dalam hati dia selalu saja iri dengan apa yang bisa Alesya dapatkan..
*******
Suasana pagi di sebuah rumah sakit menjadi heboh karena hari ini adalah hari pertama kali Alesya masuk ke rumah sakit yang dia berikan oleh Sonny..
"Selamat datang Dokter Alesya Cantika.."ucap semua orang yang sengaja menyambut kedatangan pemilik dari rumah sakit itu yang kebetulan juga seorang Dokter..
"Terima kasih tapi tolong kalian semua jangan berlebihan. Kita akan sama sama mengembangkan teknologi dan juga rumah sakit ini bersama tolong jangan terlalu sungkan."jawab Alesya hal itu membuat sepasang mata yang sedari tadi menatapnya terkagum kagum.
Mata Alesya tertuju pada seseorang yang tak asing untuknya...
"Mas Aditya benarkah itu kamu?"ucap Alesya dalam hati. Aditya yang sedari tadi diam saja langsung tersenyum ketika tanpa sengaja tatapan keduanya saling bertemu...
"Ternyata benar itu Mas Aditya.."pekik Alesya dalam hati.
Aditya sendiri sangat senang karena pada akhirnya dia bisa bekerja dengan wanita yang spesial di hatinya hal itu membuatnya ingin bertekad untuk bisa mendapatkan hati Alesya apapun caranya...
"Selamat datang Dokter Alesya.."ucap Aditya yang mulai mendekati Alesya..
Sonny yang kebetulan berada disana melihat Alesya sedang berbincang sedang seorang laki laki hal itu tentu saja membuatnya sangat seneng..
"Al,,Mas harap kamu akan segera bisa meluapkan masa lalu kamu. Dan kamu bisa menemukan kebahagian kamu yang sesungguhnya.."Sonny tersenyum lalu mendekati sang adik.
"Mas Sonny.."ucap Alesya gugup,Alesya takut jika Sonny akan salah paham terhadap Aditya...
Aditya menatap kearah Sonny dan menjabat tangannya..
"Selamat datang di rumah sakit Pak Sonny. Saya Aditya saya selaku Dokter di sini mewakili semuanya untuk menyambut anda.."ucap Aditya dengan lembut membuat Sonny tersenyum.
Wajah tampan Aditya dan juga tutur bahasanya yang sopan membuat Sonny yakin jika Aditya adalah laki laki yang baik..
"Terima kasih Dokter Aditya atas sambutannya kedepannya saya harap anda bisa membimbing adik saya Alesya dengan baik.."jawab Sonny sembari tersenyum menatap sang adik yang sedari tadi berubah diam saja.
Aditya membawa Alesya dan Sonny berkeliling rumah sakit. Sonny yang sedari tadi melihat Alesya diam pun menghentikan langkahnya dan menarik lengan sang adik dengan lembut..
"Kamu kenapa Al,apa kamu sakit kenapa kamu diam saja?"tanya Sonny yang terlihat sedikit khawatir...
Alesya langsung tersenyum dia tahu bahwa sang kakak sedang mengkhawatirkan dirinya saat ini.
"Aku gak apa apa kok Mas. Mas tak udah khawatir.."jawab Alesya singkat.
ketiganya melanjutkan untuk berkeliling rumah sakit memperkenalkan beberapa ruangan pada Alesya dan juga menunjukan ruangan yang akan di pakai oleh Alesya...
*******
"Aku mau kamu siapkan aku uang seratus juta. Kalau gak aku akan memberi tahu suami kamu jika anak yang dia sayangi adalah anakku.."teriak seorang laki laki dari sambungan telepon..
Jenny merasa geram dengan ancaman Roy yang selama ini selalu saja memerasnya..
Roy adalah mantan pacar Jenny lebih tepatnya adalah Ayah kandung Aldi..
"Roy,,apa kamu gila?Aku sudah gak punya uang lagi. Lagipula apa kamu tega membiarkan anak kandungmu hidup menderita jika kamu mengatakan hal itu pada Mas Agam maka kita akan mati bersama..."jawab Jenny yang muali muak dengan semua ancaman yang di berikan oleh Roy..
Jenny semakin frustasi dia tahu bahwa ancaman Roy tak pernah main main.
"Bagaimana ini aku bisa mendapatkan uang seratus juta darimana?"Jenny teringat akan kedua orang tuanya dan Jenny bergegas pergi menuju rumah orang tuanya untuk meminta bantuan...
"Ayah...Bunda..."teriak Jenny.
Jenny seperti orang yang kesetanan bahakan dia masuk kedalam rumah orang tuanya pun tanpa mengucapkan salam...
"Jenny ada apa kenapa kamu berteriak seperti itu ada apa?"tanya Ibu Intan dengan lembut.
"Bunda di mana Ayah. Aku ingin bicara dengan Ayah aku ingin meminta bantuan Ayah.."ucap Jenny terbata-bata..
Pak Bagaskara yang sedari tadi sedang mengerjakan sesuatu pun langsung menemui putri kesayangannya itu..
"Ada apa kamu cari Ayah nak?"tanya Pak Bagaskara yang tiba tiba saja berada di belakang Jenny..
Jenny yang melihat kedatangan sang Ayah pun langsung bersujud meminta bantuan Ayahnya itu.
Jenny menitikkan airmata dan kemudian memegang kedua kaki sang Ayah.
"Ayah aku minta uang tolong belikan aku uang seratus juta. Aku sangat memerlukan itu."ucap Jenny terbata-bata..
Pak Bagaskara dan Ibu Intan pun terkejut mendengar apa yang di katakan oleh putrinya itu. Jenny menikahi Agam yang memiliki kekayaan yang cukup kenapa masih meminta uang pada mereka..
"Kamu memerlukan uang untuk apa Jenny? Bukankah kamu bisa meminta itu pada suami kamu?"tanya Pak Bagaskara dengan suara yang lembut...
Jenny tak bisa berkata apa apa dia tak punya pilihan lain,jika dia jujur pada keluarga Agam pasti dia akan di tendang dari keluarga Raharjo..
"Ada apa Nak katakanlah yang sejujurnya, Ayah tahu kamu menyembunyikannya sesuatu.."tanya Pak Bagaskara masih dengan suara yang lembut.
Airmata Jenny tak dapat lagi dia tahan,dia tak mau lagi menutupi kebohongan itu dari kedua orang tuanya.
"Ayah,,Bunda apa kalian ingat dengan Roy?"tanya Jenny lirih.
Pak Bagaskara dan Ibu Intan keduanya saling memandang,,mereka tak mengerti dengan apa yang di maksud oleh Jenny..
"Ada apa sayang katakan saja kamu jangan takut.."tanya Ibu Intan yang mulai cemas.
"Sebenarnya Roy adalah Ayah biologis Aldi dan dia selalu saja memeras aku. Jika aku tak memberinya seratus juta maka dia akan mengatakan kebenarannya pada Mas Agam.."ucapan Jenny benar benar seperti petir dia siang hari..
"Apa kamu bilang?Jadi selama ini Aldi bukan anak kandung Agam. Jenny kamu tahu apa yang telah kamu lakukan. lihatlah sekarang kalau sudah seperti ini mau bagaimana lagi?"teriak Pak Bagaskara mereka sungguh tak menyangka jika putrinya mampu melakukan hal itu..
Airmata Jenny terus saja menetes dia tahu akan kesalahan yang telah dia buat. Demi merebut Agam dari Alesya dia rela menjalin hubungan dengan Roy dan pada akhirnya dia mengandung namun setelah itu Jenny mengatakan jika Aldi adalah anak Agam...
"Kamu memang keterlaluan Jenny. Bunda sangat kecewa sama kamu.."teriak Ibu Intan bahkan membuat wanita itu pingsan karena mengalami serangan jantung...
rahasia jenny kebongkar dah.
lanjut thor 🙏
masa kaga ada yg jagain adenya.
uang byk buat apa.
aamiin yra 🤲🙏
aamiin yra 🤲🙏
lanjut thor 🙏💪😘