Daniel Pratama seorang ceo perusahaan pratama,dia pemuda sukses di usia 28 tahun tidak hanya sukses dia juga mempunyai wajah yang tampan namun sayang nya sikap dia terlalu dingin hingga wanita yang mengingin kan nya pun memutus kan mundur.
Dinda lestari. seorang gadis yang mempunyai paras cantik.dia di asuh oleh kedua paman dan bibinya. tidak cuma cantik dia bahkan mempunyai otak yang jenius. karena berkat kepintarannya dia di jadi kan sekertaris di tempat dia kerja.
Kedua insan itu di pertemukan di kantor milik daniel, entah karena faktor bertemu setiap hari atau selalu berdua setiap hari.
cinta kedua nya mulai tumbuh dalam diri mereka masing masing.
Mau tau kelanjutan kisah mereka?
Yuk mampir ke novel ini.
[ Masih Tahap Revisi ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina_rina209, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Periksa ke rumah sakit.
Hari ini adalah hari yang di tunggu oleh dinda dan daniel, Hari di mana mereka akan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
" Mas udah belum mandi nya ?" Tanya dinda di luar pintu kamar mandi sambil menggedor gedor pintu nya.
" Sebentar sayang " Sahut daniel dari dalam kamar mandi.
" Buruan, kata nya mau pagi pagi ke rumah sakit nya " Teriak dinda masih dengan berdiri di luar pintu kamar mandi.
" Iya sayang, ini udah kok " Ucap daniel yang kini sudah ada di hadapan istri nya yang sedari tadi menggedor gedor pintu kamar mandi.
" Ngapain aja sih di kamar mandi? Lama banget " Ucap dinda memperhati kan suami nya yang tengah telanjang dada di hadapan nya.
" Ya mandi lah sayang " Ucap daniel sambil menuntun istri nya menuju kasur king size.
" Masa lama banget? Kayak cewek aja mandi nya lama " Tanya dinda tak percaya akan jawaban yang di berikan suami nya.
" Kamu mau ngomel terus, apa mau mas tinggal ?" Tanya daniel yang kini sudah rapih dengan pakaian kantor nya, karena dia memutus kan setelah mengantar istri nya periksa dia akan langsung ke kantor.
" Ya tinggal aja sana, nanti sampai di sana mau periksa siapa ?" Tanya dinda terlanjur kesal dengan suami nya itu.
Sedang kan daniel yang mendengar ucapan istri nya hanya bisa menepuk kening nya sendiri, Kalau di fikir fikir benar juga ya kata istri nya itu, ngapain dia ke rumah sakit kalau tanpa dinda, terus siapa nanti yang akan di periksa nya.Fikir daniel.
" Ya udah sekarang kamu siap siap dan ganti baju nya, soal nya mas ada meeting penting sama perusahaan Jerman." Saran daniel.
" Baik lah dinda siap siap dulu " Dinda pun bergegas berganti baju dan merias wajah nya dengan sedikit sapuan make up, agar wajah nya tidak terlalu pucat dan agar lebih berseri.
" Yuk mas " Ajak dinda yang kini sudah siap dengan pakaian nya.
" Kamu mau periksa apa mau ke kondangan sayang ?" Tanya daniel heran ketika melihat istri nya yang tampak cantik.
" Ya mau periksa lah mas, masa mau kondangan, kan sekarang gak ada yang nikahan " Ucap dinda kesal.
" Ya tapi kamu dandan nya kayak mau ke kondangan aja " Ucap daniel yang juga kesal melihat istri nya yang cantik itu.
" Masa sih ?" Tanya dinda sambil bercermin.
" Enggak kok mas " Imbuh nya lagi saat melihat diri nya dari pantulan cermin nya.
" Udah deh, mau sampai kapan kita mau debat mulu ?" Tanya daniel sambil melihat jam tangan nya.
" Orang mas yang ngajakin aku debat " Ketus dinda.
" Ya udah yuk kita berangkat " Ucap daniel mengalih kan perhatian istri nya agar tidak kesal lagi.
" Yuk " Mereka pun keluar kamar dengan saling mengandeng dan turun ke bawah dan menuju mobil mereka yang sudah terparkir rapih di sana.
" Mas mau langsung ke kantor ?" Tanya dinda saat diri nya sudah duduk di samping daniel dalam mobil.
" Iya sayang, sekarang ada meeting penting " Ucap daniel masih fokus dengan ponsel milik nya.
" Tapi nganterin aku dulu kan ?" Tanya dinda sekali lagi.
" Maaf sayang, sekarang kamu pulang nya sama pak basir aja ya " Ucap daniel yang kini sudah mengelus surai milik istri nya itu.
" Baik lah " Dinda juga tidak boleh egois hanya karna ingin di antar suami nya dan suami nya harus membatal kan pertemuan nya.
" Nanti kalau udah selesai urusan nya, mas bakal turutin apa yang kamu mau " Ucap daniel menghibur istri nya yang tampak murung.
" Iya mas, aku gak apa apa kok " Ucap dinda sambil menunjukan senyum manis nya agar suami itu percaya kalau dia baik baik saja.
Sesampai di sana dinda dan daniel langsung menuju ruang pemeriksaan yang sudah di pesan oleh daniel.
" Ibu berbaring dulu di sana " Dokter yang bernama nia itu menuntun dinda agar berbaring.
Dokter Nia pun mulai memberikan gel di area perut dinda yang sedikit menonjol, Lalu mulai memeriksa apa kah janin nya baik baik saja atau ada masalah.
" Bu, Pak itu anak ibu dan bapak " Ucap dokter Nia sambil nenujuk monitor di depan nya.
" Mana dok ?" Tanya daniel antusias.
" Itu yang kecil " Ucap dokter Nia menunjuk di mana janin nya berada.
" Kok kecil banget dok ?" Tanya daniel polos.
" Kan usia kandungan ibu dinda nya juga baru beberapa minggu, jadi janin nya belum membentuk organ tubuh nya. nanti kalau usia nya empat bulan baru sudah berbentuk " Ucap dokter Nia panjang lebar.
Sedang kan dinda dan daniel hanya mengangguk saja mendengar ucapan demi ucapan yang dokter itu katakan.
Setelah memberi Larangan apa saja yang jangan di lakukan bila hamil muda dan anjuran apa saja yang harus di lakukan ibu hamil, daniel dan dinda pun akhir nya keluar dari ruangan itu dengan senyum yang berkembang di bibir mereka berdua.
" Mas pasti mama sama papa bahagia banget liat ini hasil nya." Ucap dinda antusias sambil memamer kan foto copy USG nya.
" Iya sayang, apalagi mama yang udah gak sabar pengen punya cucu " Ucap daniel tak kalah antusias dari dinda.
" Ya udah aku mau main ke rumah mama sambil menyerah kan hasil ini " Ucap dinda.
" Kamu gak mau pulang ke rumah ?" Tanya daniel.
" Enggak, di rumah nanti aku kesepian. Mending aku ke rumah mama buat bikin kue lagi." Ucap dinda.
" Baik lah tapi hati hati ya " Ucap daniel yang kini sudah di depan mobil yang menjemput nya dari kantor.
" Iya. " Setelah itu mereka berpisah menuju mobil masing masing dan tujuan masing masing.
Di dalam mobil yang di tumpangi oleh Daniel.
" Ka apa kau baik baik saja ?" Tanya daniel ketika melihat wajah asisten nya tampak murung.
" Ah saya baik baik saja kok pak " Balas Raka berbata karena kaget mendengar ucapan boss nya yang tiba tiba.
" Tapi saya lihat kamu seperti nya sedang tidak baik baik saja " Ucap daniel.
" Ah itu hanya perasaan bapak saja kali " Ucap Raka menyangkal.
' Mana mungkin gue ngomong kalau gue cemburu sama loh boss ' Batin Raka.
" Kau sedang ada masalah ?" Tanya daniel sekali lagi.
" Enggak kok pak " Balas Raka masib dengan fokus pada kemudi nya.
Mereka pun kembali hening dan menyelami pikiran mereka masing masing, hingga akhir nya mobil yang di tumpangi mereka sampai di depan gedung yang menjulang tinggi. Mereka pun masuk ke dalam nya masih dengan keadaan hening dan tidak ada satu pun dari mereka berdua yang berniat untuk memulai pembicaraan.
Aku udah up tiga bab loh, awas aja kalau gak ada yang kasih like, vote, komen dan juga hadiah nya.