Kelanjutan dari cinta untuk wisyah.
Buku diary ku, Apakah kamu tahu.
Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.
Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.
Apa karena masa lalu nya yang pernah di khianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termaksud diriku.
Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya.
Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Selesai melaksanakan shalat isya kini Wiyah melangkah ke dapur untuk memasak makan malam.
" Masak apa ya Bu, untuk makan malam." Tanya Wiyah yang melihat kearah Bu Neneng.
" Terserah non saja, mau masak apa malam ini." Jawab Bu Neneng membuat Wiyah berfikir.
" Tapi Bu, Aku bingung mau masak apa." Jawab Wiyah yang benar-benar bingung ingin memasak apa, karena ia tidak tahu apa yang disukai oleh Fazar dan apa yang tidak di sukai Fazar." Tapi Bu. Apa yang paling Tuan Fazar suka dan tidak sukai." Tanya Wiyah mencoba untuk memasak masakan kesukaan Fazar. Mungkin dengan ia memasak makanan kesukaan Fazar hati suaminya itu sedikit melunak.
" Hmm. Ibu ngga terlalu tau juga non Wiyah, Soalnya ibu baru saja kerja di sini selama tiga bulan jadi ibu ngga terlalu tau apa yang disukai dan tidak di sukai oleh tuan Fazar. Tapi ibu pernah memasak masakan yang tuan Fazar suka. Tapi ibu ngga tau apa itu makanan kesukaan tuan Fazar atau bukan." Jelas Bu Neneng membuat Wanita mengangguk mengerti.
" Jadi masakan apa itu Bu. Aku pengen coba." Tanya Wiyah yang ingin tahu masakan apakah itu.
" Hmmm, kalau ngga salah non Wiyah, masakan itu, Telur balado." Jawab Bu Neneng membuat Wiyah mengangguk lalu berfikir. Sampai ia memikirkan untuk memasak masakan itu tapi dengan resep yang berbeda.
" Aku berfikir untuk memasak masakan yang tadi ibu bilang, tapi dengan resep yang berbeda." Ucap Wiyah. Wiyah melangkah mendekat kulkas lalu Wiyah membuka kulkas itu, Wiyah bisa melihat semua bahan dapur tersusun rapi didalam kulkas." Sepertinya aku tidak akan bosan untuk memasak kalau semua bahan masakan ada didalam kulkas." Ucap Wiyah sambil tersenyum.
Wiyah berfikir untuk memasak masakan yang lain mungkin berasal dari kota J. Tapi Wiyah belum hafal resepnya." Bu, Aku kekamar sebentar mau ngambil bedah yang bisa membantu." Ucap Wiyah membuat Bu Neneng mengangguk setuju. Wiyah keluar dari dapur untuk kembali ke kamarnya. Tidak membutuhkan waktu lama Wiyah kembali masuk kedalam dapur sambil membawa ponsel di tangannya.
Wiyah mulai mencari resep yang simpel untuk ia masak malam ini. Sampai Wiyah menemukan resep yang cocok untuk masaknya. Wiyah meminta tolong kepada Bu Neneng untuk membantunya mengambil bahan bahannya, sedangkan Wiyah akan meracik semua bumbu yang Wiyah ambil lewat google.
Tiga puluh menit Wiyah sudah selesai memasak masakannya." Alhamdulillah selesai juga." Ucap Wiyah tersenyum senang." Bu tolong cicipi, apa ada yang kurang." Tanya Wiyah.
" Baik nona Wiyah, saya akan mencicipinya." Ucap Bu Neneng, Bu Neneng mengambil mangkuk kecil lalu menyendok masakan Wiyah kedalam mangkuk itu untuk Bu Neneng merasakan apakah masakan dari Wiyah enak atau tidak.
" Masyaallah non Wiyah, rasanya tetap enak walaupun non Wiyah baru saja mencoba resepnya." Puji Bu Neneng yang begitu sangat kagum dengan hasil masakan Wiyah, padahal Wiyah baru mencoba resepnya, tapi Wiyah sudah menciptakan rasa yang begitu sangat pas di lidahnya.
Mendengar pujian dari Bu Neneng membuat Wiyah Tersenyum senang." Alhamdulillah, kalau rasanya pas bu." Ucap Wiyah ikut merasa senang." Semoga tuan Fazar menyukainya ya Bu." Ucap Wiyah kembali yang mendapatkan anggukan dari Bu Neneng.
" Semoga dengan masakan ini, tuan Fazar bisa melunak dan bisa membuka hatinya walaupun sedikit." Batin Wiyah mencoba merebut hati suaminya lewat perutnya. Karena Wiyah pernah mendengar kata orang kalau merebut hati suami itu begitu sangat mudah. Yaitu dengan cara memasakkan makanan kesukaannya. Karena dengan cara itu, para suami akan merasa begitu sangat nyaman dengan mu jika kamu bisa membuatnya nyaman dirumah dengan caramu.
Mungkin ada juga orang menyalahkan perkataan di atas karena mereka akan berpikir jika cinta itu akan hadir dari perasaan mereka seiring berjalannya waktu jika selalu bersama.
Tapi jika kita hanya menunggu perasaannya saja dengan cara menunggu dan hanya berdiam diri, tanpa berusaha untuk merebutnya dengan cara lain, bagaimana bisa dia menyukai mu. Karena dia bisa saja berpaling keorang lain, karena melihat kamu tidak berusaha untuk merebut perasaannya dan hanya mendiamkan nya tanpa berusaha.
Karena perasaan itu akan hadir seiring berjalannya waktu, tapi kamu bisa merebutnya dengan caramu sendiri.
Mungkin masih banyak penjual yang bisa membantunya kenyang dengan masakan mereka. Tapi tidak ada masakan yang membuatnya nyaman selain masakan istrinya sendiri, Karena kamu bukan pacarnya melainkan istrinya yang harus membuat suami betah di rumah dengan caramu.
Selesai memasak masakannya, Wiyah dan Bu Neneng menyiapkan makanan di atas meja.
Kini kedua masakan itu sudah tersusun rapi di atas meja makan.
( Ayam balado pedas manis )
( Sayur godog pepaya muda khas Betawi )
Kedua aroma masakan itu, begitu sangat menggoda untuk segera di makan.
Karena Wiyah belum mengetahui kamar Fazar dan Fazri, Membuat Bu Neneng yang memangil keduanya untuk makan malam.
🌷🌷🌷🌷🌷
Kini Fazar dan Fazri sudah berada di meja makan. Mereka bisa melihat makanan yang membuat perut keduanya keroncongan karena kelaparan." Wah, Kakak ipar. Kakak ipar seperti tau saja makanan kesukaan bang Fazar." Puji Fazri saat melihat masakan di depannya.
Sedangkan Wiyah yang mendengar pujian yang ucapkan untuknya hanya bisa tersenyum kecil. Wiyah senang kalau masakan yang ia masak malam ini ternyata makanan kesukaan suaminya. Walaupun Wiyah merasa ragu, apakah rasanya pas atau tidak.
Bagaimana dengan Fazar ia hanya bisa menatap makanan didepannya itu, yang ternyata makanan kesukaannya. Fazar masih belum percaya, ternyata istrinya itu tau masakan kesukaannya padahal ia tidak bercerita apa yang dia suka dan tidak dia sukai.
" Apakah Fadil yang memberitahukannya." Pikir Fazar yang mendadak penasaran. Tapi Fazar tidak ingin memikirkan itu. Karena sekarang, Fazar ingin segera memakan makanan didepannya itu, apalagi makanan itu kesukaannya.
Wiyah mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri dengan cara mengambilkan makanan untuk Fazar. Selesai mengembalikan makanan untuk suaminya. Karena Fazri duduk tidak terlalu jauh dengan Fazar membuat Wiyah bisa membantu adik iparnya itu untuk mengambilkan makanan buat Fazri.
" Makasih kakak Ipar." Ucap Fazri sambil tersenyum sambil menatap kearah Wiyah.
Wiyah membalasnya dengan senyuman karena Wiyah masih merasa canggung jika berkumpul dengan keluarga barunya seperti malam ini. Berbeda saat tadi Wiyah berkenalan dengan para pembantu tadi pagi.
Wiyah hanya bisa berdiri terdiam di tempatnya karena ia merasa bingung, apakah harus duduk atau tetap berdiri. Wiyah takut jika ia duduk maka suaminya itu akan marah, mengingat betapa bencinya Fazar kepada dirinya.
Sedangkan Fazar bisa melihat kalau Wiyah yang masih berdiri dan masih tetap di tempatnya." Duduklah aku tidak suka, saat aku sedang makan melihat orang berdiri." Suruh Fazar menatap Wiyah dengan tatapan dinginnya.
Sebenarnya Fazri baru saja akan menyuruh Wiyah untuk duduk di kursinya untuk makan malam bersama dengan mereka. Tapi baru saja Fazri ingin berbicara, abangnya itu sudah duluan berbicara dan menyuruh istrinya itu untuk duduk.
Wiyah hanya mengangguk, tanpa mengucapkan satu katapun. Wiyah memilih duduk sedikit jauh dari Fazar karena masih merasa canggung dan takut. Bukan karena itu saja, tapi Wiyah juga takut kalau Fazar tidak akan nyaman duduk berdekatan dengannya.
Sedangkan Fazri yang melihat itu hanya bisa mengerutkan keningnya bingung karena melihat abangnya dan kakak iparnya itu duduk saling berjauhan." Ada apa dengan mereka." Batin Fazri penasaran.
...----------------...
Sebenarnya author sudah up dari tadi malam. Cuman jaringan author lagi eror makanya baru up.
Author mau ngucapin terimakasih yang sudah mau kasih author vote. Insyaallah author akan rajin update lagi untuk kalian semu. Tapi author ngga janji, mengingat author terlalu sibuk dengan dunia nyata.
Author juga mau ngucapin buat teman-teman dan Kakak author yang lain. Karena sudah mau menyempatkan untuk membaca karya dari author yang tidak sebagus karya lain.
Mungkin Karya author masih banyak Kekurangannya.
Sekali lagi makasih buat teman-teman dan Kakak author lainnya yang sudah mau menyempatkan untuk hadir.
Salam manis dari author 😉.
Jangan lupa like komen dan vote nya biar lebih semangat buat up. Harap bijak dalam membaca karena banyak typo yang bertebaran.
semoga Anknya cewek.....
Fazar psti bahagia bngt....
gmna jga dgn Nadila....