DIFFERENT

"Kiki, bisa diam enggak?"

ucap Kevin yang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Kiki hanya menatap sinis Kevin yang menegurnya.

"Lo tadi enggak ke sekolah kan?!.Lo malah pergi ketemuan sama cowok!"

misyella masih terdiam tak merespon Brayen yang sudah emosi.

"apa cowok yang di maksud Brayen Alvin?"batin misyella menebak laki laki yang dimaksud oleh Brayan

"Syifa!!."Brayen mengepalkan tangannya melihat Syifa yang masih bungkam.

"eh,kak Brayen ngomong sama Lo!!!.Lo tuli apa?!"

"bisa diam enggak!?"misyella mulai mengangkat suara pada Kiki yang menonjok dahinya.

"berani bangat Lo cupu sama gue!!!,Lo kira Lo siapa?!"

"Lo yang siapa?, berani beraninya ikut campur urusan gue?!.kalau ngomong, koreksi diri, enggak usah caci maki orang kalau Lo juga cewek yang kek gitu!"

"Syifa!!!"

"jangan pernah mikir buat nampar gue!!!"tegas misyella sambil mencengkram kuat pergelangan tangan Kiki yang hendak menamparnya,dan menghempaskan nya dengan kasar,membuat Kiki mundur beberapa langkah.

"Syifa!!!Brayen kembali melayangkan tamparan pada Syifa membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Brayen memaki maki Syifa dengan dengan kata kata kasar.

Misyella membuang napas dengan kasar mati Matian ia menahan emosinya agar tidak keluar,kini emosi itu sudah tidak bisa ia tahan lagi.

"kalian pikir kalian siapa?!,"teriak misyella sambil menendang vas bunga yang cukup besar yang berada di sampingnya.

"seketika Brayen dan juga Kiki terkejut begitu pula dengan Kevin yang tadinya cuek kini beralih menatap Syifa yang menendang vas bunga yang cukup besar.

Beling beling serpihan vas bunga berhamburan di lantai.

"Lo pikir gue ini apa?!.sampai sampai bertindak seenaknya ke gue?!.gue juga manusia yang punya hati!!!"teriak misyella memukul meja yang beralas kaca tersebut ,membuat meja tersebut seketika pecah.darah segar mengalir dari pergelangan tangan misyella,Kiki yang melihat darah yang menetes ke lantai meringis ngeri.

Brayen terdiam melihat Syifa yang menatapnya dengan tatapan tajam .

sedangkan Kevin yang juga terkejut,beralih menatap tangan Syifa yang terus meneteskan darah ke lantai.

misyella mengepalkan tangannya membaut darah semakin menetes.

"berhenti ngurus hidup gue!!enggak usah sok peduli,dan jadi kakak yang baik buat gue!"ucap misyella menatap Brayen yang terdiam .

Kevin yang tadinya hanya duduk,sekarang beralih menarik lengan Syifa.

misyella menautkan kedua alisnya melihat sikap Kevin.

"enggak usah sentuh gue!" misyella melepas paksa tangan kevin

"berhenti melakukan sesuatu yang konyol Syifa!!!"teriak kevin Kemabli memegangi pergelangan tangan Misyella.

"ikut gue sekarang!"Kevin menarik pergelangan tangan misyella dan melangkah menuju ke lantai dua tidak memedulikan Syifa yang memberontak.

sedangkan misyella yang awalnya menolak kini pasrah, mengikuti langkah Kevin.

Brayen masih terdiam menatap darah yang berada di lantai,berbeda dengan Kiki yang menatap tidak suka pada Syifa yang pergi dengan Kevin..

"duduk!"ucap Kevin kepada Syifa.

misyella hanya terdiam melihat Kevin yang mencari sesuatu di dalam laci.

"duduk gue bilang"ucap Kevin menarik pergelangan misyella untuk duduk di sampingnya..

Kevin membuka kotak P3K yang ia ambil dari laci.

"sini tangan Lo"

"cih"Kevin berdecak kesal dan menarik pergelangan tangan Syifa yang luka saat Syifa hanya diam memandanginya.

misyella memperhatikan Kevin yang membalut tangannya dengan perban.

sesekali Kevin melirik wajah Syifa.

"kenapa Lo baik ke gue?!"tanya misyella pada Kevin yang fokus membalut tangannya.

Kevin tidak merespon ucapan Syifa dan tetap fokus.

Kevin sedikit bingung setahunya Syifa jika terluka akan menangis,tetapi kaki ini tidak,bahkan saat ia membersihkan luka Syifa ,Syifa tidak meringis sama sekali.

"lain kali enggak usah kek gitu lagi,nyusahin orang lain tau!"

Kevin berdiri setelah selesai mengobati tangan Syifa.

misyella mendongak ke Alvin yang berdiri

"lain kali,jangan membantah ucapan Brayen ,patuhi saja apa yang ia katakan!"

"gue bukan orang yang bisa mematuhi ucapan orang lain.gue cuman bergerak dengan keinginan gue sendiri,bukan perintah orang lain!gue bukan babu!"ucap misyella berdiri dari duduknya.

Kevin menoleh ke Syifa memperhatikan penampilan gadis tersebut yang berubah drastis,bukan hanya cara berpakaian tetapi juga tata cara berbicara Syifa.

misyella memperhatikan raut wajah kevin yang berubah,tatapan yang biasanya datar kini menatapnya dengan tatapan iba.

"jika Lo pengen hidup dengan baik,Lo harus mematuhi perintah ayah dan juga Brayen"

"lebih baik hidup dengan kepahitan dari pada harus jadi babu!"

"enggak ada yang jadiin Lo babu.lo aja yang merasa kek gitu"

misyella terkekeh memandangi Kevin

"ucapan tidak menunjukan kebenaran,yang menunjukan kebenaran itu adalah tindakan dan sikap.gue di perlakukan seolah olah gue seorang babu!.gue diperlakukan berbeda dengan kalian"

ucap misyella keluar dari kamar Kevin meninggalkan Kevin yang masih terdiam mematung.

..........

matahari sudah menunjukan sinarnya. misyella yang dari tadi sudah siap dengan seragam sekolahnya, mengambil tas yang sudah berisi dengan buku buku pelajaran yang akan ia pelajari di kelas nanti.

"tumben enggak ada ayahnya syifa.dia kemana?"gumam misyella melihat meja makan yang hanya diisi oleh 3 saudara Syifa.

misyella duduk tanpa menyapa mereka yang sedang sibuk dengan makanannya,begitu pun sebaliknya.

tanpa basa basi misyella langsung menyantap makanannya.

3 menit kemudian

satu persatu saudara Syifa meninggalkan meja makan,tinggal yang tersisa Syifa dan juga Kiki.

"Kiki bangkit dari duduknya setelah setelah menghabiskan sarapannya dan menoleh ke Syifa yang sedang sibuk dengan makanannya.

sedangkan misyella yang menyadari bahwa Kiki menatapnya dengan tatapan tidak suka hanya mengangkat bahu acuh,menghiraukan Kiki dan fokus menyantap makanannya.

" kemarin lo makan sama kak alvin kan?!"ucap Kiki menatap benci pada Syifa dengan tangan yang mengepal kuat.

"kalau ia memangnya kenapa?"ucap misyella menatap sekilas Kiki ,dan kembali menyantap makanannya tidak memperdulikan Kiki yang sedang dilanda emosi.

"berani beraninya Lo makan sama alvin Lo pikir Lo itu siapa?!"

"emangnya kenapa kalau gue makan sama Alvin?.masalahnya sama Lo apa?.emang Lo pacarnya?.bukan kan?"ucap misyella berdiri dari tempat duduknya dan memperbaiki tali tasnya yang sedikit longgar.

Kiki terdiam mendengar ucapakan Syifa barusan,benar apa yang Syifa katakan ia bukanlah siapa siapa Alvin.

"ih,nih anak semenjak keluar dari rumah sakit berubah drastis!!!"gumam Kiki geram melihat Syifa yang pergi meninggalkannya.

"mobilnya mana?"gumam Misyella yang tidak melihat mobil yang kemarin ia pakai tidak ada di garasi .

"pak mobil yang kemarin yang warnah putih di sini mana ya?"tanya misyella menghampiri pak Asep yang berada di garansi

"oh.non Syifa,tadi itu mobil di bawah sama tuan Kevin"

"di bawa ke mana ya?'

"enggak tau sih non,tapi baru kali ini tuan kevin pakai mobil itu"ucap pak Asep.

"oooo"Guam misyella.

"oh iya ayah enggak ada di rumah?"tanya pada Syifa mungkin saja pak Asep tau kemana ayah Syifa pergi.

"oh tuan lagi ke luar kota dari kemarin siang non,dan besok pagi baru Dateng"

"OOO,pantesan aja enggak ada muncul. bagus deh kalau gitu"batin misyella.

"ya udah saya duluan ya pak"

ucap. misyella pergi dari garasi.

dan dianguki oleh pak Asep