Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Asisten Andrew, bos kita itu orangnya seperti apa? Apa dia galak?" tanya Rena penasaran.
"Bos kita sangat perfeksionis nona, beliau tidak bisa menerima kesalahan sedikitpun." balas Andrew.
Glek!
Jawaban Andrew membuat Rena terpaksa harus menelan salivanya dengan susah.
"Asisten Andrew, apa bos kita itu orangnya gendut dan sudah tua?" Rena kembali bertanya. Walaupun Rena sudah mengetahui ciri-ciri atasannya dari mom Khanza, tapi Rena ingin menanyakannya secara langsung pada Andrew yang merupakan orang kepercayaan sang atasan. Agar Rena tidak terlalu kaget saat bertemu dengan atasannya nanti.
Namun Andrew tak menanggapi ucapan Rena kali ini, karna menurut Andrew pertanyaan Rena tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.
Pria berkaca mata itu terus melangkahkan kakinya yang lebar menuju ruangan tuan Zayn. Semakin cepat mereka tiba di sana, semakin cepat pula mereka berpisah. Andrew sudah tidak tahan mendengarkan pertanyaan Rena yang seakan tidak ada habisnya.
Karna Rena masuk ke perusahaan atas rekomendasi langsung dari nyonya Alena yang merupakan istri dari CEO di perusahaan Abraham Crop, jadi Rena tidak perlu melamar pekerjaan terlebih dahulu seperti karyawan yang lainnya. Dan Rena bisa langsung mulai bekerja hari ini juga.
"Jalur orang dalam memang beda." Batin Andrew yang kembali teringat akan perjuangannya saat awal-awal bekerja di perusahaan Abraham Crop dulu. Bahkan Andrew harus rela menjadi karyawan biasa selama 5 tahun lamanya, dan baru tahun ini ia mendapat promosi naik jabatan menjadi asisten tuan Zayn.
"Asisten Andrew tunggu, kau itu mengejar apa sih? Kenapa jalanmu buru-buru sekali?" Rena sampai harus belari kecil hanya untuk mengimbangi langkah pria berkaca mata tersebut.
Namun Andrew tak mau dengar, pria itu malah semakin mempercepat langkahnya karna tidak mau mendengar Rena bertanya yang macam-macam lagi. Takut ia salah jawab dan Rena akan mengadukannya pada nyonya Alena.
Andrew baru menghentikan langkahnya tepat di depan ruangan tuan Zayn. Seorang wanita cantik menyambut kehadiran Andrew dengan senyuman manisnya. Namanya Amanda sekretaris sementara Zayn.
"Selamat pagi Asisten Andrew." Amanda menyapa Andrew dengan ramah. Sedangkan matanya menatap sinis pada wanita yang berdiri tepat di sebelah Andrew. Wanita yang Amanda tebak akan menggantikan posisinya sebagai sekretaris tuan Zayn.
"Selamat pagi Sekretaris Amanda." balas Andrew dengan ramah pula.
"Perkenalkan dia adalah nona Rena, sekretaris bos kita yang baru." Andrew memperkenalkan Rena pada Amanda.
"Rena." mengulurkan tangan kanannya pada Amanda sembari tersenyum manis.
"Amanda." membalas uluran tangan Rena dengan senyum pula, namun senyum sinis.
"Jadi ini sekretaris tuan Zayn yang baru? kelihatannya dia gadis manja yang tidak bisa apa-apa." batin Amanda, netra coklatnya menelisik penampilan Rena dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Amanda memang sudah diberitahu akan kedatangan sekretaris tuan Zayn yang baru, bahkan Amanda sendiri yang ditugaskan untuk mengajarkan pada Rena tentang apa saja tugasnya selama bekerja di perusahaan ini.
"Beritahu apa saja pekerjaan Sekretaris Rena selama bekerja di perusahaan ini. Pastikan tidak ada kesalahan sedikitpun. Setelah itu kau bisa kembali ke pekerjaan lamamu." perintah Andrew pada Amanda.
"Baik Asisten Andrew." Amanda mengangguk patuh sembari tersenyum manis. Namun senyuman itu menghilang kala melihat Andrew memasuki ruangannya yang berada tepat di sebelah ruangan tuan Zayn.
"Apa kau pernah punya pengalaman bekerja sebagai seorang sekretaris sebelumnya?" tanya Amanda sinis.
"Belum, ini akan jadi pengalaman pertamaku." jawab Rena diiringi dengan senyuman terbaiknya.
"Bagaimana kau bisa diterima bekerja sebagai sekretaris di perusahaan sebesar ini, sedangkan kau tidak punya pengalaman bekerja sebelumnya." tanya Amanda dengan nada meremehkan, apalagi setelah Amanda tahu kalau Rena hanya lulusan SMA saja. Tidak setara dengan dirinya yang merupakan lulusan terbaik dari salah satu universitas ternama di negara ini.
Amanda sempat membaca CV tentang Rena sebelumnya. Wanita itu merasa penasaran dengan orang yang akan menggantikan posisinya sebagai sekretaris tuan Zayn selama beberapa minggu terakhir ini, dari sanalah Amanda bisa tahu data diri tentang Rena. Termasuk pendidikan terakhirnya.
"Aku putri dari tuan Albian dan nyonya Khanza, adik dari pemilik perusahaan ini. Aku tidak memiliki pengalaman bekerja di perusahaan karna dulu aku seorang model. Apa kau tidak pernah melihat wajah cantikku ini di layar televisi sebelumnya?" ujar Rena dengan jumawa, kesal sekali dengan sikap Amanda yang sedari tadi selalu meremehkan dirinya. Jadi Rena ladeni saja.
"Whatt? Jadi kau putri dari taun Albian pengusaha ternama itu? Lantas kenapa kau bekerja di perusahaan ini? Kenapa tidak bekerja di perusahaan orang tuamu saja?" Pekik Amanda dengan nada meledek.
Rena hanya bisa menghela napas berat saat mendengar ucapan Amanda. Sudah jadi hal biasa bagi Rena di remehkan oleh semua orang.
"Kalau kau adalah putri dari tuan Albian pengusaha ternama di negara ini, maka aku adalah putri dari tuan Abraham pemilik perusahaan ini." balas Amanda sembari tertawa renyah.
"Tapi aku hanya memiliki satu orang putri, dan sayangnya putriku tidak bekerja di perusahaan ini." ucap seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Abraham. Abraham tak datang sendirian, ada seorang pria muda dan tampan juga berdiri di sebelahnya.
glek!
Amanda hanya bisa menelan salivanya dengan susah. Saking shocknya dengan kedatangan tuan Abraham dan tuan Zayn yang tiba-tiba.
"Zayn, jadi kau juga bekerja di perusahaan ini?"
Berbeda dengan sikap Amanda, Rena tampak bahagia bisa bertemu dengan pria pujaannya lagi.
"Kau sangat tampan saat memakai kemeja dan jas seperti ini Zayn."
Saking bahagianya bisa bertemu Zayn di kantor ini, Rena sampai memeluk Zayn walau sekilas, kemudian menepuk-nepuk pundak pria tampan itu.
"Rena jaga sikapmu, dia adalah..." ucapan Amanda menggantung di udara kala Abraham mengangkat telapak tangannya, memberi isyarat agar Amanda diam.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣