Kawin Gantung Dengan Ketos

Pernikahan Jessy hanya tinggal dua hari lagi, kemarin semua keluarga sudah mendiskusikan bersama di saat acara makan malam di rumah Nathan.

Bahkan Mami Nilam juga menunjukkan kebaya yang sangat cantik kepada Jessy. Kebaya yang akan di gunakan ketika akad nikah. Yang sudah di pesannya beberapa hari lalu, dan ketika di coba oleh Jessy ternyata sangat pas.

"Sayang kamu sangat cantik," puji mami Nilam. Kebaya yang di pesannya ternyata membuat menantunya semakin terlihat cantik, meskipun tanpa polesan make-up.

Jessy tersenyum mendengar itu, tapi di sudut hatinya ia masih tidak percaya jika sebentar lagi akan benar-benar menikah.

Dan sekarang ketika di sekolah, ia harus di pusingkan dengan ocehan Meili yang mengatakan bahwa Tasya berubah. Ia mana tahu tentang itu, karena Jessy sendiri tidak pernah melihat kebiasaan orang lain meskipun itu saudaranya sendiri.

"Jessy, lihat kan! Dia benar-benar berubah." Meili memberitahukan di mana Tasya sekarang memilih istirahat bersama teman yang lainnya. Padahal dari dulu Tasya selalu bersamanya.

Jessy menoleh ke arah Tasya, di mana gadis itu sesekali tertawa bercanda dengan temannya. Kemudian ia menoleh ke arah Meili yang juga memperhatikan Tasya. "Jika lo penasaran, tanya langsung sama orangnya. Jangan cuma menebak-nebak."

Meili mengerucutkan bibirnya mendengar itu. "Tapi sekarang dia selalu menghindar," keluhnya.

Jessy berdecak kesal mendengar itu. Kepalanya semakin pusing mendengar rengekan Meili.

Brak.

Dan tanpa sadar ia menggebrak meja tempatnya makan. Sontak saja Meili yang tadinya merengek sekarang menjadi melotot ke arah Jessy karena terkejut. "Jessy!" pekiknya.

Bahkan bukan hanya Meili yang terkejut, tapi semua murid yang sedang makan di kantin.

Nathan dan kawan-kawan yang tadinya juga membahas lomba futsal seketika menoleh ke arah meja dua gadis itu.

"Waduh, kenapa itu ayang beb gue?" celetuk Ariel.

"Bebek, maksud lo!" sahut Reza.

Raka hanya menggelengkan kepala, melihat kedua sahabatnya yang selalu merebutkan Jessy.

Sedangkan Nathan, dia terus memperhatikan Jessy yang sekarang mulai beranjak dari duduknya.

"Jessy, kemana?" Meili juga ikut berdiri.

"Jangan ikutin gue, kalau nggak!" Jessy memperlihatkan kepalan tangannya.

Jessy saat ini memang ingin menyendiri, kepalanya benar-benar pusing.

Meili berdecak kesal mendengar itu. Ia kemudian memutuskan untuk kembali saja ke kelasnya.

Hingga beberapa saat, bel masuk sudah berbunyi. Tapi bangku Jessy masih kosong tanpa penghuninya.

Di ruangan UKS, terlihat seorang gadis dengan pulas tertidur. Siapa lagi kalau bukan Jessy. Gadis itu memilih membolos di jam pelajaran setelah istirahat, dengan beralasan kepalanya pusing pada penjaga, ia di perbolehkan untuk beristirahat.

Awalnya ia hanya ingin menyendiri, tapi melihat keadaan yang sepi justru membuatnya tertidur. Bahkan dengkuran halus mulai terdengar.

Sampai Jessy tidak sadar jika Nathan sudah berdiri di samping ranjang ia tidur.

Nathan menggelengkan kepala melihat kelakuan gadis yang sebentar lagi menjadi istrinya itu.

Nathan tadi memang sengaja mengikuti kemana Jessy pergi setelah dari kantin, dan ternyata gadis itu masuk ke dalam ruang UKS.

"Apa di sini sangat nyaman, hingga tertidur pulas!" gumamnya dengan memandang wajah Jessy yang damai dengan mimpinya. Meskipun tadi penjaga UKS bilang jika Jessy sedang tidak enak badan, tapi ia tahu jika itu hanya akal-akal nya saja.

Hingga kemudian ia kembali ke kelasnya dan membiarkan Jessy tidur.

...----------------...

...Jangan bosen-bosen dukung cerita mommy Jessy dan papa Nathan ya😍. Lope lope buat kalian semua 🥰...