ANTARA MERTUA IPAR DAN MENANTU

   "Jangan ada penolakan pokok nya" lanjut rasya sambil menegak kan tubuh nya.

    "Baik lah aku terima walau enggak romantis juga" jawab ina sambil tersenyum malu.

   "Walaupun kamu sudah menikah tapi kaka tau pernikahan kamu dulu seperti apa,kaka harap pernikahan kali ini kamu punya dream wedding kamu"

   "Akan aku pikirkan ka,tapi sederhana juga gak papa ko ka,apalagi ina sendiri sudah punya anak" jelas ina sambil menunduk.

   Bagai manapun ina masih merasa belum pantas untuk menjadi bagian keluarga alexander yang kelak akan jadi istri pewaris perusahan alexander.

   "Pokonya harus ,ingat anak mu anak aku juga sampai kapan pun.Jadi jangan pernah berpikir bahwa rayan hanya anak kamu"

   "Ayo turun,nanti kita bicarakan sama mama papa" sambil membuka pintu untuk turun.

  ***

    Masuk kedalam rumah tidak ada siapapun ,ina pun langsung menuju lantai tiga dimana kamar ina berada.

   Ina ingin beristirahat ,walau pun gak seharian full di kantor tapi tetap saja membuat ina cape dan lelah,apalagi ini hari pertama ina kerja.

    Setelah mandi dan bersih-bersih ina merebahkan tubuh nya di atas kasur,teringat anak nya belum ina telpon seharian ini.

   Calling ibu...

   "assalamualaikum bu"

   "Waalaikum salam,gimana kabarnya sehat"

   "Alhamdulilah sehat ,ibu gimana sehat? Ade sama rayan sehat juga kan?"

  "Alhamdulilah sehat semua"

   "Oh iya bu ada yang mau ina omongin,tiga mingguan lagi bos ina mau ke rumah"

    "Yaudah kesini aja gak papa ko"

    "Tapi ada maksud lain bu ".Ina pun menjelaskan tentang rasya yang menginginkan ina menjadi istri nya,dan tentang mama hana dan papa kenan yang tau niat anak nya ingin serius terhadap ina,mereka sangat mendukung dan merestui keputusan rasya.

"Begitu bu cerita nya,menurut ibu gimana" Tanya ina saat selesai bercerita.

"*Ibu terserah,jika kamu suka nyaman dan yakin silahkan.Ibu tidak akan menghalangi kebahagiaan mu na,justru ibu ingin melihat kamu dan cucu ibu bahagia"*

"Jika memang sudah yakin,silahkan kesini temui ibu dan ziarah ke makan bapak mu.Apapun keputusan mu ibu akan selalu mendukung dan mendoakan mu" ucap ibu.

Jika memang sudah pilihan nya dan yakin ,seorang ibu tidak akan menghalangi,yang terpenting anak nya selalu bahagia.

"Terima kasih bu ,nanti ina sampai kan sama bos ina"

"Rayan dimana bu" tanya ina karna tidak mendengar suara anak nya.

"*Lagi tidur tadi ibu bawa dia main ke tetangga eh ke tiduran*".

"Yaudah kalau gitu bu udah dulu,ina pengen istirahat ,ibu sehat-sehat di sana,assalamualaikum"

"*Iya waalaikumsalam*" jawab ibu.

Ina pun langsung mematikan telpon nya.

Saat ingin mematikan ponsel nya ina melihat banyak panggilan dan pesan,saat di lihat ternyata rasya sang bos yang sekarang resmi menjadi kekasih nya.

Ina enggan membalas atau menelpon balik, ina pun menaruh ponsel nya di lemari kecil samping tempat tidur.Dan ina pun tidur untuk mengistirahatkan tubuh nya sebelum nanti bangun untuk makan malam.

***

Malam pun tiba ,ina sendiri sudah bangun dan juga mandi,setelah solat magrib ina turun ke bawah untuk melihat ke dapur ,biasanya jam segini masih masak untuk makan malam.

Ina memasuki lif untuk turun ke bawah,saat melewati kamar rasya ina tidak mengetuk,menurut ina nanti saja saat makan malam akan ina panggil.

Kebiasaan keluarga alexander makan malam selalu pukul tujuh atau pukul delapan.Sesampai nya di lantai dasar ina pun tidak melihat keberadaan mama hana atau papa kenan.Ina pun langsung menuju dapur,melihat ada bi asih yang masih memasak dan ada beberapa pelayan yang membantu nya.

"Assalamualaikum bi ,masak apa hari ini" sapa ina.

"Waalaikum salam non bibi masak ayam kecap,tumis kangkung,sama cumi cabe ijo" jawab bi asih.

"Apa butuh sesuatu non" tanya bi asih.Dan menyuruh salah satu pelayan untuk meneruskan masak nya.

"Tidak bi,emmmm apa ada yang bisa ina bantu bi"

Bi asih sedikit ragu untuk menjawab,karena bi asih sudah di perintahkan oleh tuan muda nya untuk tidak mengijinkan ina memasak atau menyentuh dapur kecuali hari libur.Bukan hanya sama bi asih rasya menyuruh nya tapi sama pelayan yang lain kalau ina ke dapur tidak boleh memasak cukup layani dengan baik.Itu perintah dari rasya.

Dan ketika mama hana dan papa kenan tau rasya menyuruh semua pelayan seperti itu pun hanya menyetujui.Mama hana sendiri tidak bisa memasak dan itu tidak jadi masalah.Makanya rasya ingin ina tidak masak seperti mama nya.

"Maaf non tuan muda tidak mengijinkan bibi untuk memberi ijin non masak" ucap nya tak enak.

"Iya gak papa bi ina mengerti"ucap ina sambil menghembuskan nafas nya pasrah "Tapi boleh kan ina duduk disini lihat bibi masak" sambil menunjuk meja makan.

"Silahkan non,mau bibi buatkan sesuatu"

"Tidak usah bi nanti aku ambil sendiri" jawab ina sambil tersenyum.