NovelToon NovelToon
(Anak Genius) YANG TERBUANG

(Anak Genius) YANG TERBUANG

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:23.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desire pooh

Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!

Inilah kisah hidupku....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden Memalukan

"Untuk nona Jovanka harap tetap di ruangan karena saya masih ada yang akan saya bicarakan." ucap Arjuna membuat kaki Jovanka lemas, pria itu tentu saja tak akan melepaskannya begitu saja setelah ia kurang ajar padanya

"Aaaarrgghh kenapa hidup gue gelap begini harus ketemu atasan model dia??? dia pasti ingin membuat perhitungan karena gue dah kurang ajar sama dia" gumam Jovanka dalam hati

"Ya pak?" ucap Jovanka menunggu dengan hati berdebar

"Ya Tuhan, kenapa aku mengalami hal seperti ini??? anak-anakku masih sangat membutuhkan uang, kenapa aku bodoh sekali mencari masalah dan sialnya ternyata dia CEO di perusahaan ini, habis sudah aku kali ini" gerutu Jovanka menutup matanya memikirkan dirinya yang akan di pecat

"Kenapa ekspresi kamu jelek benar begitu?? apa karena merasa bersalah ya?" cibir Arjuna, jovanka melotot kesal namun sedetik kemudian ia langsung memasang wajah menyesal, ia sadar se kesal apapun ia pada pria ini, se pedas apa ucapannya pria itu atasannya, tempat ia mengais rezeki.

Saat ini bukan waktunya ia untuk mengikuti egonya, ada empat perut yang di pertaruhkan, termasuk dirinya dan ketiga buah hatinya, juga masa depan anak-anaknya, mengingat gajinya saat ini sangat besar, bisa untuk membiayai ketiga buah hatinya jika ia hemat

"Ttentu saja saya merasa bersalah tuan, seorang pimpinan tertinggi pasti berfikiran terbuka dan perbandingan luas, tak akan mengambil hati ucapan bawah yang tak berarti seperti saya" ucap Jovanka tersenyum lebar, memamerkan deretan giginya yang putih bersih.

Jovanka sengaja memasang senyum termanis yang ia punya dan berharap pria es batu ini luluh

"Senyummu jelek sekali, merusak mataku saja" ucapnya mengibaskan tangan

Jovanka ingin berteriak rasanya, namun ia menutup mulutnya rapat, pria ini sungguh iblis!!!!

Jari tangan Jovanka mengepal kencang, namun mulutnya berusaha tersenyum yang terlihat lebih mirip ringisan orang sakit perut

"Apa kau baik-baik saja??? kenapa wanita semanis kamu punya senyum jelek seperti itu.

Seperti orang nahan pup" ucap Arjuna tertawa terkekeh, hingg air matanya keluar karena geli sendiri, sementara Jovanka ingin rasanya mencakar-cakar wajah songong pria itu

"Terima kasih tas pujiannya" ucap Jovanka kemudian setelah berusaha menahan amarahnya yang serasa sudah di ubun-ubun

"Kamu tahu apa kesalahan kamu???" tanya Arjuna setelah berdehem menetralkan perasaannya karena Jovanka menatapnya tanpa ekspresi seperti melihat orang yang aneh, dan ia sadar jika Jovanka tidak dapat membalasnya dengan kata-kata, namun tingkah laku dan sorot matanya berbicara lain

"Bapak belum mengatakannya, bagaimana saya bisa tahu" ucap Jovanka sopan, namun berhasil menyentil Arjuna secara langsung

"Ah bego juga gua ya, Bener juga apa yang dia bilang, kok jadi kaya gue oon gini" gerutu Arjuna dalam hati

"Nyaut aja kamu, mau saya pecat???" ucap Arjun menggertak

"Kalau saya gak salah apa-apa main bapak pecat, namanya gak adil, saya aja gak tahu kesalahan saya apa?? kalau berbicara jujur salah, saya khawatir kesalahan saya banyak pak, karena saya biasa bicara jujur..."

"Cukup, cukup kamu but kepala saya pening tahu" bentak Arjuna yang langsung pusing mendengar ucapan Jovanka yang kaya kereta ekspres gak pake berhenti

Arjuna memijit kepalanya karena sedikit pening

"Kamu kalau bicara pakai titik koma, nyerocos aja kaya kereta, saya bicara sekali kamu berkali-kali" ucap Arjuna tak senang, menatap tajam kearah Jovanka, membuat Jovanka menundukkan kepalanya

"Kalau diajak bicara tatap lawan bicaramu" ucap Arjuna lagi

"Sumpah demi apa nih cowok, kalau ngeracuni gak masuk penjara, udah gue kasih racun tikus nih orang" umpat Jovanka dalam hati

"Jangan mengumpat ku nona Jovanka Larasati, aku bisa tahu"

"Sial darimana nih cowok es batu tahu???, jangan-jangan selain jadi CEO, profesi sampingannya doi dukun" gumam Jovanka terkekeh dalam hati

"Astaga sekarang kenapa kau senyum-senyum sendiri??? apa kau sudah tak waras???" maki Arjuna frustasi. baru beberapa menit dengan wanita itu, ia sudah stress

Jovanka langsung memasang wajah serius, ia tak mau di depak dari pekerjaannya

"Baiklah pak, apa yang bisa saya bantu pak"

"Mengenai perencanaan tadi, semuanya sesuai apa yang saya harapkan, saya ingin kamu dan saya dengan beberapa direksi meninjau langsung ke lokasi, so persiapkan dirimu.

Mungkin dengan meninjau langsung kamu bisa menambahkan ide brilian lainnya, saya sangat puas" ucap Arjuna memuji Jovanka

"Terima kasih banyak pak, saya kaan bekerja lebih giat lagi. Mengenai ke lokasi, apa harus saya pak?? saya sedikit sulit bepergian lama pak" ucap Jovanka menekankan keberatannya, ia tak bisa meninggalkan ketiga buha hatinya terlalu lama, ia khawatir, sehari saja tak bertemu rasanya ia sangat merindukan mereka

"Ini penting, kamu harus ikut" ucap Arjuna menekankan tidak ada penolakan

"Saya punya anak balita yang tidak bisa ditinggal lama pak" ucap Jovanka akhirnya mengatakan keberatannya

"Ajak mereka, itung-itung liburan, tapi siapkan pengasuh, karena saya tak senang jika saya bekerja di ganggu oleh hal yang berbau pribadi.

Saya sudah bermurah hati, pilihannya kembali pada kamu.

lagi pula kamu mendapat kamar pribadi." ucap Arjuna

"Baik pak, saya akan pikirkan, kapan kita berangkat???" tanya Jovanka

"Awal bulan depan atau akhir bulan depan.

baiklah kamu bisa pulang" ucap Arjuna berdiri dan bersiap pergi, diikuti oleh asistennya yang sedari tadi mendengarkan dengan patuh di samping Arjuna

Saat jarak antara Jovanka dan Arjuna sudah dekat, tiba-tiba terdengar suatu

Krucukkkkk

Suara perut Jovanka yang kelaparan, sontak membuat Arjuna berhenti dan menaikan alisnya keatas

mengalihkan pandangannya pada asisten pribadinya dan Jovanka, namun Wiliam menaikan bahunya tanpa tak tahu, sementara Jovanka menyembunyikan wajahnya yang malu dengan pura-pura sibuk membereskan meja nya

Krucukkkk

Lagi, lagi suara itu terdengar dan kali ini Arjuna tahu darimana sumber suara itu berasal, sementara Jovanka sudah merah padam karena sangat malu

"Sial, perut gak tau sikon bikin tengsin aja, laknut.

Kenapa harus ada insiden Memalukan kaya gini sih?? mau di taro dimana muka gue??"" maki Jovanka dalam hati sambil menundukkan kepalanya

"Will, kamu duluan aja ya, saya ada perlu sama nona Jovanka" ucap Arjun yang tahu jika wanita di depannya itu sedang menahan malu

Setelah William pergi, Arjun duduk dengan anggun di samping Jovanka, menatap wajah jovanka yang masih menunduk malu

"Jadi.... kamu gak makan siang??? apa bekal makan itu seharusnya bekal makan mu???" selidik Arjun

"Bubbukan pak" ucap Jovanka kikuk

"Terus kenapa perutmu berdendang??? apa karena cacing dalam perutmu kelaparan???, lagian sok dermawan bagi bekal makan ke orang lain. cepat bereskan mejamu, aku tunggu di bawah" ucap Arjun langsung berjalan meninggalkan Jovanka sebelum wanita itu menjawab, ia sudah pergi

Jovanka menutup wajahnya malu, ia merutuki dirinya yang kedapatan mengenaskan di depan pria yang ia benci itu, lalu mau apa lagi si bos menyuruhnya menemuinya di bawah????

Jovanka menerka namun tak mendapat jawaban, ia hanya langsung segera merapihkan meja nya dan segera turun menemui CEO nya yang kadar menyebalkannya diatas rata-rata

1
Elly Atmawati
Luar biasa
Fatma Arek Magetan
ceritanya bagus tp kok agak aneh gitu ya bacanya
Asiana Tyas
Luar biasa
Al^Grizzly🐨
Tambah panjang Ceritanya nih...klau Ibu Ratih mamanya Arjun..berarti Emil temanya Jovan..adiknya Arjun.
Al^Grizzly🐨
Arjun mau di jodohkan sama Katty kucing Blasteran milik tetangga😄😄
Al^Grizzly🐨
Entah bagaimana jika Arjun mengetahui jika istrinya di beri racun oleh ibu tirinya.
Koesianingsih Ing
Lumayan
Bu Kopi
Luar biasa
Bu Kopi
walau sudah dibaca berkali kali tetep suka jalan ceritanya...
Nunik Andariyani
Kecewa
Desire pooh: bijaksana lah dalam menilai karya orang, enggak bayar gratis banyak pola
enggak ada yang maksa anda baca!!!!!
semoga anda sehat selalu ya
total 1 replies
Nunik Andariyani
Buruk
Desire pooh: main Pao aja jgn baca novel buk...
IQ Anda tidak sampai ...
aneh setiap komen di karya org selalu buruk
anda sehat??? atau mungkin jiwa anda sakit???
hati-hati rumah sakit jiwa penuh
total 1 replies
Ratna Ningsih Hasra
Luar biasa
MakBarudakh
Suka ceritanya
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
MakBarudakh
😂😂😂😂😂
MakBarudakh
1. seperti buat kue

2. saudara dan saudarinya

Tetap semangat thor😊
MakBarudakh
Sakitnya langsung ke ginjal 😂😂😂😂
MakBarudakh
kalau saja ia "tak" sayang

mungkin begitu ya thor..
MakBarudakh
akan dilempar
MakBarudakh
putra sulungmu

mungkin lebih tepatnya begitu
MakBarudakh
di sebelah khadijah

mungkin begitu ya thor?😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!