NovelToon NovelToon
Hanya Sekedar Menikahi

Hanya Sekedar Menikahi

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Cintamanis / Lari Saat Hamil / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:101.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: SHy

Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengerjai Kyara

Kyara mengelap peluh yang bercucuran memenuhi dahinya. Tepat seperti biasanya, jika Kyara terlihat diantara mereka, mereka akan memberhentikan pekerjaan dan melimpahkannya kepada Kyara. Kyara tidak mempermasalahkannya. Menurutnya itu lebih baik dibandingkan mereka mencaci maki dirinya.

Kyara mengambil sapu tangan yang selalu ia bawa ketika bekerja. Bajunya yang tidak terlalu menyerap keringat itu semakin membuat tubuhnya gerah. Tubuhnya serasa bermandikan keringat saat ini. Kyara memandang sekeliling ruangan untuk memastikan tidak ada lagi yang harus dibereskan. Ruangan nampak rapi, bersih dan harum.

Dirasa ruangan sudah siap digunakan, Kyara bergegas keluar dari dalam ruangan setelah para OB yang lainnya sudah keluar meninggalkannya seorang diri.

"Apa semuanya sudah beres, Kyara?" kedatangan Bu Retno secara tiba-tiba berhasil membuat Kyara terlonjak kaget.

"Astaga," Kyara mengelus dadanya yang tiba-tiba berdetak kencang. "Agh, Ibu. Ma-maaf, Ibu bicara apa tadi?" tanyanya sungkan dengan ekspresi kaget dan masih mengulus dada.

Bu Retno mendengkus. "Kau memang tidak bisa menggunakan telinga dengan benar, Kyara! Saya bertanya, apakah semuanya sudah beres?" ketusnya. Matanya yang sipit semakin tak terlihat ketika menatap tajam Kyara.

Dengan gaya dua tangan di pinggang, Bu Retno semakin membuat jantung Kyara berlari meraton. Kyara sungguh takut jika ada satu hal saja yang lupa ia bersihkan tadi. Mengingat teman-temannya hanya fokus menyuruhnya ini-itu tanpa berniat membantu.

"Su-sudah, Bu. Ruangan sudah bisa digunakan."

"Baguslah! Awas saja jika kamu melakukan kesalahan kali ini, Kyara."

Kyara mengangguk ragu-ragu.

"Saya sudah menyuruh beberapa OB untuk menyiapkan kopi untuk para dewan direksi. Dan tugas untuk kamu adalah menyiapkan kopi hitam tanpa gula untuk Pak Presdir. Pak presdir tidak menyukai kopi buatan karyawan di sini. Jadi, kamu harus membelinya di kafe seberang jalan perusahaan tempat biasa Pak Presdir memesan kopi jika berada di sini." tuturnya panjang lebar. "Apa kamu mengerti, Kyara?" lanjutnya.

"Saya mengerti, Bu."

"Bagus jika seperti itu. Kamu bisa pergi sekarang juga karena sebentar lagi pak Presdir akan tiba. Jangan membuatnya menunggu!"

Kyara mengangguk paham, "Akan saya laksanakan, Bu. Kalau begitu, saya pamit."

Bu Retno menarik salah satu sudut bibirnya ketika merasa akan berhasil mengerjai Kyara kali ini. Bu Retno tahu, jika kafe yang berada di seberang perusahaan tidak buka hari ini. Jadi dia sengaja mengerjai Kyara agar Kyara menjadi bahan amukan Pak Presdir kali ini.

"Itulah akibat jika kamu mencoba menjadi pesaing saya, Kyara!" gumamnya seraya menyeringai licik.

Ketidaksukaan Bu Retno pada Kyara bermulai pada saat Bu Retno melihat Pak Hadi, devisi keuangan yang sedang dikejar-kejarnya memberikan Kyara paper bag di saat jam pulang kantor. Sebenarnya Bu Retno sendiri tidak tahu apa isinya. Tetapi, melihat Kyara menerima paper bag dari Pak Hadi membuat Bu Retno begitu murka. Semenjak itu Bu Retno sudah menetapkan Kyara sebagai rivalnya. Tanpa tahu kejadian sebenarnya.

Kyara berjalan keluar gedung perusahaan dengan disambut teriknya sinar matahari. Kyara menghela nafasnya yang mulai memberat. Jujur saja tubuhnya sudah membutuhkan istirahat. Terlebih, Kyara tidak sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor karena kekhawatirannya melihat hujan lebat.

Melirik pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 09.25 Wib. Sebentar lagi rapat akan dimulai. Dan sepertinya para dewan direksi yang berada di kantor sudah masuk ke dalam ruangan rapat. Kyara mempercepat langkahnya untuk menyeberangi jalan tanpa melihat palang tutup pada cafe yang akan ditujunya.

***

*Happy reading!:)

Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉

1
filis 12
Luar biasa
By Yakuza
ok
Nury Ati Sugianto
Luar biasa
Risma Waty
done
Poppy Topu
buat saya lebih baik sama William aja yg baik hatinya..
Poppy Topu
suami sinting..
Poppy Topu
sangat beruntung kamu key..
Nuryati Yati
👍👍
Muliahati Ziliwu
setuju dgn Calvin hrsnya panggil montir tanpa hrs keluar dr mobil rawan kejahatan
Muliahati Ziliwu
kerennnnn pelakor mmg hrs dihempas istri hrs tangguh jgn cuma bisanya nangis kijing
Juwita Margustanti
Kecewa
Fitri Anah
Luar biasa
Laode Zakaria
Lumayan
wahyu widayati
Albert dan Kanya
Suriyahlasminah Sari
sy bingung soal nya pada Bagus semuanya 😁
Sri Rahayu
Luar biasa
Can Sikumbang
Gery salut mati
Can Sikumbang
Wiliam mulut ember
Can Sikumbang
benci x klo baca novel pemeran wanita nya hnya pasrah
Can Sikumbang
klo bisa jangan SM Gery ,buat kyara benci SM Gery dan buat Gery menyesal..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!