Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Kesalahan Isadora.
Bab 26
Para selir duduk bersama untuk menikmati waktu minum teh, camilan dihidangkan oleh Selena sebagai pemilik istana. Sebenarnya tujuan mereka berkumpul adalah pembahasan tentang pangeran kedua yang akan segera naik tahta.
“Menurut adik sekalian akankah pangeran kedua benar akan menjadi pemilik tahta?” Tanya Selena membuka obrolan, para selir nampak tidak senang dengan pertanyaan itu.
“Kalau saya jelas keberatan. Saya juga punya seorang putra, kenapa hanya pangeran kedua yang dipilih? Dia adalah anak selir yang tidak tinggal dalam Harem,” keluh Cheryl padahal sang putra baru saja berusia 10 tahun.
“Omong kosong,” sanggah Louisa, “Putra mu masih muda tidak pantas mewarisi tahta.”
“Jangan bilang kakak ingin Leonard menempati tempat itu? Memangnya Nona Barsha mau menikahi anak 9 tahun lebih muda darinya,” ketus Cheryl.
“Ya ampun kakak-kakak sekalian, bukankah kita sudah berjanji akan mendukung permaisuri jika kalian berdebat karena tahta seperti ini takutnya akan muncul salah paham yang mana kalian berniat melawan permaisuri,” timpal Keina selir ke 6 dengan gelar selir lemah lembut.
“Adik jangan berkata begitu, kami ini hanya tidak terima jika pengeran kedua naik tahta nanti. Jika posisi ini tetap pada putra mahkota kami tidak akan berdebat, lagi pula bukankah putra mahkota keterlaluan? Kasih sayang permaisuri seluas lautan dan beliau malah menentangnya demi wanita yang sudah bercerai,” kesal Cheryl, ia tidak suka pada Olive karena terlalu memikat pria.
“Hentikan!” Tegas Selena, “Kita hanya perlu menentang pangeran kedua naik tahta, pertama mulai dari permaisuri dulu kita harus membujuknya.”
“Itu tidak mudah.” Devana baru saja tiba setelah menemui Liana, “Kakak tidak berniat mengubah usulnya tentang pangeran kedua, putra mahkota terlalu menuntut sampai kakak tidak punya pilihan lain. Begitu banyak beban dalam hidupnya dan dia masih sempat berkata kita tidak perlu memperdulikan penobatan pangeran kedua karena dia bersama kita, Harem akan tetap aman tidak peduli siapa pewarisnya nanti.”
Keina meneteskan airmata haru mendengar penjelasan Devana, para selir lainnya juga merasa sedih karena mereka terus menerus mendapatkan perlindungan Liana pada dulu mereka sangat memusuhinya.
Sementara itu di sisi lain Sheila duduk bersama para putri lainnya, kaisar memiliki 4 putri selain Sheila. Mereka ada putri dari Selena, Devana, dan Keina. Semua putri itu adalah adiklah Sheila, mereka menjadikan Sheila sebagai panutan sampai mereka paling mendengarkan sebelum para selir.
“Kakak, menurut bagaimana keadaan istana nanti jika kakak pangeran kedua yang mewarisi tahta?” Tanya Emerald, dia adalah penyebar rumor dalam istana sama seperti Selena sang ibu.
Sheila meletakan cangkirnya kemudian menghela nafas berat, “Sebenarnya kakak ku tidak mau mewarisi tahta, dia sudah senang menjadi bagian dalam menara sihir selama ini.”
“Ya ampun, kalau demikian kita harus bagaimana? Kakak pangeran kedua pasti tertekan,” balas Emerlinda saudari kembar Emerald.
“Kita lihat saja nanti, itu pekerjaan orang dewasa tugas kita hanya mengikuti dengan patuh. Dari pada itu Emerlad, Emerlinda, apakah Kak Isa akan datang ke acara teh kita?” Tanya Sheila memutar topik.
“Kak Isa akan datang? Kesha sangat ingin bermain dengan Kak Isa.” Kesha saudari paling kecil langsung berbinar mengetahui kedatangan Isadora, dia adalah putri Keina yang baru berusia 5 tahun.
“Diana juga ingin bertemu Kak Isa,” tambah putri Devana berusia 9 tahun.
“Benarkah? Kita akan menyambut Kak Isa dengan baik,” ucap Sheila menyeringai dalam hatinya tidak sabar membalas perkataan kasar Isadora beberapa waktu lalu.
Tidak lama Isadora datang, dari jauh ia sudah tersenyum bahagia. Semua putri sampai turun dari kursi untuk menghampirinya karena tidak sabar memeluk wanita yang kelak akan menjadi bagian dari keluarga Kerajaan.
“Kakak lama sekali, aku sempat ragu kakak akan datang karena matahari sudah semakin naik,” ucap Sheila ikut mendekati Isadora.
“Saya pergi menyapa permaisuri lebih dulu baru datang ke sini, lagi pula waktunya masih panjang putri untuk apa terburu-buru. Seingat saya putri jarang ikut pesta teh? Kenapa kali ini bisa ikut?” Isadora membalikan pertanyaan menusuk pada Sheila, dalam kalimatnya ia mengisyaratkan kalau kehadiran Sheila tidak dibutuhkan.
“Sih kembar mengajak ku. Lagi pula aku juga ingin bertemu Kak Isa.” Sheila tetap menjawab dengan senyuman walau Isadora tidak menunjukan ekspresi bersahabat, ia masih tidak senang dengan Sheila sejak insiden usul kemarin.
Mereka akhirnya duduk bersama walau suasana sedikit tegang, para putri lain menyadari ada yang aneh antara Sheila dan Isadora hanya saja mereka bingung apa itu.
Saat Sheila akan menuangkan teh untuk Isadora, Isadora menutup cangkir dengan tangannya, “Saya sudah minum teh terlalu banyak, tidak perlu putri menuangkan lagi.”
Sheila pun duduk kembali lalu ia mengirim telepati pada Isadora, “Nona Barsha bukankah anda terlalu sombong? Aku seorang putri masih memberi mu muka dan kau berani menghina ku, apakah kau memandang rendah aku?”
Isadora menatap tajam Sheila yang duduk sambil menyuapi Kesha, ia tidak percaya kemampuan Sheila sudah ditingkat tinggi karena bisa berkonsentrasi pada telepatinya dalam kegiatan lain. Namun Isadora tidak menanggapi itu, dia tetap diam bahkan menerima teh dari Emerald untuk menunjukan jika dia tidak lagi berpihak pada Sheila.
“Nona Barsha sangat bodoh, sampai sejauh ini kau tidak sadar dengan pengaruh ku sebagai putri kaisar. Memang aku bukan anak kandung permaisuri tapi aku, sangat dekat dengannya sejak kecil. Kau sangat mencintai Damian mu itu, ‘kan?” Lanjut Sheila, Isadora tetap tidak memberi respon.
“Inilah kenapa Damian tidak pernah mencintaimu,” Sheila mulai menyentuh harga diri Isadora, “Anda tahu kenapa? Karena anda tidak manis sama sekali, selalu menuntut, bahkan terlalu mudah emosi, dan Damian tidak suka itu karena dia seperti direndahkan oleh mu. Coba kau pikirkan lagi jika aku bisa membuat kakak kandung ku mendekati tahta hanya dengan satu usul, maka aku juga bisa membuat Olive Margaret menjadi putri mahkota nanti.”
“Beraninya putri seorang selir rendahan yang tidak menempati Harem layaknya simpanan merendahkan aku. Kurang ajar kau.” Amarah Isadora seketika meluap, ia meraih cangkir tehnya kemudian menyiram Sheila dengan teh panas yang baru saja di seduh. Cipratan teh itu mengenai wajah Kesha, gadis kecil itu berteriak kesakitan begitu juga dengan Sheila. Namun, ia dengan cepat menggunakan sihir es untuk merendahkan perih dan panas yang Kesha rasakan.
“Kyaaa, kakak adik.” Diana histeris melihat mereka kesakitan sementara Emerald panik berusaha menolong. Tapi dia tidak tahu harus apa, Diana bersembunyi dibalik Emerlad karena takut melihat Isadora, sedangkan Emerlinda berlari keluar untuk memanggil kesatria, Isadora tercengang tidak percaya jika dia termakan oleh amarah dan melukai gadis kecil yang sangat menyukainya.
“Kesha.” Isadora berniat meraih Kesha. Namun Emerald menepis tangannya, wajah kesal bersimbah airmata itu menyadarkan Isadora jika dia telah dibenci. Sementara Sheila meringis kesakitan dan tetap merendahkan sakit Kesha, sekilas ia menatap Isadora sambil tersenyum kecil.
*****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.
Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.
Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.
Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/