NovelToon NovelToon
Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:51.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yoyota

Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.

Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.

Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?

Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Panggil Aku Richard!

Aku sudah tidak tahan lagi

Richard menatap buah dada Naya dengan gemasnya. Naya pun terkaget, tanpa ada aba-aba Richard menyentuh buah dadanya. Tak hanya menyentuh, ia juga langsung mer*mas buah dada itu. Pikiran yang awalnya kosong berubah tak karuan. Naya merasakan sensasi yang berbeda saat tangan kekar Richard menyentuh buah dadanya. Ada rasa geli, sakit dan juga sensasi aneh di tubuhnya.

R*masan tersebut semakin kencang. Naya merintih kesakitan. Rasanya ia ingin menyudahi apa yang dilakukan Richard. Setahu Naya dokter menyarankan untuk memijat buah dada istrinya bukan mer*mas kuat seperti ini.

Saat tangannya sudah puas bermain, Richard mencondongkan kepalanya ke buah dada Naya. Gerakan di salah satu tangannya terhenti. Richard mengh*sap buah dada Naya seperti bayi. Tangan satunya tetap ia gunakan untuk mer*mas buah dada Naya. Tangan satunya lagi, ia gunakan untuk menarik Naya akan lebih dekat dengannya.

Naya tak bisa mendeskripsikan apa yang ia rasakan. Hanya saja ia merasakan sebuah kenyamanan disana. Dadanya sudah tidak terlalu merasakan sakit. Kemungkinan besar, apa yang dikatakan dokter bahwa si suami bisa membantu membersihkan penyumbatan yang tidak bisa bayi lakukan atau pompa asi lakukan adalah benar. Si bayi tidak bisa serakus ini ketika mengh*sap ASI ibunya.

Richard terus menikmati kegiatan tersebut. Mulutnya berpindah ke benda bulat yang satunya. Tangannya pun begitu.

Naya, setelah ini, aku bersungguh-sungguh tidak akan melepas mu. Kau hanya milikku.

Saking gemasnya, Richard tanpa sadar malah menggigit p*ting susu Naya.

Naya menjerit kesakitan sambil menahan d*sahan yang sebelumnya ia tahan karena tak ingin didengar oleh Richard.

"Aw... ah...."

Rupanya kau masih malu-malu Nay. Aku akan membuatmu mend*sah kenikmatan.

Tak ada yang bisa menghentikan Richard jika ia sedang bermain dengan wanita. Ia begitu lihai dan ahli dalam hal mer*mas dan memijat. H*sapan di dada Naya semakin lama semakin menuntut. Naya tak kuasa menahan d*sahannya.

"Ah...." Naya mend*sah lagi karena sudah tak kuat menahan sesuatu yang baru pertama kali ia alami. Rasa yang aneh tapi begitu nikmat.

Bagus Nay. Teruslah bersuara. Aku jadi semakin bersemangat.

Saking tidak tahannya, tangan Naya meraih kepala Richard untuk melampiaskan rasa yang ia tahan. Richard pun semakin gencar mengh*sap buah dada Naya sampai akhirnya ia melepaskan h*sapan tersebut lalu melanjutkan kembali pijatan di kedua buah dada Naya.

Richard mendekatkan wajahnya ke wajah Naya yang terpejam. Ia langsung mendaratkan bibirnya di bibir Naya. Bibir mereka bersentuhan. Richard sengaja hanya menempelkannya saja. Ia menunggu momen yang ia inginkan. Satu hentakan terasa di kedua dada Naya, saat Richard mer*masnya bersamaan. Di saat itu juga, Naya tanpa sadar mencium bibir Richard tanpa diminta. Richard dengan senang hati membalas ciuman tersebut. Rasanya sangat berbeda saat Naya yang memulainya. Richard tahu, Naya tidak berpengalaman untuk berciuman. Terlihat jelas dari caranya mencium yang masih kaku. Namun, itulah daya tariknya.

"Oek ... oek ... oek ...." suara Elnan yang menangis dengan kencang. Naya pun tersadar apa yang sudah ia lakukan.

Bodoh! Kenapa kau malah menikmatinya Naya!? Sadar! Sadarlah!

Naya langsung mendorong tubuh Richard sampai Richard terbaring di ranjang. Naya berjalan mengambil Elnan di box bayinya. Ia berusaha untuk menyusui Elnan kembali.

ASI pun keluar saat Elnan mengh*sapnya. Naya menghela napas lega. Rupanya pengorbanannya tidak sia-sia. Ia tersenyum senang sambil menepuk b*kong bayi kecil itu.

Rupanya Richard masih belum puas dengan mainannya. Ia merasa iri dengan Elnan. Ia juga ingin menikmati dada Naya lagi. Bagaikan sebuah jawaban, Richard melihat buah dada Naya yang masih belum terbungkus oleh kain. Yang satunya dih*sap oleh Elnan dan yang satunya lagi dianggurkan begitu saja. Richard langsung bangun dari posisinya. Ia mendekatkan tubuhnya ke Naya. Meskipun tak bisa lagi mengh*sapnya, Richard bisa menyentuh dan merasakan tekstur kenyal dari buah dada Naya. Naya mend*sah kembali. Matanya melotot ke arah Richard. Sementara Richard hanya tersenyum menanggapinya.

"Tu-tuan hentikan! Bantuan anda telah se-lesai!" teriak Naya terbata-bata sambil menahan d*sahannya.

"Fokus saja untuk susui Elnan. Aku akan berhenti jika Elnan sudah selesai menyusu padamu."

Richard tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Ia menatap Naya dengan inten.

Sebenarnya kau itu cantik dan menarik Nay. Hanya saja kurang perawatan. Tubuhmu juga seksi. Hanya saja tertutup dengan kaos longgar yang selalu kau kenakan. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?

Waktu 10 menit telah berlalu. Elnan sudah kenyang lalu tertidur di gendongan Naya. Naya memukul tangan Richard untuk berhenti memainkan dadanya. Sebenarnya ia sadar apa yang ia lakukan sangatlah tidak baik antar majikan dan ibu susu. Namun, Richard lebih kurang ajar darinya untuk apa menghargai orang yang tidak dapat menghargainya. Itulah pikir Naya.

Naya segera mengaitkan kembali bra nya. Kemudian menurunkan bajunya untuk menutupi dadanya.

"Terima kasih sudah membantu saya, Tuan."

"Jika kau ingin berterima kasih lakukanlah dengan benar. Aku melakukan hal tadi untuk Elnan. Berterima kasihlah dengan berkencan denganku besok. Tidak ada penolakan!"

Bagus! Lanjutkan! Kau harus pintar-pintar menggunakan otak cerdas mu saat ini. Jika tidak bisa bersama Naya karena keinginannya. Setidaknya aku bisa bersamanya karena keadaan yang memaksanya.

Seringai pun muncul di bibir Richard. Ia bangga pada dirinya sendiri yang pandai memahami situasi.

"Tuan kenapa Anda suka sekali memaksa saya?" tanya Naya heran.

"Bicaralah dengan santai denganku. Kau tidak perlu terlalu formal Naya. Kita ini bukan di perusahaan yang harus memakai bahasa formal. Cukup menyatakan dirimu dengan 'aku' dan menyebutku dengan 'kau' atau memanggil namaku pun aku tak akan memarahi mu. Apalagi jika kau memanggil 'sayang' aku lebih menyukainya. Aku tidak memaksa tapi memintamu Naya."

Lama-lama aku cape juga mengahadapi orang seperti tuan Richard. Entah disimpan di mana urat malunya. Seenaknya saja ingin dipanggil 'sayang'.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa melakukannya. Baik itu memanggil anda dengan tidak formal ataupun berkencan dengan anda besok," tolak Naya.

"Apa kau mau aku melakukan hal tadi lagi sekarang? Aku akan membuatmu mend*sah lebih keras lagi jika kau menolak. Lagipula aku sudah kecanduan dengan kedua benda yang ada di tubuhmu itu. Benar-benar pas di tanganku," jelas Richard sambil menatap Naya dengan tatapan n*fsu.

Dia selalu saja mengancam ku. Kenapa aku tidak bisa berkutik sama sekali. Rasanya aku malu dan jijik pada diriku sendiri. Bibir dan dadaku sudah tidak suci lagi. Ingin sekali aku pergi dari rumah ini. Namun, aku tidak bisa. Nyonya Helen begitu baik padaku. Aku tidak ingin membuatnya kecewa. Andai saja ayah tiri ku tidak memiliki hutang sebanyak itu. Mungkin aku masih bekerja di kafe itu dan tidak akan pernah bertemu dengannya.

"Baiklah Tuan. Aku akan menyetujui permintaanmu."

"Richard, panggil aku Richard!" titah Richard.

"Iya Richard." Akhirnya Naya menyebut nama majikannya dengan namanya.

"Bagus. Gadis yang pintar!"

***

Hai semuanya,

Salam hangat dariku ya.

Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai di bab ini. Semoga kalian menyukainya.

Jangan lupa berikan like dan vote nya teman-teman.

Ramaikan juga cerita ini dengan komentar-komentar kalian.

Kalian bisa juga memberikan dukungan untuk yoyo dengan menonton iklan yang ada di kolom pemberian hadiah.

1
Phine Femelia
hai kak, aku mampir☺️
jangan lupa mampir juga di karyaku ya,🙏🏻
Muliyati Annisa
saya suka jalur ceritanya...k mbangka. lagi
aryuu
kamarnya pake triplek kali sampe desahan kedengaran 🤭
Warung Tari
Luar biasa
aryuu
bikin deg degan /Tongue/
Bundane Ayah Nova
Luar biasa
ayudesy subardo
berharap suatu hari ini Nicholas yg berlutut mohon Denada kembali ke dia
ayudesy subardo
ngebayangin mama Helen lagi meluk Naya, trus tangannya ditarik disuruh udahan /Facepalm/
icad icad..
ayudesy subardo
lucu banget 2 makhluk ini 🤭😂
Fitri Sari
Luar biasa
Andre Herman1984
Buruk
Katherina Ajawaila
kasihan juga Naya, 🤭
Ipah Syarifah
lanjut
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dulu kaya pernah baca ini novel tapi lupa... ya udah deh... dibaca lagi abisnya seru sih.... paling suka novel kalo ada debaynya 😅😅😅
Banu Tyroni
konyol... konyol...
Banu Tyroni
ini mah sdh keterlaluan pisan...
Banu Tyroni
... ini mah gejala ibu hamil
Banu Tyroni
itu si Richard memang luar biasa...
Banu Tyroni
cinta lama telah usang...
Banu Tyroni
... gas pol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!